Anda di halaman 1dari 4

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Binatang

Klasifikasi binatang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan-persamaan

dan perbedaaan-perbedaan ciri makhluk hidup, misalnya jumlah sel tubuhnya,

komposisi sel tubuhnya, jaringan tubuhnya, organ pembiakannya, dan sebagainya.

Adapun tujuan dari pengklasifikasian makhluk hidup ini adalah untuk

menyederhanakan objek yang beranekaragam, mempermudah mempelajarinya dan

mencari dan menentukan kekerabatannya dan sebagainya

Penetapan Takson (susunan) klasifikasi dari yang sedikit memiliki persamaan

hingga yang banyak memiliki persamaan adalah sebagai berikut :

Dunia Hewan : Dunia Tumbuhan :

Filum Divisio
Classis Classis
Ordo Ordo
Familia Familia
Genus Genus
Spesies Spesies

Untuk sebutan jenis (species) menggunakan Sistem Binomical Namenklatur

yaitu dengan dua kata dipisahkan. Kata depan menunjukkan marganya (Genus),

sedangkan kata dibelakang menunjukkan jenis (species).

Jenis satwa juga akan dibagi berdasarkan tempat hidup (Hutan dan Hutan

Belantara, Gurun dan Padang Rumput serta Air tawar dan Air Laut) dan lokasi

penyebarannya, dalam hal ini dikelompokkan berdasarkan nama Propinsi di

Indonesia.

2.2 Ekosistem di Dunia

Ekosistem adalah suatu unit fungsional antara komunitas dengan

lingkungannya. Komponen-komponen lingkungan yang bekerja melalui toleransi,

memilih macam-macam organisme yang dapat hidup dalam suatu tempat tertentu.

Keadaan inilah yang dapat menyebabkan terbentuknya suatu ekosistem.


2

Ekosistem dapat besar dapat kecil. Ladang, hutan, kolam, laut, akuarium

adalah contoh ekosistem. Bahkan pohon jeruk pun merupakan suatu ekosistem. Di

mana ada kehidupan dan lingkungan abiotik yang saling berinteraksi, itulah

ekosistem. Kumpulan seluruh ekosistem yang ada di dunia ini disebut Biosfera.

Biosfera terbesar adalah bumi yang kita tempati ini.

Secara garis besarnya, ekosistem di dunia ini dapat dikelompokka menjadi

dua macam, yaitu ekosistem darat (terestria) dan ekosistem perairan (aquatik).

Ekosistem aquatik dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut,

sedangkan ekosistem darat dibedakan atas ekosistem hutan dan hutan belantara

dengan gurun dan padang rumput.

1.1.1 Ekosistem Darat

Bentuk bumi yang bulat dan miring pada sumbunya menyebabkan

penerimaan radiasi energi matahari pada tempat-tempat yang berbeda tidak sama.

Namun dengan sirkulasi atmosfer bumi dan air, maka akan terjadi pembagian energi.

Akibat dari penerimaan energi radiasi yang berbeda itu, maka terbentuklah iklim

dalam zona-zona lebar seperti ikat pinggang mengelilingi bumi. Perbedaan

penerimaan energi radiasi matahari juga terjadi pada permukaan ke arah ketinggian

tertentu.

Iklim merupakan dasar yang baik untuk menggambarkan ekosistem darat

dalam skala besar, karena iklim mencakup faktor lingkugan abiotik yang penting bagi

kehidupan.

Perbedaan iklim menyebabkan terbentuknya tipe-tipe vegetasi yang khas.

Iklim atau vegetasi dan hewannya merupakan suatu ekosistem skala besar, disebut

bioma atau daerah habitat.

1.1.2 Ekosistem Perairan

Seperti disebutlan sebelumnya, bahwa ekosistem perairan dapat dibedakan

dalam dua jenis, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berikut penjelasan

masing-masing ekosistem tersebut :

a. Ekosistem Air Tawar


3

Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem yang

airnya sedang (lentik), misalnya kolam, danau dan rawa. Dan ekosistem yang airnya

berganti-ganti atau lotik, misalnya sungai.

Ciri-ciri ekosistem air tawar :

1. Salinitasnya rendah, bahkan lebih rendah daripada protoplasma.

2. Variasi suhu rendah.

3. Penetrasi cahaya matahari kurang.

4. Adanya aliran air seperti pada ekosistem sungai.

5. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Hampir semua divisi tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya

teratai (Nymphea gigantea), kangkung (Ipomoea aquatica), eceng gondok, ganggang

biru, ganggang hijau, dan berbagai fitoplankton.

Sedangkan jenis fauna, hampir semua kelas hewan terdapat pada ekosistem air

tawar. Cara hewan beradaptasi dengan lingkungan yang salinitasnya rendah :

1. Mengeluarkan air berlebihan.

2. Garam diabsorbsi melalui insang secara aktif.

3. Sedikit minum, air yang masuk ke dalam tubuh secara terus menerus melalui

osmosisi.

4. Ekskresi juga melalui mulut dan insang.

b. Ekosistem Air Laut

Habitat laut merupakan 70% dari seluruh permukaan bumi. Oleh karena itu

habitat laut sangat penting dari keseluruhan ekosistem, terutama berkaitan dengan

revolusi biru, di mana perhatian sekarang diarahkan ke laut sebagai sumber daya

penting (hayati dan non-hayati).

Ciri-ciri ekosistem air laut :

1. Salinitasnya tinggi, terutama di daerah tropis, sedang di daerah dingin cukup

rendah.

2. Habitat laut yang satu dengan yang lain selalu bersambung.


4

3. Konsentrasi makanan yang larut di air sangat kecil sehingga merupakan faktor

pembatas bagi pertumbuhan populasi di dalam ekosistem laut.

4. Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

5. Arus aiur laut selalu berputar yang timbul karena perbedaan temperatur bumi.

6. suhui air di daerah tropis sekitar 25OC dan makin ke kutub makin rendah hingga

mendekati 0OC. Suhu air di daerah tropis pada siang hari di permukaan dengan di

bawah permukaan juga berbeda. Sehingga air permukaan tidak bisa bercampur

dengan air laut lapisan bawah. Hal ini menyebabkan air permukaan di daerah

tropis pada siang hari menjadi panas. Batas dari kedua lapisan air ii disebut

termoklin.

Anda mungkin juga menyukai