Anda di halaman 1dari 4

G30SPKI merupakan suatu gerakan yang di lancarkan oleh PKI tgl 1 Okt 65.

Yang persiapannya dni hari tanggal 30 Sept 65. Yang dikomando oleh D.N Aidit
yang mencoba menyatukan para buruh dan tani dalam satu konsep Demokratsi
Rakyat. Ia menginginkan suatu perubahan besar seperti yang dilakukan oleh
komunis Uni Soviet dan Komunis China. G30SPKI Bertujuan untuk menculik dan
membunuh para perwira tinggi AD yang akan menghambat tujuan PKI yaitu
menggulingkan pemerintahan era soekarno dan menggantikan Negara Indonesia
menjadi Negara komunis.
Adanya perpecahan dalam tubuh tentara yakni pro nasakom dan anti
nasakom , perang ideology terjadi polarisasi komunisme dan kapitalisme.
-Kiri pro nasakom , pro soekarno letkol untung menuding adanya dewan jendral
penantang nasakom melakukan kudeta trd soekarno , untung komandan menjabat
komandan battalion1 cakrabirawa penculikan kepada jendral
-Tengah anti , pro jendral ahmad yani soekarnois berselisih paham tentang
nasasakom adalah kkeliruan yg fundamental seperti minyak dan air tetapi tetap
loyal
-Kanan anti , anti jendral AH nasution dan soeharto
Sejarawan dari cornel univ melihat peristiwa ini sbg konflik internal di tni .
direncanakan oleh tentara dilakukan oleh tentara untuk tentara

Peristiwa G30S sendiri awalnya dipicu dari kabar adanya sekelompok jenderal atau
Dewan Jenderal yang hendak mengudeta Presiden Soekarno. ideologi di dunia
berkembang setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945. Negara-negara pemenang
saling bersaing memperebutkan pengaruh. Persaingan yang dikenal dengan Perang
Dingin ini membelah dunia menjadi dua. Ada Uni Soviet dengan paham
komunisnya. Lalu ada Amerika Serikat dengan paham kapitalisnya.
Dibongkar Pada 1960-an, Sukarno dan PKI condong ke Uni Soviet dan antibarat.
Dewan Jenderal diyakini sejalan dengan Amerika Serikat yang ingin
menyingkirkan Soekarno. Atas dasar keyakinan ini, para perwira militer yang loyal
kepada Soekarno bergerak secara diam-diam untuk mencegah kudeta.
Para perwira militer;
Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya),
Letkol Untung (Komandan Batalion Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa),
dan
Mayor Sujono (Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan di Halim)
Letkol Untung secara diam di belakang pres soekarno menyingkirkan Dewan
Jendral karena ingin na ik jabatan dengan motif karena Dewan Jendral yang
hendak mengudeta Presiden Soekarno dan lebih memilih Amerika Serikat. Karena
Letkol Untung merupakan kubu TNI AD yang pro nasakom dimana sejalan dengan
tujuan PKI. Mereka didukung oleh Sjam Kamaruzaman, Kepala Biro Chusus (BC)
PKI yang merupakan badan intelijen PKI. Daftar jenderal yang jadi sasaran
disusun oleh Sjam bersama para perwira militer.
Tujuan petama menculik para jendral yang nantinya akan dihadapkan kepada
Pres.Soekarno yang telah berada di Bandara Halim Perdana Kusuma untuk
dimintai keterangan berkisar isu dewan jendral. Tapi pelaksaan tak sejalan dengan
perencanaan.
Operasi pembersihan gerakan PKI tersebut terus dilakukan. Klolonel Ltif dan
Letkol Untung berhasil ditangkap, sedangkan D.N Aidit tertembak mati pada
tanggal 24 November 1965

KELEMAHAN KELOMPOK LAIN


I. Teori Pertama: Peristiwa G30S PKI adalah Persoalan Intern
TNI/Angkatan Darat.

Teori ini, langsung terpatahkan dengan Dekrit No.1 Dewan Revolusi. Dekrit ini
menyatakan bahwa G30S PKI mempunyai jangkauan kekuasaan yang sangat jauh.
Ia tidak hanya menyingkirkan Dewan Jenderal yang melakukan kudeta terhadap
Bung Karno, tapi juga sebuah gerakan perebutan kekuasaan. Hal ini dapat
disimpulan dari Dekrit No.1 Dewan Revolusi itu sendiri:

1. Bahwa Dewan Revolusi akan dibentuk seluruh Indonesia dan akan merupakan
sumber segala kekuasaan.

2. Bahwa Kabinet Dwikora diinyatakan demisioner.

3. Nama Sukarno tidak masuk dalam Dewan Revolusi.


II. Teori Kedua: Kudeta Soeharto terhadap Sukarno.

Sekilas teori tersebut sangat logis. Namun apa yang terjadi tidak sesederhana teori
itu. Proses pergantian kepemimpinan berjalan sangat alot bahkan melelahkan.

Sebabnya, Pak Harto saat itu belum siap atau bahkan tidak bersedia untuk
mengganti Presiden Soekarno. Pak Harto sebenarnya sangat loyal kepada Bung
Karno. Sanggahan saya didukung dengan gambaran fakta saat itu, bagaimana Pak
Harto mendapat dukungan penuh semua elemen bangsa (militer, birokrat,
masyarakat, dan rakyat). Mereka mendorongnya untuk “mengganti” Presiden
Sukarno pada tahun 1967 dan 1968.

III. Teori Ketiga: G30S adalah rekayasa Soekarno.

Saya menolak teori ini dengan 7 butir sanggahan.

1. Bung Karno sangat berhati-hati dengan berbagai isu yang memicu terjadinya
G30S, khususnya isu Dewan Jenderal dan Dokumen Gilchrist.

2. Pada tanggal 1 Oktober 1965 Bung Karno diagendakan menerima Jenderal


Ahmad Yani. Namun pertemuan itu gagal karena terjadi peristiwa G30S.
Pertemuan itu juga tidak mustahil dimaksudkan untuk mengecek isu Dewan
Jenderal.

3. Apa yang terjadi pada tanggal 1 Oktober, sangat mengejutkan Bung Karno
(Compleet Overrompeling). Ketika berada di Air Mancur Monas hendak ke Istana
pada pagi hari tanggal 1 Oktober, Bung Karno tidak tahu peristiwa apa yang
terjadi.

4. Di Lanud Halim Perdanakusuma, setelah menerima laporan dari Brigjen


Supardjo, Bung Karno menolak memberikan dukungan kepada G30S. Sikap Bung
Karno ini, salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya G30S.

5. Dekrit No.1 Dewan Revolusi sangat jelas menggambarkan sebagai kudeta, sebab
Kabinet Dwikora di-demisioner-kan dan nama Bung Karno tidak ada dalam
susunan Dewan Revolusi. Sementara Dewan Revolusi sumber dari segala
kekuasaan.

6. Tidak benar bahwa Bung Karno menerima laporan dari Letkol Untung (Ketua
Dewan Revolusi Nasional) melalui seorang utusan ketika sedang berada di Istora
Senayan.

7. Dari aspek sifat dan kepribadian, Bung Karno adalah seorang humanis, yang
tidak mungkin menyetujui tindak kekerasan untuk mencapai ambisi pribadi.

Anda mungkin juga menyukai