Anda di halaman 1dari 2

Teks Cerita Sejarah Pemberontakan G30S/PKI

Orientasi: Pemberontakan G30S/PKI adalah salah satu peristiwa kelam bangsa Indonesia pada masa-
masa awal setelah kemerdekaan. Peristiwa dimana para jenderal menjadi korban dari tindakan-tindakan
keji yang dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan

peristiwa tersebut. Peristiwa yang diduga dilakukan oleh PKI ini menjadi kenangan pahit yang tidak bisa
dilupakan hingga sekarang ini.

Urutan Peristiwa Tahap 1 Awal kejadian sebelum G30S/PKI meletus ada beberapa konflik antara anggo

PKI dan juga Angkatan Darat. PKI memiliki cita-cita untuk merintis berdirinya negara komunis, sedangkan
Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan negara berkepentingan mengamankan Pancasila sebagai
dasar negara.

Uruta Peristiwa Tahap 2

Pada bulan Januari 1965, PKI mengajukan gagasan yang mana isinya adalah pembentukan angkatan
kelima. Gagasan tersebut menuntut pemerintah agar buruh dan tani dipersenjatai dengan alasan guna
menghadapi neokolonial imperialisme (nekolim) Inggris. Namun hal tersebut ditolak secara tegas oleh
Angkatan Darat. Menurut Men/Pangad Letnan Jenderal Ahmad Yani, pembentukan angkatan kelima
tersebut tidak efisien dan merugikan revolusi Indonesia. Menurutnya, Angkatan Kelima harus berada
dalam lingkungan ABRI dan di tangani oleh komando perwira yang prefesional.

Urutan Peristiwa Tahap 3

Penolakan tersebut membuat konflik PKI dan Angkatan Darat semakin memanas. Pada bulan Mei 1965,
PKI melempar isu adanya Dewan Jenderal. Dewan Jenderal sendiri ditafsirkan sebagai badan yang
mempersiapkan perebutan kekuasaan dan Presiden Soekamo. Menanggapi hal tersebut, Angkatan Darat
langsung menyatakan kesetiannya kepada Presiden Soekamo. Pimpinan Angkatan Darat menyatakan
bahwa dewan yang ada dalam Angkatan Darat bukanlah Dewan Jenderal, melainkan Dewan Jabatan dan
Kepangkatan Tinggi yang memiliki tugas untuk memberikan usul kepada Men/Pangad tentang promosi
jabatan dan pangkat para perwira tinggi.

Urutan Peristiwa Tahap 4


Gerakan 30 September pun mulai kan. Letnan Kolonel Untung sebagai pimpinan gerakan
memerintahkan kepada seluruh anggota gerakan untuk mulai bergerak pada dini hari tanggal 1 Oktober
1965. Pada dini hari tersebut mereka berangkat menuju ke kediaman 7 jenderal yang menjadi target
utama. Setelah sampai di kediaman para jenderal, pasukan penyergap tersebut mulai melancarkan
aksinya secara halus. Mereka meminta para jenderal untuk ikut mereka dengan alasan dipanggil oleh
Presiden. Namun ternyata itu hanya tipu daya mereka untuk bisa menculik para jenderal tersebut untuk
dibawa ke Lubang Buaya nantinya.

Urutan peristiwa tahap 5

Tiga dari tujuh jenderal tersebut diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni
Ahmad Yani, M.T. Haryono dan D.I. Panjaitan. Sedangkan ketiga target lainya yaitu Soeprapto, S.Parman
dan Sutoyo ditangkap secara hidup-hidup dan dibawa menuju ke Lubang Buaya, daerah disekitar Halim
Perdanakusuma. Sementara satu target lainnya yaitu A.H. Nasution berhasil lolos dengan melompati
dinding batas kedubes Irak. Namun anak gadisnya Ade Irma Suryani tertembak, Pierre Tendean ajudan
A.H. Nasution ditangkap dan akhirnya dibunuh, serta pembantu letnan Polisi Karel Satsuit Tubun gugur
saat melakukan perlawanan. Para jenderal yang telah diculik dan dibunuh tadi kemudian dibawa ke
Lubang Buaya. Para Jenderal yang masih hidup tadi kemudian dibunuh ditempat ini. Jenazah keenam
Jenderal dan satu perwira pertama tersebut kemudian dimasukkan kedalam sebuah sumur tua.
Reorientasi

Mendengar hal tersebut, Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima Kostrad (Komando Strategi
Angkatan Darat) segera mengambil langkah-langkah penting yaitu dengan merebut objek vital yang
dikuasai oleh pemberontak yaitu Gedung RRI dan juga pusat Telekomunikasi, Jenazah para jenderal
sendiri berhasil ditemukan 3 Oktober 1965 dan dilakukan pengangkatan terhadap jenazah para jenderal
tersebut pada tanggal 4 Oktober 1965. Dan hari berikutnya keenam jenderal tersebut dimakamkan
secara layak di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

G30S/PKI merupakan salah satu peristiwa keji yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia dimana para
jenderal yang banyak berjasa bagi bangsa waktu itu dihabisi dengan cara yang keji hanya dengan alasan
adanya isu kudeta yang ingin mereka lakukan tanpa ada bukti. Sungguh biadab memang para pihak yang
terlibat dalam G30S/PKI, menurut kami mereka semua itu gila akan jabatan, sehingga mereka
menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan jabatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai