Anda di halaman 1dari 6

INTRAVENTRICULAR HEMORHAGE

DI SUSUN OLEH:

 NATASYA FEBRIAN (P121137)


 JELITA
 DIAN ABUBAKAR
 GEORGE LUCKY JOHANES BROWN

PRODI DIII RADIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan
didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu kami sangat mangharapkan kritik mengharapakan kritik dan saran
yang sifatnya membangun ataupun menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami umumnya dan khususnya kepada pembaca.
Aamiin

Terima Kasih

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perdarahan intraventrikular (intraventricular hemorhhage/IVH) merupakan perdarahan


spontan yang terjadi di dalam sistem ventrikel, 30-45% sering berhubungan dengan
perdarahan intraserebral (PIS). Faktor risiko IVH antara lain adalah hipertensi, koagulopati,
dan asidosis. Adanya IVH meningkatkan risiko kematian serta volume IVH berhubungan
dengan angka kematian. Perdarahan intraventrikuler dibagi menjadi 2, perdarahan primer
intraventrikel dan perdarahan sekunder intraventrikel. perdarahan primer intraventrikel yaitu
darah hanya dalam system ventriuler, tanpa adanya rupture ataulaserasi dinding ventrikel.
Disebutkan pula bahwa PIVH merupakan perdarahan intreserebral nontraumatik yang
terbatas pada sistem ventrikel. Sedangkan perdarahan sekunder intreventrikuler muncul
akibat pecahnya pembuluh darah intraserebral dalam dan jauh dari periventrikular, yang
meluas ke sistem ventrikel. “Primary” menandakan tampilan patologik dan bukan
menandakan etiologi yang tidak diketahui. PIVH merupakan kejadian yang jarang pada
dewasa, dan kadang kadang dapat dibedakan dari malformasi pembuluh darah atau
neoplasma dari pleksus koroideus atau salah satu arteri koroideus, ketika darah masuk ke
ventrikel tanpa menyebabkan bekuan besar pada parenkim.

B. PEMBAHASAN

 PREVALENSI KEJADIAN

Perdarahan otak merupakan bentuk paling fatal stroke dan memiliki morbiditas tertinggi dari
setiap subtipe stroke. Ekstensi perdarahan intraventrikular (IVH) merupakan tanda prognostik
sangat miskin, dengan kematian diperkirakan antara 50% dan 80%. IVH adalah kontributor
yang signifikan dan independen terhadap morbiditas dan mortalitas, namun terapi diarahkan
pada ameliorating bekuan intraventrikular masih terbatas. Istilah strok hemoragik
seringkali digunakan sebaai sinonim dari perdarahan intraserebral (ICH). Stroke hemoragik
adalah stroke yang diakibatkan oleh perdarahan arteri otak didalam jarinan otak (intracerebral
hemorrhage) dan/atau perdarahan arteri diantara lapisan pembungkus otak, piamater dan
arachnoidea (WHO,2005). Sekitar 70% perdarahan intraventrikel (IVH) mungkin terjadi
akibat perluasan dari perdarahan intraparenkim atau subaraknoid yang masuk ke sistem
ventrikel. Kontusio dan perdarahan subaraknoid (SAH) berhubungan erat dengan IVH.
Pedarahan dapat berasal dari middle communicating artery atau dari posterior communicating
artery. Otak perdarahan memiliki morbiditas dan mortalitas tertinggi dari setiap subtipe
stroke. Masing-masing, perdarahan intraserebral (ICH) dan perdarahan subarachnoid akun
(SAH) sekitar 15% dan 5% dari 750.000 stroke terjadi setiap tahun di Amerika Serikat,
dengan total lebih dari 45.000 pasien per tahun . Sekitar 45% dari spontan ICHs dan 25% dari
Sahs aneurisma meluas ke ventrikel. Untuk pasien dengan kedua ICH dan perdarahan
intraventrikular (IVH), angka kematian yang diharapkan adalah 50% sampai 80%. Sekitar
40% kasus PIS disertai perdarahan intraventrikular. Keadaan ini mengakibatkan hidrosefalus
akut, peningkatan tekanan intrakranial, serta meningkatkan mortalitas dan kecacatan
 ETIOLOGI

Etiologi PIVH bervariasi dan pada beberapa pasien tidak diketahui. Tetapi menurut
penelitian didapatkan :
1. Hipertensi, aneurisma Bahwa PIVH tersering berasal dari perdarahan
hipertensi pada arteri parenkim yang sangat kecil dari jaringan yang sangat dekat
dengan sistem ventrikel.
2. Kebiasaan merokok
3. Alkoholisme Dari studi observasional dilaporkan meningkatnya kejadian
stroke perdarahan pada pasien merokok dan konsumsi alcohol
4. Etiologi lain yang mendasari PIVH di antaranya adalah anomaly pembuluh
darah serebral, malformasi pembuluh darah termasuk angioma kavernosa dan
aneurisma serebri merupakan penyebab tersering PIVH pada usia muda. Pada orang
dewasa , PIVH disebabkan karena penyebaran perdarahan akibat hipertensi primer
dari struktur periventrikel.
5. Pada trauma dan tumor yang biasanya melibatkan pleksus koroideus.

Etiologi IVH bervariasi dan pada beberapa pasien tidak diketahui. Pia et al
melaporkan rasio dari hipertensi, anurisma dan AVM berturut-turut 54%, 19%, 27%.
Fabregas et almenyatakan bahwa lebih baik hipertensi dikatakan berhubungan
(sebagai faktor resiko daripada sebagai penybab (etiologi) IVH. Caplan menyatakan
bahwa IVH tersering berasal dari perdarahan hipertensi pada arteri parenkim yang
sangat kecil dari jaringan yang sangat dekat dengan sistem ventrikuler.Spekulasi
mengenai hubungan antara IVH dengan faktor resiko penyakit vaskuler dijelaskan
melalui kombinasi faktor resiko yang telah ada sebelumnya, yang menyebabkan
melemahnya dinding arteri dan mengurangi vasoreaktivitas endotel. Etiologi yang
mendasari IVH lainnya diantaranya adalah anomali pembuluh darah serebral,
malformasi pembuluh darah termasuk angioma kavernosa dan anureisma serebri
merupakan penyebab tersering IVH pada usia muda.

 GEJALA KLINIS

Sindrom klinis IVH menurut Caplan menyerupai gejala SAH yang merupakan
manifestasi dari gangguan pembuluh darah otak (GDPO), berupa :

1. Sakit kepala mendadak


2. Kaku kuduk
3. Muntah
4. Letargi
5. Penurunan kesadaran
 PROSEDUR PEMERIKSAAN (CT SCAN/RU)

 Memasukkan cairan kontras lewat pembuluh darah pada lengan atau lewat oral jika
pemeriksaan membutuhkan cairan tersebut.
 Pasien berbaring pada meja pemeriksaan yang akan masuk ke mesin pemindai.
 Operator berada dalam ruang terpisah, tapi masih bisa berkomunikasi dengan pasien.
 Selagi pemindai berputar, sinar-X akan melalui tubuh selama beberapa saat.
 Pemindai mendeteksi gambar dari organ tubuh yang menyerap sinar-X, lalu
mengirimnya ke komputer. Komputer kemudian mengolahnya menjadi gambar untuk
interpretasi.
 Pasien tak boleh bergerak selama prosedur. Pasien mungkin harus beberapa kali
menahan napas dalam pemeriksaan.
 Jika sudah ada hasil yang memadai, operator menghentikan prosedur dan membantu
pasien bangkit dari meja periksa.

Pemeriksaan CT scan kepala mungkin berlangsung tanpa perlu rawat inap, tapi bisa pula
pasien mesti menginap untuk menjalani perawatan lanjutan.

 GAMBARAN RADIOGRAFI (ANATOMI,ANALISIS KELAINAN PADA CITRA


RADIOGRAFI)
C. PENUTUP

 KESIMPULAN
Perdarahan intraventrikular (intraventricular hemorhhage/IVH) merupakan
perdarahan spontan yang terjadi di dalam sistem ventrikel, 30-45% sering
berhubungan dengan perdarahan intraserebral (PIS). Faktor risiko IVH antara lain
adalah hipertensi, koagulopati, dan asidosis. Adanya IVH meningkatkan risiko
kematian serta volume IVH berhubungan dengan angka kematian. Perdarahan
intraventrikuler dibagi menjadi 2, perdarahan primer intraventrikel dan perdarahan
sekunder intraventrikel. perdarahan primer intraventrikel yaitu darah hanya dalam
system ventriuler, tanpa adanya rupture ataulaserasi dinding ventrikel. Disebutkan
pula bahwa PIVH merupakan perdarahan intreserebral nontraumatik yang terbatas
pada sistem ventrikel. Sedangkan perdarahan sekunder intreventrikuler muncul akibat
pecahnya pembuluh darah intraserebral dalam dan jauh dari periventrikular, yang
meluas ke sistem ventrikel.

 DAFTAR PUSTAKA
Jaffe J, Melniychuck E, Muschelli J, Ziai W, Morgan T, Hanley DF, dkk. Ventricular
catheter location and the clearance of intraventrikel hemorrhage. Neurosurg.
2012:70(5):1258-64. 2. Zacharia BE, Vaughan KA, Hickman ZL, Bruce SS,
Carpenter AM, Petersen NH, dkk. Predictors of long-term shunt-dependent
hydrocephalus in patients with intracerebral hemorrhage requiring emergency
cerebrospinal fluid diversion. Neurosurgical focus. 2012:32(4):E5. 3. Mourad HS,
Enab AA, Abdelalim AM. Early outcome of conservative versus surgical treatment of
spontaneous supratentorial intracerebral hemorrhage. Egypt J Neur ol Psychiat
Neurosurg. 2011;48:85-92.

Anda mungkin juga menyukai