Anda di halaman 1dari 5

2.

RELAKSASI

PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP


PENURUNAN NYERI PADA PASIEN

Dwi Utami, Ahmad Muzaki , Wahyu Widodo

ABSTRAK

Perasaan yang bersifat tidak menyenangkan disebut nyeri. Berhubungan dengan


rusaknya jaringan yang muncul secara mendadak serta berskala ringan sampai
berat selama 3 bulan kurang. Nafas dalam dapat dilakukan sebagai tindakan
menurunkan nyeri pada saat nyeri timbul. Nafas lembut serta mengeluarkan
dengan pelan. Tujuan : Mengetahui pengaruh relaksasi nafas dalam sebagai
tindakan mengatasi masalah keperawatan nyeri pada klien. Metode : Penulis
menggunakan metode Literature Review dengan cara menguraikan teori, temuan
serta bahan penelitian dari beberapa peneliti yang digunakan untuk landasan
dalam melakukan studi literatur. Kesimpulan : Teknik relaksasi nafas dalam dapat
menurunkan nyeri pada pasien.
PENDAHULUAN Dari kelima artikel yang telah
dilakukan review diatas, terdapat
Nyeri berhubungan dengan rusaknya perbedaan pada masing-masing
jaringan aktual maupun fungsional, penelitian. Perbedaan dilihat dari
selama 3 bulan kurang dengan onset kelima jurnal memiliki perbedaan
mendadak (Desiartama, 2017). Kasus dalam hal desain penelitian pada
nyeri kronis di dunia sekitar 20% dari penelitian Mochamad Tri Hastono
popuasi didunia. Jumlah nyeri akut (2018) menggunakan metode
42% di Inggris, kejadian pada pria preexperimental design dengan one
17% serta wanita 25% (Hartanti, shot casestudy. Metode penelitian
2016). Berdasarkan data WHO tahun preexperimental menurut Sugiyono
2015, jumlah pasien pembedahan (2014) adalah sebuah rancangan yang
meningkat setiap tahun, 2011 sebanyak diberikan hanya pada suatu grub
140 juta klien atau sekitar 1,9% tertentu. Irfan Irianto (2019)
diseluruh dunia, 2012 meningkat menggunakan studi korelasi dengan
dengan jumlah 148 juta pasien atau pendekatancross sectional. Lela Aini
2,1%. Indonesia mengalami kasus (2018) menggunakan pra-
nyeri sekitar 12,7 juta atau sekitar 5% eksperimental dengan rancanganpre
populasi indonesia, kejadian nyeri test-post test. Wahyu Widodo, Neli
gastritis di indonesia sebanyak 23,5- Qoniah, (2020) menggunakan design
31,3%, nyeri fraktur di indonesia studi kasus, Ibnu Habib (2021)
sebanyak 40% (WHO, 2015). menggunakan design pre test one grup.
Diperkirakan 40% penduduk Jawa Teknik pengambilan sampel yang
Tengah kasus nyeri mencapai 18,2% dilakukan oleh Mochamad Tri
untuk laki laki sedangkan perempuan Hastomo (2018), Lela Aini (2018),
13,6% (Hartanti, 2016).Relaksasi yaitu Ibnu Habib (2021) yaitu menggunakan
tindakan megurangi nyeri dengan purposive sampling. Pengambilan
merelaksasi otot, teknik ini berguna sampel yang dilakukan oleh Irfan
untuk memberikan penurunan skala Irianto (2019) menggunakan teknik
nyeri (Suhartini, 2013). Teknik ini non random sampling. Jumlah sampel
berguna untuk menekan nyeri di yang sama pada penelitian Mochamad
thalamus lalu ke kortek cerebri sebagai Tri Hastono (2018), Lela Aini (2018),
pusat nyeri. Saat melakukan teknik Ibnu Habib (2021) yaitu sama-sama
nafas dalam harus di suasanya yang menggunakan 30 reponden.
nyaman, tenang serta rileks agar tujuan Selanjutnya persamaan jurnal dilihat
dari teknik ini tercapai. dari hasil dari penelitian terkait teknik
PEMBAHASAN relaksasi nafas dalam pada penelitian
Irfan Irianto (2019), Lela Aini (2018), selanjutnya dilihat dari pengukuran
Wahyu Widodo, Neli Qoniah, (2020) skala nyeri yang digunakan dalam
yaitu menunjukkan bahwa ada penelitian Mochamad Tri Hastono
keefektifan menurunkan nyeri pada (2018) menggunakan visual analog
pasien. Selanjutnya persamaan jurnal dalam mengukur skala nyeri, Ibnu
dilihat dari hasil dari penelitian terkait Habib (2021) menggunakan wong
teknik relaksasi nafas dalam pada beker pain rating scale. Perbandingan
penelitian Mochamad Tri Hastono dari setiap penelitian terdapat pada
(2018), Ibnu Habib (2021) yaitu metode penelitian yang digunakan
menunjukkan bahwa pengaruhnya pada masingmasing peneliti.
tidak ada saat dilakukan nafas dalam Berdasarkan kelima artikel diatas
untuk penurunan nyeri. Persamaan bahwa teknik relaksasi nafas dalam
selanjutnya yaitu dilihat dari dapat digunakan untuk mengatasi nyeri
penggunaan instrumen yaitu pada Lela secara nonfarmakologis. Hal didukung
Aini (2018), Irfan Irianto (2019) dan penelitian Hartanti (2016) yang
Wahyu Widodo, Neli Qoniah, (2020) berjudul relaksasi terapi nafas dalam
sama-sama menggunakan Numeric penurunan nyeri pada klien dengan
Rating Scale dalam pengukuran skala hipertensi menyatakan adanya
nyeri. Pandangan penulis tentang penurunan skala nyeri 5 menjadi 3
artikel yaitu sesuai dengan kosep yang setelakah diakukan nafas dalam.
dinyatakan oleh beberapa peneliti Kesimpulan Kelima artikel memiliki
terkait dengan penerapan nafas dalam kesamaan dalam teknik pengambilan
untuk penurunan nyeri. Instrumen sampel, hasil penelitian menunjukkkan
digunakan Mochamad Tri Hastomo adanya penurunan nyeri setelah
(2018) yaitu dengan obsevasi chek list, dilakukan relaksasi nafas dalam.
memberikan tanda centang apabila Sedangkan perbedaan terdapat pada
menunjukkan gejala pada sasaran. desain penelitian, instrumen penelitian
Irfan Irianto yaitu pengumpulan data yang digunakan pada penelitian. Dari
menggunakan alat ukur kuisioner yang kelima artikel yang telah dilakukan
telah baku dan tervalidasi, dengan review, penulis dapat menyimpulkan
hasil perhitungan skala koefisien bahwa. Teknik relaksasi nafas dalam
reprodusibilitas sebesar 0,98 dan skala efektif dalam menurunkan nyeri dan
koefisien skalabilitas 0,97. Penelitian dapat diterapkan sebagai tindakan
Wahyu Widodo dengan SOP yang ada nonfarmakologis untuk menurunkan
di Rumah Sakit Wates dengan nyeri pada pasien.
pengukuran nyeri menggunakan
Numerical Rating Scale. Perbedaan METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan Pasien Fraktur Femur Akibat
pada penelitian adalah literatur review, Kecelakaan Lalulintas Pada
yaitu mengumpulkan dan menganalisis Orang Dewasa Di Rumah Sakit
artikel-artikel penelitian mengenai Umum Pusat Sanglah Denpasar
penerapan teknik relaksasi nafas Tahun 2013. E-Journal Medika.
dalam. Analisa data dilakukan dengan 06 (05) : 1-4
cara mendiskusikan dan meringks
literatur kemudian membandingkan Hartanti, R Desnanda P. (2016). Terapi
beberapa literatur dan selanjutnya Relaksasi Nafas Dalam
dituangkan dalam pembahasan. Dalam Menurunkan Nyeri Pada Pasien
mereview literatur menggunakan Hipertensi. Jurnal Keperawatan
beberapa cara diantaranya: mencari Kesehatan (JIK). Vol IX, No 1,
kesamaan (Similarity), ketidaksamaan Maret 2016.
(Contrast), memberi pandangan https://media.neliti.com./
(Critize), membandingkan (Compare), Diakses 10 Januari 2019
dan meringkas (Sumarize). Hastomo, M. T., & Suryadi, B. (2017).
Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Skala Nyeri Pada Saat
KESIMPULAN Pemasangan Infus di Instalasi
Gawat Darurat. Jurnal Ilmiah
hasil penelitian menunjukkkan adanya Ilmu Keperawatan Indonesia,
penurunan nyeri setelah dilakukan 8(2), 436–442
relaksasi nafas dalam. Sedangkan
perbedaan terdapat pada desain Lela, A., & Reza, R. (2018). Pengaruh
penelitian, instrumen penelitian yang Teknik Relaksasi Nafas Dalam
digunakan pada penelitian. Teknik terhadap Penurunan Nyeri pada
relaksasi nafas dalam efektif dalam Pasien Fraktur. Jurnal
menurunkan nyeri dan dapat Kesehatan, 9(2), 262–266
diterapkan sebagai tindakan
nonfarmakologis untuk menurunkan Mustofa, I. H., Verawati, M., & Sari,
nyeri pada pasien. R. M. (2021). Studi Komparatif
Skala Nyeri Saat Pemasangan
Infus Pada Anak Yang Diberikan
Teknik Distraksi Audio Visual
DAFTAR PUSTAKA Menonton Animasi Kartun Dan
Desiartama, A, dan I G N W, Aryana. Teknik Relaksasi Tarik Nafas
(2017). Gambaran Karakteristik Dalam Di Rsi Siti Aisyah Kota
Madiun.
Health Sciences Journal, 5(1), 1–13.
Purwati. (2010). Penurunan
Tingkat Nyeri Anak Prasekolah
Yang Mengalami Penusukan
Intravena Untuk Pemasangan
Infus Melalui Terapi Musik.
Jurnal Keperawatan Indonesia
13, 50-51

Rizky, I. I., Kepel, B. J., & Killing, M.


(2019). Hubungan Penanganan
Awal Gastritis Dengan Skala
Nyeri Pasien Ugd Rumah Sakit
Gmim Bethesda Tomohon.
Jurnal Keperawatan, 7(1).

Suhartini dkk. (2013). Pengaruh


Teknik Relaksasi Terhadap
Intensitas Nyeri Pada Pasien Post
Operasi Fraktur Diruang Iriana A
BLU RSUP Prof DR.R.D
Kandou Manado.
Ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
jkp/article/view/2243.

Wahyu Widodo, Neli Qoniah. (2020).


Penerapan Teknik Relaksasi
Nafas Dalam Menurunkan
Intensitas Nyeri Pada Pasien
Appendicitis Di Rsud Wates.
Nursing Science Journal (NSJ),
1(1), 25–28.
https://doi.org/10.53510/nsj.v1i
1.17 WHO. World Health
Statistic Report. (2014). Geneva:
world Health Organization

Anda mungkin juga menyukai