Perasaan yang bersifat tidak menyenangkan disebut nyeri. Berhubungan dengan
rusaknya jaringan yang muncul secara mendadak serta berskala ringan sampai berat selama 3 bulan kurang. Nafas dalam dapat dilakukan sebagai tindakan menurunkan nyeri pada saat nyeri timbul. Nafas lembut serta mengeluarkan dengan pelan. Tujuan : Mengetahui pengaruh relaksasi nafas dalam sebagai tindakan mengatasi masalah keperawatan nyeri pada klien. Metode : Penulis menggunakan metode Literature Review dengan cara menguraikan teori, temuan serta bahan penelitian dari beberapa peneliti yang digunakan untuk landasan dalam melakukan studi literatur. Kesimpulan : Teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan nyeri pada pasien. PENDAHULUAN Dari kelima artikel yang telah dilakukan review diatas, terdapat Nyeri berhubungan dengan rusaknya perbedaan pada masing-masing jaringan aktual maupun fungsional, penelitian. Perbedaan dilihat dari selama 3 bulan kurang dengan onset kelima jurnal memiliki perbedaan mendadak (Desiartama, 2017). Kasus dalam hal desain penelitian pada nyeri kronis di dunia sekitar 20% dari penelitian Mochamad Tri Hastono popuasi didunia. Jumlah nyeri akut (2018) menggunakan metode 42% di Inggris, kejadian pada pria preexperimental design dengan one 17% serta wanita 25% (Hartanti, shot casestudy. Metode penelitian 2016). Berdasarkan data WHO tahun preexperimental menurut Sugiyono 2015, jumlah pasien pembedahan (2014) adalah sebuah rancangan yang meningkat setiap tahun, 2011 sebanyak diberikan hanya pada suatu grub 140 juta klien atau sekitar 1,9% tertentu. Irfan Irianto (2019) diseluruh dunia, 2012 meningkat menggunakan studi korelasi dengan dengan jumlah 148 juta pasien atau pendekatancross sectional. Lela Aini 2,1%. Indonesia mengalami kasus (2018) menggunakan pra- nyeri sekitar 12,7 juta atau sekitar 5% eksperimental dengan rancanganpre populasi indonesia, kejadian nyeri test-post test. Wahyu Widodo, Neli gastritis di indonesia sebanyak 23,5- Qoniah, (2020) menggunakan design 31,3%, nyeri fraktur di indonesia studi kasus, Ibnu Habib (2021) sebanyak 40% (WHO, 2015). menggunakan design pre test one grup. Diperkirakan 40% penduduk Jawa Teknik pengambilan sampel yang Tengah kasus nyeri mencapai 18,2% dilakukan oleh Mochamad Tri untuk laki laki sedangkan perempuan Hastomo (2018), Lela Aini (2018), 13,6% (Hartanti, 2016).Relaksasi yaitu Ibnu Habib (2021) yaitu menggunakan tindakan megurangi nyeri dengan purposive sampling. Pengambilan merelaksasi otot, teknik ini berguna sampel yang dilakukan oleh Irfan untuk memberikan penurunan skala Irianto (2019) menggunakan teknik nyeri (Suhartini, 2013). Teknik ini non random sampling. Jumlah sampel berguna untuk menekan nyeri di yang sama pada penelitian Mochamad thalamus lalu ke kortek cerebri sebagai Tri Hastono (2018), Lela Aini (2018), pusat nyeri. Saat melakukan teknik Ibnu Habib (2021) yaitu sama-sama nafas dalam harus di suasanya yang menggunakan 30 reponden. nyaman, tenang serta rileks agar tujuan Selanjutnya persamaan jurnal dilihat dari teknik ini tercapai. dari hasil dari penelitian terkait teknik PEMBAHASAN relaksasi nafas dalam pada penelitian Irfan Irianto (2019), Lela Aini (2018), selanjutnya dilihat dari pengukuran Wahyu Widodo, Neli Qoniah, (2020) skala nyeri yang digunakan dalam yaitu menunjukkan bahwa ada penelitian Mochamad Tri Hastono keefektifan menurunkan nyeri pada (2018) menggunakan visual analog pasien. Selanjutnya persamaan jurnal dalam mengukur skala nyeri, Ibnu dilihat dari hasil dari penelitian terkait Habib (2021) menggunakan wong teknik relaksasi nafas dalam pada beker pain rating scale. Perbandingan penelitian Mochamad Tri Hastono dari setiap penelitian terdapat pada (2018), Ibnu Habib (2021) yaitu metode penelitian yang digunakan menunjukkan bahwa pengaruhnya pada masingmasing peneliti. tidak ada saat dilakukan nafas dalam Berdasarkan kelima artikel diatas untuk penurunan nyeri. Persamaan bahwa teknik relaksasi nafas dalam selanjutnya yaitu dilihat dari dapat digunakan untuk mengatasi nyeri penggunaan instrumen yaitu pada Lela secara nonfarmakologis. Hal didukung Aini (2018), Irfan Irianto (2019) dan penelitian Hartanti (2016) yang Wahyu Widodo, Neli Qoniah, (2020) berjudul relaksasi terapi nafas dalam sama-sama menggunakan Numeric penurunan nyeri pada klien dengan Rating Scale dalam pengukuran skala hipertensi menyatakan adanya nyeri. Pandangan penulis tentang penurunan skala nyeri 5 menjadi 3 artikel yaitu sesuai dengan kosep yang setelakah diakukan nafas dalam. dinyatakan oleh beberapa peneliti Kesimpulan Kelima artikel memiliki terkait dengan penerapan nafas dalam kesamaan dalam teknik pengambilan untuk penurunan nyeri. Instrumen sampel, hasil penelitian menunjukkkan digunakan Mochamad Tri Hastomo adanya penurunan nyeri setelah (2018) yaitu dengan obsevasi chek list, dilakukan relaksasi nafas dalam. memberikan tanda centang apabila Sedangkan perbedaan terdapat pada menunjukkan gejala pada sasaran. desain penelitian, instrumen penelitian Irfan Irianto yaitu pengumpulan data yang digunakan pada penelitian. Dari menggunakan alat ukur kuisioner yang kelima artikel yang telah dilakukan telah baku dan tervalidasi, dengan review, penulis dapat menyimpulkan hasil perhitungan skala koefisien bahwa. Teknik relaksasi nafas dalam reprodusibilitas sebesar 0,98 dan skala efektif dalam menurunkan nyeri dan koefisien skalabilitas 0,97. Penelitian dapat diterapkan sebagai tindakan Wahyu Widodo dengan SOP yang ada nonfarmakologis untuk menurunkan di Rumah Sakit Wates dengan nyeri pada pasien. pengukuran nyeri menggunakan Numerical Rating Scale. Perbedaan METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan Pasien Fraktur Femur Akibat pada penelitian adalah literatur review, Kecelakaan Lalulintas Pada yaitu mengumpulkan dan menganalisis Orang Dewasa Di Rumah Sakit artikel-artikel penelitian mengenai Umum Pusat Sanglah Denpasar penerapan teknik relaksasi nafas Tahun 2013. E-Journal Medika. dalam. Analisa data dilakukan dengan 06 (05) : 1-4 cara mendiskusikan dan meringks literatur kemudian membandingkan Hartanti, R Desnanda P. (2016). Terapi beberapa literatur dan selanjutnya Relaksasi Nafas Dalam dituangkan dalam pembahasan. Dalam Menurunkan Nyeri Pada Pasien mereview literatur menggunakan Hipertensi. Jurnal Keperawatan beberapa cara diantaranya: mencari Kesehatan (JIK). Vol IX, No 1, kesamaan (Similarity), ketidaksamaan Maret 2016. (Contrast), memberi pandangan https://media.neliti.com./ (Critize), membandingkan (Compare), Diakses 10 Januari 2019 dan meringkas (Sumarize). Hastomo, M. T., & Suryadi, B. (2017). Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Skala Nyeri Pada Saat KESIMPULAN Pemasangan Infus di Instalasi Gawat Darurat. Jurnal Ilmiah hasil penelitian menunjukkkan adanya Ilmu Keperawatan Indonesia, penurunan nyeri setelah dilakukan 8(2), 436–442 relaksasi nafas dalam. Sedangkan perbedaan terdapat pada desain Lela, A., & Reza, R. (2018). Pengaruh penelitian, instrumen penelitian yang Teknik Relaksasi Nafas Dalam digunakan pada penelitian. Teknik terhadap Penurunan Nyeri pada relaksasi nafas dalam efektif dalam Pasien Fraktur. Jurnal menurunkan nyeri dan dapat Kesehatan, 9(2), 262–266 diterapkan sebagai tindakan nonfarmakologis untuk menurunkan Mustofa, I. H., Verawati, M., & Sari, nyeri pada pasien. R. M. (2021). Studi Komparatif Skala Nyeri Saat Pemasangan Infus Pada Anak Yang Diberikan Teknik Distraksi Audio Visual DAFTAR PUSTAKA Menonton Animasi Kartun Dan Desiartama, A, dan I G N W, Aryana. Teknik Relaksasi Tarik Nafas (2017). Gambaran Karakteristik Dalam Di Rsi Siti Aisyah Kota Madiun. Health Sciences Journal, 5(1), 1–13. Purwati. (2010). Penurunan Tingkat Nyeri Anak Prasekolah Yang Mengalami Penusukan Intravena Untuk Pemasangan Infus Melalui Terapi Musik. Jurnal Keperawatan Indonesia 13, 50-51
Rizky, I. I., Kepel, B. J., & Killing, M.
(2019). Hubungan Penanganan Awal Gastritis Dengan Skala Nyeri Pasien Ugd Rumah Sakit Gmim Bethesda Tomohon. Jurnal Keperawatan, 7(1).
Suhartini dkk. (2013). Pengaruh
Teknik Relaksasi Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Diruang Iriana A BLU RSUP Prof DR.R.D Kandou Manado. Ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ jkp/article/view/2243.
Wahyu Widodo, Neli Qoniah. (2020).
Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Appendicitis Di Rsud Wates. Nursing Science Journal (NSJ), 1(1), 25–28. https://doi.org/10.53510/nsj.v1i 1.17 WHO. World Health Statistic Report. (2014). Geneva: world Health Organization