Syai 01
Syai 01
Assalamualaikum wr wb
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas menganalisis kasus yang berkaitan dengan persengketaan pulau sipadan dan
ligitan dengan tepat waktu.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Mata PKN. Selain itu, tugas ini bertujuan menambah
wawasan tentang sejarah persengketaan pulau sipadan dan ligitan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu jumriati selaku guru Mata pelajaran PKN . Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967ketika dalam
pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-masing negaraternyata memasukkan
pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya
MI dalam penyelesaian kasus ini menolak argumentasi Malaysia bahwa keduapulau sengketa
pernah menjadi bagian dari wilayah yang diperoleh Malaysiaberdasarkan kontrak
pengelolaan privat Sultan Sulu dengan Sen-Overbeck/BNBC/Inggris/Malaysia. Mahkamah
juga menolak argumentasi Malaysiabahwa kedua pulau termasuk dalam wilayah
Sulu/Spanyol/AS/Inggris yang kemudian diserahkan kepada Malaysia berdasarkan terori rantai
kepemilikan (Chain of TitleTheory). Menurut Mahkamah tidak satupun dokumen hukum atau
pembuktian yangdiajukan Malaysia berdasarkan dalil penyerahan kedaulatan secara estafet ini
memuatreferensi yang secara tegas merujuk persengketaan tersebut.