Anda di halaman 1dari 74

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK

MENGETAHUI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

SKRIPSI

OLEH

SIMON PETRUS
NIM: 2017260274

Skripsi Ditulis untuk Memenuhi sebagian Persyaratan


untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS FLORES
ENDE
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK


MENGETAHUI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

SIMON PETRUS
NIM: 2017260274

Skripsi Ditulis untuk Memenuhi sebagian Persyaratan


untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Menyetujui

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Melkyanus B.U. Kaleka, S.Pd.,M.Pd Daniel Wolo, S.Si, M.Sc


NIDN. 0802018201 NIDN. 0810088503

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Fisika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Yasinta Embu Ika, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0812108301

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK


MENGETAHUI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

SIMON PETRUS
NIM: 2017260274

Dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi

Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Flores

Hari/Tanggal:

TIM PENGUJI

Ilyas, S.Pd., M.Pd (....................)


(Penguji)

Melkyanus B.U Kaleka, S.Pd.,M.Pd (....................)


(Penguji)

Adrianus Nasar, S.Si, M.Pd.Si (....................)


(Penguji)

Richardo Barry Astro, S.Pd., M.Si.P (....................)


(Penguji)

Daniel Wolo, S.Si, M.Sc (....................)


(Penguji )

Ende,
FKIP Universitas Flores Program Studi Pendidikan Fisika
Dekan, Ketua,

Dr. Sofia Sa’o, M.Pd Yasinta Embu Ika, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0806057201 NIDN. 0812108301

iii
MOTTO

“ JANGAN MUNDUR SEBELUM MENCOBA,

BEBAN BERAT ITU HANYA ADA PADA

PIKIRAN, COBA DULU NANTI AKAN

TERBIASA”

(MONTES)

iv
PERSEMBAHAN

Dengan Hormat,

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk:

1. Dia yang menciptakan bumi dan segala isinya.

2. Bapak Antonius Ngatu dan Mama Maria Magdalena Wele selaku orang tua yang

turut mendukung dan memberi motivasi penulis serta sebagai penyandung dana

dalam menyelesaikan studi.

3. Bapak Melkyanus B.U. Kaleka, S.Pd.,M.Pd dan Bapak Daniel Wolo, S.Si, M.Sc

terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, dan motivasi. .

4. Teman-teman seperjuangan Profis 2017 yang dengan caranya masing-masing

membantu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Teman-teman OMK yang dengan caranya masing-masing membantu

memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Almamaterku tercinta Universitas Flores.

v
KATA PENGANTAR

Sebagai insan ciptaan Tuhan, Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat

Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan anugerahNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan tulus hati

menghaturkkan limpah terima kasih yang sebesar-besarnya kepada.

1. Bapak Rektor dan Wakil Rektor Universitas Flores.

2. Dekan dan Wakil Dekan FKIP, Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan

Fisika yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi.

3. Bapak dan Ibu dosen program studi pendidikan fisika yang telah membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan selama ini dan juga pegawai administrasi

program studi pendidikan fisika yang telah membantu kelancaran skripsi ini.

4. Bapak Melkyanus B.U. Kaleka, S.Pd.,M.Pd dan Bapak Daniel Wolo, S.Si, M.Sc

terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, dan motivasi.

5. Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran fisika serta siswa-siswi kelas IX SMPN

2 Ende yang sudah membantu kelancaran selama penelitian.

7. Bapak Antonius Ngatu dan Mama Maria Magdalena Wele selaku orang tua yang

turut mendukung dan memberi motivasi penulis serta sebagai penyandung dana

dalam menyelesaikan studi.

vi
6. Teman-teman seperjuangan Profis 2017 yang dengan caranya masing-masing

membantu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak

sangat diharapkan demi penyempurnaan tulisan ini.

Ende, Februari 2022

Penulis

vii
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Simon Petrus

NIM : 2017260274

Program Studi : Pendidikan Fisika

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya

sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat

karya atau pendapat orang lain, kecuali yang secara tertulis menjadi acuan dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Ende, Februari 2022

Yang Membuat Pernyataan,

(Simon Petrus)
NIM: 2017260274

viii
ABSTRAK

Simon Petrus : Penggunaan Media Komik Pada Materi Gerak Lurus Untuk
Mengetahui Minat Belajar Fisika Siswa. Di SMP Negeri 2 Ende. Skripsi, Ende:
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Flores, 2021. Pembimbing Utama; Melkyanus B.U. Kaleka, S.Pd,
M.Pd Pembimbing Pendamping; Daniel Wolo, S.Si., M.Sc.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa setelah


diterapkan media komik pada materi gerak lurus.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatannya deskriptif
kuantitatif, subjek dalam penelitian ini adalah siswa di SMPN 2 Ende tahun pelajaran
2021/2022. Objek penelitian ini yaitu mengtahui minat belajar fisika siswa kelas IX
di SMPN 2 Ende. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket. Validasi
instrumen data menggunakan validasi konstruksi menggunakan persamaan Gregory.
Teknis analisis data menggunakan analisis deskriptif dan persentase skor perolehan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media komik pada materi
gerak lurus untuk mengetahui minat belajar fisika siswa di SMP Negeri 2 Ende
berada pada kategori sangat baik di setiap indikator. Pada indikator perasaan senang
berpersentase 83% dengan kategori sangat baik, indikator ketertarikan siswa
berpersentase 82% dengan kategori sangat baik, indikator keterlibatan siswa
berpersentase 81% dengan kategori sangat baik, indikator rajin dalam belajar dan
rajin mengerjakan tugas berpersentase 82% dengan kategori sangat baik dan indikator
tekun dan disiplin dalam belajar berpersentase 90% dengan kategori sangat baik.
Perolehan persentase rata-rata dari kelima indikator adalah 84% hal ini menunjukan
bahwa minat belajar siswa di SMPN 2 Ende sangat baik.

Kata kunci: Media Komik, Minat Belajar

ix
x
ABSTRACT

Simon Petrus: The Use of Comic Media in Straight Motion Materials to Increase
Students' Interest in Learning Physics. At SMP Negeri 2 Ende. Thesis, Ende:
Physics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education,
University of Flores, 2021. Main Advisor; Melkyanus B.U. Kaleka, S.Pd, M.Pd
Advisors; Daniel Wolo, S.Si., M.Sc.

This study aims to determine students' interest in learning after comics are
applied to straight motion material.
Types of research This is a descriptive quantitative approach. The population
in this study are students at SMPN 2 Ende in the academic year 2021/2022. The
sample of this research was 25 students of class IX at SMPN 2 Ende. Data collection
was done by using a questionnaire technique.
The results showed that the use of comics media in straight motion material to
increase students' interest in learning physics at SMP Negeri 2 Ende was in the very
good category in each indicator. The percentage of happy feeling indicators is 83%
in the very good category, the student interest indicator is 82% in the very good
category, the student involvement indicator is 81% in the very good category, the
indicator is diligent in studying and diligently working on assignments with a
percentage of 82% in the very good category and indicators of perseverance and
discipline in learning with a percentage of 90% with a very good category. The
average percentage gain from the five indicators is 84%, this shows that students'
interest in learning at SMPN 2 Ende is very good.

Keywords: Comic Media, Interest in Learning

xi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................iii

MOTTO..............................................................................................................iv

PERSEMBAHAN...............................................................................................v

KATA PENGANTAR........................................................................................vi

PERNYATAAN KEASLIAN...........................................................................viii

ABSTRAK..........................................................................................................ix

ABSTRACK........................................................................................................x

DAFTAR ISI.......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xvi

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1

A.Latar Belakang........................................................................................1

B. Identifikasi Masalah...............................................................................3

C. Rumusan Masalah..................................................................................3

D. Tujuan Penelitian...................................................................................3

E. Manfaat Penelitian..................................................................................3

xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................5

A. Kajian Teori .........................................................................................5

1. Media Pembelajaran ...5

2. Komik..........................................................................................................6

3. Minat Belajar...............................................................................................9

4. Materi Gerak Lurus ...................................................................................10

B. Hasil Penilitian Yang Relevan .............................................................19

C. Kerangka Pikir.......................................................................................21

D. Pertanyaan Penelitian............................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................23

A. Jenis Penelitian......................................................................................23

B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................23

1. Tempat Penelitian .................................................................................23

2. Waktu Pelaksanaan Penelitian..............................................................23

C. Subjek dan Objek Penelitian................................................................24

1. Subjek................................................................................................24

2. Objek Penelitian................................................................................24

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data............................................24

E. Keabsahan Data.....................................................................................26

F. Teknik Analisis Data.............................................................................28

BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................30

A. Deskripsi Data dan Hasil Belajar.............................................................30

xiii
1. Deskripsi data minat Belajar.........................................................30

2. Analisis Data.................................................................................30

B. Pembahasan ..........................................................................................34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN..................................................................35

A Simpulan................................................................................................35

B. Saran......................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................36

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................38

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kategori skala likert............................................................................24

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen minat belajar........................................................26

Tabel 3.3 Kriterial validitas.................................................................................27

Tabel 3.4 Kriteria peresentase minat belajar.......................................................30

Tabel 4.1 Peresentase minat belajar indikator 1................................................. 31

Tabel 4.2 Peresentase minat belajar indikator 2.................................................32

Tabel 4.3 Peresentase minat belajar indikator 3................................................ 32

Tabel 4.4 Peresentase minat belajar indikator 4..................................................32

Tabel 4.5 Peresentase minat belajar indikato 5...................................................33

Tabel 4.6 Indikator minat belajar siswa..............................................................33

xv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ilustrasi jarak dan perpindahan posisi.............................................10

Gambar 2.2 Ilustrsi pergerakan benda.................................................................11

Gambar 2.3 Ilustrasi pergerakan benda...............................................................13

Gambar 2.4 Gerak Vertikal Ke atas....................................................................16

Gambar 2.5 Gerak Vertikal Ke bawah ...............................................................18

Gambar 2.6 Kerangka Berpikir...........................................................................22

Gambar 4.1 Grafik minat Belajar.......................................................................34

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................................39

Lampiran 2 Lembar Validator Angket................................................................40

Lampiran 3 Media Komik...................................................................................42

Lampiran 4 Angket Peserta Didik......................................................................48

Lampiran 5 Data Hasil Angket Siswa.................................................................50

Lampiran 6 Dokumentasi ...................................................................................51

Lampiran 7 Surat Rekomendasi Sebelum dan Sesudah Penelitian.....................52

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ............................................................53

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya pembelajaran di kelas merupakan suatu proses untuk

mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa yang menempuh pendidikan

formal. Pendidikan formal adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara

terstruktur dan diatur sedemikian rupa. Adapun faktor yang berperan dalam

proses pembelajaran di kelas salah satunya adalah guru.

Seorang guru juga dituntut kreatif dalam menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

lancar (Francisco, 2013). Pontoh, (2013) mengatakan pada hakekatnya proses

belajar mengajar adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan

melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Kegiatan belajar

mengajar yang ada di dalam kelas juga merupakan suatu dunia intelektual,

terdapat komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa saling bertukar pikiran,

ide atau gagasan untuk menjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa.

Oleh sebab itu, komunikasi memegang peranan penting dalam pembelajaran.

Untuk memperkuat jalinan komunikasi antara guru dan siswa dalam suatu

kegiatan belajar mengajar, maka diperlukan media pembelajaran (Asnawir &

Basyirudin, 2002), dan materi yang dicantumkan oleh guru harus dikuasai.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa untuk belajar.

1
Media pembelajaran tersebut dapat berupa media audio, media visual, media

audio visual, gambar topografi dan lain-lain. (Tafonao, 2018). Media

pembelajaran dapat membantu merangsang minat belajar siswa dalam

meningkatkan keberhasilan belajar. Salah satu media pembelajaran yang dapat

membantu meningkatkan minat belajar siswa dan mengemas suatu kegiatan

belajar mengajar yang berkaitan tentang pelajaran fisika yaitu komik.

Komik merupakan suatu media yang berbentuk susunan gambar yang

menarik dan kata-kata, dan disusun dalam kotak yang keseluruhannya

merupakan rentetan suatu cerita (Pramadi, dkk.., 2013). Berdasarkan

pengalaman praktek lapangan sebagaian besar siswa sangat jenuh mempelajari

buku pelajaran yang didominan dengan kata-kata yang mengakibatkan

rendahnya minat belajar siswa. hal tersebut disebabkan oleh kurangnya

kreativitas guru dalam memilih media pembelajaran. Komik dapat dipakai

untuk menolong siswa dalam pembelajaran pada hampir semua topik,

misalnya : a) mengenal konsep, b) belajar berhitung, c) mengenal lingkungan

dan alam sekitar, d) membantu untuk memahami cerita, e) mendorong minat

baca. Pendekatan visualisasi dengan komik biasanya digunakan untuk

menarik minat baca siswa dan mempermudah siswa dalam memahami

materi yang akan disampaikan (Enawati & Sari, 2012). Meskipun komik

sangat menarik untuk dijadikan sebagai media pembelajaran, tetapi tidak

banyak guru yang menggunakan media komik sebagai media pembelajaran.

Hal itu terjadi karena guru yang kurang kreatif dapat menyebabkan

2
pembelajaran pasif, sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar. Siswa yang

tidak tertarik untuk belajar mengakibatkan minat belajarnya rendah.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas,peneliti ingin melakukan

penelitian dengan judul Penggunaan Media Komik Pada Materi Gerak Lurus

Untuk Mengetahui Minat Belajar Belajar Fisika Siswa.

B. Identifikasi Masalah

1. Siswa sangat jenuh mempelajari buku pelajaran yang dominan kata-kata

2. Guru yang tidak kreatif dalam memilih media pembelajaran

3. Minat belajar siswa rendah

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimanakah minat belajar siswa setelah diterapkan

media komik pada materi gerak lurus?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat belajar siswa

setelah diterapkan media komik pada materi gerak lurus.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat praktis

a. Siswa

Dapat menumbuhkan minat siswa dalam materi gerak lurus dan, dapat

mendorong siswa untuk memiliki kompetensi yang baik dalam

pembelajaran mengapresiasi cerita anak.

3
b. Guru

Penelitian ini memberikan alternatif pemilihan media pembelajaran

yang cocok dalam pembelajaran Sains khususnya materi gerak lurus.

c. Peneliti

Sebagai penambahan wawasan agar dapat diaplikasikan dalam kegiatan

pembelajaran, dan juga sebagai bahan referensi untuk melengkapi

penelitian

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dan sudah merupakan suatu integrasi terhadap metode

belajar yang dipakai. Kedudukan media pembelajaran memiliki peranan

yang penting karena dapat membantu proses belajar siswa. Dengan

penggunaan media dapat mengetahui minat belajar siswa. Dengan adanya

media pembelajaran akan membuat proses belajar pembelajaran lebih

menarik, misalnya dari segi tampilan yang dikombinasikan dengan

beberapa gambar menarik ataupun animasi agar siswa tidak jenuh dan

terus aktif dalam belajar. Kemenarikan tampilan fisik sangat

mempengaruhi proses pembelajaran, semakin menarik tampilan media

maka siswa semakin penasaran dalam belajar sehingga dapat

mempengaruh minat belajar siswa (Resiani: 2015) .

Menurut Kuswanto & Radiansah, (2018) Media pembelajaran juga

merupakan suatu alat pembantu untuk memudahkan seluruh kegiatan, baik

dalam kegiatan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler dengan tujuan agar

dapat meningkatkan minat siswa dalam sistem pembelajaran.

5
2. Komik

a. Pengertian komik

Komik merupakan suatu media pembelajaran hal ini didukung

dengan pernyataan Budiarti dan Haryanto (2016) yang menyatakan

bahwa komik dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran

dalam pendidikan apabila media komik dirancang sesuai dengan

kebutuhan siswa dan disesuaikan dengan materi yang disampaikan.

Menurut Enawaty & Sari, (2010), Komik adalah suatu bentuk seni

yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun

sedemikian bagus sehingga membentuk jalinan cerita yang menarik.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Tatalovic (2009) dimana komik

merupakan satu bentuk seni populer terutama dikalangan anak-anak

dan merupakan salah satu medium potensial untuk pendidikan sains.

Jadi dapat disimpulkan Bahwa komik adalah suatu media

pembelajaran yang digunakan sesuai kebutuhan siswa yang

menggunakan gambar-gambar-gambar tidak bergerak yang disusun

sehingga membentuk suatu jalinan cerita yang menarik.

b. Bentuk media komik

Komik tidak hanya memiliki aspek menghibur tetapi juga

memiliki tujuan pembelajaran yang dapat disampaikan kepada siswa.

Sifatnya sederhana, jelas, mudah dan personal sehingga dapat

menciptakan minat belajar siswa. salah satu bentuk dari media komik

yaitu komik strip. Komik strip adalah komik yang terbentuk dari

6
beberapa lembar bingkai komik dan ceritanya bersambung yang

mengungkapkan sebuah karakter dan memerankan cerita (Ratnawuri,

2016).

c. Komik sebagai Media Pembelajaran

Pembelajaran yang menarik dapat meningkat hasil belajar

siswa dengan berbagai cara yang positif dan kreatif. Salah satunya

adalah menjadikan komik sebagai media pembelajaran. Komik

sebagai media pembelajaran untuk membantu guru sebagai alat bantu

mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh

siswa (Saputro, 2015). Melalui komik, siswa dapat memanfaat waktu

kosong dengan membaca cerita-cerita menarik dan membahas sekitar

pengetahuan.

d. Kelebihan dan kelemahan media komik

Guru dapat memilih komik sebagai media pembelajaran

karena berbagai pertimbangan yaitu berdasarkan kelemahan dan

kelebihan komik. Kelebihan dan kekurangan komik (Pramana, 2015)

sebagai berikut.

1) Kelebihan

Adapun kelebihan dari media komik yaitu:

a) Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

kemampuannya dalam menciptakan minat peserta didik.

b) Membimbing minat baca yang menarik pada peserta didik.

7
c) Melalui bimbingan dari guru, komik dapat berfungsi sebagai

jembatan untuk menumbuhkan minat baca.

d) Komik menambah pembendaharaan kata-kata pembacanya.

e) Mempermudah anak didik menangkap hal-hal atau rumusan

yang abstrak.

f) Dapat meningkatkan minat baca anak.

2) Kelemahan

Media komik disamping mempunyai kelebihan juga mempunyai

kelemahan. Menurut Trimo kelemahan media komik antara lain :

(Trimo, 1997)

a) Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca

sehingga menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku

yang tidak bergambar

b) Ditinjau dari segi bahasa komik hanya menggunakan kata-kata

tidak baku ataupun kalimat-kalimat yang digunakan kurang

dapat dipertanggung jawabkan.

c) Banyak aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan ataupun tingkah

laku yang sinting (perverted).

8
3. Minat Belajar

Minat belajar adalah sikap ketaatan pada kegiatan belajar, baik

menyangkut perencanaan jadwal belajar maupun inisiatif melakukan

usaha tersebut dengan sungguh-sungguh (Nurhasanah & Sobandi, 2016).

Minat belajar adalah suatu rasa untuk menyukai atau juga tertarik pada

suatu hal dan aktivitas belajar tanpa ada yang menyuruh untuk belajar.

Minat belajar juga merupakan faktor pendorong untuk siswa dalam belajar

yang didasari atas ketertarikan atau juga rasa senang keinginan siswa itu

untuk belajar. Minat belajar merupakan sikap ketaatan dalam kegiatan

proses belajar, baik yang menyangkut perencanaan jadwal belajar yang

dimilikinya maupun inisiatif dirinya sendiri melakukan usaha tersebut

dengan bersungguh-sungguh dalam belajar (Andriani & Rasto, 2019).

Minat belajar juga mempunyai indikator-indikator di dalamnya yaitu

adanya perasaan tertarik dan juga senang untuk belajar, adanya partisipasi

yang aktif, adanya kecenderungan untuk memperhatikan dan daya

konsentrasi yang besar, memiliki perasaan positif dan kemauan belajar

yang terus meningkat, adanya kenyamanan pada saat belajar, dan

dimilikinya kapasitas dalam membuat keputusan berkaitan dengan proses

belajar yang dijalaninya (Yunitasari & Hanifah, 2020). Menurut Menurut

(Djamarah, 2011) Indikator minat belajar siswa

merupakan (1) perasaan senang, (2) ketertarikan siswa, (3)

keterlibatansiswa, (4) rajin dan semangat mengerjakan tugas (5) tekun dan

disiplin belajar.

9
Minat belajar adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk

keberhasilan belajar yang dimiliki siswa, minat muncul dari dalam diri

siswa itu sendiri. Munculnya minat belajar dari rasa menyukai atau juga

tertarik pada suatu hal dan aktivitas belajar tanpa ada yang menyuruh

untuk belajar.

4. Materi Gerak Lurus

Gerak Lurus merupakan gerak suatu obyek yang lintasannya berupa

garis lurus.

a. Besaran- besaran dalam gerak lurus

1) Jarak dan perpindahan


a. Jarak : total lintasan yang ditempuh
b. Perpindahan : jarak terpendek dari titik awal ke titik akhir
Contoh :
Ani berjalan kearah timur sejauh 8m, kemudian ia berbelok kearah
selatan sejauh 6m. berapakah jarak dan perpindahan yang telah
ditempuh oleh ani jawab :

Gambar 2.1: Ilustrasi jarak dan perpindahan posisi

Jawab:
Jarak = 8 + 6 = 14 meter
perpindahan = X = √ a2 +b 2
=√ 62 +82
¿ √ 64 +36
2 2

=√ 100 = 10

10
2) Kelajuan rata-rata dan Kecepatan rata-rata

a. kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh dalam selang

waktu tertentu

s
v=
rumusnya : jarak/selang waktu atau t

b. Kecepatan rata-rata merupakan perpindahan yang ditempuh

dalam selang waktu tertentu.

∆x
Rumusnya : perpindahan/selang waktu atau v =
∆t

Keterangan : v = kecepatan rata-rata (m/s)

∆x = Xakhir – Xawal = perpindahan (m)


∆t = perubahan waktu (s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (s)
Contoh soal :
Sebuah benda bergerak dari titik A ke titik C melalui titik B.

Jika AB = 50m, BC = 30m dan waktu yang dibutuhkan dari A

ke C adalah 20 sekon. Tentukan kelajuan rata-rata dan

kecepatan rata-rata benda tersebut !

30m

A C
B
50m
Gambar 2.2: Ilustrsi pergerakan benda

Pembahasan :

Dari soal tersebut kita tahu bahwa

jarak yang ditempuh = AB +BC = 50+30 = 80 m

11
perpindahan benda tersebut = AC = 50-30 = 20m

maka :
jarak
a. kelajuan rata−rata=
selang waktu
80
v=¿ =4 m/s
20

perpindahan
b. kecepatan rata−rata
selang waktu
20
v = =1 m/ s
20

3) Percepatan rata-rata
merupakan perubahan kecepatan (∆v) dalam selang waktu
tertentu (∆t)

∆ v v 2−v 1
a= =
∆ t t 2−t 1

keterangan : ∆v = perubahan kecepatan m/s

∆t = perubahan waktu

a = percepatan rata-rata

contoh soal :

Diketahui sebuah mobil melaju dengan kecepatan awal yaitu 2 m/s.

setelah mobil melaju 10 sekon, kecepatan mobil tersebut

bertambah menjadi 4 m/s. berapakah percepatan yang dimiliki oleh

mobil tersebut.

∆ v v 2−v 1 4−2 2
pembahasan : a= = = = =0,2m/ s
∆ t t 2−t 1 10−0 10

b. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

12
GLB adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap dan pecepatan nol

(a=0)

s s
Rumus : v= atau s=v .t atau t=
t v

Dimana : s = jarak (m)

v = kecepatan (m/s)

t = waktu (s)

contoh soal:

mobil A dan Mobil B dalam kondisi diam terpisah sejauh 1200 m.

Titik temu

Mobil Mobil
A B

1200
m
Gambar 2.3: Ilustrasi pergerakan benda

Kedua mobil kemudian bergerak bersamaan saling mendekati

dengan kecepatan konstan masing-masing va=40 m/s dan vb=60 m/s.

tentukan :

1) Jarak mobil A dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil

2) Waktu yang diperlukan kedua mobil saling berpapasan

Jawab:
1) Jarak mobil A dari tempat berangkat
tA = tB
sA sB
=
v A vB

13
x 1200−x
=
40 60
6 x=4 ( 1200−x )
6 x=4800−4 x
10 x=4800
4800
x=
10
x=480 m

2)Waktu yang diperlukan

s A x 480
t A= = = =120 sekon
v A 40 40

c. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

GLBB adalah gerak lurus dengan kecepatan berubah beraturan atau

percepatan tetap/konstan.

Rumus : V t =V 0 ± at
2 2
V t =V 0 ± 2 aS
1
S=V 0 t ± a t 2
2
Dimana: V 0 = Kecepatan awal (m/s)
V t = Kecapatan akhir (m/s)
a = Percepatan/perlambatan(m/s)
t = Waktu (s)
s=Jarak (m)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda pada lintasan

lurus dengan percepatan tetap atau konstan. Artinya gerak ini

mengalami perubahan kecepatan secara teratur sehingga memberikan

percepatan yang tetap. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) bisa

dipercepat dan diperlambat. Contoh gerak lurus berubah beraturan

dipercepat adalah buah kelapa yang jatuh dari pohon. Sedangkan gerak

14
lurus berubah beraturan diperlambat adalah sebuah bola yang

dilemparkan ke atas.

Percepatan sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan

dapat dihitung dengan rumus :

V t−V 0
a=
t
Dimana :
a = Percepatan benda (m/s2)
V t = Kecepatan akhir suatu benda (m/s)
V 0 = Kecepatan awal (m/s)
t = Selang waktu (s)

Jarak yang ditempuh oleh suatu benda dapat digunakan rumus :

1
S=V 0 t ± a t 2
2

Dimana :

S= Jarak (m)

V 0 = Kecepatan awal (m/s)

a = Percepatan/perlambatan(m/s)

t = Selang waktu (s)

Contoh soal :

1) Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s, apabila

mobil itu melakukan percepatan sebesar 2m/s2 selama 5 detik.

Berapakah jarak yang ditempuh mobil dalam selang waktu

tersebut?

Penyelesaian ;

Diketahui :V 0 = 10 m/s, t = 3 sekon, a = 2 m/s2

15
Ditanya : S …………..?

Jawab :

1 2
S=V 0 t ± a t
2

1 2
S=10.5± 2.5
2

1
S=¿ 50+ .50
2

S=75 meter .

d. Penerapan Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam Kehidupan Sehari-

hari

1) Gerak vertikal ke atas (GVA)

Gerak vertical ke atas merupakan gerak vertikal menjauhi pusat

bumi yang memiliki kecepatan awal dan percepatannya adalah

percepatan gravitasi bumi.

V0

Gambar 2.4: Gerak Vertikal Keatas

Vt = V0 – g.t

Vt2 = V 02- 2 g. h

h = V0 – ½ g. t2

16
Saat mencapai hmax maka Vt = 0 karena semakin ke atas semakin

lambat maka kecepatannya = 0

Contoh soal :

1. Sebuah benda dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal

10 m/s. Jika dianggap lintasannya lurus, tentukan :

a. Ketinggian maksimu yang dicapai benda

b. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian

Penyelesaian :

Diketahui : V0 = 10 m/s

g = 10 m/s

Ditanya :

a. ketinggian maksimum ?

b. waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian ?

Jawab :

a. ketinggian maksimum ?

Vt2 = V 02- 2 g. h max

2
0=10 −2. 10. hmax

2. hmax =100

100
h max= =5 meter
20

b. waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian

maksimum ;

V t =V 0−g . t

0=10−10 t

17
10 t =10

t=10/10

t=1 sekon

2) Gerak Vertikal Ke Bawah

Gerak vertikal ke bawah menuju pusat bumi yang memiliki

kecepatan awal, dan percepatannya adalah percepatan gravitasi

bumi.

Gambar 2.5: Gerak Vertikal Kebawah


V t =V 0 + g . t
Vt2 = V 02- 2 g. h
1 2
h=V 0 t+ g . t
2

3) Gerak Jatuh Bebas

Merupakan gerak lurus berubah beraturan ke bawah yang tidak

memiliki kecepatan awal (V 0=0) dan percepatannya adalah

gravitasi bumi.

Dimana:

V t =g .t

Vt2 = 2 g. h

1 2
h= g . t
2

contoh soal :

18
a. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak Menara yang tingginya

40 m di atas tanah. Jika g = 10 m/s 2 maka kecepatan batu saat

menyentuh tanah adalah……

Penyelesaian :

Diketahui :

h = 40 meter

g = 10 m/s2

Ditanya : kecepatan saat menyentuh tanah ?

Jawab :
2
Vt =2. g . h
Vt =√ 2. g . h
Vt =√ 2.10.40
Vt =√ 800
Vt =√ 400.2
Vt =20 √2 m/s

B. Hasil Penelitian-penelitian yang relevan

1. Penelitian oleh Pramadi, dkk., (2013) yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Komik Berorientasi Kearifan Lokal Bali Terhadap Motivasi

Belajar Dan Pemahaman Konsep Fisika”. Berdasarkan hasil analisis data

yang telah dilakukan, ditemukan hasil penelitian bahwa terdapat

perbedaan motivasi belajar dan pemahaman konsep antara kelompok siswa

yang belajar dengan menggunakan komik berorientasi kearifan lokal Bali

dan siswa yang belajar tanpa menggunakan komik berorientasi kearifan

lokal Bali (F=44,20; p<0,05). Hasil uji lanjut dengan LSD (Least

Significant Difference) menunjukkan bahwa siswa yang belajar komik

19
berorientasi kearifan lokal Bali lebih unggul dibandingkan dengan siswa

yang belajar tanpa menggunakan komik berorientasi kearifan lokal Bali

dalam motivasi belajar dan pemahaman konsep.

Persamaan penelitian ini yaitu penggunaan media komik untuk

meningkatkan pemahaman tentang materi fisika.

Perbedaan dari penelitian ini yaitu pada orientasi yang diukur dan variabel

yang digunakan. pada penelitian ini orientasinya terletak pada kearifan

lokal bali sedangkan penelitian pada proposal ini terletak pada materi

gerak lurus.

2. Penelitian oleh Enawaty dan Sari (2012), yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA

Negeri 3 Pontianak Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit”.

Berdasarkan hasil tindakaan dan data yang diperoleh menunjukan bahwa

pembelajaran materi larutan elektrolit dan nonelektrolit menggunakan

media komik memberikan pengaruh yang tinggi sebesar 46,56% dalam

meningkatkan hasil belajar. Respon 30 siswa kelas XE SMA Negeri 3

Pontianak terhadap pembelajaran materi larutan elektrolit dan

nonelektrolit menggunakan media komik diperoleh tingkat persetujuan

sebesar 95,83%. Persamaan dari penelitian ini adalah penggunaan media

Komik. Perbedaan dari kedua penelitian ini yaitu terletak pada varibel

terikat dan mata pelajarannya.

3. Penelitian oleh Retno Puspitorini, A.K. Prodjosantoso, Bambang Subali,

dan Jumadi (2014), yang berjudul “Penggunaan Media Komik Dalam

20
Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar

Kognitif dan Afektif”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

media komik di dalam pembelajaran IPA mampu meningkatkan motivasi

belajar peserta didik dengan nilai gain skor sebesar 0,55 (sedang); hasil

belajar ranah kognitif dengan gain skor sebesar 0,42 (sedang); dan

meningkatkan hasil belajar ranah afektif dengan gain skor sebesar 0,34

(sedang). Hasil uji beda antara sebelum dan setelah perlakuan

menunjukkan adanya perbedaan baik yang menyangkut motivasi belajar,

hasil belajar ranah kognitif, maupun hasil belajar ranah afektif. Persamaan

dari penelitian ini yaitu menggunakan media komik dalam sebuah

pembelajaran. Perbedaannya terletak pada variabel terikat dan materi

pelajaran yang digunakan.

C. Kerangka pikir

Guru sebagai tenaga pendidik diwajibkan mampu mentransfer ilmu

kepada siswa hingga memahami dengan baik. Dalam proses kegiatan belajar

mengajar guru menggunakan metode maupun media pembelajaran agar

materi yanbg dijelaskan dapat dipahami oleh siswa dengan baik.

Penggunaan media pembelajaran juga merupakan suatu alat pembantu

untuk memudahkan seluruh kegiatan belajar mengajar, salah satunya mata

pelajaran fisika tentang gerak lurus yang menurut siswa bahwa materi

tersebut sulit dan sangat membosankan. Alat yang dipakai dalam media

pembelajaran yaitu komik, dimana komik bisa memudahkan para siswa agar

lebih mengerti tentang materi gerak lurus maupun materi lainnya.

21
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar

tidak bergerak yang disusun sedemikian bagus sehingga membentuk jalinan

cerita, dimana dalam cerita tersebut bisa dicantumkan materi ajar tentang

gerak lurus dalam bentuk gambar yang menarik, dilengkapi dengan teks agar

dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Penggunaan komik sebagai media

pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa.

GURU MATERI MEDIA MINAT


GERAK KOMIK BELAJAR

Gambar 2.6: Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

Bagaimanakah minat belajar siswa setelah diterapkan media komik pada

materi gerak lurus?

22
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian kualitatif.

Penelitian deskriptif mengkaji bentuk, karakteristik, hubungan, perubahan,

persamaan, dan perbedaan.

Menurut Sugyono (2009) penelitian kualitatif merupakan suatu

penelitian yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu

metode yang menggambarkan suatu fenomena melalui deskripsi dalam

bentuk kalimat dan bahasa yang menggunakan metode alamiah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMPN 2 Ende, Jln. Kelimutu, Kelurahan

Potulando, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa

Tenggara Timur.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada 21 Januari 2022 sampai 31 Januari

2022.

23
C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPN 2 Ende yang

berjumlah 25 siswa.

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini mengetahui minat belajar siswa kelas IX

SMPN 2 Ende

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non

tes berupa angket. Angket adalah suatu teknik pengumpulan data dengan

memberikan beberapa pertanyaan tertulis kepada responden. Angket atau

kuisioner bertujuan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan

minat belajar siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menggunakan skla

likert.

Tabel 3.1
Kategori Skala Likert
Pernyataan Skor
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber:(Sugiyono, 2013)

24
2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpul data di

lapangan sesuai dengan kebutuhan. Instrumen yang digunakan adalah

pedoman angket dan pedoman dokumentasi. Pedoman angket untuk

mengetahui minat belajar siswa. Sedangkan pedoman dokumentasi

digunakan untuk mengumpulkan data tentang minat belajar siswa.

Dalam pembuatan angket peneliti menyusun kisi-kisi instrument

terlebih dahulu sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi - Kisi Instrumen Minat Belajar


Nomor Item
Variabel Indikator Aspek yang diamati Jumlah
Positif Negatif
Minat Perasaan Senang Minat belajar 1, 2 3, 4 4
belajar menandakan
Perasaan
senang/termotivasi
kegiatan belajar
mengajar yang
dimiliki seseorang
sehingga tidak
menimbulkan
kejenuhan dalam
belajar, selalu
bersikap semangat
dalam belajar dan
mengerjakan
sesuatu.
Ketertarikan Keinginan dari 5, 6, 7,8,9 5
siswa dalam diri yang
menunjukan adanya
kemauan sendiri
tanpa ada paksaan
dari luar dan
melakukan sesuatu
dipersiapkan sendiri
sehingga berjalan
dengan baik.

25
Keterlibatan Keterlibatan siswa 10, 11 12, 13 4
siswa yakni siswa
memberikan
waktunya untuk
terlibat
berbartisipasi dalam
kegiatan
pembelajaran,
adanya ketertarikan
dalam proses belajar
serta proses
pemahaman terkait
dengan proses
belajar
Rajin dalam Kegiatan yang 14,15 16,17 4
belajar dan rajin didukung oleh
mengerjakan aktivitas, kreativitas
tugas dan produktivitas
sehingga
menghasilkan suatu
tujuan secara
optimal
Tekun dan Kesadaran diri 18, 19 20 3
disiplin dalam untuk
belajar mengendalikan diri
atau mengontrol
dirinya untuk
sungguh-sungguh
belajar dan
menunjukan sikap
ketaatatan serta
kepatuhan
Jumlah 20

E. Keabsahan Data

1. Validitas Instrumen

Validitas instrumen merupakan suatu ukuran yang menunjukan

tingkat-tingkat kevaliditas suatu instrumen (Arikunto, 2013). Dalam

penelitian ini untuk mengetahui validitas instrumen menggunakan

pengujian validitas konstruksi. Untuk menguji validitas konstruksi dapat

26
menggunakan pendapat para ahli. Ahli merupakan seseorang yang

menguasai materi yang akan diuji. Validasi instrumen angket dilakukan

secara logis dan empiris melalui validitas konstruk. Validitas konstruk

berorientasi pada pemeriksaan butir instrumen guna menetapkan apakah

butir-butir tersebut sudah cocok atau sudah sesuai. Dimana persamaan

validitas konstruksi menurut tabel Gregory (Budiarta, 2013) adalah

sebagai berikut :

D
V c= .............................................................3.1
A+ B+C+ D

Keterangan :

V c = Validitas kontruksi

A=¿Kedua judges tidak setuju

B=¿ Judges satu setuju, judges dua tidak setuju

C=¿Judges satu tidak setuju, judges dua tidak setuju

D=¿Kedua judges setuju

Kriteria validitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3
Kriteria Validitas

Indeks Kesepakatan Kriteria


0,80-1,00 Validitas isi sangat tinggi
0,60-0,79 Validitas isi tinggi
0,40-0,59 Validitas isi sedang
0,20-0,39 Validitas isi rendah
0,00-0,19 Validitas isi sangat rendah
Sumber : Gregory (Budiarta, 2013)

Nilai validitas instrumen dapat dihitung melalui persamaan diatas dan


terlihat dalam tabel berikut:

27
Tabel 3.4
Validitas Konstruksi
Judges I Judges II
Tidak setuju Setuju Tidak Setuju Setuju
0 1-20 3,4,8,9,12,13,16,17,20 1,2,5,6,7,10,11,14,15,18,19

Berdasarkan tabel diatas, maka validitas konstruksinya sebagai berikut:


D
V c=
A+ B+C+ D
11
V c=
0+ 9+ 0+11
11
V c=
20
= 0,55 (validitas isi sedang)
2. Reliabilitas Instrumen

Jika dalam suatu instrumen penskoran butir dilakukan dengan

memanfaatkan dua orang rater, peneliti dapat mengestimasi reliabilitas

dengan inter-rater agreement. Adapun cara mengestimasinya dengan

menghitung terlebih dahulu banyaknya butir atau kasus yang cocok atau

butir yang skornya sama oleh kedua rater. Banyaknya butir yang cocok ini

kemudian disajikan dalam presentase. Estimasi reliabilitas skor dengan

inter-rater dapat disajikan dengan formula sebagai berikut:

Perhitungan reliabilitas isi oleh dua judges menggunakan rumus

sebagai berikut:

Banyaknya kasus yang diskor


Inter-rater agreement = sama oleh kedua rater X 100%.............
banyaknya kasus

(3.2)

Dengan kriteria tingkat reliabitas dilihat pada tabel berikut:

28
Nilai (%) Keterangan

<20 Sangat rendah

20 – 40 Rendah

50 – 60 Sedang

70 – 80 Tinggi

90 – 100 Sangat tinggi

Berdasarkan persamaan reliabilitas diatas, perhitungan reliabilitas isi

sebagai berikut:

Banyaknya kasus yang diskor


Inter-rater agreement = sama oleh kedua rater X 100%
banyaknya kasus

11
Inter-rater agreement = X 100%
20

Inter-rater agreement =55 % (reliabilitas sedang)

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian deskriptif, analisis data adalah suatu kegiatan

setelah data terkumpulkan. Dalam penelitian ini teknik analisis data

menggunakan analisis deskriptif.

a. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

29
yang berlaku. Dalam statistik deskriptif terdapat penyajian data melalui

tabel, mean, median, modus, skor maksimum, skor minimum, dari data

minat belajar yang tersaji dalam diagram batang.

b. Persentase skor perolehan

a. Analisis data angket siswa

Untuk menghitung persentase suatu jawaban dari siswa dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

P=
∑ skor perolehan x 100 % .....................................................
∑ skor maksimum
(3.3)

Keterangan:

P = Persentase (%)

Tabel 3.4
Kriteria Persentase Minat Belajar
Presentase (%) Kategori
76 – 100 Sangat Baik
56 – 76 Baik
41 – 55 Cukup
21 – 40 Kurang
0 – 20 Kurang baik
(Sumber: Purwanto, 2017)

30
31
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Minat Belajar

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian

dilaksanakan pada bulan Januari di SMP Negeri 2 Ende, Jl

Kelimutu, Kabupaten Ende. Penelitian ini memperoleh data

melalui angket dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini

adalah siswa IX SMPN 2 Ende, dengan obyek penelititan yaitu

mengetahui minat belajar Fisika siswa. Teknik pengumpulan data

yaitu melalui angket.

2. Analisis Data

Peneliti mengelolah data dengan menggunakan bentuk persentase

setiap item pertanyaan untuk setiap indikator.

a. Indikator 1 (perasaan senang)

Tabel 4.1
Persentase Minat Belajar Indikator 1
No Item Skor Skor Persentase
Pernyataan Perolehan maksimum
1, 2, 3, 4 267 320 83 %
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menyatakan bahwa dari 25

responden dan 4 item pernyataan untuk indikator 1 diperoleh

jumlah skor perolehan 267, dan skor maksimum 320. Hasil

perolehan persentase pada indikator 1 yaitu 83% dengan

kategori sangat baik.

32
b. Indikator 2 (ketertarikan siswa)

Tabel 4.2
Persentase Minat Belajar Indikator 2
No Item Skor Skor Persentase
Pernyataan Perolehan maksimum
5, 6, 7, 8, 9 328 400 82 %
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menyatakan bahwa dari 25

responden dan 5 item pernyataan untuk indikator 2 diperoleh

jumlah skor perolehan 328, dan skor maksimum 400. Hasil

perolehan persentase pada indikator 2 yaitu 82% dengan

kategori sangat baik.

c. Indikator 3 (keterlibatan siswa)

Tabel 4.3
Persentase Minat Belajar Indikator 3
No Item Skor Skor Persentase
Pernyataan Perolehan maksimum
10, 11, 12, 13 258 320 81
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas menyatakan bahwa dari 25

responden dan 4 item pernyataan untuk indikator 3 diperoleh

jumlah skor perolehan 258, dan skor maksimum 320. Hasil

perolehan persentase pada indikator 3 yaitu 81% dengan

kategori sangat baik.

d. Indikator 4 (Rajin dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas)

Tabel 4.4
Persentase Minat Belajar Indikator 4
No Item Skor Skor Persentase
Pernyataan Perolehan maksimum
14, 15, 16, 17 262 320 82 %
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas menyatakan bahwa dari 25

responden dan 4 item pernyataan untuk indikator 4 diperoleh

jumlah skor perolehan 262, dan skor maksimum 320. Hasil

33
perolehan persentase pada indikator 4 yaitu 82% dengan

kategori sangat baik.

e. Indikator 5 (Tekun dan disiplin dalam belajar)

Tabel 4.5
Persentase Minat Belajar Indikator 5
No Item Skor Skor Persentase
Pernyataan Perolehan maksimum
18, 19, 20 217 240 90 %
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas menyatakan bahwa dari 25

responden dan 3 item pernyataan untuk indikator 5 diperoleh

jumlah skor perolehan 217, dan skor maksimum 240. Hasil

perolehan persentase pada indikator 3 yaitu 90% dengan

kategori sangat baik.

Berdasarkan data minat belajar siswa yang diolah tiap

indikator, maka diperoleh ringkasan seperti tabel berikut :

Tabel 4.6
Indikator Minat Belajar Siswa
No Indikator Minat Belajar Persentase Kategori
1 Perasaan Senang 83% Sangat Baik
2 Ketertarikan Siswa 82% Sangat Baik
3 Keterlibatan Siswa 81% Sangat Baik
Rajin dalam belajar dan
4 rajin mengerjakan tugas 82% Sangat Baik
Tekun dan disiplin
5 dalam belajar 90% Sangat Baik

34
Kemandirian belajar ditampilkan dalam bentuk grafik pada

Gambar 4.1 berikut.

Indikator Minat Belajar


92% 90%
88%
84% 83% 82% 82%
81%
80%
76%

Gambar 4.1 Grafik Minat Belajar

Berdasarkan Tabel 4.6 dan grafik 4.1 di atas menunjukan bahwa siswa

kelas IX SMP Negeri 2 Ende memiliki minat belajar yang sangat baik selama

menggunakan media pembelajaran berbasis komik pada materi gerak lurus.

Pada indikator perasaan senang berpersentase 83% dengan kategori sangat

baik. Pada indikator ketertarikan siswa berpersentase 82% sangat baik. Untuk

indikator keterlibatan siswa berpersentase 81% dengan kategori sangat baik.

Pada indikator rajim dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas berpersentase

82% dan untuk indikator tekun dan disiplin dalam belajar berpersentase 90%

dengan kategori sangat baik.

35
B. Pembahasan

Media komik merupakan salah satu media pembelajaran yang

bagus digunakan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan minat

belajar. Minat belajar adalah salah satu faktor yang sangat penting

untuk keberhasilan belajar yang dimiliki siswa, minat muncul dari

dalam diri siswa itu sendiri. Munculnya minat belajar dari rasa

menyukai atau juga tertarik pada suatu hal dan aktivitas belajar tanpa

ada yang menyuruh untuk belajar. Minat belajar memiliki beberapa

indikator yaitu perasaan senang, ketertarikan siswa, keterlibatan siswa,

rajin dan semangat mengerjakan tugas, tekun dan disiplin belajar.

Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif menunjukan

bahwa penggunaan media komik pada materi gerak lurus untuk

meningkatkan minat belajar fisika siswa di SMP Negeri 2 Ende berada

pada kategori sangat baik di setiap indikator. Pada indikator perasaan

senang berpersentase 83% dengan kategori sangat baik, indikator

ketertarikan siswa berpersentase 82% dengan kategori sangat baik,

indikator keterlibatan siswa berpersentase 81% dengan kategori sangat

baik, indikator rajin dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas

berpersentase 82% dengan kategori sangat baik dan indikator tekun

dan disiplin dalam belajar berpersentase 90% dengan kategori sangat

baik. Dengan ini Penggunaan media komik pada materi gerak lurus

untuk meningkatkan minat belajar fisika siswa memiliki kategori

sangat baik.

36
Berdasarkan grafik dari kelima indikator minat belajar diketahui

bahwa keterlibatan siswa memiliki persentase paling rendah dari

kelima indikator. Meskipun indikator keterlibatan siswa berada pada

persentase paling rendah tetapi indikator ini tetap berada pada kategori

sangat baik dengan persentase 81%. Sedangkan indikator tekun dan

disiplin dalam belajar memiliki persentase paling tinggi dari kelima

indikator minat belajar. Perolehan kategori berdasarkan data minat

belajar berada pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata

keseluruhan indikator yaitu 84%.

Penelitian menunjukan minat belajar fisika siswa yang sangat

baik melalui angket. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh

Enawati dan Sari, menunjukan bahwa pembelajaran materi larutan

elektrolit dan nonelektrolit menggunakan media komik memberikan

pengaruh yang tinggi (Enawati dan Sari, 2012).

37
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian bahwa 5

indikator penggunaan media komik pada materi gerak lurus untuk

meningkatkan minat belajar fisika siswa menunjukan skor rata-rata 84%,

hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komik pada materi

gerak lurus untuk mengetahui minat belajar fisika siswa memiliki minat

belajar yang sangat baik.

B. SARAN

1. Bagi Siswa

Siswa diharapkan untuk tetap mempertahankan minat belajar dalam

proses belajar baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar

lingkungan sekolah.

2. Bagi Guru

Guru harus lebih kreatif memberikan materi dalam pembelajaran

agar dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

38
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (PT


RINEKA CIPTA (ed.).
Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi belajar sebagai determinan hasil
belajar siswa.Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran,4(1),80.
https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14958
Asnawir U. & Basyirudin M. (2002).Media Pembelajaran, Pers. cetakan ke-1.
Jakarta: Ciputat.
Budiarta. (2013). Penerapan Pendekatan Belajar Catur Asrama Melalui
Taxonomi Tri Kaya Parisudha Dalam PKN. 59–61.
Budiarti, W. N., & Haryanto. (2016). Pengembangan Media Komik untuk
Mengingatkan Motivasi Belajar dan Keterampilan Membaca Pemahaman
Siswa Kelas IV. Jurnal Prima Edukasia, 4(2), 233—242
Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Enawati, E., & Sari, H. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 3 Pontianak Pada Materi Larutan
Elektrolit Dan Nonelektrolit. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 1(1),
24–37. https://doi.org/10.26418/jpmipa.v1i1.163
Francisco, A. R. L. (2013). Penggunan Komik Sebagai Media Pembelajaran.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Kuswanto, J., & Radiansah, F. (2018). Media Pembelajaran Berbasis Android
Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI. 14(1).
Nurhasanah, S., & Sobandi, A. (2016). Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 128.
https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3264
Pramadi, I. P. W. Y., Suastra, I. W., & Candiasa, I. M. (2013). Pengaruh
Penggunaan Komik Berorientasi Kearifan Lokal Bali Terhadap Motivasi
Belajar Dan Pemahaman Konsep Fisika. E-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha, 3, 1–10.
Pramana, T.C. (2015). Pengembangan Media Komik Sebagai Bahan Ajar Ipa
Materi Hubungan Sumber Daya Alam Dengan Lingkungan Pada Siswa
Kelas Iv Sd Negeri Pendowoharjo Sleman.
http://repository.upy.ac.id/157/1/JURNAL%20TAKARI%20CHANDRA
%20PRAMANA.pdf. Diakses pada tanggal 20 November 2021.
Pontoh, W.P. (2013).Peranan Komunikasi Interpersonal Guru Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Anak.JournalActa Diurna. Vol 1(1)
Puspitorini, R., Prodjosantoso, A.K. Subali, B., & Jumadi. (2014). Penggunaan
Media Komik Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Eningkatkan Motivasi Dan

39
Hasil Belajar Kognitif Dan Afektif.
https://www.slideshare.net/hidayahkhairol/ak-prodjosantoso-jurnal-th-2-
2014-2. Diakses pada 20 November 2021
Rahmawati, N. S., Bungsu, T. K., Islamiah, I. D., & Setiawan, W. (2015).
ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA MA Al-MUBAROK MELALUI. 01(03),
386–395.
Resiani, N. K., Anak A. G. A., & I. N. Jampel. (2015). Pengembangan Game
edukasi Interaktif Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII Semester Genap
di SMP N 7 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015. e-Journal Edutech
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan, Vol: 3 No:
1.
Saputro, A.D. (2015). Aplikasi Komik Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
MUADDIB. 5(1)
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D (Cetakan ke). Alfabeta.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103.
https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113
Tatalovic, M. (2009). M. 2009. Science comics as tools for science education and
communication: a brief, exploratory study. Journal of Science
Communication. 8(4).
Trimo. 1997. Media Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Ratnawuri, T. (2016). Pemanfaatan Komik Strip Sebagai Media Pembelajaran
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi UM Metro. Jurnal Pendidikan Ekonomi
UM METRO. 4(2)
Yunitasari, R. & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap
Minat Belajar Siswa Pada Masa Covid-19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan.
2(3)
Usman Asmawir, M. Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Pers. cetakan ke-1.
Ciputat. Jakarta

40
Lampiran-lampiran

41
Lampiran 1 RPP

42
Lampiran 2 Lembar Validator Angket

43
Lampiran 3 Media Komik

44
45
46
47
48
49
Lampiran 4 Angket Siswa

50
51
Lampiran 5 Data Hasil Angket Siswa

52
Lampiran 6 Dokumentasi

53
Lampiran 7 Surat Rekomendasi Sebelum dan Sesudah Penelitian

54
55
56
57

Anda mungkin juga menyukai