SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH
YOYLITA FAHIK
1601030012
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi atas nama Yoylita Fahik, NIM 1601030012, dengan judul Model
Pembelajaran “Project Based Learning” Pada Materi Bangun Ruang Sisi
Datar telah diseminarkan di depan Dewan Penguji pada tanggal 30 Juni 2021.
Dewan Penguji
Nama Tanda Tangan Jabatan
Mengesahkan Mengetahui
Wakil Dekan Bidang Akademik
FKIP UNDANA Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan
Matematika
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
2. Kedua orang tua, Bapak Camilus Yoseph Fahik dan Mama Mariana Beten
3. Kakak Roberth Fahik, Adik Selviana E. Fahik, dan Adik Yanuarius E.R Fahik
5. Sahabat Mean’16
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Siswa SMP” dengan baik. Skripsi ini
rekomendasi untuk pengajaran dan penelitian di masa depan yang berkaitan dengan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si, Ph. D., selaku Rektor Universitas Nusa
Cendana.
2. Dr. Melkisedek Taneo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Nusa Cendana beserta seluruh staf pegawai yang telah
pendidikan.
vi
4. Bapak Dr. Siprianus S. Garak, M.Sc., sebagai Pembimbing I yang dengan
kerelaan dan ketulusan hati telah meluangkan waktu untuk membimbing dan
dan ketulusan hati telah meluangkan waktu untuk membantu dan membimbing
6. Bapak Patrisius Afrisno Udil, M.Pd., sebagai penguji yang telah memberikan
7. Bapak Dr. Wara Sabon Dominikus, M.Sc sebagai dosen penasehat akademik
8. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis
9. Ibu Olga Carolien, S.Sos yang telah memberikan pelayanan non akademik
10. Keluarga Besar tercinta, terutama Bapak Camilus Yoseph Fahik, Mama
Mariana Beten, Kakak Roberth Fahik, Adik Selviana E. Fahik dan Adik
Yanuarius E.R Fahik yang telah memberikan cinta kasih seutuhnya dan setulus-
11. “Keluarga Minus”, Susi Nona, Susi Cenda, Susi Eny, Susi Dian, Bu Nona, Bu
Elton, Bu Inor, Je, Resa, Sela, Nini, Arsel, Viona, Kevin dan dede Ceril yang
vii
12. Teman-teman Mahasiswa Matematika Angkatan 2016 (Mean’16), BGTL
Leonardus P Sabetu, Jeanette E Maro, Merry C.P Pinto, Dwi Alendra I Selly,
Amanda F.L Teba, Ardian P Retang, Feri Irawan Jahapai, Denis C Maro, Desi
Yohanis P.T Kamuri, Christine H Betty, Ishak Tarru Happu, Adolfus Tefa,
Ivana M Silla, Yohanes Mpedok, Khesi Dena, Kornelis Uly, Paulina Seso,
Maria M Killa, Maria F.L Balawala, Meirlin Y Pandie, Midian T.M Nomeni,
Sadelmarunu Nenibel Sae, Maria E Lodang, Nur Aidah K.S, Nyorid A Letuna,
Amuntoda, Kaprasius M.T Elaman, Kefi Y.P Talan, Virgilia S Bria, Apolonia
H.B Laliehaq, Lodovikus A.N Ndetu, Familia Y Elu, Yohanes L Bole, Yori F
13. Programmer and Rosess : Mepin, Enet & Lendra, yang selalu kompak dan
saling membantu mulai dari pengerjaan revisi hingga persiapan menjelang ujian
adik-adik Master’17 dan Simetri’18 untuk semua doa, dukungan dan semangat
yang diberikan.
viii
15. Keluarga besar Kelompok Studi Mahasiswa Matematika yang selalu
16. Teman-teman KMK-BSB FKIP Undana, HIMTAB dan API Reinha Rosari
17. Sahabat tercinta Maria Heldiana Odje Due dan Juliana Giri untuk doa dan
18. Sahabat sedari SMP, Mega Olhang, Delima Suri, Novi Nahak dan Alm.Mena
Araujo yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat mulai dari masa
19. Squad Menthe Wailolong : Adina, Afa, Andre, Aldo, Ama Pador, Endo,
20. Semua sahabat dan kenalan yang tak sempat penulis sebutkan satu persatu yang
telah mendoakan dan memberikan dukungan yang tulus kepada penulis selama
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran dari semua pihak dengan senang hati penulis terima demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTTO ................................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
x
b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek/Project Based Learning
(PjBL) ................................................................................................. 10
(PjBL) ................................................................................................. 13
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Jumlah Kelas VIII SMP N 1 Karanganyar Demak Tahun Pelajaran
2017/2018.............................................................................................................. 23
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
Oleh
Yoylita Fahik (1601030012) ; Pembimbing I. Dr. Siprianus S. Garak, M.Sc;
Pembimbing II. Dr. Damianus D. Samo
xv
ABSTRACT
By
Yoylita Fahik (1601030012); 1st Supervisor. Dr. Siprianus S. Garak, M.Sc; 2nd
Supervisor. Dr. Damianus D. Samo
This thesis aims to describe the characteristics of the project based learning
model, to describe the focus of project based learning research in mathematics
learning for junior high school students and to present implications and
recommendations for future learning and research. The method used in this writing
is article review, which is done by browsing various articles from national and
international journals.
The learning model is the most important part in the teaching and learning
process. The project-based learning model is used when educators want to condition
active learning that is student-centered. The focus of research on this learning model
is to determine the effectiveness of the project-based learning model on students'
abilities in the flat-sided building material. Some researchers apply the project-
based learning model to the flat-sided building material with the help of learning
media, while those who apply it without learning media and by comparing the
project-based learning model with other models. The methods used by researchers
in collecting data include knowledge test methods, documentation, questionnaires,
observation sheets and interviews with participants who are students. Based on a
review of articles regarding project based learning learning models on flat-sided
geometry for junior high school students, information was obtained that the articles
reviewed showed the effect of applying project based learning models on students'
mathematical abilities, including creative thinking skills, critical thinking skills,
reasoning abilities. , the ability to develop spatial intelligence, mathematical
connection and communication skills, the ability to improve learning outcomes, the
ability to improve process skills and mathematical problem solving abilities, as well
as increase student achievement and motivation. In research related to the use of
the project-based learning model, it is hoped that future researchers will conduct
more extensive research on all flat-sided building materials to be able to see the
effectiveness of this learning model while still paying attention to the allocation of
time.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
(Kemendikbud, 2013).
siswa untuk menentukan sendiri apa yang akan dikerjakannya. Salah satu
merupakan salah satu model pembelajaran dengan ciri khusus adanya kegiatan
1
merancang dan melakukan sebuah proyek di dalamnya. Model pembelajaran
proyek ini tidak hanya mengkaji hubungan antara informasi dan praktek, tetapi
juga memotivasi siswa untuk merefleksi apa yang mereka pelajari dalam
memilih topik yang akan diteliti, maupun menentukan kegiatan penelitian yang
secara berkala melakukan refleksi atau aktivitas yang sudah dijalankan, (5)
produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif, (6) situasi
2
Dimana prosesnya diawali dengan penentuan pertanyaan mendasar, menyusun
lebih dominan pada aspek hasil daripada proses dan sumber belajar cenderung
stagnan.
Ruang Sisi Datar siswa SMP untuk dapat memberikan gambaran terkait
metode, subjek dan media yang berbeda pula serta menelusuri semua kelebihan
Based Learning.
3
3. Bagaimana implikasi dan rekomendasi lanjutan terkait model pembelajaran
Project Based Learning pada materi Bangun Ruang Sisi Datar siswa SMP?
materi Bangun Ruang Sisi Datar siswa SMP dan rekomendasinya untuk
Datar.
a) Bagi guru
4
b) Bagi peneliti
c) Bagi mahasiswa
depan.
5
BAB II
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan menelusuri berbagai pustaka acuan berupa buku, dan
artikel/jurnal. Basis data sumber pustaka yang digunakan akan diambil dari Google
pembelajaran “Project Based Learning” dan pembelajaran bangun ruang sisi datar.
Pencarian terbatas pada artikel dalam bahasa Inggris atau Indonesia yang
Berikut beberapa pustaka yang menjadi acuan penulis dalan review ini,
bersumber dari artikel jurnal nasional dan internasional ditampilkan dalam tabel
berikut:
Basis Data
6
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia), 1(1),
4
7-13
7 Doctoral Dissertation
dengan kata kunci Project Based Learning dan pembelajaran bangun ruang sisi
selanjutnya dari hasil review dalam kegiatan pembelajaran serta rekomendasi lebih
lanjut terkait penelitian di masa depan terkait Project Based Learning dan
7
BAB III
(PjBL)
kebebasan berpikir pada siswa yang berkaitan dengan isi atau bahan
kemandirian dalam belajar perlu dilatih oleh guru kepada siswa agar terbiasa
dalam belajar bila menggunakan Project Based Learning. Siswa masih perlu
8
dibimbing dalam menyelesaikan tugas proyek. Bimbingan guru diperlukan
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha siswa (Kemdikbud, 2014).
hubungan antara praktek dan informasi, tetapi juga sebagai motivasi agar
9
dengan proyek yang diselesaikan selama jangka waktu tertentu melalui
serangkaian aktivitas.
(PjBL)
berikut:
yang outentik dan siswa dihadapkan dengan masalah yang ada pada
dunia nyata.
10
3. Menekankan pada tanggung jawab siswa merupakan proses siswa
dihadapi.
siswa; (4) Proses inkuiri; (5) Proyek bersifat realistik (6) terkait
ambiguitas; dan (4) menjawab pertanyaan yang nyata dan menarik perhatian
feedback tentang gagasannya dari orang lain. Dan aspek kondisi memiliki
11
karakteristik: (1) siswa berperan sebagai masyarakat pencari dan melakukan
intelektual yang kompleks sebagai hasil belajarnya; (2) siswa terlibat dalam
utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Oleh karena itu,
of a discipline.
12
Kerja proyek berfokus pada suatu pertanyaan atau permasalahan
siswa termasuk dalam memilih topik, tugas dan peran konteks kerja
belajar siswa.
13
melalui pembelajaran berbasis proyek ini siswa dilatih untuk terbiasa
dan kemampuannya.
1. Increased motivation
sangat berkurang.
14
4. Increased collaboration
yang sama atau lebih baik daripada dengan penggunaan model lain; (3)
siswa untuk melakukan proses belajar dan bekerja secara sistematis; (3)
15
melatih siswa untuk melakukan proses berfikir secara kritis dalam
(PjBL)
aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan
penyelesaian proyek.
16
3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule).
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat
baru, (4) membimbing siswa ketika mereka membuat era yang tidak
4. Memonitor Siswa dan Kemajuan Proyek (Monitor the Student and the
kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar
17
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi
terhadap akivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta
pembelajaran.
Datar, kita perlu melihat metode peneltian yang digunakan oleh peneliti dalam
artikel yang diulas. Terdapat sembilan artikel yang diulas merupakan penelitian
eksperimen, dua artikel dengan metode penelitian tindakan kelas dan satu
18
ateri bangun ruang sisi data
r.
Indratno, Jok √ hasil kemampuan berpikir kr
o, & Purnom itis siswa pada materi bangu
o (2018) n ruang sisi datar, hasil angk
et percaya diri, dan pengama
tan keaktifan siswa.
Muntaha (20 √ Hasil Tes Evaluasi Kemam
16) puan Penalaran Matematik
a dan komunikasi, data has
il observasi, angket, dokum
entasi dan wawancara.
Rahayu & Ha √ Hasil tes prestasi belajar, te
rtono s kemampuan berpikir kriti
(2016) s, dan angket motivasi bela
jar matematika SMP.
Ajarsari (201 √ Hasil tes THB siswa, hasil
7) observasi aktivitas siswa d
an hasil respon siswa.
Muwahiddah √ Hasil tes kemampuan pemec
(2020) ahan masalah materi bangun
ruang sisi datar
Safitri (2018) √ Hasil tes kemampuan komu
nikasi matematis peserta did
ik pada materi bangun ruang
sisi datar kelas VIII dan data
-data observasi dan dokume
ntasi.
Hidayah & S √ tes hasil belajar, lembar pen
ulistyaningru gamatan, lembar angket, dan
m (2018) perangkat pembelajaran (RP
P dan LKS).
Warsini (201 √ Hasil belajar matematika be
9) rupa tes uraian dan data obs
ervasi
Sucipta, Can √ Hasil tes kemampuan pemec
diasa & Suka ahan masalah matematika si
jaya (2018) swa terhadap tiga kelas sam
pel.
Daniel (2016) √ Hasil Tes
Kemampuan Berpikir Kritis
(TKBK).
19
dengan jenis pendekatan gabungan kualitatif dan kuantitatif. Data tes
Untuk memperkuat hasil pengolahan data hasil tes, dilakukan pula analisis data
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
proses penilaian maupun informasi terkait kendala dan hambatan selama proses
mengajar peserta didik yang diampu oleh guru dalam rangka meningkatkan
siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Peneliti menyadari bahwa
(Lampiran 1).
20
Beberapa peneliti menerapkan model pembelajaran berbasis proyek
pada materi bangun ruang sisi datar dengan berbantuan media pembelajaran
pembelajaran materi bangun ruang sisi datar siswa SMP terhadap berbagai
kemampuan berpikir kritis (Indratno, Joko & Purnomo, 2018; Daniel, 2016)
lain seperti PBL yang ditinjau dari prestasi, kemampuan berpikir kritis, dan
Learning dengan media dan tanpa media (Rahayu & Hartono, 2016; Sucipta,
Candiasa & Sukajaya, 2018). Pada umumnya tujuan dari berbagai penelitian
21
model pembelajaran Project Based Learning efektif untuk diterapkan pada
secara kolaboratif oleh guru dan peserta didik; (3) menyusun jadwal dilakukan
membimbing peserta didik untuk merencanakan cara baru dan meminta siswa
membuat penjelasan tentang pemilihan suatu cara; (4) memonitor siswa dan
memfasilitasi siswa pada setiap proses; (5) menguji hasil, dilakukan untuk
memvisualkan bangun ruang sisi datar dan kurangnya kreatifitas siswa dalam
22
pemecahan masalah soal matematika. Permasalahan yang peneliti temukan
bahwa banyak dari peserta didik belum bisa mengembangkan pemecahan soal.
Mereka cenderung pasif untuk bertanya dan hanya menerima informasi dari
Bangun Ruang Sisi Datar (Prisma dan Limas) dan merupa kan jenis penelitian
group desaign (tanpa ada tes awal). Langkah pertama pada tahap pelaksanaan,
peneliti memberikan uji soal pre test yang telah di rancang sesuai dengan
indikator kreatifitas dan telah teruji kevalidannya. Subyek yang diambil oleh
peneliti adalah siswa kelas VIII SMP Karanganyar yang berjumlah 124 siswa
23
Keempat kelas ini kemudian dipilih secara acak dalam penentuan kelas
eksperimen dan kontrol. Dari pengambilan acak tersebut ditetapkan kelas VIII
pembelajaran dua kelas yang menjadi sampel pada penelitian kali ini akan
diberi treatment yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Proyek (Hosnan, 2014). Pada tahap awal, siswa di berikan stimulus dan
permasalahan kontekstual yang terkait dengan materi, hal ini bertujuan untuk
soal berbentuk proyek yang bertujuan untuk melatih karakter siswa supaya
24
telah dikerjakannya sebagai langkah mengimplementasikan ke bentuk
ungkapan. Setelah itu, siswa diberikan soal post test yang telah diuji
model konvensional. Pada pembelajaran di kelas kontrol ini, antusias dari para
siswa terlihat biasa saja, karena model ini sudah biasa mereka rasakan sehari-
hari. Selain kurang menarik perhatian siswa, faktor lain penyebab model
dalam proses pembelajaran, peran guru sangat dominan dan siswa cenderung
kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Datar
25
diperhitungkan dengan baik. Penerapan model pembelajaran Project Based
dimana masalah yang disajikan dalam penelitian ini adalah kurangnya inovasi
ruang sisi datar dan kurangnya kreatifitas siswa dalam pemecahan masalah soal
Based Learning tidak dijelaskan dengan baik. Selain itu, tidak ada produk yang
model ini untuk mencari rumus luas permukaan prisma dan limas sehingga
jelas mengarah untuk KD dan IPK apa. Tidak ada penjelasan tentang
26
memahami dan membayangkan isi dari materi tersebut. Hal ini akan
waktu lama untuk memahami materi maka proses pembelajaran sampai dengan
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu media yang menunjang model
penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain post test only control
group dengan populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
variabel bebas dan varibel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa kelas VIIII SMP PGRI 2 Denpasar. Data
sampel diberikan perlakuan, pada akhir penelitian siswa akan diberikan tes
27
kemampuan pemecahan masalah berbentuk tes essay selanjutnya dilakukan
ini siswa diberikan sebuah proyek yang berupa pembuatan jaring-jaring dan
bangun dari empat jenis bangun ruang sisi datar yaitu kubus, balok, prisma dan
dan bangunnya namun terdapat informasi yang harus mereka temukan terlebih
dahulu agar bisa menyelesaikan proyek. Informasi tersebut adalah salah satu
panjang rusuk yang belum diketahui dari bangun ruang sisi datar tersebut.
diberitahu luas permukaan dari bangun ruang sisi datar tersebut dan salah satu
rusuk yang lain agar bisa membuat proyek tersebut. Secara tidak langsung
melalui proyek ini siswa akan mencari cara untuk memecahkan suatu masalah
pembelajaran lebih bermakna. Hal ini disebabkan karena siswa terjun langsung
dalam pembuatan proyek sehingga secara tidak langsung siswa akan mengasah
pembuatan proyek, serta dengan adanya interaksi antar siswa dalam kelompok
28
bersama-sama siswa akan menerapkan pengetahuan yang mereka miliki
peserta didik dalam memahami konsep dari materi terkait proyek tersebut.
Antusias belajar siswa jauh lebih meningkat setelah difasilitasi dengan media,
selain rasa ingin tahu mereka semakin meningkat, dengan antusias dan rasa
ingin tahu yang besar dari siswa sangat membantu untuk kelancaran proses
materi dan proyek yang harus diselesaikan maka siswa akan lebih mudah
memahami konsep dari materi tersebut dan siswa akan lebih mudah dalam
karena melalui media GeoGebra siswa dapat melihat ilustrasi berupa gambar
tiga dimensi dari bangun ruang sisi datar tersebut sehingga siswa dengan
datar.
model pembelajaran berbasis proyek. Pada kelas ini siswa diberikan sebuah
proyek yang sama dengan kelas eksperimen pertama hanya saja pada kelas
mengandalkan sumber lain seperti buku pegangan siswa yang telah mereka
miliki. Serupa dengan kelas eksperimen pertama, siswa pada kelas eksperimen
29
keduapun lebih menyukai proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis proyek. Hal ini disebabkan karena siswa secara langsung
siswa dalam kelompok membuat proses belajar lebih menyenangkan dan tidak
membayangkan beberapa unsur dan asal mula penurunan rumus dari bangun
ruang sisi datar. Karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep
dari materi tersebut sehingga siswa pun mengalami kesulitan pula dalam
kelompok dan bimbingan antar siswa dengan guru. Hanya saja terdapat
menurun sehingga sebagian besar siswa belum paham benar terkait materi
bangun ruang sisi datar jadi apabila siswa diberi permasalahan dengan sedikit
bentuk yang berbeda dari proyek yang diberikan, terdapat beberapa siswa dapat
permasalahan yang teradapat dalam pembuatan proyek jadi siswa lebih terbiasa
30
dalam menghadapi persoalan non- routine atau dengan kata lain persoalan
Pada kelas kontrol siswa tidak dibentuk kelompok seperti pada kelas
namun tidak dibentuk dalam kelompok. Peran guru dalam pembelajaran ini
terkesan kurang menyenangkan dan monoton. Selain itu, pada saat diskusi guru
yang lebih aktif memberikan penjelasan melalui contoh soal dan latihan-latihan
jadi siswa akan cenderung bergantung pada guru serta kurangnya interaksi antar
ide peserta didik terkait materi yang berhubungan dengan proyek yang akan
dilaksanakan dan pada tahap ini pula guru mengenalkan media GeoGebra yang
31
akan dimanfaatkan selama proses pembelajaran berlangsung. Media GeoGebra
bangun ruang sisi datar secara visual, dimana pada materi ini siswa harus bisa
membantu siswa secara visual untuk memahami bagaimana cara mencari luas
permukaan danvolume dari bangun ruang sisi datar. Tahapan berikutnya adalah
kelompok tersebut dan mengetahui alat serta bahan yang diperlukan dalam
pembuatan proyek. Adapun proyek yang diberikan kepada siswa adalah proyek
yang terkait dengan pemecahan suatu masalah yaitu untuk kelompok yang akan
membahas materi luas permukaan bangun ruang sisi datar akan membuat
yaitu hanyadiketahui luas permukaan dari bangun ruang tersebut dengan salah
satu panjang rusuknya tidakdiketahui, begitu pula dengan kelompok yang akan
membahas materi volume bangun ruang sisidatar akan membuat bangun ruang
sebagai dasar pembuatan bangun ruang tersebut yaitu hanya diketahui volume
dengan salah satu panjang rusuknya tidak diketahui, sehingga siswa harus
32
yang mereka peroleh dalam upaya melengkapi informasi untuk menyelesaikan
panjang rusuk yang belum diketahui dengan cara menggeser slider untuk
memperkirakan panjang rusuk yang belum diketahui, jika hasil dari luas
permukaan atau volume sesuai dengan informasi yang diketahui maka itulah
panjang rusuk yang belum diketahui. Tahapan yang ketiga dari pembelajaran
berbasis proyek yaitu memonitor siswa dan kemajuan proyek. Pada tahap ini
dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap prosesnya. Pada tahap inilah siswa
Project Based Learning ini yaitu penilaian hasil. Pada tahap ini masing-masing
masing-masing yaitu terkait bagaimana asal mula rumus bangun ruang yang
telah diketahui pada buku sumber dan bagaimana cara menentukan panjang
rusuk yang belum diketahui sehinga bisa menghasilkan proyek yang telah
ditentukan serta membahas terkait soallatihan yang terdapat pada LKS, dengan
penyampaian yang dilakukan oleh teman sebayanya maka siswa lain sebagai
kelompok pembahas, namun jika masih terdapat siswa yang kurang mengerti
33
maka guru akan meluruskan hal-hal yang masih membingungkan bagi siswa.
refleksi terhadap aktifitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Guru
selama ini dengan cara meminta kesan dan pesan dari masing-masing
kelompok.
merupakan keunggulan dari model ini, dimana siswa secara tidak langsung
mudah memahami materi dengan visualisasi yang ada serta siswa pun lebih
tertarik mengikuti pelajaran dengan media yang disajikan. Pada penelitian ini,
jaring dimana lebih menekankan pada indikator pemahaman konsep yang tidak
dalam memahami konsep serta tidak ada proyek yang dihasilkan. Dari langkah
34
mengarah pada keterampilan pemahaman konsep. Peneliti sangat detail dalam
saja hanya saja peneliti keliru dalam menentukan indikator materi dimana
penalaran dan komunikasi matematika materi bangun ruang sisi datar pada
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Comal yang terdiri dari kelas VIII A
sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas VIII
C sebagai kelas uji coba yang termasuk penelitian eksperimen. Penelitian ini
penalaran siswa terhadap materi, selain itu komunikasi siswa pun mengalami
stagnan (tidak ada perkembangan) atau bahkan penurunan. Oleh karena itu,
berbasis Project Based Learning lebih baik dari pada model pembelajaran
35
wawancara, tes evaluasi kemampuan penalaran dan komunikasi, angket,
observasi dan dokumentasi. Model yang dirancang oleh peneliti yaitu model
ketuntasan lebih dari 80% dengan kriteria ketuntasan minimal 76. Hasil uji
36
menciptakaan suasana belajar menjadi menyenangkan walau terkadang peserta
didik sukar melihat dengan jelas benda yang dipertunjukkan dalam model
demonstrasi. Penelitian yang dilakukan oleh Muntaha ini baik adanya, dimana
dalam prosesnya siswa yang telah paham terkait konsep bangun ruang sisi datar
kemudian diberikan proyek untuk mendesain sebuah proyek dari apa yang
telah dipahami. Kekurangan dari penelitian ini, antara lain : penelitian ini tidak
bangun ruang sisi datar yang disajikan dalam penelitian, KD dan IPK materi
namun tugas yang diberikan terkait dengan unsur-unsur, jaring-jaring dan luas
melainkan pengetahuan.
VIII dengan mengambil tiga kelas, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen
37
dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Studi literatur ini akan membahas
alat peraga yang nyata dan dapat ditemukan di kehidupan siswa sehari-hari.
benda dan makanan tradisional Semarang. Materi yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah materi geometri, khususnya pada materi bangun ruang
sisi datar. Akan dipilih beberapa benda dan makanan tradisional yang ada di
dipakai, yaitu :
38
Gambar 3.3 Enteng-enteng Gepuk Gambar 3.4 Kue Koci
yaitu:
39
AR
pada suatu bangun ruang. Pada metode simulasi, kita dapat melihat beberapa
bentuk jaring-jaring dari suatu bangun ruang dan metode kalkulasi dapat
menghitung luas permukaan dan volume dari suatu bangun ruang. Aplikasi
Kemudian media ini akan digunakan sebagai bantuan untuk dapat lebih
dilaksanakan:
40
Pada fase ini guru mengelompokkan siswa sebanyak empat sampai
lima siswa setiap kelompok. Hal ini bertujuan agar siswa dapat melakukan
siswa menjadi lebih efektif. Pada fase ini siswa diminta melakukan
atau pernyataan yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Kemudian
siswa juga dapat menanyakan hal-hal yang kurang jelas dalam proses
penugasan proyek.
Pada tahap ini siswa membuat desain dan jadwal pengerjaan proyek
dilakukan dengan kelompok dalam tahap ini dapat berupa pemilihan bangun
atau makanan tradisional yang ingin diteliti dan menyusun jadwal untuk
dapat dilakukan dengan guru yaitu mendiskusikan aturan yang harus ditaati
dengan media AR, menentukan tempat pelaksanaan proyek, hal yang harus
41
ada siswa yang melanggar hal-hal yang disepakati.
luar jam pelajaran tersebut. Penelitian awal yang dilakukan siswa di jam
pelajaran bertujuan agar guru dapat mengontrol kegiatan siswa pada saat
melakukan proyek, sehingga guru dapat memberikan arahan jika ada siswa
guru dapat melakukan pengamatan dan penilaian atas kegiatan siswa dalam
penelitian.
atau makanan tradisional Semarang yang berbentuk bangun ruang sisi datar.
unsur bangun ruang pada bangun atau makanan tradisional Semarang yang
unsur, luas dan volume pada bangun atau makanan tradisional Semarang
yang dipilih secara manual dan dilakukan pengecekan dengan media AR.
42
dan dibuat laporan pengamatan mengenai nama, gambar, unsur - unsur, dan
menentukan luas serta volume dari benda yang diamati. Siswa dapat
yang dibuat siswa. Hal ini bertujuan agar tidak ada kesalahan konsep saat
43
Fase satu sampai fase enam merupakan fase praproyek. Pada fase-
fase ini kegiatan tidak hanya dapat dilakukan pada jam pelajaran namun
dapat juga dilakukan guru di luar jam pelajaran. Pada tahap ini guru
ketujuh merupakan fase paska proyek. Pada fase ini guru bertugas untuk
laporan dan presentasi serta evaluasi proses dan hasil proyek. Berdasarkan
atas tugas yang mereka dapatkan karena mereka harus memahami proyek
merupakan budaya yang ada disekitar siswa akan dijadikan sebagai proyek
44
berbentuk bangunan di tempat wisata, hiasan budaya atau makanan daerah
antara bentuk nyata dan gambar dua dimensi dapat dibantu dengan
bangun tiga dimensi yang akan terlihat lebih nyata. Sehingga siswa dapat
Melalui metode observasi dan simulasi siswa dapat melihat unsur-unsur dan
jaring-jaring bangun yang dipilih dengan jelas, dan melalui metode kalkulasi
siswa dapat mengecek hasil perhitungan siswa secara manual dengan rumus
melihat dan mempelajari suatu objek bangun ruang yang ada dari segala sisi.
45
membantu siswa dalam mencocokkan bangun- bangun yang nyata dengan
dapat terlihat dengan jelas dengan menggunakan bantuan media AR. Jika
dapat memahami soal - soal geometri dengan baik dan dapat meningkatkan
siswa aktif dan bertanggung jawab atas pembelajarannya dan dengan benda
reality ini hanya dapat digunakan untuk materi bangun ruang sisi datar dan
mencari masalah yang ada pada jajanan Semarang yang berbentuk bangun
46
mengaplikasikan ilmu. Peneliti juga menyajikan dengan baik terkait
Kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, yakni peneliti hanya sebatas
semarang yang berbentuk bangun ruang sisi datar tetapi topik dan
nilai rata-rata yang masih rendah. Selain itu kemampuan koneksinya masih
rendah, hal ini bisa diketahui dengan pemberian soal bangun ruang sisi datar
47
ini adalah pembelajaran dengan model ceramah, guru menyampaikan materi
nilai UTS sebagai nilai pre-test selanjutnya pada kelas eksperimen diberi
perlakuan yaitu menggunakan Project Based Learning (X) dan pada kelas
dengan metode dokumentasi dan tes. Peneliti melihat bahwa kondisi awal
peserta didik dan kondisi peserta didik yang belum mampu mengaitkan
konsep antar konsep dalam satu materi, konsep dengan materi lain dalam
guru dan selalu menunggu penyelesaian suatu masalah dari guru, kurangnya
lemahnya peserta didik dalam mengaitkan konsep dengan materi lain dalam
Untuk itu, peneliti menyadari bahwa perlu solusi untuk dapat meningkatkan
48
dimana peserta didik aktif dan ikut terlibat dalam setiap proses
adalah peserta didik dapat mengikuti penjelasan guru dan mengolah sendiri
penyelesaian dari suatu masalah yang diberikan oleh guru, peserta didik
untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa. Ada dua kelas, satu
permasalahan nyata. Hanya saja masih ada kekeliruan dalam LKPD yang
49
disajikan, dimana guru memberikan LKPD yang berisi tentang rencana
proyek dan penemuan konsep rumus luas permukaan limas dan prisma.
ruang sisi datar peserta didik kelas VIII MTs N 1 Jepara. Latar belakang
didepan kelas. Peserta didik hanya menerima materi tanpa bisa berfikir dan
peserta didik pasif dan kurang aktif sehingga peserta didik sulit untuk
50
matematis peserta didik masih terhitung kurang. Pembelajaran matematika
disampaikan didepan kelas. Peserta didik hanya menerima materi tanpa bisa
menjadikan peserta didik pasif dan kurang aktif dan hanya menggunakan
satu alat indra yaitu penglihatan dan peserta didik diharuskan untuk berfikir
konvensional atau ceramaah. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII
peserta didik. Sampel dalam penelitian adalah kelas VIII A dan VIII I dengan
berdasarkan kelas yang diajar oleh guru yang sama, keterbatasan waktu yang
digunakan dan kemampuan peserta didik kelas tersebut sama . Adapun kelas
51
eksperimen dan kelas VIII I sebagai kelas kontrol. Tes digunakan untuk
memperoleh data nilai pretest dan posttest . Data pretest pada materi
sebelum materi bangun ruang sisi datar yang diberikan kepada seluruh kelas
VIII yang terdiri dari 11 kelas untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Data nilai postest materi bangun ruang sisi datar peserta didik kelas
matematis pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII MTs N 1 Jepara,
pada materi bangun ruang sisi datar di MTs N 1 Jepara tahun ajaran
berbasis proyek diperoleh rata rata awal= 32,17 dan rata rata akhir = 82,4
52
pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dari
efektif terhadap komunikasi matematis pada materi bangun ruang sisi datar
bangun ruang sisi datar. Untuk KD dan Indikator pada materi yang
peneliti menyajikan tidak dengan baik dan tidak terlihat adanya tahapan-
Indratno, Joko & Purnomo (2018) yang mana eksperimen dilakukan dengan
53
dengan kriteria ketuntasan ada efek kepercayaan dan aktivitas serta ada
97,7%. Ada perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis antar kelas yang
berpikir kritis siswa kelas eksperimen adalah 85,26 dan kelas kontrol adalah
54
mencapai ketuntasan baik secara individual maupun klasikal dan juga ada
kemampuan berpikir kritis karena siswa aktif dalam hal membuat keputusan,
serta keaktifan siswa bertambah. Pada tahapan laporan, dimana pada tahapan
sehingga sikap percaya diri siswa akan meningkat. Oleh karena itu, model
baik. Langkah pembelajaran Project Based Learning dan proyek apa yang
dilakukan tidak jelas. Tidak ada penjelasan terkait dengan materi atau IPK
yang mengarah pada KD dan IPK apa serta keterkaitan antara model
55
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan mengikuti setiap langkah-
menerangkan secara jelas apa saja yang dilakukan siswa dalam tahapan-
tahapan tersebut.
kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VIII SMP N 3 Soe yang
rendah. Hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran matematika
siswa pada ulangan harian materi geometri yaitu bangun ruang sisi datar
siswa klas VIII tahun pelajaran 2013/2014 lalu, diketahui kesulitan tersebut
dikarenakan siswa masih belum terbiasa dan kurang kritis saat berhadapan
56
mengikuti model quasi-experimental yang didesain dalam bentuk non-
melibatkan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kedua kelas diberi pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kelas
kritis siswa. Subjek yang diambil peneliti adalah seluruh siswa kelas VIII
brpikir kritis siswa pada kelas yang diajarkan model PjBL berpendekatan
saintifik lebih baik dari siswa yang diajarkan tanpa model tersebut pada
ketiga kategori yaitu kategori atas, menengah dan bawah. Perbedaan yang
berpikir kritis untuk siswa pada kategori kemampuan awal yang rendah.
57
antara model pembelajaran Project Based Learning dengan kemampuan
berpikir kritis siswa serta materi apa yang menjadi fokus dari penelitian ini
mengetahui model manakah yang lebih efektif digunakan dari kedua model
yang akan menjadi fokus penelitiannya. Subyek yang diambil peneliti adalah
siswa kelas VIII SMP N 3 Pengadegan yang terdiri dari tiga kelas dengan
berdasarkan kriteria keputusan pada t-test one sample efektif ditinjau dari
58
yang lebih luas, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Hal ini menyebabkan model PBL setting GI efektif ditinjau dari
efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, dan motivasi
PBL setting GI dan model PjBL setting GI ditinjau dari prestasi belajar,
krakteristik materi, alokasi waktu serta kebutuhan siswa akan model yang
akan diterapkan. Penelitian yang dilakukan ini sangat berpengaruh baik bagi
yang telah dilakukan. Adapun materi dari soal yang diujikan tidak dijelaskan
59
Berikutnya penelitian oleh Ajarsari (2017) dikembangkan perangkat
pembelajaran pokok bahasan bangun ruang sisi datar berbasis Project Based
RPP, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Hasil Belajar (THB).
perancangan ini terdiri dari empat tahap, yaitu penyusunan tes, pemilihan
60
pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan draft 2, perancangan
dikembangkan pada skala yang lebih luas. Penyebaran perangkat final yakni
perangkat pembelajaran pada bangun ruang sisi datar berbasis Project Based
sedang dan tinggi dengan sampel yang dipilih kelas VIII-B. Hasil penelitian
pembelajaran pada bangun ruang sisi datar berbasis Project Based Learning
pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja peserta didik, dan tes hasil belajar
yang telah memenuhi tiga kriteria, yaitu valid, praktis dan efektif. Sehingga
guru maupun siswa. Kendala dalam proses penelitian ini terjadi pada saat
61
proses pembelajaran berlangsung. Dimana siswa terbiasa dengan proses
hanya dengan teman sebangku. Sehingga wajar apabila siswa merasa masih
proyek yang terdiri dari empat sampai lima siswa, suasana berdiskusi
kelompok menjadi sedikit ramai. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan
dihadapi guru pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII karena telah
diperlukan uji coba pada sekolah lain yang berbeda kondisi untuk
dan kubus serta hanya ditinjau dari kecerdasan spasial siswa saja.
Kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini mencakup KD dan IPK yang
62
Penelitian berikutnya oleh Hidayah & Sulistyaningrum (2018) yang
Bapak Bashori, S.Pd selaku guru matematika di kelas VIII SMP Negeri 3
bagi mereka. Hal ini terjadi karena kebanyakan guru matematika masih
kurangnya motivasi dari orang tua supaya anaknya belajar sehingga hasil
pun dapat meningkat. Tidak hanya gurunya yang memotivasi orang tua juga
63
dikerjakan setiap kelompok tersebut. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
dan respon siswa karena hasil belajar dan respon siswa yang kurang
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C SMP Negeri 3 Plumpang
digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar, lembar
Adapun alur langkah PTK pada setiap siklus yaitu mulai dari
64
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan
dan siklus 3
65
Gambar 3.12 Presentase hasil belajar prasiklus, siklus 1, siklus 2 dan
siklus 3
Dapat dilihat bahwa pada prasiklus nilai rata-rata 67.2 dan persentase
ketuntasan 35%, pada siklus I nilai rata-rata kelas 57,2 dan persentase
ketuntasan 65%, pada siklus II dengan nilai rata-rata kelas 59,85 dan persentase
ketuntasan 70%, pada siklus III dengan nilai ratarata kelas 79.5 dan persentase
66
matematika adalah 89% sehingga dapat dikatakan bahwa respon siswa
adalah positif.
menemukan cara mencari luas permukaan dan volume bangun yang merupakan
oleh siswa dan guru setelah ada permasalahan yang dimunculkan dalam
membagikan kartu matematika yang berisi soal tugas proyek untuk dikerjakan
direncanakan oleh guru. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas,
namun peneliti tidak menyajikan terkait dengan KD dan IPK dari perangkat
oleh faktor siswa kurang aktif, malas dan cepat bosan, walaupun guru sudah
67
(Project Based Learning) untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil
belajar matematika materi bangun ruang sisi datar. Tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran model PjBL dapat
ruang sisi datar. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan kolaboratif dan secara
dilaksanakan selama lima bulan yaitu dari bulan Februari sampai dengan bulan
Juni 2017 yang melibatkan dua guru (teman sejawat) untuk membantu
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan rincian siklus I sebanyak
dua kali tatap muka, siklus II sebanyak dua kali tatap muka dan siklus III
sebanyak dua kali tatap muka. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada
prisma dan limas dimana materi yang diberikan berbeda pada tiap siklusnya.
Materi yang diberikan pada siklus I yaitu menghitung luas permukaan kubus
dan balok dengan bantuan alat peraga benda-benda berbentuk kubus dan balok,
pada siklus II materi yang diberikan yaitu luas permukaan prisma dan limas
sedangkan siklus III materi yang diberikan adalah menghitung volume kubus,
balok, prisma dan limas dengan bantuan benda-benda berbentuk kubus, balok,
68
prisma dan limas ditambah media komputer (power point). Pada siklus I,
Ketika guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum mereka
pahami, hanya sebagian siswa yang bertanya. Pada siklus II, kesadaran siswa
untuk mempelajari materi yang diberikan guru sudah terasa. Hal ini terlihat dari
kejujuran siswa ketika mengerjakan tes yang diberikan guru. Perhatian siswa
pada saat guru menerangkan juga sudah baik. Siswa menjadi aktif bertanya
guru. Keaktifan dan konsentrasi siswa dalam kelompok sudah tampak dan
kelompok. Pada siklus III, kesadaran siswa untuk mempelajari materi yang
diberikan guru sudah terbiasa. Hal ini terlihat dari jawaban siswa ketika diberi
pertanyaan oleh guru, siswa juga banyak yang bertanya kepada guru ketika
mengalami kesulitan dan memiliki sikap percaya diri. Kerjasama dan interaksi
siswa dalam kelompok sudah baik, terlihat juga ketika mempresentasikan hasil
dan menuliskannya pada papan tulis dengan menulis hasil diskusi kelompok di
69
Berdasarkan hasil nilai tes tiap siklus dibuat grafik sebagai berikut:
70
Hasil pembahasan penelitian mulai dari pengamatan keterampilan
proses dan hasil tes belajar siswa, keduanya mengalami peningkatan. Dari
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
dengan model PjBL dapat meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar
menyatakan bahwa pembelajaran model PjBL pada materi bangun ruang sisi
terkait dengan KD dan IPK yang digunakan. Hanya saja, terdapat kekurangan
terkait konteks materi yang digunakan bukan merupakan fokus dari tugas
71
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika,
ruang sisi datar. Siswa juga menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam
peneliti yang masih keliru dalam memahami konteks serta fokus dari model
matematis siswa (Amarullah, 2019; Indratno, Joko & Purnomo, 2018; Daniel,
2016; Ristiyani, 2019; safitri, 2018) dan juga dapat meningkatkan kemampuan
72
pemecahan masalah (Muwahiddah, 2020; Sucipta, Candiasa & Sukajaya,
2018)
pembelajaran berbasis proyek pada materi bangun ruang sisi datar dengan
2020; Hidayah & sulistyaningrum, 2018; Sucipta, Candiasa & Sukajaya, 2018).
Media yang digunakan agar pembelajaran lebih aktif dan efektif serta dapat
media yang ada untuk kelancaran dan kemudahan dalam proses pembelajaran.
2016; Safitri, 2018; Indratno, Joko & Purnomo, 2018; Daniel, 2016; Warsini,
pembelajaran Project Based Learning dengan model lain seperti PBL dan
Project Based Learning, perlu dilakukan kajian lanjutan yang lebih mendalam.
keterampilan yang berfokus pada aktivitas pemecahan masalah yang ada dalam
73
kehidupan sehari-hari. Selain itu, sangat penting untuk melakukan peneliitian
lebih luas pada semua materi bangun ruang sisi datar dengan tetap
3.5 Pembahasan
Project Based Learning pada materi bangun ruang sisi datar siswa SMP
Based Learning pada materi Bangun Ruang Sisi Datar menunjukkan bahwa
siswa menjadi malas, kurang aktif dan cepat bosan. Karena hal-hal tersebut
Learning tidak hanya mengajarkan siswa dalam memahami konten, tetapi juga
74
menumbuhkan keterampilan pada peserta didik untuk berkembang di
bangun ruang sisi datar dalam kehidupan nyata. Penilaian kinerja dapat
Project Based Learning pada materi bangun ruang sisi datar (Kubus, Balok,
menerapkan model ini pada proses pembelajaran untuk melihat pengaruh dari
mulai dari yang menggunakan satu metode (Daniel, 2016; Sucipta, Candiasa &
75
dokumentasi, angket, lembar observasi dan wawancara terhadap para peserta
penelitian.
pengumpulan datanya tidak terlepas dari metode tes. Tujuan diberikan tes
prestasi. Teknik tes ini dipakai untuk mendapatkan skor kemampuan siswa
yang menjadi sampel penelitian. Semakin baik nilai yang didapatkan, maka
sekolah yang dituju. Hasil dari observasi dan wawancara dapat mendukung
data peneliti menilai sejauh mana model pembelajaran Project Based Learning
76
Berbagai hasil penelitian yang ada digunakan untuk menilai proses
pembelajaran yang sudah digunakan selama ini, peran guru dan teknik
diharapkan bagi guru untuk dapat memilih dengan cermat materi yang sesuai
sedetail mungkin.
3.6 Implikasi
proyek efektif untuk diterapkan pada materi bangun ruang sisi datar yang dapat
ingin tahu yang mendalam dari peserta didik sehingga guru dapat
dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi peserta didik
sehari-hari. Guru dituntut untuk dapat memahami kondisi lapangan agar guru
77
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi serta
siswa dan guru untuk dapat pandai dalam mengelola waktu. Model ini juga
78
BAB IV
PENUTUP
bangun ruang sisi datar siswa SMP dapat disimpulkan bahwa agar pelaksanaan
pembelajaran berbasis proyek ini berhasil maka guru perlu untuk mempersiapkan
pertanyaan penting terkait suatu topik materi yang akan dipelajari, membuat
hendaknya lebih sering diadakan diskusi kelompok dan tanya jawab interaktif untuk
dalam kehidupan nyata khususnya materi bangun ruang sisi datar sehingga siswa
tidak hanya menghafalkan rumus dan dapat menyelesaikan soal dengan baik dan
benar sesuai dengan alur penyelesaiannya. Peran guru adalah menjaga situasi
pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan tetap tertarik dengan materi yang
diajarkan.
pembelajaran bangun ruang sisi datar karena materi pembelajarannya sesuai dengan
79
materi yang dipelajari karena mereka dapat belajar dengan teman sejawatnya
siswa aktif dalam hal membuat keputusan, merancang solusi, bertanggung jawab
mencari dan mengelola informasi, dan merefleksikan apa yang mereka lakukan
sehingga kemampuan berpikir kritis serta keaktifan siswa bertambah. Pada tahapan
laporan, dimana pada tahapan ini siswa diminta untuk mempresentasikan hasil yang
telah dilakukan sehingga siswa akan terbiasa percaya diri atas kemampuannya
sendiri sehingga sikap percaya diri siswa akan meningkat. Oleh karena itu, apabila
dalam model pembelajaran Project Based Learning dengan cara mengelola waktu
dengan baik serta monitor yang baik dari guru agar tidak terjadi kegaduhan saat
pembelajaran. Diharapkan juga agar peneliti selanjutnya lebih teliti dalam memilih
pembelajaran untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran agar apa yang
80
DAFTAR PUSTAKA
81
Kemendikbud. (2013). Model Pengembangan Berbasis Proyek (Project Based
Learning). Tersedia di: http//www.staff.uny.ac.id. Diakses tanggal 26
oktober 2020
Mahendra. (2017). “Project Based Learning Bermuatan Etnomatematika Dalam
Pembelajaran Matematika”, Jurnal Pendidikan Indonesia 6(1) : 106-114
Moursund. (1997). Project: Road a Head (Project-Based-Learning). Tersedia pada
http://www.iste.org/reseacrh/roadahead/pbl.html. Diakses tanggal 26
Oktober 2020.
Muhsetyo. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Munandar. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
CIpta.
Muntaha. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project
Based Learning Terhadap Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi
Matematika Siswa Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas Viii”. (Skripsi).
Doctoral Dissertation, Unimus.
Muwahiddah. (2020). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri
Melalui Project Based Learning-Etnomatematika Berbantuan Augmented
Reality Apk Ditinjau Dari Kecerdasan Spasial. (Tesis). Doctoral
Dissertation, Universitas Negeri Semarang
Nashriah. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
Materi Sistem Koloid. (Skripsi). Doctoral Dissertation, Pascasarjana.
NYC Department Of Education. (2009). Project-Based Learning. Inspiring Middle
School Students To Engage In Deep And Active Learning. New York.
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Rahayu & Hartono. (2016). Keefektifan Model Pbl Dan Pjbl Ditinjau Dari Prestasi,
Kemampuan Berpikir Kritis, Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP.
Pythagoras: Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1),1-10.
Riadi. (2017). Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning/PjBL). (Online). Tersedia di:
https://www.kajianpustaka.com/2017/08/model-pembelajaran-berbasis-
proyek.html. Diakses tanggal 26 Oktober 2020.
Ristiyani. (2019). Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Pada Materi Bangun Ruang Kelas
Viii Mts Negeri Brangsong Tahun Ajaran 2017/2018. (Skripsi). Pendidikan
Matematika, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Rohendi. (2018). ”The Use of Geometry Learning Media Based on Augmented
Reality for Junior High School Students”. Prosiding IOP.
Safitri. (2018). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan
Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas Viii Mts Negeri 1 Jepara Pada
Materi Bangun Ruang Sisi Datar Tahun Pelajaran 2017/2018. (Skripsi).
Doctoral Dissertation, Uin Walisongo.
Sani. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Bumi Aksara.
82
Sirate. (2012). Implementasi Etnomatematika dalam Pembelajaran Matematika
pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar. Lentera Pendidikan, 15(1) : 41-45
Sucipta, Candiasa & Sukajaya. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Proyek Berbantuan Geogebra Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP PGRI 2
Denpasar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika
Indonesia, 7(2), 131-141.
Stoller, F. (2006). Establishing a theoretical foundation for project-based learning
in second and foreign language contexts. In Beckett, G., H. & P. C. Miller
(Eds.), Project-Based Second and Foreign Language education: past,
present, and future (pp. 19-40). Greenwich, Connecticut: Information Age
Publishing.
Strategi Belajar Matematika. (Online). Tersedia di :
https://strategibelajarmatematika.wordpress.com/model-model-
pembelajaran/. Diakses tanggal 27 Oktober 2020.
Sutirman. (2013). Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu
The George Lucas Educational Foundation. (2005). Instructional Module Project
Based Learning. [Online]. Tersedia di: http//www.edutopia.org.modules/
PBL/whatpbl.php.2005. Diakses tanggal 12 oktober 2020.
Thomas. (2000). A Review Of Research On Project Based Learning. California:
The Autodesk Foundation.
Wahyu, R. (2017). Implementasi model project based learning (pjbl) ditinjau dari
penerapan kurikulum 2013. Jurnal Tecnoscienza, 1(1), 49-62.
Warsini. (2020). Penerapan Model Pjbl Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Dan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas Viii
C Smp Negeri 4 Sumbang Semester 2 Tahun Pelajaran
2016/2017. Alphamath: Journal Of Mathematics Education, 5(1), 33-39.
Wati. (2018).”Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis Potensi
Lokal Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan”. JTP2PS,
Vol.03:39-47. (Sma/Smk Di Malang)
Widyantini. (2014).Laporan Penelitian Pengembangan Model Pembelajaran
Project Based Learning dalam Pembelajaran Matematika.Yogyakarta:
PPPTK
83
L
84
Lampiran 1: Tabel review Artikel
Jumlah Artikel: 12
Rekomendasi
Setting Metode
NO Referensi Fokus Penelitian Implikasi Penerapan untuk penelitian
Penelitian (Sumber Data)
lanjutan
1. Muhammad Ajib Untuk mengetahui 124 siswa Jenis penelitian Penelitian ini mengungkapkan Disarankan bagi
Amarullah keefektifan model kelas VIII kuantitatif bahwa penggunaan media peneliti selanjutnya
(2019), pembelajaran SMP N 1 dengan metode pembelajaran visual tiga dimensi yang ingin
“Efektifitas Project Based Karanganyar eksperimen sketchup lebih efektif daripada melakukan
Model Learning Berbantu yang terbagi metode ceramah (konvensional). penelitian sejenis,
Pembelajaran Media Rancang ke dalam Sumber data Artinya, penggunaan media sebaiknya
Project Based Bangun Google empat kelas diperoleh dari pembelajaran visual tiga dimensi mempertimbangkan
Learning Sketchup terhadap yang metode (sketchup) dapat diterapkan pada alokasi waktunya
Berbantu Media Kemampuan kemudian dokumentasi mata pelajaran yang mempunyai dengan baik, dan
Rancang Bangun Berpikir Kreatif diambil dua dan tes berupa struktur pemahaman yang model
Google Scetchup Pada Materi Pokok kelas sampel soal uraian cenderung sulit sebagai salah satu pembelajaran
Terhadap Bangun Ruang Sisi secara acak. berjumlah 5 alternatif media pembelajaran di sebaiknya
Kemampuan Datar (Prisma dan soal. kelas. disesuaikan dengan
Berpikir Kreatif Limas). karakteristik siswa
Pada Materi maupun materi
Pokok Bangun yang disampaikan
87
Ruang Sisi Datar (
Prisma dan
Limas) Siswa
Kelas VIII SMP
N 1 Karanganyar
Demak Tahun
Ajaran
2017/2018”
2. Untuk mengetahui 318 siswa Jenis penelitian Penelitian ini menunjukkan bahwa Disarankan untuk
Lenny Ristiyani
efektifitas model yang terbagi kuantitatif dengan menerapkan model menyusun
(2019),
pembelajaran dalam 10 dengan proyek. pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran,
“Efektivitas
berbasis proyek kelas, kemampuan koneksi matematis aloksi waktu harus
Model
terhadap kemudian Sumber data siswa meningkat. Model diperhitungkan
Pembelajaran
kemampuan diambil dua dilakukan Pembelajaran berbasis proyek lebih dengan baik,
Berbasis Proyek
koneksi matematis kelas sampel dengan metode efektif terhadap kemampuan disesuaikan dengan
Terhadap
siswa pada materi secara acak dokumentasi koneksi matematis siswa pada karakteristik materi
Kemampuan
bangun ruang kelas sebagai kelas sebelum materi bangun ruang (prisma dan dan hendaknya
Koneksi
VIII tahun ajaran kontrol dan penelitian limas) di mts Negeri Brangsong lebih sering
Matematis Siswa
2017/2018. kelas berupa daftar tahun ajaran 2017/2018. Dperoleh diadakna diskusi
Pada Materi
eksperimen. nama dan nilai isimpulkan juga bahwa rata-rata dan tanya jawab
Bangun Ruang
pelajaran kemampuan koneksi matematis interaktif untuk
Kelas VIII MTs
matematika mengasah
Negeri Brangsong
88
Tahun Ajaran kelas VIII dan antara kelas eksperimen dan kelas kemampuan
2017/2018” metode tes kontrol berbeda secara nyata. koneksi matematis
kemampuan siswa.
koneksi
matematis siswa
berjumlah 8
soal.
3. Indratno, Joko & Untuk mengetahui 31 siswa yang Penelitian ini Ketuntasan kemampuan berpikir Diharapkan guru
Purnomo (2018), penerapan model terbagi ke merupakan kritis dapat dicapai siswa, dapat menjadikan
“efektivitas Pembelajaran dalam tiga penelitian dikarenakan adanya penerapan model Project
Model Berbasis Proyek kelas yaitu kuantitatif, model pembelajaran Project Based Based Learning
Pembelajaran secara efektif VIII A, B dan eksperimen Learning. Penerapan model sebagai alternatif
Project Based dengan kriteria C pembelajaran Project Based pembelajaran
Learning ketuntasan tercapai, Sumber data Learning membantu siswa lebih matematika yang
Terhadap terdapat pengaruh dieroleh dati memahami materi yang dipelajari dapat meningkatkan
Kemampuan kepercayaan diri hasil karena mereka dapat belajar dengan rasa percaya diri,
Berpikir Kritis dan aktivitas, serta wawancara, teman sejawatnya melalui kegiatan aktivitas, dan
Materi Bangun terdapat perbedaan observasi, proyek, mendesain kegiatan, berpikir kritis siswa
Ruang Kelas rata-rata. angket, tes mendiskusikan masalah yang pada materi lain
VIII” evaluasi. ditemui dan melaporkan ke teman
yang lainnya. Siswa yang belajar
dengan menggunakan model
89
pembelajaran Project Based
Learning mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik dan
mengikuti setiap langkah-langkah
model pembelajaran yang iterapkan.
Hal tersebut dapat menunjukan
bahawa siswa memberi respon
positif dan kemauan untuk
mengikuti pembelajaran dengan
Project Based Learning.
Pembelajaran dengan model Project
Based Learning dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis. Karena siswa aktif dalam hal
membuat keputusan, merancang
solusi, bertanggung jawab mencari
dan mengelola informasi, dan
merefleksikan apa yang mereka
lakukan sehingga kemampuan
berpikir kritis serta keaktifan siswa
bertambah. Oleh karena itu, apabila
model pembelajaran Project Based
90
Learning akan menumbuhkan sikap
percaya diri, keaktifan dan
kemampuan berpikir kritis.
4. Untuk mengetahui Siswa kelas Jenis penelitian Pembelajaran model PjBL Dalam
Farida Daniel
perbedaan VIII SMP N 3 ini adalah berpendekatan saintifik mendorong implementasinya
(2017),
kemampuan Soe, dengan kuantitatif siswa lebih aktif dan lebih model ini akan
“Kemampuan
berpikir kritis pada dua kelas model quasi memahami konsep ketika lebih baik jika
Berpikir Kritis
kedua kelas sampel sampel yaitu eksperimen. melakukan proyek dibandingkan guru lebih kreatif
Siswa Pada
berdasarkan satu kelas langsung menerima defenisi dan merancang kerangka
Implementasi
kategori kontrol dan Sumber data rumus sehingga ketika berhadapan proyek yang tepat,
Project Based
kemampuan awal satu kelas berupa Tes dengan soalsoal geometri non rutin sesuai dengan tujuan
Learning (PjBL)
yaitu kategori atas, eksperimen Kemampuan yang sifatnya menantang mereka pembelajaran yang
Berpendekatan
menengah dan Berpikir Kritis jauh lebih siap dan kritis dalam akan dicapai serta
Saintifik”
bawah. (TKBK) menyelesaikannya. pada penelitian didukung oleh
berbentuk essay ini terdapat perbedaan antara fasilitas yang
test. kemampuan berpikir kritis pada memadai dan juga
kelas yang diajarkan dengan model alokasi waktu yang
PjBL berpendekatan saintifik tepat. Guru juga
dengan kelas yang tidak hendaknya
menggunakan model tersebut memotivasi siswa
berdasarkan kategori kemampuan untuk mempunyai
awal siswa. Kemampuan berpikir karakter kerja keras
91
kritis siswa pada kelas yang dalam kehidupannya
diajarkan dengan model PjBL serta membimbing
berpendekatan saintifik lebih baik siswa agar
dari kelas yang diajarkan tanpa terampil dalam
menggunakan model pembelajaran mempersiapkan
tersebut baik pada kategori atas, proses pembelajaran.
bawah dan menengah.
5. Muntaha (2016), Penelitian ini Populasi Merupakan jenis Hasil penelitian menunjukkan Disarankan agar
“Efektivitas difokuskan untuk: seluruh siswa penelitian bahwa siswa yang menggunakan guru
Model 1. mengetahui kelas VIII di eksperimen model pembelajaran demonstrasi memperhatikan
Pembelajaran kemampuan SMP dengan metode berbasis project based learning karakteristik materi
Demonstrasi penalaran dan Muhammadiy penelitian yang mencapai ketuntasan 96%, lebih dari agar sesuai dengan
Berbasis Project komunikasi ah 2 Comal. digunakan untuk 80% dengan kriteria ketuntasan model yang
Based Learning matematika siswa Sampel terdiri mengumpulkan minimal 76. Hasil uji pengaruh diterapkan.
Terhadap dengan dari kelas VIII data yaitu menunjukkan adanya pengaruh
Kemampuan menggunakan A (kelas wawancara, tes antara keaktifan terhadap
Penalaran dan model eksperimen), evaluasi kemampuan penalaran dan
Komunikasi pembelajaran kelas VIII B kemampuan komunikasi sebesar 83%, pengaruh
Matematika Siswa demonstrasi (kelas penalaran dan minat terhadap kemampuan
Materi Bangun berbasis project kontrol), dan komunikasi, penalaran dan komunikasi sebesar
Ruang Sisi Datar based learning kelas VIII C angket, 71,4%, dan pengaruh kedua-duanya
Kelas VIII” yaitu minat dan keaktifan terhadap
92
dapat mencapai (kelas observasi dan kemampuan penalaran dan
ketuntasan ujicoba). dokumentasi. komunikasi sebesar 86,7%. Hasil uji
2. adanya pengaruh banding juga menunjukkan bahwa
antara minat dan kemampuan penalaran dan
keaktifan terhadap komunikasi matematika siswa yang
kemampuan menggunakan model pembelajaran
penalaran dan demonstrasi berbasis project based
komunikasi learning lebih baik dari pada
matematika siswa menggunakan model pembelajaran
3. mengetahui sejauh konvensional. Berdasarkan ketiga
mana kemampuan indikator tersebut, maka penelitian
penalaran dan ini menunjukkan bahwa
komunikasi siswa pembelajaran efektif.
yang
menggunakan
model demonstrasi
berbasis project
based learning
lebih baik dari
pada model
pembelajaran
konvensional.
93
6. Rahayu& Hartono Untuk Populasi Penelitian ini Faktor yang menjadi penyebab Disarankan bagi
(2016), mendeskripsikan penelitian ini merupakan efektifnya kedua model para peneliti
“Keefektifan dan adalah seluruh penelitian pembelajaran tersebut ditinjau dari selanjutnya yang
Model PBL dan membandingkan siswa kelas eksperimen aspek prestasi belajar, kemampuan akan melakukan
PjBL Ditinjau keefektifan antara VIII semu dengan berpikir kritis dan motivasi belajar penelitian sejenis
dari Prestasi, model SMPN 3 pretest-posttest matematika adalah karena kedua supaya
Kemampuan PBL setting GI dan Pengadegan nonequivalent model memiliki kelebihan dan ciri mempertimbangkan
Berpikir Kritis, pjbl setting GI Kabupaten group design. khas masing-masing. Selain itu, karakteristik materi,
dan Motivasi ditinjau dari Purbalingga, karakteristik materi geometri cocok serta kebutuhan
Belajar prestasi belajar, sedangkan Instrumen yang jika diterapkan pada model siswa akan model
Matematika Siswa kemampuan sampel yang digunakan pembelajaran PBL setting GI pembelajaran yang
SMP” berpikir kritis, dan diperoleh berupa tes maupun PjBL setting GI. akan diterapkan.
motivasi belajar melalui prestasi belajar Hasil penelitian menunjukkan
matematika siswa pemilihan (25 soal PG), tes bahwa model PBL setting GI dan
SMP. secara acak kemampuan pjbl setting GI efektif dan tidak ada
yaitu siswa berpikir kritis (5 perbedaan keefektifan antara kedua
kelas VIII C soal uraian), dan model pembelajaran ditinjau dari
dan VIII B angket motivasi prestasi belajar, kemampuan
belajar berpikir kritis dan motivasi belajar
matematika (30 matematika.
pernyataan).
94
7. Elly Ajarsari 1. Untuk Siswa kelas Penelitian ini Hasil penelitian pengembangan Disarankan agar
(2017), mendeskripsikan VIII mts merupakan yang dilakukan menghasilkan peneliti selanjutnya,
“Pengembangan pengembangan Negeri 8 penelitian produk perangkat pembelajaran diperlukan uji coba
Perangkat perangkat Jember pengembangan pada bangun ruang sisi datar pada sekolah lain
Pembelajaran pembelajaran Bangun pada yang berbasis Project Based Learning yang berbeda
Bangun Ruang materi Bangun materi Ruang menghasilkan untuk mengembangkan kecerdasan kondisi untuk
Sisi Datar Ruang Sisi Datar Sisi Datar RPP, Lembar spasial yang terdiri atas rencana mendapatkan
Berbasis Project berbasis Project kelas VIII Kerja Peserta pelaksanaan pembelajaran, lembar perangkat yang
Based Learning Based Learning Didik (LKPD), kerja peserta didik, dan tes hasil lebih berkualitas.
(PjBL) Untuk dalam dan Tes Hasil belajar dan telah memenuhi tiga
Mengembangkan mengembangkan Belajar (THB). kriteria, yaitu valid, praktis dan
Kecerdasan kecerdasan efektif. Sehingga dengan adanya
Spasial” spasial siswa perangkat pembelajaran ini, guru
2. untuk mengetahui akan lebih melibatkan siswa dalam
kevalidan, memecahkan masalah dan
kepraktisan dan mengkonstruksi rumus luas
keefektifan hasil permukaan dan volume balok kubus.
pengembangan
perangkat
pembelajaran
materi Bangun
Ruang Sisi Datar
95
berbasis Project
Based Learning
dalam
mengembangkan
kecerdasan
spasial siswa
8. Ulil Muwahiddah Untuk: Siswa kelas Penelitian ini Pada penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan
(2020), “Analisis 1. Menganalisis VIII dengan menggunakan selanjutnya,
bahwa:
Kemampuan pembelajaran mengambil metode mix hendaknya guru
Pemecahan menggunakan tiga kelas, methods atau 1. pembelajaran menggunakan lebih menekankan
Masalah Geometri model project yaitu dua kelas penelitian model project based learning- pencapaian pada
Melalui based learning- sebagai kelas kombinasi etnomatematika efektif terhadap tahap melaksanakan
ProjectBased etnomatematika eksperimen dengan model kemampuan pemecahan masalah pemecahan masalah
Learning- efektif terhadap dan satu kelas squensial geometri ditinjau dari kecerdasan karena tahap
Etnomatematika kemampuan sebagai kelas explanatory. spasial siswa, tersebut merupakan
Berbantuan pemecahan kontrol. tahap yang
Augmented masalah geometri 2. pembelajaran menggunakan memiliki skor rata-
Reality Apk ditinjau dari model project based learning- rata terendah pada
Ditinjau dari kecerdasan etnomatematika berbantuan kelas yang
Kecerdasan spasial siswa augmented reality efektif terhadap mendapat
96
menggunakan project based
3. rataan kemampuan pemecahan
model project learning-
masalah geometri pada
based learning- etnomatematika
pembelajaran discovery learning,
etnomatematika berbantuan
pembelajaran model project based
berbantuan augmented reality.
learning-etnomatematika dan
augmented reality
pembelajaran model project based
efektif terhadap
learning-etnomatematika
kemampuan
berbantuan augmented reality
pemecahan
berbeda.
masalah geometri
ditinjau dari 4. siswa dengan kecerdasan spasial
kecerdasan tinggi memiliki skor rata-rata
spasial siswa, tertinggi pada tahap memahami
3. Menganalisis masalah, sedangkan skor rata-rata
perbedaan terendah pada tahap
kemampuan melaksanakan pemecahan
pemecahan masalah dan memeriksa kembali
masalah geometri hasil yang diperoleh, kedua tahap
pada ini memiliki skor rata-rata yang
pembelajaran sama
discovery
learning,
97
pembelajaran
model project
based learning-
etnomatematika
dan pembelajaran
model project
based learning-
etnomatematika
berbantuan
augmented reality
4. Mendeskripsikan
kemampuan
pemecahan
masalah geometri
siswa ditinjau
dari kecerdasan
spasial pada
model
pembelajaran
project based
learning-
etnomatematika
98
berbantuan
augmented reality
9. Sucipta, Candiasa Untuk Seluruh siswa Desain penelitian Diperoleh temuan bahwa Disarankan untuk
& Sukajaya mendeskripsikan Kelas VIII yang digunakan kemampuan pemecahan masalah guru yang ingin
(2018), “Pengaruh peningkatan SMP PGRI 2 adalah post-test matematika siswa yang mengikuti meningkatkan
Model kemampuan Denpasar only control pembelajaran berbasis proyek kemampuan
Pembelajaran pemecahan masalah Tahun Ajaran group. berbantuan GeoGebra lebih baik pemecahan masalah
Berbasis Proyek matematika siswa 2016/2017 dibandingkan siswa yang mengikuti matematika siswa.
Berbantuan yang dibelajarkan yang pembelajaran dengan model Untuk peneliti
Geoggebra dengan model terdistribusi ke berbasis proyek saja dengan siswa selanjutnya
terhadap pembelajaran dalam 11 kelas yang mengikuti pembelajaran disarankan untuk
Kemampuan berbasis proyek sebanyak 584 dengan model 5M. Selanjutnya melakukan
Pemecahan berbantuan siswa. Yang ditemukan bahwa kemampuan penelitian terhadap
Masalah geogebra. kemudian pemecahan masalah matematika pembelajaran ini
Matematika Pada diambil tiga siswa yang mengikuti pembelajaran dengan materi
Materi Bangun kelas sebagai dengan model pembelajaran pembelajaranselain
Ruang Sisi Datar sampel. berbasis proyek lebih baik materi yang terkait
Kelas VIII SMP dibandingkan siswa yang mengikuti dengan geometri
PGRI 2 pembelajaran dengan model 5M. untuk mengetahui
Denpasar” Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh
model pembelajaran berbasis proyek pembelajaran ini
berbantuan GeoGebra lebih baik dalampembelajaran
99
dari model pembelajaran berbasis matematika secara
proyek saja dan model pembelajaran lebih mendalam
5M guna meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika
siswa.
10. Aulia Safitri Untuk mengatasi Diperoleh Penelitian ini Perbedaan kemampuan komunikasi Disarankan agar
(2018), permasalahan yang kelas VIII A merupakan matematis peserta didik yang perlu adanya
“Efektivitas dihadapi peserta sebagai kelas penelitian memperoleh pembelajaran dengan perencanaan proses
Pembelajaran didik, berupa eksperimen kuantitatif model pembelajaran berbasis dan evaluasi serta
Berbasis Proyek rendahnya dan VIII I dengan jenis proyek lebih tinggi dari pada dibutuhkan
Terhadap kemampuan sebagai kelas penelitian peserta didik yang memperoleh perhitungan yang
Kemampuan komunikasi kontrol eksperimen, pembelajaran konvensional. baik dalam
Komunikasi matematis peserta desain pengalokasian
Matematis Peserta didik. penelitiannya waktu
Didik Kelas VIII Prestest- pembelajarannya.
MTs Negeri 1 Posttest Control
Jepara Pada Grup Design
Materi Bangun
Ruang Sisi Datar
Tahun Pelajaran
2017/2018”
100
11. Hidayah, & Untuk Subjek dalam Instrumen yang Dari hasil penelitian ini disimpulkan Disarankan bagi
Sulistyaningrum meningkatkan hasil penelitian ini digunakan bahwa penerapan model peneliti yang lain,
(2018), belajar matematika adalah siswa dalam penelitian pembelajaran berbasis proyek dapat dijadikan
“Penerapan siswa dengan kelas VIII-C ini adalah tes dengan media kartu matematika penelitian lebih
Model menerapkan model SMPN 3 hasil belajar dapat meningkatkan hasil belajar lanjut pada pokok
Pembelajaran pembelajaran Plumpang. matematika dan matematika siswa SMP dan respon bahasan lain
Berbasis Proyek berbasis proyek respon siswa siswa terhadap penerapan model sehingga dapat
Dengan Media dengan media kartu pembelajaran berbasis proyek memperkuat
Kartu Matematika matematika. dengan media kartu matematika kesimpulan yang
Untuk adalah positif. diteliti.
Meningkatkan
Hasil Belajar
Matematika
Siswa”
12. Theresia Warsini Untuk mengetahui Subjek Merupakan Hasil penelitian telah mampu Disarankan
(2020), apakah penelitian penelitian menjawab perumusan masalah, sebaiknya guru
“Penerapan pembelajaran adalah siswa tindakan kelas. mencapai tujuan penelitian dan mengembangkan
Model PjBL model PjBL dapat kelas VIII C Instrumen membuktikan hipotesis penelitian model
Untuk meningkatkan SMP N 4 penelitian yaitu penerapan pembelajaran pembelajaran pjbl
Meningkatkan keterampilan proses Sumbang adalah tes uraian modelPjBL dapat meningkatkan pada materi yang
Keterampilan dan hasil belajar sebanyak 22 dan lembar keterampilan proses dan hasil akan disampaikan
Proses dan Hasil matematika materi siswa observasi. belajar matematika materi bangun berikutnya agar
101
Belajar bangun ruang sisi ruang sisi datar siswa kelas VIII C dapat meningkatkan
Matematika datar. SMP N 4 Sumbang tahun pelajaran hasil belajar siswa.
Materi Bangun 2016/2017. Sedangkan siswa
ruang Sisi Datar disarankan untuk
Kelas VIII C SMP meningkatkan
Negeri 4 keterampilan proses
Sumbang pada saat
Semester 2 Tahun pembelajaran dan
Pelajaran lebih
2016/2017” mempersiapkan diri
sebelum proses
pembelajaran
dimulai.
102
NOTULENSI SKRIPSI
103
Jelskan maksud dari Dijawab dan diterima
“Penelitian PjBL yang
masih keliru”
Sebutkan salah satu
kekurangan dari penerapan
model pembelajaran PjBL
dan apa solusi yang bisa
diberikan untuk mengatasi
kekurangan tersebut?
Coba jelaskan tahapan Dijawab dan diterima
pembelajaran yang benar
terkait dengan materi
bangun ruang sisi datar
Mengetahui:
Dosen Pembimbing I :
Dosen Pembimbing II :
Dosen Penguji :
104