Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fahrotun Nabila

NIM : 19108040001

Konsep Dasar Teori Akuntansi Syariah

1. Akuntansi Syariah: Teori Ilmu Sosial Profetik


Kuntowidjojo (1991) mengusulkan perlunya “ilmu sosial profetik”. Yang dimaksud
dengan ilmu sosial profetik di sini adalah ilmu yang diturunkan dari Al-Quran dan Hadis
dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah yang nantinya digunakan untuk menjembatani
antara perintah normatif dengan praktik. Dengan ilmu ini, perintah-perintah normatif menjadi
lebih operasional dan dapat dipraktikkan dalam dunia nyata.
Dalam konteks ini, akuntansi syariah yang sedang kita bicarakan sebetulnya merupakan
bagian dari upaya kita dalam membangun ilmu sosial profetik di bidang akuntansi. Perintah
normatif telah ada dalam Al-Quran, berikutnya adalah menerjemahkan Al-Quran dalam
bentuk teori akuntansi syariah yang pada gilirannya digunakan untuk memberikan arah
(guidance) tentang praktik akuntansi yang sesuai dengan syariah.

2. Prinsip Filosofis Akuntansi Syariah

Secara filosofis teori akuntansi syariah (sebagai salah satu ilmu sosial profetik)
memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Humanis, memberikan suatu pengertian bahawa teori akuntansi syariah bersifat manusiawi,
sesuai dengan fitrah manusia, dan dapat dipraktikkan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki
oleh manusia sebagai makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain (dan alam)
secara dinamis dalam kehidupan sehari-hari.
2) Emansipatoris, mempunyai pengertian bahwa teori akuntansi syariah mampu melakukan
perubahan-perubahan yang signifikan terhadap teori dan praktik akuntansi modern yang
eksis saat ini.
3) Transendental, mempunyai makna bahwa teori akuntansi syariah melintas batas dusuplin
ilmu akuntansi itu sendiri.
4) Teleologikal, memberikan suatu dasar pemikiran bahwa akuntansi tidak sekadar
memberikan informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, tetapi juga memiliki tujuan
transendental sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia terhadap Tuhannya, kepada
sesama manusia, dan kepada alam semesta.
Prinsip filosofis in menjadi bagian yang sangat penting dalam konstruksi akuntansi syariah,
karena di dalamnya terkandung karakter yang unik yang tidak dapat ditemukan dalam wacana
akuntansi modern. Teori akuntansi syariah memberikan guidance tentang bagaimana
seharusnya akuntansi syariah iru dipraktikkan. Dalam bingkai faith (keimanan), teori
(knowledge) dan praktik akuntansi syariah (action) akan mampu menstimulasi terciptanya
realitas ekonomi-bisnis yang bertauhid.
3. Konsep Dasar Teori Akuntansi Syariah
Konsep dasar merupakan wujud dasar yang memengaruhi bentuk teori, cara
memandang, dan cara mempraktikkan akuntansi dalam dunia ekonomi dan bisnis. Penetapan
konsep dasar teori akuntansi syariah didasarkan pada prinsip filosofis. Sedangkan prinsip
filosofis itu sendiri secara implisit diturunkan dari konsep faith, knowledge dan action.
- Prinsip filosofis humanis menurunkan konsep dasar instrumental dan socio-economic.
a. Konsep dasar instrumental diperoleh dengan dasar pemikiran bahwa akuntansi syariah
merupakan instrumen yang dapat dipraktikkan di dalam dunia nyata. Instrumen ini
sangat sarat dengan nilai-nilai masyarakat yang membangun dan mempraktikannya.
Implikasinya adalah bahwa masyarakat yang mempraktikannya tidak merasa asing
dengan instrumen ini, bahkan mereka merasa enjoy pada saat mempraktikannya.
b. Konsep dasar socio-economic mengindikasikan bahwa teori akuntansi syariah tidak
membatasi wacana yang dimilikinya pada transaksi-transaksi ekonomi saja, tetapi juga
mencakup transaksi-transaksi sosial.
- Prinsip filosofis emansipatoris menurunkan konsep dasar critical dan justice.
a. Konsep dasar critical memberikan dasar pemikiran bahwa konstruksi teori akuntansi
syariah tidak bersifat dogmatis dan eksklusif.
b. Konsep dasar justice, aspek-aspek penting dalam akuntansi akan didudukkan secara
adil.
- Prinsip filosofis transendental menurunkan konsep dasar all-inclusive dan rational-
intuitive.
a. konsep dasar all-inclusive memberikan dasar pemikiran bahwa konstruksi teori
akuntansi syariah bersifat terbuka.
b. Konsep dasar rational-intuitive mengindikasikan bahwa secara epistemologi,
konstruksi teori akuntansi syariah memadukan kekuatan rasional dan intuisi manusia.
- Prinsip filosofis teleological menurunkan konsep dasar ethical dan holistic welfare.
a. Konsep dasar ethical merupakan konsep dasar yang dihasilkan dari konsekuensi logis
keinginan kembali ke Tuhan dalam keadaan tenang dan suci.
b. Konsep dasar holistic welfare adalah konsekuensi dari penggunaan nilai-nilai etika
Islam dalam konstruksi akuntansi syariah dengan diakuinya bahwa kesejahteraan yang
menjadi salah satu aspek akuntansi syariah tidak terbatas pada kesejahteraan materi
saja, tetapi juga kesejahteraan non materi (kesejahteraan utuh).
Sinergi Oposisi Biner :
Formulasi Tujuan Dasar Laporan Keuangan Akuntansi Syariah

a. Entity theory : unifikasi kekuasaan ekonomi


Ide utama entity theory ini adalah memahami perusahaan sebagai entitas yang
terpisah dari pemiliknya. Teori ini muncul dengan maksud menguransi kelemahan-
kelemahan yang ada dalam proprietary theory dimana proprietor atau pemilik menjadi
pusat perhatian.
Dalam konteks teori ini terdapat 2 pandangan yang berbeda meskipun keduanya
mengarah pada konklusi yang sama yaitu stewardship atau pertanggungjawaban.
- Versi pertama adalah versi tradisional yang memandang bahwa perusahaan
beroperasi untuk keuntungan pemegang saham yaitu orang-orang yang
menanamkan dananya dalam perusahaan. entitas bisnis, dengan demikian
memperlakukan akuntansi sebagai laporan kepada pemegang saham tentang status
dan konsekuensi mereka.
- Versi kedua yaitu pandangan baru terhadap entity theory menganggap bahwa
sebuah entitas adalah bisnis untuk dirinya sendiri yang berkepentingan terhadap
kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Konsep entity theory merupakan pengembangan dari konsep proprietary theory,


namun bila diinterpretasikan secara kritis, sebagian besar muatannya tetap
berbasisikan aspek-aspek ideologis yang sama dengan konsep proprietary theory.
Beberapa aspek ideologis ini dapat diterangkan dengan cara :

- Pertama, walaupun konsep entity tidak mengapresiasikan diri sebagai konsep


kepemilikan mutlak, tetapi konsep ini tetap melanjutkan proyek sebelumnya yang
mengemban semangat perolehan dan akumulasi kekayaan tanpa batas.
- Kedua, kemutlakan hak kepimilikan tidak terletak pada kekuasaannya untuk
merealisasikan kekayaan, tetapi pada terbebasnya kekuasaan tersebut dari etika
kemanusiaan. Transformasi pusat perhatian dan orientasi kekayaan dari pemilik
kepada perusahaan sebagai entitas bisnis yang terpisah dari pemiliknya
merupakan kreativitas luar biasa dari konsep ini untuk menutupi problem
normatif-etis perilaku kapitalisme.
- Ketiga, sudut pandang konsep entitas dengan demikian memberikan basis
“rasionalitas” baru terhadap orientasi kekayaan terbatas, yaitu legitimasi
“normatif-etis” dengan bentuk persamaannya itu. Selain perhitungan rasional,
konsep entitas menawarkan basisi rasionalitas baru sebagai legitimasi yaitu
perilaku kapitalistis entitas bisnis yang memperoleh legitimasi atas perilakunya itu
hingga menjadi sah secara etis.
b. Enterprise theory : diversifikasi kekuasaan ekonomi
Proprietary theory dan entity theory merupakan wujud dari instrumen bisnis pada
masa lalu yang masih sederhana. Pada kondisi bisnis yang sederhana posisi owner
sangat sentral dan penting. Pemilik perusahaan adalah satu-satunya person yang
memiliki kekuasaan atas perusahaan bisnis yang dilakukannya dan di tangannya pula
keberlangsungan hidup perusahaan bergantu.
Namun sebaliknya, moel bisnis kontemporer sekarang ini sangat berbeda dengan
model bisnis masa lalu. Artinya, keberlangsungan hidup perusahaan tidak ditentukan
oleh pemilik perusahaan, tetapi oleh banyak pihak yang juga sama-sama memiliki
kepentingan terhadap perusahaan. dengan kata lain berhasil atau tidakny aperusahaan
sebenarnya tergantung pada keharmonisan interaksi antara pihak-pihak yang
berkepentingan yaitu stakeholders.
c. Epistimologi sinergi oposisi biner
Pembahsan diatas menunjukkan bahwa pemilik perusahaaan dalam proprietary
theory dan entity theory merupakan pihak yang sangat penting dan sentral. Sementara
enterprise theory berpikir lebih logistik dengan cara mengakui “pihak lain” selain
pemilik perusahaan sebagai pihak yang juga memegang peranan penting bagi
kesinambungan hidup perusahaan.
“yang sentral” dan “yang lain” dalam enterprise theory diakui dan akomodasi
dalam satu wadah. Masuknya “yang lain” ke “yang sentral”, dalam wacana
posmodernisme sering dikenal dengan istilah dekonstruksi. Posmodernisme sebagai
anti-tesisi dari modernisme tidak menyepakati pola pikir oposisis biner yang diadopsi
oleh modernisme. Dengan pola pikir oposisi biner ini posisi yang satu cenderung
meniadakan atau memarginalkan posisi yang lain, misalnya “bentuk” memrginalkan
“substansi” atau “kompetisis” memrginalkan “koperasi” atau shareholders
memarginalkan manajemen, pegawai, pelanggan, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.
Secara ideal oposisis biner harus diddudukkan secara berpasangan sebagaimana
kearifan tradisi islam dan tao. Artinya, mendudukan sesuatu yang “bertentangan”
dalam posisi yang sinergis, sebagaimana ditemukan pada “penggabungan” aliran
listrik “negatif” dan “positif”.
d. Tujuan dasar laporan keuangan akuntansi syariah

Dari pembahasan diatas dapat kita formulasikan bahwa tujuan dasar laporan
keuangan akuntansi syariah yang bersifat “materi” adalah untuk pemberian informasi,
sedangkan yang bersifat “spirit” adalah untuk akuntabilitas.

“materi” dan “spirit” memang berbeda, tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan.
Dalam wacana filsafat idealisme “spirit” dianggap lebih abadi dibandingkan
dengan”materi”. Meskipun “spirit” lebih tinggi dan lebih kuat dibanding “materi”,
tetapi dia tidak dapat dipisah dengan “materi”.

Kalau dikembalikan dalam konteks akuntansi syariah maka dapat dikatakan


bahwa posisi akuntabilitas lebih substansial atau menjadi “jiwa” atau menjdai dasar
“etika” dari pemberian informasi. Dengan demikian, akuntabilitas merupakan spirit
akuntansi syariah. Tanpa akuntabilitas, akuntansi syariah menjadi instrumen “mati”
yang mekanis sebagaimana yang ditemukan pada akuntansi modern.

Anda mungkin juga menyukai