DESKRIPSI KASUS 1
Pada bulan Januari tahun 2019, pendamping PKH melaksanakan Verifikasi fasilitas
pendidikan di salah satu Sekolah Dasar di Desa Kedungcangkring Kecamatan Pagerwojo,
Kabupaten Tulungagung. Pendamping PKH menerima pengaduan dari salah satu guru.
Guru menceritakan bahwa siswa A sudah seminggu tidak masuk sekolah tanpa
keterangan. Siswa A adalah seorang siswa kelas 4. Beberapa hari sebelumnya siswa A
sering perperilaku buruk terhadap teman-temannya. A menjadi kasar terhadap teman-
temannya sehingga teman-temannya sering mengadu pada wali kelas siswa A. Terkadang
A menjadi pendiam, murung, dan suka menyendiri. Tugas sekolah tidak diselesaikan
dengan baik. Kemudian pendamping PKH dan wali kelas A mendatangi rumah
orangtuannya. Ibu siswa menceritakan bahwa beberapa waktu terakhir sering berselisih
paham dengan ayah siswa sehingga klien mersa tidak nyaman
1. Teori sistem adalah suatu model yang menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub
sistem dengan sistem sebagai suatu unit yang bisa saja berupa suatu masyarakat, serikat
buruh, dan organisasi pemerintah. Apabila suatu sub sistem tidak berfungsi, maka sistem
tidak akan berjalan maksimal atau bahkan tidak berjalan. Intinya, setiap bagian
berpengaruh terhadap keseluruhan atau sesuatu tidak dapat ada tanpa keberadaan yang
lain.
2.Teori motivasi, motivasi pada dasarnya merupakan alasan untuk bertindak atau
dorongan manusia untuk mencapai tujuannya. Motivasi juga merupakan suatu proses
untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang kita
inginkan. Teori motivasi menjelaskan bagaimana alasan bisa muncul pada diri seseorang.
Seseorang dapat bertindak jika dia telah memiliki motivasi.
Relasi yang dibangun antara Pendamping Sosial dengan klien adalah menggunakan
teknik small talk, reassurance, support, dan discussion. Setelah mengetahui kasus tersebut
dari walikelas dan pendamping sosial melakukan kunjungan ke rumah KPM yaitu ibu
klien, melalui teknik diskusi ibu klien bersedia bercerita bahwa dia dan suaminya sering
berselisih paham, klien sering merasa tidak nyaman dirumah sehingga sering keluar
rumah dan menginap dirumah neneknya. Dari hal tersebut klien merasa kurang kasih
sayang dan perhatian dari orang tua, sehingga sering berperilaku buruk kepada teman-
temannya. Hari berikutnya Pendamping sosial melakukan kunjungan keruma neneknya
dan bertemu dengan klien Pendamping PKH menjelaskan tugas dan peran pendamping
sosial. Klien bersedia berkenalan dan menceritakan masalahnya yang menyebabkan klien
tidak masuk sekolah beberapa hari terakhir. Klien mengungkapkan jika dia merasa tidak
nyaman berada dirumah orangtuanya dan tidak ada motivasi lagi untuk sekolah. Orangtua
klien sering berselisih paham karena ayah klien yang hanya buruh tani sehingga
penghasilan hanya pas-pasan. Diharapkan orangtua klien lebih perhatian terhadap klien
dengan mengurangi pertengkaran dihadapan klien.
1. Teori sistem menerangkan bahwa setiap bagian berpengaruh terhadap keseluruhan atau
sesuatu tidak dapat ada tanpa keberadaan yang lain. Karena A harus melakukan hubungan
baik dengan temannya serta orangtuanya.
2. Teori motivasi menjelaskan bagaimana alasan bisa muncul pada diri seseorang.
Seseorang dapat bertindak jika dia telah memiliki motivasi. Motivasi pada dasarnya
merupakan alasan untuk bertindak atau dorongan manusia untuk mencapai tujuannya.
Karena A membutuhkan dorongan baik dari pihak orangtua maupun pihak sekolah untuk
sekolah lagi. Teori ini berfungsi untuk memberi dorongan pada A untuk sekolah lagi
demi masa depannya.
1. Teori sistem
Klien A juga bersedia tinggal bersama orangtuanya lagi. Dengan pihak sekolah, ibu
klien bisa berhubungan baik sehingga ibu klien dapat mengetahui apa yang dilalukan
klien disekolah.
2. Teori motivasi
Pada penanganan kasus ini pendamping PKH memberikan dukungan dan dorongan
pada klien serta menemui orang tua klien. Pada akhirnya klien mulai bersemangat
belajar dan sekolah lagi. Klien memiliki motivasi bisa menggapai cita-citanya.
Menurut gurunya, klien juga lebih ceria, tidak murung lagi dan menjalin hubungan
baik denga teman-temannya. Patuh terhadap gurunya, taat pada peraturan sekolah
dan ramah terhadap teman-temannya. Menyelesaikan tugas-tuganya dengan baik.
3. Teori ekologi
Setelah diterapkan teori ekologi yaitu lingkungan ikut mendorong A untuk sekolah
lagi. Ibu klien juga bisa menerima keadaan keluarga tanpa harus berselisih paham
dengan ayah klien. Keluarga lebih harmonis. Walaupun tidak setiap hari ibu klien
bisa mengontrol klien setipa hari di sekolah. Meskipun pendamping soasila sudah
tuntas melaksanakan tugasnya, klien, ibu klien dan pendamping sosial bisa tetap
berkomunikasi dengan baik.
Berdasarkan kasus klien A yang mogok sekolah dikarenakan putus asa dengan keadaan
orangtuanya. Jika pendamping PKH melakukan praktik pelayanan tanpa menggunakan
pengetahuan. Maka implementasi tidak akan terarah dengan jelas dan tujuan tidak akan
tercapai. Karena Pendamping PKH membutuhkan hasil dan tujuan yang jelas. Kasus
klien A mogok sekolah sehingga mengharuskan pendamping PKH memberikan motivasi
untuk bersedia sekolah lahi. Selain memberikan motivasi pada klien A pendamping PKH
juga harus memberikan pengertian pada orangtua A bahwa pendidikan anak penting
untuk masa depan anak. Dengan memberikan motivasi pada orangtua A maupun klien A
sendiri diperlukan pengetahuan yang jelas. Jika kasus A pendamping PKH tanpa
pengetahuan yang terarah bagaimana klien bisa sekolah lagi dan orangtuannya berubah
lebih merubah menjadi lebih baik lagi. Dengan pengetahuan yang matang dan terarah
pendamping PKH bisa mengatasi permasalahan yang terjadi. Mempengaruhi dan
memberi dorongan klien pendamping PKH memerlukan perencanaan yang matang dan
efisien. Teknik-teknik penanganan kasus yang membutuhkan sumber ilmu dan
penerapannya yang diharapkan tepat.
Deskripsi Kasus 2
Kasus kedua terjadi di bulan Juli 2018, di desa Kedungcangkring Kecamatan Pagerwojo.
Klien yang berinisial B berusia, 35 Tahun yang memiliki empat anak. Anak klien sulung
yang masih sekolah SMA, kedua adiknya yang masuk duduk dibangku SMP, dan adiknya
yang masih berusia 4 tahun. Pada saat pertemuan kelompok PKH klien B tidak hadir tanpa
alasan. Pendamping PKH bertanya pada temannya bahwa B masih sedang sakit. Setelah
pertemuan kelompok berakhir salah satu KPM PKH bercerita pada pendamping PKH. Jika
klien memiliki tanggungan uang sekolah anaknnya di SMP dan SD selama dua tahun
sehingga jumlahnya semakin banyak. Keesokan harinya pendamping PKH melakukan
kunjungan pada fasilitas pendidikan ketiga anak klien. Guru memberi penjelasan jika
memang klien sudah menunggak selama 2 tahun. Pada hari yang sama, pendamping PKH
melakukan kunjungan kerumah KPM PKH. Dengan terbata-bata klien menjelaskan bahwa
selama ini uang bansos PKH digunakan untuk makan sehari-hari dan membeli kebutuhannya
untuk merawat kecantikan klien.
A. Penerapan metode/teknik pada tahap awal yang relevan dengan kasus 2 yang
ditangani.
1. Sebut dan jelaskan metode/teknik yang relevan dengan kasus 2 (minimal 150 kata)
Pendamping Sosial menerapkan teori motivasi dan teori social learning (Pembelajaran
Sosial). Pada tahap awal pendamping PKH melakukan kunjungan kerumah klien dengan
mencari penyebab dari kasus tersebut. Tahap selanjutnya pendamping PKH melakukukan
kunjungan lagi untuk mengetahui lebih lanjut apa yang di inginkan klien. Klien memberikan
penjelasan jika klien mau melunasi biaya anak sekolahnya pada tahap 1 ini (Januari 2019).
Pendamping PKH menggunakan teori motivasi yang menjelaskan bagaimana alasan bisa
muncul pada diri seseorang. Dengan memberikan motivasi jika pendidikan anaknya lebih
penting. Seseorang dapat bertindak jika dia telah memiliki motivasi Berdasarkan Teori
social learning ini mengatakan bahwa orang dapat mempelajari informasi baru dan perilaku
dengan cara melihat orang lain (belajar observasional). Teori ini menjelaskan bagaimana
kita dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan melalui penguat dan pembelajaran
observasional. Klien bisa melihat bahwa hidupnya lebih baik dari orang lain. Dengan rezeki
yang di dapatkan dari sang suami yang bisa memenuhi kebutuhan anak-anak klien dan juga
menyekolahkan anaknya hingga saat ini bisa menyekolahkan menengah atas.
1. Jelaskan metode/teknik yang Anda gunakan pada proses identifikasi masalah yang
ada pada kasus 2 (minimal 150 kata)
Dari kasus tersebut membuat suami klien kaget. Jika selama ini klien tidak pernah bercerita
jika memiliki tunggakan biaya sekolah. Untuk menyelesaikan masalah tersebut Pendamping
Sosial membantu dengan cara mengajak berkomunikasi dan melakukan pendekatan serta
memberikan motivasi sesuai dengan teori yang digunakan sebelumnya. Pendamping PKH
meminta klien untuk mengunjungi sekolah anaknya untuk memberikan keterangan dan
penjelasan jika klien mau merubah perilaku dan mementingkan pendidikan sekolah anak
mereka demi masa depan mereka. Melalui teori motivasi pendamping PKH memberikan
motivasi dan dukungan pada klien bahwa pendidikan lebih penting daripada gaya hidup.
Dengan memberi pengertian melalui teori social learning yaitu dengan melihat orang lain
yang kehidupannya lebih buruk dari mereka. Dengan hidup apa adanya tentunya akan
membuat hidup mereka lebih tentram. Akhirnya klien mulai merubah hidupnya lebih baik dan
mementingakan pendidikan anak mereka yang akan merubah hidup mereka kelak. Dengan
masa depan yang lebih baik tentunya mereka kelak akan hidup dengan bahagia tanpa beban.
2. Jelaskan metode/teknik yang Anda gunakan pada proses identifikasi sumber dan
potensi yang terkait dengan pemecahan kasus 2 (minimal 150 kata)
Sebelum menerapkan teori motivasi dan teori social learning (Pembelajaran Sosial) mencoba
menerapakan teori lain. Namun yang sesuai keadaan lapangan adalah adalah kedua teori
tersebut. Implemikasi penggunaan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang telah
Pendamping Sosial lakukan adalah permasalahan yang ada mudah mencari solusinya.
Dengan bantuan pihak sekolah pendamping bisa memperoleh informasi yang relevan.
Memcari informasi dari tetangga terdekat terkait dengan gaya hidup klien. Pendamping PKH
mencari awal permasalahan yaitu penunggakan biaya sekolah anak klien yang sudah terjadi
dua tahun. Karena pada tahun 2017 anak klien yang masih berusia SD dan sekarang duduk
dibangku SMP. Sedangkan anak bungsu pada tahun 2017 masih dusuk dibangku SMP. Dari
kasus tersebut pendamping PKH memberikan pengertian pada klien sehingga klien mau
membayar biaya sekolah anaknya dengan bansos PKH tahap 1 (2019) dengan lunas dan
merubah hidupnya lebih baik, dengan melihat oranglain sehingga klien merasa bersyukur atas
hidupnya dengan rezeki yang didapat dari sang suami dan mementingkan pendidikan anak.
Pendamping Sosial bertemu dengan klien dihari selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut
apa keinginan klien. Dengan teori motivasi, klien mau merubah dirinya kearah yang lebih
baik. Setelah bertemu dengan klien, Pendamping Sosial langsung menemui klien.
Pendamping Sosial pun meminta mereka untuk menceritakan apa yang telah terjadi. Pada
awalnya suami klien tidak mengetahui jika biaya sekolah anak mereka belum lunas,
karena selama ini klien jika ditanya selalu menjawab jika kebutuhan sekolah anak sudah
terpenuhi. Klien juga sering marah jika diingatkan oleh ketua kelompok PKH jika klien
memeliki tanggungan biaya sekolah anaknya. Gaya hidup yang mengikuti kalangan
menengah. Sedangkan klien hanyalah ibu rumah tangga sedangkan suaminya hanya buruh
tani yang tidak memiliki pendapatan yang tetap. Anak merreka yang masih berada pada
masa pertumbuhan seingga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya sekolah semakin
banyak dan kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat. Dengan bantuan suami klien,
pendamping PKH bisa memberi pengertian pada klien jika mereka lebih bahagia hidup
apa adanya
2. Jelaskan metode dan teknik yang Anda gunakan pada pelaksanaan intervensi ada
kasus 2 (minimal 150 kata).
1. Uraikan satu kasus yang Anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H
(memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi,
siapa pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut
terjadi, dan bagaimana memecahkan masalah tersebut).
Pada bulan Januari 2019, di Desa Kedungcangkring Kecamatan Pagerwojo terdapat kasus
yang terjadi pada KPM PKH. Klien berinisial M yang berusia 30 tahun. Yang memiliki
anak balita. Sudah beberapa bulan tidak melaksanakan kegiatan rutin posyandu. Klien
sering didatangi kader posyandu dalam mengingatkan jadwal posyandu dan manfaat
posyandu untuk pertumbuhan anak balita. Namun klien tetap tidak hadir dalam posyandu.
Kasus berawal ketika pendamping PKH melakukan kunjungan fasilitas kesehatan di desa
Kedungcangkring. Bidan memberikan penjelasan jika klien M tidak melaksanakan
posyandu selama empat bulan. Pendamping PKH juga melakukan kunjungan kerumah
klien meminta penjelasan jika klien tidak mengikuti kegiatan posyandu. Pada awalnya
klien enggan untuk bercerita. akhirnya klien memberikan penjelasan jika klien tidak
mengkuti posyandu karena merasa jika anaknya tanpa dibawa ke posyandu sudah sehat.
pendamping PKH memberikan sedikit pengetahuan pada klien, tujuan diadakan posyandu
adalah selain untuk pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan ketrampilan dari
petugas kepada msyarakat, melainkan juga posyandu merupakan wadah untuk penurunan
angka kematian ibu dan kematian bayi.
b. Penerapan nilai terkait dengan teman sejawat. Uraikan nilai - nilai apa yang
Anda terapkan ketika bekerja dengan teman sejawat (minimal 150 kata)
Pada kasus dihadapi klien, Pendamping Sosial juga mencari informasi dari warga
sekitar klien, posyandu dan bidan desa setempat. Salah satu warga menceritakan
bahwa klien memang tidak rutin posyandu karena menganggap tidak melakukan
kegiatan posyandu anak akan tetap sehat. Dari informasi ini Pendamping Sosial
berusaha mencari informasi dari kader posyandu serta bidan desa setempat.
Pendamping Sosial menemui kader posyandu yang menangani posyandu di dekat
rumah klien. Sementara itu pendamping sosial meminta bantuan kepada kader
posyandu untuk menyampaikan kepada klien bahwa kegiatan posyandu itu
mempunyai banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan balita. Selain
mengatahui perkembangan berat badan secara rutin, dalam posyandu juga mendapat
vitamin A, minyak ikan dan obat cacing yang sangat dibutuhkan dalam kesehatan
balita. Selanjutnya Pendamping Sosial menyampaikan seluruh informasi yang didapat
perangkat desa setempat untuk diselesaikan. Dengan kerja sama antara pendamping
sosial, pihak desa dan bidan desa akan memberikan dampak positif sehingga masalah
yang dialam kilen bisa teratasi dengan baik.
Pada kasus dihadapi klien, Pendamping Sosial juga mencari informasi dari warga
sekitar klien, posyandu dan bidan desa setempat. Salah satu warga menceritakan
bahwa klien memang tidak rutin posyandu karena menganggap tidak melakukan
kegiatan posyandu anak akan tetap sehat. Dari informasi ini Pendamping Sosial
berusaha mencari informasi dari kader posyandu serta bidan desa setempat.
Pendamping Sosial menemui kader posyandu yang menangani posyandu di dekat
rumah klien. Sementara itu pendamping sosial meminta bantuan kepada kader
posyandu untuk menyampaikan kepada klien bahwa kegiatan posyandu itu
mempunyai banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan balita. pada
awalnya klien merasa tersinggung ketika dikunjungi kader posyandu. Selain
mengatahuai perkembangan berat badan secara rutin, dalam posyandu juga mendapat
vitamin A, minyak ikan dan obat cacing yang sangat dibutuhkan dalam kesehatan
balita. pada hari berikutnya, melakukan kunjungan kerumah klien dengan
memberikan pengertian dan motivasi bahwa posyandu penting untuk anaknya yang
masih balita. setelah mengunjungi klien pendamping PKH melaporkan kasus tersebut
pada perangkat desa setempat untuk segera dicaraikan solusi permasalahan klien.