SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh
Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Jasmani Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kese-
hatan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia
(IKIP- PGRI) Pontianak
i
ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA
EKSTRAKURIKULER FUTSAL PUTRI
SMA NEGERI 7 PONTIANAK
SKRIPSI
Oleh
Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk menempuh gelar sarjana pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Jasmani Falkultas Pendidikan Olahraga dan Kese-
hatan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia
(IKIP PGRI) Pontianak
Disetujui Oleh :
ii
ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA
EKSTRAKURIKULER FUTSAL PUTRI
SMA NEGERI 7 PONTIANAK
SKRIPSI
Oleh
Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk menempuh gelar sarjana pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Jasmani Falkultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik
Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak
Disetujui Oleh :
Disahkan Oleh
Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
IKIP PGRI Pontianak
iii
SKRIPSI INI TELAH DIPERTAHANKAN DALAM SIDANG UJIAN
SKRIPSI PADA :
Hari : Rabu
Tanggal : 19 Oktober 2022
Tim Penguji
Disahkan Oleh
Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
IKIP PGRI Pontianak
iv
‘’Berjuang untuk mencapai kesuksesan dan membanggakan
Kedua orang tua serta keluarga’’
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
Dengan penuh rasa syukur dan bahagia skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ucapan syukur dan terimakasih kepada ALLAH SWT yang selalu memberikan
petunjuk dan memberikan kelancaran atas selesainya skripsi ini.
2. Orang tua saya yang saya cintai ayah (Kushendratno) dan ibu (Sri rezeki), se-
moga skripsi ini menjadi kado terindah untuk bapak dan ibu yang selalu menc-
intai saya skripsi ini adalah persembahan kecil saya tanpa restu dan doa mereka
saya tidak ada apa-apanya, dengan skripsi ini sedikit pun tidak terbalaskan atas
jasa mereka yang mana telah berjuang,keringat pun tidak pernah kering dari
pakaian mereka demi anak-anaknya, sungguh skripsi ini saya persembahkan
untuk ayah dan ibu ini tidak ada ternilai dibandingkan rasa cinta mereka ter-
hadap saya.
3. Terima kasih kepada abang kandung saya (Pratu Rizky kusuma) beserta
keluraga besar kedua pihak dari orang tua saya yang mendoakan dan mem-
berikan dukungan berupa materi dan nonmateri, sehingga saya bisa menyele-
saikan perkuliahan dan skripsi saya ini.
4. Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya (Nanda Purnama,S.T) (Fitria Ra-
madania) (Pramesti Kurnia Wardani) (Yurike Prastika,S.Pd) (Deonesia,S.Pd)
(Risky Aulya Ningtyas) (Selvia) yang telah membantu dan menemani saya di
saat susah maupun di saat senang.
SURAT PERNYATAAN
vi
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini dengan judul :
‘’Analisis tingkat kebugaran jasmani siswa ektrakurikuler futsal putri SMA
Negeri 7 Pontianak’’Beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai etika keilmuan yang berlaku dalam bermasyarakat keilmuan. Atas perny-
atan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatukan kepada saya apabila
kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya sayaini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
PERNYATAAN
vii
Dengan ini saya menyatakan bahwa dokumen persyaratan untuk mengikuti ujian
sidang skripsi ini dengan judul :
“ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA
EKSTRAKURIKULER FUTSAL PUTRI SMA NEGERI 7 PONTIANAK”
TELAH LENGKAP
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/ sanksi yang di jatuhkan kepada
saya apabila di kemudian hari ditemukan ada pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya saya in, atau klaim dari pihak lain keaslian karya saya ini.
KATA PENGANTAR
viii
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas Kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan judul ‘’Analisis tingkat kebugaran jasmani
siswa ektrakurikuler futsal putri SMA Negeri 7 Pontianak’’
Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak mendapat dukungan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu, pada
kesempatan ini peneliti ingin memberikan ucapan terimakasih yang terhormat
kepada:
1. Dr. Rusdi, M.Pd selaku Pembimbing utama yang telah banyak memberikan
dorongan, masukan, bimbingan, petunjuk serta saran untuk dapat menyusun
skripsi ini.
2. Mira Fuzita, M.Pd selaku pembimbing pembantu yang telah banyak mem-
bantu serta memberikan motivasi, semangat, bimbingan, petunjuk yang baik
dan berguna dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Muhammad Firdaus,M.Pd sebagai Rektor IKIP-PGRI Pontianak yang telah
banyak memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ilham Surya Fallo,S.Or.M.Pd.,AIFO., selaku Dekan Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan IKIP-PGRI Pontianak.
5. Rajidin, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Jasmani IKIP-PGRI Pontianak.
6. Awang Roni Effendi, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang selalu mem-
berikan masukan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan ibu dosen prodi pendidikan jasmani yang telah banyak memberikan
saran arahan dan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti selama perkuliahan.
8. Ibrahim,M.Pd Selaku Kepala SMA Negeri 7 Pontianak yang telah mem-
berikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Guru-guru dan staff di SMA Negeri 7 Pontianak yang telah berpartisipasi
dalam memberikan informasi dalam penelitian ini.
10. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan khususnya Program Studi Pendidikan
Jasmani IKIP-PGRI Pontianak angkatan 2018.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan
ix
dan kekurangan serta jauh dari sempurna baik dari isi dan penulisan ilmiahnya.
Untuk itu, peneliti mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun
guna memperbaiki kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Peneliti,
x
Ussy Bella Sari
Program Studi Pendidikan Jasmani IKIP PGRI Pontianak
Jalan Ampera No. 88 Pontianak 78116
E-mail:bellaussy22@gmail.com
ABSTRAK
Pada saat bermain futsal selama 2x20 menit Siswa Ekstrakurikuler Futsal
Putri di SMA Negeri 7 Pontianak mengalami kelelahan, sehingga dapat dilihat di
sini bahwa siswa mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang kurang. Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat
Kebugaran Jasmani Siswa Ekstrakurikuler Futsal Putri di SMA Negeri 7
Pontianak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang
digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan datanya menggunakan tes
dan pengukuran TKJI umur 16-19 tahun. Subjek dalam penelitian ini adalah
Siswa Ekstrakurikuler Futsal Putri di SMA Negeri 7 Pontianak yang berjumlah 31
anak. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang
dituangkan dalam bentuk persentase.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh tingkat kebugaran
jasmani siswa peserta ektrakurikuler Futsal putri SMA Negeri 7 Pontianak yang
berkategori baik sekali 0 %, yang berkategori baik sebesar 9,68 %, yang
berkategori sedang 70,97 %, yang berkategori kurang sebesar 19,35 % dan yang
berkategori kurang sekali 0 %. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
tingkat kebugaran jasmani siswa ektrakurikuler futsal putri SMA Negeri 7
Pontianak adalah sedang.
RINGKASAN SKRIPSI
xi
penelitian ini adalah “Seberapa Baik Tingkat Kebugaran Jasmani siswa Ek-
strakurikuler Futsal Putri SMA Negeri 7 Pontianak? Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui: Seberapa Baik Tingkat Kebugaran Jasmani siswa Ekstrakurikuler
Futsal Putri SMA Negeri 7 Pontianak.
Variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu Analisis tingkat ke-
bugaran jasmani siswa ektrakurikuler futsal putri SMA Negeri 7 Pontianak. Popu-
lasi pada penelitian ini adalah Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal putri
SMA Negeri 7 Pontianak Sampel yang digunakan adalah berjumlah 31 siswi ek-
trakurikuler futsal putri SMA Negeri 7 Pontianak.Pengumpulan data menggu-
nakan tes dan pengukuran. Teknik Analisa data mengunakan deskrisptif kuanti-
tatif dengan presentase.
Hasil penelitian ini adalah: hasil tingkat Kebugaran jasmani siswa peserta
ektrakurikuler futsal putri SMA Negeri 7 Pontianak sebagian besar berkategori
sedang dengan persentase 70,97 %, yang berkategori kurang sebesar 19,35 %,
yang berkategori baik 9,68 %, yang berkategori kurang sekali 0 % dan yang
berkategori baik sekali 0 %. Hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa
tingkat Kesegaran jasmani siswi ektrakurikuler futsal Putri SMA Negeri 7 Pon-
tianak adalah sedang Penelitian ini masih sangat jauh dari kata sempurna, namun
disisi lain peneliti meyakini bahwa skripsi ini juga dapat menjadi bermanfaat bagi
para pembacanya. Bagi peneliti yang akan datang hendaknya dalam melakukan
penelitian dapat meneliti dengan keakuratan yang tepat, dan mendalami tentang
teori-teori yang sudah ada.
xii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN......................................................................................iv
MOTTO................................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................ix
RINGKASAN SKRIPSI......................................................................................x
DAFTAR ISI........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................4
C. Pembatasan Masalah.............................................................................4
D. Rumusan Masalah.................................................................................4
E. Tujuan Penelitian..................................................................................4
F. Manfaat Penelitian................................................................................4
1. Teoritis..............................................................................................4
2. Manfaat Praktis................................................................................5
xiii
C. Populasi dan Sampel.............................................................................26
D. Instrument Penelitian............................................................................26
E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................26
F. Teknis Analisis Data.............................................................................27
G. Jadwal Rencana Penelitian....................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nilai Kebugaran Jasmani Untuk Remaja Putri Umur 16-19 Tahun......28
Tabel 3.2 Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia............................................29
Tabel 4.1 Data hasil tes TKJI ekstrakurikuler futsal putri SMA N 7 Pontianak...30
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Lari 60 meter Siswa Ektrakurikuler futsal
putri SMA Negeri 7 Pontianak..............................................................31
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Gantung Angkat Tubuh Ektrakurikuler
Futsal putri SMA Negeri 7 Pontianak...................................................32
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Baring duduk 60 Detik Siswa
Ektrakurikuler Futsal SMA Negeri 7 Pontianak...................................33
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Loncat Tegak Ektrakurikuler Futsal Putri
SMA Negeri 7 Pontianak......................................................................34
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Lari 1000M Siswa Peserta Ektrakurikuler
Futsal SMA Negeri 7 Pontianak...........................................................35
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Peserta
Ektrakurikuler Futsal SMA Negeri 7 Pontianak...................................36
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan wahana pokok bagi pengembangan kualitas
sumber daya manusia. Dengan adanya pendidikan, manusia semakin sadar
akan pentingnya proses berpikir untuk menentukan kualitas masa depannya.
Melalui pendidikan seseorang dapat menentukan masa depannya di mulai dari
bangku sekolah. Banyak pula yang meyakini bahwa pendidikan dan ilmu
pengetahuan merupakan hal yang mutlak dibutuhkan untuk bisa bertahan di era
persaingan global yang sedang terjadi di Indonesia. Pendidikan memang tidak
hanya diperoleh dari bangku sekolah melainkan dari berbagai sumber
diantaranya lingkungan pergaulan serta kegiatan ekstrakurikuler diluar jam
sekolah, lingkungan keluarga maupun dari media pemberitaan baik itu cetak
maupun elektronik.
Namun pendidikan formal tetaplah harus didapatkan di lingkungan
sekolah yang merupakan satuan pendidikan yang sistem pendidikan dan
pengajarannya telah dirancang secara teratur untuk menularkan pengetahuan
kepada siswa-siswinya. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan
perlu mendapat perhatian yang sungguh sungguh terutama di sekolah yang
merupakan pondasi bagi seluruh jenjang pendidikan, karena dasar-dasar ilmu,
kecakapan dan perilaku diberikan, sehingga perlu mendapatkan perhatian dan
pembinaan yang seksama dengan senantiasa meningkatkan kualitasnya melalui
suatu pola pembinaan wawasan keunggulan.
Olahraga mempunyai banyak manfaat, Salah satunya memperbaiki dan
menjaga kebugaran jasmani jasmani. Dengan mengikuti kegiatan
ekstrakuikuler futsal seseorang seharusnya dapat menikmati manfaat
kesehatannya bagi diri sendiri shingga siswa tidak mudah terserang penyakit,
belajar menjadi lebih semangat, serta dapat berprestasi secara optimal karena
didukung oleh kebugaran atau kesehatan jasmani yang dimilikinya. Tetapi
sebaliknya menurut dari pengalaman guru penjaskes disekolah sering
1
2
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Faktor kurangnya latihan pemain mempengaruhi kebugaran jasmani anggota
ekstrakurikuler dalam permainan futsal di SMA Negeri 7 Pontianak.
2. Kurangnya pengetahuan siswa tentang cara yang baik dan benar dalam lati-
han fisik.
3. Belum diketahui tingkat kebugaran jasmani pada siswa yang mengikuti ek-
strakurikuler futsal Putri di SMA Negeri 7 Pontianak.
C. Pembatasan Masalah
Karena dalam penelitian ini terdapat adanya keterbatasan waktu, dana
tenaga dan teori, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan
diteliti. Maka dari itu, dalam penelitian ini masalah dibatasi hanya pada
“Tingkat Kebugaran Jasmani siswa Ekstrakurikuler Futsal Putri SMA Negeri 7
Pontianak”.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan tersebut, maka dalam penelitian
ini masalah pokok dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian seba-
gai berikut: “Seberapa Baik Tingkat Kebugaran Jasmani siswa Ekstrakurikuler
Futsal Putri SMA Negeri 7 Pontianak?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui Seberapa Baik Tingkat Kebugaran Jasmani siswa Ekstrakurikuler
Futsal Putri SMA Negeri 7 Pontianak.
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai upaya peningkatan kreatifitas
yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran pendidikan
olahraga. Selain itu, dapat bermanfaat pula sebagai bahan kajian disekolah.
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dorongan motivasi dan
minat siswa untuk dapat mengenali lebih jauh dalam pemahaman seber-
apa besar manfaat kebugaran jasmani disekolah sehingga bisa meraih
prestasi dibidang olahraga futsa dan prestasi dibidang akademik di seko-
lah.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam
rangka peningkatan kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler futsal putri
sehingga guru penjaskes dapat menerapkan metode latihan kebugaran
jasmani dan dapat memberikan manfaat kepada seluruh siswa – siswi di
SMA Negeri 7 Pontianak.
c. Bagi Sekolah
Informasi yang dihasilkan melalui penelitian ini diharapkan dapat
menjadi motivasi dalam rangka peningkatan mutu pengembangan
ekstrakurikuler cabang olahraga futsal putri disekolah. Upaya ini
dilakukan agar siswa memiliki prestasi olahraga serta akademik yang
maksimal.
BAB II
ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA
EKSTRAKURIKULER FUTSAL PUTRI
SMA NEGERI 7 PONTIANAK
A. Deskripsi Teori
1. Kebugaran Jasmani
a. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi
agar kita dapat menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan
baik. Definisi lainnya, kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh
untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebih.
Istilah kebugaran jasmani memiliki pengertian yang tidak berbeda dari
aspek fisik dalam total fitness atau yang dikenal sebagai physical fit-
ness.
Secara umum, pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan
seseorang untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan
ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti serta masih
mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.
Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, makin bagus pula
kemampuan kerja fisiknya. Kebugaran jasmani adalah kunci kesehatan
dan ketahanan tubuh yang sebenarnya.
Oleh karena itu, beberapa orang rutin melakukan berbagai lati-
han dan kegiatan fisik, seperti berolahraga. Tubuh akan menjadi lebih
fit dan tidak mudah terjangkit penyakit. Selain kondisi kesehatan yang
stabil, latihan kebugaran jasmani akan membuat tubuh terasa lebih
segar. Jadi, makin sering berolahraga justru membuatmu menjadi tidak
mudah lelah.
Djoko Pekik Irianto (2011:2) mengemukakan yakni kemampuan
seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efesien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat
6
7
yang baik
Menurut beberapa pendapat ahli di atas, Kebugaran jasmani
dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan
aktivitas sehari-hari secara efisien, tanpa mengalami kelelahan yang
berarti dan masih memiliki cadangan energi yang dapat digunakan
untuk menikmati waktu luang. Oleh karena itu Kebugaran jasmani
sangatlah penting untuk menunjang aktivitas seseorang sehari-hari.
b. Komponen Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani disusun atas berbagai komponen-komponen
sebagai indikator ketercapaian Kebugaran jasmani secara menyeluruh.
Rusli Lutan (2015: 8) berpendapat bahwa, Kebugaran jasmani
mencangkup dua aspek yaitu: Kebugaran jasmani yang berkaitan
dengan kesehatan dan Kebugaran jasmani yang berkaitan dengan
peforma. Kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan
mengandung empat unsur pokok yaitu: daya tahan aerobik, kekuatan
tubuh, daya tahan otot, fleksibilitas. Kebugaran jasmani yang berkaitan
dengan peforma mengandung unsur-unsur: koordinasi, keseimbangan,
kecepatan, agilitas, kekuatan (power), waktu reaksi. Endang Rini S dan
Fajar Sri W (2013: 2) mengemukakan bahwa komponen Kebugaran
dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
1) Ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular endurance)
Daya tahan merupakan faktor utama dalam kebugaran fisik.
Adapun yang dimaksud dengan daya tahan adalah sebagaimana yang
telah dikemukakan oleh: kemampuan seseorang dalam
mempergunakan jantung paru dan peredaran darahnya secara efektif
dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang
melibatkan sejumlah kontraksi otot-otot dengan intensitas tinggi
dalam waktu yang cukup lama. Dikutip dari departemen pendidikan
nasional, daya tahan merupakan kemampuan organisme tubuh untuk
mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh pembebanan yang
berlangsung relatif lama.
9
b) Faktor Psikologis
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterlibatan siswa
ditinjau dari faktor psikologis, seperti:
(1) Pengetahuan tentang bagaimana berlatih.
(2) Hambatan terhadap aktivitas jasmani.
(3) Rambu-rambu petunjuk untuk aktif.
(4) Niat untuk aktif.
(5) Sikap terhadap kegiatan.
(6) Norma yang dianut.
(7) Rasa percaya diri mampu melakukan kegiatan
c) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sosial sekitar anak juga berpengaruh
dalam pembentukan kebiasaan hidup aktif seperti orang tua,
saudara, keluarga, teman, guru, media masa ataupun lingkungan
sosial lainnya.
d) Faktor Fisikal
Faktor fisikal seperti keadaan tempat tinggal, kondisi
lingkungan (misalnya daerah pegunungan, perkotaan atau
pedesaan) juga mempengaruhi pilihan mengenai kegiatan yang
akan dilakukan.
Sedangkan, Brian J. Sharkey (2015: 80-85) berpendapat
bahwa faktor yang mempengaruhi Kebugaran jasmani adalah:
(1) Hereditas Setiap manusia membutuhkan dukungan yang
sangat natural dan bertahun-tahun latihan untuk mencapai
tingkat daya tahan yang tinggi.
(2) Latihan Potensi untuk meningkatkan Kebugaran aerobik
dengan latihan memiliki keterbatasan,
(3) Jenis Kelamin Sebelum puber, anak laki-laki dan perempuan
memiliki Kebugaran aerobik yang sedikit berbeda, tetapi
setelah itu anak perempuan jauh tertinggal.
(4) Usia Walaupun kemampuan latihan dapat menurun seiring
15
2. Ekstrakurikuler
a. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang diselenggarakan
untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran
dengan alokasi waktu yang diatur tersendiri berdasarkan pada
kebutuhan (Depdiknas 2011: 16). Ekstrakurikuler dilaksanakan sebagai
pedoman mengenai suatu materi yang belum dikuasai dengan tambahan
waktu khusus di luar jam pelajaran sekolah.
Prihatin (2011: 164) mengungkapkan kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan di luar jam biasa dan waktu libur sekolah yang
dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai
mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya
pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Shaleh dalam Said (2012: 16) juga berpendapat bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan diluar pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar
meniliki pengetahuan dasar penunjang. Ekstrakurikuler merupakan
sebuah kegiatan tambahan yang dilaksanakan di luar jam belajar seperti
sekolah pada umumnya. Selaras dengan pengertian yang disampaikan
oleh Yudha M.S dalam Armia (2014: 25), mengungkapkan bahwa
ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam biasa yang bertujuan agar
siswa lebih memperdalam dan menghayati apa yang yang dipelajari
dalam kegiatan intrakulikuler.
17
b. Hakikat Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran (tatap muka) baik dilakukan di sekolah maupun di luar
sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas
wawasan dan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dari
berbagai bidang studi, Ektrakurikuler dapat dijadikan sebagai wadah
bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui
pelatihan dan bimbingan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat
membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para
siswa. menurut Rohinah M. Noor, MA ekstrakurikuler yaitu:
Di Indonesia ekstrakurikuler bukan hal baru lagi. Mulai dari
Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi, semua lapisan pendidikan pasti
mengenal kegiatan ekstrakurikuler.
Dari berbagai penjelasa diatas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang memfokuskan kepada
kebutuhan dan sarana penyaluran bakat siswa guna menabah wawasan,
sikap dan ketrampilan siswa diluar jam pelajaran. Ekstrakulikuler
tersebut diharapkan berguna untuk mengisi waktu luang setelah selesai
jam pelajaran sekolah agar waktu luang siswa tersebut diisi dengan hal-
hal yang positif agar membantu siswa dalam memecahkan masalah
kebosanan belajar di ruang kelas yang pada akhirnya memicu siswa
bersemangat dalam pencapaian prestasi belajar yang baik
c. Tujuan Ekstrakurikuler
Tujuan Ekstrakurikuler Dalam setiap kegiatan yang dilakukan
pastilah memiliki tujuan. Kegiatan yang dilakukan tanpa jelas tujuannya
akan sia-sia. Begitu juga dengan kegiatan ekstrakurikuler pasti memiliki
tujuan tertentu. Mengenai tujuan dalam kegiatan ektrakurikuler
dijelaskan oleh Departemen pendidikan dan Kebudayaan sebagai
berikut:
1) Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan
18
2) Permainan cepat
Futsal modern memiliki ciri khas yang spesifik lewat
permainan yang cepat. Dalam futsal, karena ruang gerak yang
sempit, bola akan bergulir dengan cepat diantara kaki pemain. Hal
ini membentu pemain untuk mengembangkan permainan cepat
secara individu dan tim. Dengan cara ini, pemain bisa memutuskan
teknik dan taktik permainan secara cepat. Tentu akan sangat
bermanfaat untuk diterapkan dalam permainan di luar lapangan.
3) Hiburan
Futsal adalah permainan cepat dan exciting, ketika pemain
terus bergerak ketimbang menunggu datangnya bola. Dengan kondisi
lapangan yang kecil, maka sering terjadi gol dalam jumlah yang
banyak dicetak oleh para pemain.
4. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas
Menurut Sukintaka (2015: 45-46) dalam Rori lanun (2016: 19-20)
karakteristik anak SMA umur 16-18 tahun antara lain :
a. Jasmani
1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang baik.
2) Senang pada ketrampilan yang baik, bahkan mengarah pada gerak
akrobatik.
3) Anak laki-laki keadaan jasmaninya sudah cukup matang.
4) Anak perempuan posisi tubuhnya akan menjadi baik.
5) Mampu menggunakan energi dengan baik.ampu membangun
kemauan dengan semangat mengagumkan.
b. Psikis atau Mental
1) Banyak memikirkan dirinya sendiri.
2) Mental menjadi stabil dan matang.
3) Membutuhkan pengalaman dari segala segi.
4) Sangat senang terhadap hal-hal yang ideal dan senang sekali bila
memutuskan masalah-masalah sebagai berikut:
21
a) Pendidikan,
b) pekerjaan,
c) perkawinan,
d) pariwisata dan politik.
e) kepercayaan.
c. Sosial
1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis.
2) Lebih bebas.
3) Berusaha lepas dari lindungan orang dewasa atau pendidik.
4) Senang pada perkembangan sosial.
5) Senang pada masalah kebebasan diri dan berpetualang.
6) Sadar untuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakaian rapi
dan baik.
7) Tidak senang dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh
kedua orang tua.
8) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadinya.
d. Perkembangan Motorik
Anak akan mencapai pertumbuhan dan perkembangan pada
masa dewasanya, keadaan tubuhnya pun akan menjadi lebih kuat dan
lebih baik, maka kemampuan motorik dan keadaan psikisnya juga telah
siap menerima latihan-latihan peningkatan ketrampilan gerak menuju
prestasi olahraga yang lebih. Untuk itu mereka telah siap dilatih secara
intensif di luar jam pelajaran. Bentuk penyajian pembelajaran sebaiknya
dalam bentuk latihan dan tugas.
Pembelajaran pendidikan olahraga di sekolah terutama pada
tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sangat terbatas. Seperti kelas
XI diarahkan pada pemahaman cara melakukan latihan-latihan suatu
cabang olahraga. Guna memperdalam pengetahuan siswa terhadap
suatu cabang olahraga futsal, maka sekolah membuat kebijakan untuk
mengadakan ekstrakurikuler cabang olahraga futsal, agar siswa dapat
22
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan ekstrakurikuler diselengarakan untuk menambah kemam-
puan dan prestasi siswa yang mempunyai bakat, minat, dan kemampuan
dalam bidang olahraga. Ekstrakurikuler Futsal di sekolah berfungsi sebagai
proses pembinaan olahraga Futsal agar dapat menghasilkan calon-calon atlet
berprestasi dalam olahraga Futsal. Prestasi yang sudah dapat diraih SMA
Negeri 7 Pontianak sangat membanggakan sehingga perlulah sebuah upaya
dalam mempertahankan prestasi yang telah diraih Olahraga Futsal merupakan
olahraga yang bersifat aktif, dinamis dan dalam tempo yang tinggi sangat
membutuhkan kesegaran jasmani yang baik.
Kesegaran jasmani atau disebut “physical fitness” yang berarti ke-
mampuan kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan dengan mengunakan kekuatan, daya tahan dengan efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti. Kesegaran yang baik tidak diperoleh
dalam waktu yang singkat namun harus melalui latihan secara teratur dan
memahami konsep kesegaran jasmani karena kompenen tersebut merupakan
penentu baik buruknya tingkat kesegaran jasmani. Dalam meningkatkan ke-
segaran jasmani perlu latihan yang teratur serta memperhatikan prinsip-prin-
sip latihan dan takaran latihan yaitu frekuensi latihan, intensitas latihan serta
waktu atau durasi latihan. Banyaknya kegiatan wajib sekolah yang harus di-
lakukan siswa bersamaan dengan jadwal latihan membuat siswa ikut latihan
pada saat latihan sudah berlangsung. Sehingga lama waktu latihan siswa
berkurang yang akan mempengaruhi tingkat kesegaran siswa tersebut. Lati-
han yang diberikan oleh guru pendamping ekstrakurikuler atau seorang pelati-
han harus memiliki model latihan yang bertujuan mengembangkan tingkat ke-
trampilan siswa ekstrakurikuler Futsal dan tingkat kesegaran siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler Futsal. Kegiatan ekstrakurikuler akan bermanfaat
jika dilakukan secara teratur, terukur dan sesuai dengan program latihan. Pro-
gram latihan perlu memperhatikan prinsip-prinsip latihan yang sistematis agar
dapat meningkatkan kapasitas fungsional dan daya tahan siswa.
24
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. (Bungin,
2009 : 36) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif dengan format deskriptif
bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situ-
asi, atau berbagai, variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek
penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Penelitian ini menggunakan
metode survei, adapun teknik pengambilan datanya dengan menggunakan tes
dan pengukuran dengan menggunakan tes kebugaran jasmani kelompok umur
16-19 tahun. Pelaksanaan tes kebugaran jasmani dimulai hari Kamis, Tanggal
10 Juli 2022, pukul 08.00 WIB – selesai dan bertempat di Lapangan SMA
Negeri 7 Pontianak.
B. Definisi Operasional Variabel
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan aktivitas
sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Kebugaran yang
berhubungan dengan kesehatan memiliki empat komponen dasar yaitu
meliputi: daya tahan paru jantung, daya tahan otot, kekuatan otot, dan kelen-
tukan. Untuk kebugaran jasmani yaitu dengan menghitung hasil tingkat ke-
bugaran jasmani yang dapat dicapai oleh siswa putri yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler futsal dengan menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indone-
sia (TKJI) dari Depdiknas tahun 2010, untuk usia 16-19 tahun yang terdiri
dari 5 item tes, yaitu:
1. Tes lari 60 meter untuk putri
2. Tes Gantung angkat tubuh untuk putri 60 detik.
3. Tes baring duduk 60 detik untuk putri
4. Tes loncat tegak untuk putri
5. Tes lari 1000 meter untuk putri.
25
26
oleh Depdikbud pada Tahun 2010. TKJI merupakan satu rangkaian tes. Oleh
karena itu, semua butir tes harus dilaksanakan secara berkesinambungan atau
terus menerus. Urutan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1. Pos 1 : Lari 60 meter (16-19 tahun) diukur dengan satuan detik dengan di-
catat satu angka dibelakang koma.
2. Pos 2 Gantung angkat tubuh 60 detik untuk putri
3. Pos 3 : Baring duduk selama 60 detik.
4. Pos 4 : loncat tegak (vertical jump)
5. Pos 5 : lari 1000 (usia 16-19 tahun) untuk putri diukur dalam satuan menit
dan detik.
Adapun alat dan fasilitas yang diperlukan antara lain; lintasan lari atau
lapangan yang datar dan tidak licin, stopwach, bendera start, palang tunggal,
papan berskala, serbuk kapur, penghapus, formulir tes, peluit dan alat tulis.
Sedangkan petugas yang dibutuhkan dalam pelaksaan tes kebugaran
jasmani ini, antara lain:
1. Pos 1 : 3 orang sebagai juru keberangkatan, pengukur waktu dan pencatat
hasil.
2. Pos 2 : 2 orang. 1 orang sebagai pengamat waktu dan 1 orang perhitungan
gerak mencatat hasil.
3. Pos 3 : 2 orang. 1 orang sebagai pengamat waktu dan 1 orang pencatat
hasil.
4. Pos 4 : 1 orang sebagai pencatat hasil dan 2 orang sebagai pengamat.
5. Pos 5 : 2 orang sebagai juru keberangkatan, pengukur waktu, dan pencatat
hasil.
F. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pre-
sentase. Prestasi yang diperoleh siswi yang telah melaksanakan tes disebut
dengan hasil kasar. Tingkat kebugaran jasmani siswi tidak dapat menilai se-
cara langsung berdasar prestasi yang dicapai siswi, karena satuan yang diper-
gunakan masing-masing berbeda-beda, yaitu :
28
1. Untuk butir tes lari dan Gantung angkat tubuh menggunakan satuan uku-
ran waktu (menit dan detik).
2. Untuk tes baring duduk mempergunakan satuan ukuran jumlah ulangan
gerak (berapa kali).
3. Untuk tes loncat tegak, menggunakan satuan ukuran tinggi (centimeter).
Hasil kasar yang diperoleh masih dalam ukuran yang berbeda-beda
tersebut perlu diganti dengan satu ukuran yang sama. Dalam hal ini satuan
ukuran yang sama adalah nilai. Setelah hasil kasar setiap butir tes diubah
menjadi nilai dengan cara memasukan kedalam tabel nilai tes kebugaran jas-
mani, langkah berikutnya adalah menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir
tes tersebut. Hasil penjumlahan menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi
tingkat kebugaran jasmani remaja umur 16-19 tahun yang diterbitkan oleh
Depdiknas tahun 2010.
Standar tes kebugaran jasmani dapat disajikan pada tabel 3.1.
Dibawah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Nilai Kebugaran Jasmani Untuk Remaja Putri Umur 16-19 Tahun
Keterangan :
P= angka presentase
f= Frekuensi yang sedang dicari presentasinya
N= Number of Case (jumlah frekuensi banyaknya individ.
G. Jadwal Rencana Penelitian
Analisis Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Ekstrakurikuler Futsal Pu-
tri Sma Negeri 7 Pontianak direncanakan dari bulan Maret 2022 hingga
Selesai. Jadwal ini disusun untuk memotivasi peneliti dalam menyelesaikan
penulisan skripsi dan bersifat tidak tetap. Ini berarti jadwal sewaktu-waktu
bisa berubah sesuai dengan keadaan dilapangan dan hasil konsultasi serta
arahan dari dosen pembimbing skripsi.
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
PersiapanJudul Penelitian
Persiapan Outline Penelitian
Desain Penelitian
Perbaikan Desain
Seminar
Penelitian
Sidang Skripsi
Pengumpulan skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30
31
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Data Baring duduk 60 Detik Siswa Ek-
trakurikuler Futsal SMA Negeri 7 Pontianak
Interval Nilai Frekuensi Persentase
41 - Ke Atas 5 7 22,6
30 -40 Kali 4 19 61,3
21 - 29 Kali 3 4 12,9
10 - 20 Kali 2 1 3,2
0 - 9 Kali 1 0 0
Jumlah 31 100
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 31 siswi yang men-
dapat nilai 5 berjumlah 7 siswi (22,6%), nilai 4 berjumlah 19 siswi
(61,3%), nilai 3 berjumlah 4 siswi (12,9%), nilai 2 berjumlah 1 orang
(3,2%), nilai 1 berjumlah 0 siswi (0%) Apabila ditampilkan dalam bentuk
diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.3. Diagram Hasil Penelitian baring duduk 60 detik Siswa Pe-
serta Ektrakurikuler Futsal SMA Negeri 7 Pontianak.
4. Loncat Tegak
Hasil analisis data dari indikator kecepatan lari 60 meter
berdasarkan perhitungan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) tahun
2010 diperoleh data yang berbentuk nilai, kemudian dikategorikan men-
jadi lima kategori yaitu baik sekali, baik, sedang, kurang dan kurang
sekali. Berikut tabel distribusi frekuensi Tingkat Kebugaran Jasmani Ek-
35
C. Pembahasan
Kesegaran jasmani dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang un-
tuk melakukan aktivitas sehari-hari secara efisien, tanpa mengalami kelelahan
yang berarti dan masih memiliki cadangan energi yang dapat digunakan un-
tuk menikmati waktu luang. Oleh karena itu kesegaran jasmani sangatlah
penting untuk menunjang aktivitas seseorang sehari-hari. Hal ini jelas penting
bagi seorang olahragawan atau atlet. Seperti halnya untuk siswa peserta ek-
strakurikuler futsal di SMA Negeri 7 Pontianak, mereka membutuhkan
stamina yang lebih untuk berlatih futsal setiap hari Selasa sepulang jam seko-
lah dibandingkan dengan siswa lainya. Futsal adalah suatu jenis olahraga
yang memiliki aturan tegas tentang fisik. Sliding tackle (menjegal dari be-
lakang), body charge (benturan badan), dan aspek kekerasan lain seperti
dalam permainan sepakbola tidak diizinkan dalam futsal. Olahraga futsal
tentu saja membutuhkan kondisi fisik yang baik dalam permainan.
Kesegaran jasmani merupakan satu aspek dari kesegaran jasmani
menyeluruh (total fitness). Kesegaran jasmani memberikan kesanggupan
kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan produktif seharihari tanpa
adanya kelelahan berlebihan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya dengan baik maupun melakukan pekerjaan
yang tak terduga (mendadak). Kesegaran jasmani sangat diperlukan dalam
perm ainan futsal agar seorang pemain mampu bermain maksimal. Kesegaran
jasmani meliputi kecepatan, kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Selain itu
waktu yang digunakan untuk ekstrakurikuler Futsal Putri di SMA Negeri 7
Pontianak, sangatlah kurang yaitu ektrakurikuler Futsal putri di SMA Negeri
7 Pontianak dilakukan hanya 1 minggu 1 kali pada hari selasa sore pukul
15.00 WIB – 16.30 WIB. Hal ini menyebabkan latihan ekstrakurikuler futsal
di SMA Negeri 7 Pontianak berjalan tidak konsisten sebagaimana mestinya.
Padahal, salah satu syarat untuk dapat bermain futsal dengan baik adalah pe-
main harus dibekali dengan fisik serta teknik yang baik karena pemain yang
memiliki fisik dan teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat
bermain futsal dengan baik pula. Berdasarkan hasil penelitian di atas dike-
39
tahui hasil tingkat kesegaran jasmani siswa peserta ektrakurikuler futsal SMA
Negeri 7 Pontianak sebagian besar berkategori sedang dengan persentase
70,97 %.
Hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa tingkat kesegaran jas-
mani ektrakurikuler futsal putri SMA Negeri 7 Pontianak adalah sedang. Ke-
segaran jasmani yang sedang diartikan bahwa siswa peserta ektrakurikuler
futsal mempunyai kesehatan dan aktivitas jasmani yang cukup terlatih dalam
kesehariannya. Aktivitas latihan seseorang akan sangat memepengaruhi ke-
segaran jasmani anak, semakin tinggi aktivitas fisik yang dilakukan akan se-
makin baik kesegaran jasmani seseorang, dengan melakukan latihan futsal se-
tiap satu minggu sekali, akan tetapi latihan satu kali dalam satu minggu dirasa
masih kurang, dikarenakan latihan yang baik adalah sebaiknya 3-5 kali sem-
inggu, hal tersebut yang menyebabkan sebagian besar Ekstrakurikuler Futsal
putri di SMA Negeri 7 Pontianak masih mempunyai Kesegaran jasmani yang
sedang.
Sedangkan hasil penelitian juga menunjukaan 19,35 % anak masuk
kategori kurang. Hasil tingkat kesegaran jasmani siswa yang kurang dikare-
nakan beberapa siswa kurang rutin dan aktif dalam berlatih. Waktu latihan
yang setiap satu kali dalam satu minggu kurang dimaksimalkan dengan baik
oleh siswa sehingga hal tersebut yang menyebabkan kesegaran jasmani ku-
rang. Aktivitas yang dilakukan setiap latihan di rasa belum cukup untuk me-
nunjang Kesegaran jasmani tubuh. Dengan demikian perlu ditunjang dengan
latihan yang rutin, baik dalam kegiatan ekstrakurikuler dan latihan di rumah.
Sedangkan ada siswa yang masuk dalam kategori baik sebesar 9,68 %, siswa
yang mempunyai kategori baik dapat diindikasikan bahwa siswa tersebut ter-
masuk siswa yang aktif dalam latihan olahraga. Latihan olahraga yang di-
lakukan tidak hanya kegiatan di sekolah tetapi juga latihan di rumah, seperti;
latihan dengan teman dirumah, latihan bermain futsal di dalam klub atau lati-
han fisik lainya. Prinsip latihan merupakan proses perubahan ke arah yang
lebih baik, yaitu meningkatkan kualitas fisik, kemampuan fungsional tubuh,
dan kualitas psikis seseorang. Semakin tinggi aktivitas fisik yang dilakukan
40
setiap hari akan semakin baik kesegaran jasmani yang diperoleh. Untuk men-
capai kesegaran jasmani yang baik, perlu adanya aktivitas rutin guna
meningkatkan Kesegaran jasmani siswa.
Dari uraian hasil penelitian di atas banyak siswa peserta ek-
strakurikuler futsal di SMA Negeri 7 Pontianak memiliki kesegaran jasmani
dalam kategori sedang kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor
adalah:
1. Durasi latihan Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri
7 Pontianak memiliki beban kegiatan lain di sekolah. Kegiatan lain terse-
but diantaranya les mata pelajaran wajib, pengembangan diri dan lainlain.
Dimana kegiatan tersebut sering berbenturan dengan waktu latihan dalam
ekstrakurikuler futsal. Padahal, keberhasilan untuk mencapai tingkat ke-
segaran jasmani ditentukan oleh kualitas latihan yang meliputi tujuan lati-
han, pemilihan model latihan dan dosis latihan (Djoko Pekik Irianto,
1990:3). Durasi latihan meliputi frekuensi, intensitas, waktu latihan dan re-
covery. Oleh sebab itu diperlukan suatu pembagian waktu yang lebih baik
lagi dari pihak sekolah maupun dari pelatih untuk mengatasi permasalahan
durasi latihan ini. Sehingga diharapkan dosis latihan dalam upaya
meningkatkan atau menjaga kesegaran jasmani siswa sebagai pemain da-
pat tercapai.
2. Model latihan Melihat durasi waktu yang dimiliki siswa yang sangat ter-
batas, pelatih ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 7 Pontianak memiliki ke-
bijakan suatu model latihan yang menitik beratkan kepada unsur teknik,
ataupun ketrampilan individu, kerja sama tim dan strategi permainan saja.
Sehingga dengan melihat hasil pengukuran tes kesegaran jasmani yang se-
bagian besar berada dalam kategori sedang perlu mendapatkan perhatian
lebih. Oleh sebab itu dibutuhkan jalan keluar lain yang lebih baik lagi
dalam menyusun suatu progam latihan, sehingga komponen-komponen ke-
segaran jasmani yang dibutuhkan siswa sebagai pemain dapat mencapai
kondisi yang maksimal diperlukan untuk membangun tim yang solid
41
dalam upaya mempertahankan prestasi yang telah dapat diraih, dapat di-
laksanakan dan menjadi perhatian khusus.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah diperoleh hasil penelitian dan pembahasan diperoleh tingkat
Kesegaran jasmani siswa peserta ektrakurikuler futsal SMA Negeri 7 Pon-
tianak sebagian besar berkategori yang berkategori baik sekali 0 %, yang
berkategori baik sebesar 9,68 %, yang berkategori sedang 70,97 %, yang
berkategori kurang sebesar 19,35 % dan yang berkategori kurang sekali 0 %.
Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kesegaran jasmani
siswa peserta ektrakurikuler futsal Putri SMA Negeri 7 Pontianak adalah
sedang.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, hasil penelitian ini berimplikasi pada:
1. Menjadi catatan yang bermanfaat bagi SMA Negeri 7 Pontianak mengenai
data tingkat Kesegaran jasmani siswa peserta ektrakurikuler futsal Putri
SMA Negeri 7 Pontianak.
2. Hasil tingkat Kesegaran jasmani siswa peserta ektrakurikuler futsal Putri
tersebut dapat dijadikan sebagai referensi bagi pelatih futsal di SMA
Negeri 7 Pontianak untuk selalu melakukan tes guna mengetahui perkem-
bangan Kesegaran jasmani peserta didiknya.
3. Sebagai kajian ilmiah untuk pengembangan ilmu keolahragaan kedepan-
nya.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan sebaik-baiknya, tetapi masih memiliki keter-
batasan dan kekurangan, diantaranya:
1. Terbatasnya waktu peneliti tidak mengontrol dan mengawasi aktivitas testi
diluar, yang dapat memengaruhi kondisi fisik dan kesegaran jasmani siswa
saat melakukan tes.
2. Keterbatasan jumlah sampel sehingga sampel tidak bisa dirandom atau di-
acak, sehingga semua populasi dijadikan sebagai subjek penelitian.
42
43
3. Posisi tangan pada saat gantung angkat tubuh salah. Harusnya telapak tan-
gan menghadap ke arah letak kepala dan posisi kaki lurus.
D. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan
yaitu:
1. Bagi peserta yang masih mempunyai tingkat kesegaran jasmani kurang,
agar lebih meningkatkan kesegaran jasmnai dengan cara meningkatkan in-
tensitas latihan.
2. Bagi pelatih agar selalu melakukan tes kondisi fisik dan kesegaran jasmani
siswa agar pelatih dapat mengetahui perkambangan kesegaran jasmaninya.
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian dengan sampel
dan populasi yang lebih luas, sehingga tingkat kesegaran jasmani siswa
peserta ektrakurikuler futsal dapat teridentifikasi lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Asmar Jaya. (2012). Futsal Gaya Hidup, Peraturan, dan Tips-Tips Permainan.
Yogyakarta: Pustaka Timur.
Brian J.S. (2014). Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Djoko Pekik Irianto. (2011). Panduan Latihan Kebugaran Yang Efektif Dan
Aman. Yogyakarta: Andi Offset.
Djoko Pekik Irianto. (2011). Pedoman Praktis Berolahraga Untuk Kebugaran dan
Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
Endang Rini S. Dan Fajar Sri W. (2013). Senam Kebugaran. Yogyakarta: Univer-
sitas Negeri Yogyakarta.
44
45
Justinus Laksana dan Pardosi, Ishak H. (2008). “Inspirasi dan Spirit Futsal”. De-
pok: Raih Asa Sukses.
Rusli Lutan. (2015). Belajar Ketrampilan Motorik Pengatar Teori dan Metode.
Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
h. Serbuk kapur
i. Penghapus
j. Formulir tes
k. Peluit
l. Alat tulis dll
D. Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus
dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan
memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam
3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak
boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari 60 meter (usia 16-19 tahun)
Kedua : Gantung Siku Tekuk ( Pull Up)
Ketiga : Baring duduk (sit up)
Keempat : Loncat tegak (vertical jump)
Kelima : 1000 meter (usia 16-19 tahun)
E. Petunjuk Umum
1. Peserta
1. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes.
2. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes.
3. Memakai sepatu dan pakaian olahraga.
4. Melakukan pemanasan (warming up).
5. Memahami tata cara pelaksanaan tes.
6. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak
mendapatkan nilai / gagal.
2) Petugas
a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up)
b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelak-
sanaaan tes dan mengijinkan mereka untuk mencoba gerakangerakan
tersebut.
82
TANGGAL
NO NAMA UMUR
LAHIR
1 ADINDA 18-01-2006 16 TH
2 ALYA ADILA 30-01-2004 18 TH
3 ANUGRAH SURYA WIJAYA 29-03-2005 17 TH
4 CINDY 23-02-2005 17 TH
5 AULIA RAMADANI 18-08-2005 17 TH
6 DIAH AYU 18-01-2006 16 TH
7 KHALILA 23-05-2005 17 TH
8 KHANZA SALSABILA 29-03-2005 17 TH
9 MARWA 30-01-2006 16 TH
10 NABILA ARUM 20-05-2006 16 TH
11 PUTRI 30-01-2004 18 TH
12 NAJLA 29-03-2005 17 TH
13 SALMA 23-02-2005 17 TH
14 SALWA 18-08-2005 17 TH
15 SASKIA 18-01-2006 16 TH
16 SHEILA WELDY 29-03-2005 17 TH
17 TYAS RAISYA 29-03-2005 17 TH
18 WINNA 28-01-2004 18 TH
19 ZILANE JUSTINA 30-01-2004 18 TH
20 PHURA AULIA 29-03-2005 17 TH
21 NADYA BRIGITA 23-02-2005 17 TH
22 RESHNA NAURA 18-08-2005 17 TH
23 REVA CRISTY 18-01-2006 16 TH
24 SAYRA 23-02-2005 17 TH
25 SRI RETNANINGSIH 29-03-2005 17 TH
26 THERESIA 18-08-2005 17 TH
27 WITA DAMAYANTI 29-03-2006 16 TH
28 ZARA SETIO AMANDA 30-04-2005 17 TH
29 URAY ALYA 20-04-2006 16 TH
30 UTIN NURUL HIDAYAH 18-08-2005 17 TH
31 WINNA SEFIA 18-01-2006 16 TH
Gantun
lari 60 Baring Loncat Lari Juml
TANGGAL g A.
NO NAMA UMUR m Duduk Tegak 1000 ah K
LAHIR Tubuh
Nilai
waktu N Jumlah N Jumlah N Hasil N Jumlah N
1 ADINDA 18-01-2006 16 TH 7,4 4 12 4 39 4 55 3 5,11 4 19
ANUGRAH
29-03-2005 17 TH 7,6 4 12 3 36 4 53 3 4,64 4 18
3 SURYA WIJAYA
4 CINDY 23-02-2005 17 TH 9,4 3 4 1 34 4 56 3 5,15 4 15 S
AULIA
18-08-2005 17 TH 8,2 4 9 3 37 4 50 3 5,65 3 17 S
5 RAMADANI
6 DIAH AYU 18-01-2006 16 TH 8,6 3 11 3 38 4 42 2 6,12 3 15 S
PELAKSANAAN TES
Petunjuk Umum
a. Lari 60 Meter
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
1. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak
50 / 60 meter
2. Bendera start
3. Peluit
4. Tiang pancang
5. Stop watch
6. Serbuk kapur
7. Formulir TKJI
8. Alat tulis
2. Petugas Tes
1. Petugas pemberangkatan.
2. Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes
3. Pelaksanaan
1. Sikap permulaaan
Peserta berdiri dibelakang garis start
2. Gerakan
a. Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap
untuk lari.
b. Pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis fi-
nis.
3. Lari masih bisa diulang apabila peserta :
a. mencuri start.
b. tidak melewati garis finish
c. Terganggu oleh pelari lainnya
86
d. Jatuh / terpeleset
e. Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai
pelari melintasi garis finis.
5. Pencatat hasil
a. hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik.
b. Waktu dicatat satu angka dibelakang koma.
1. Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri
1. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
bahu
b. Alat dan fasilitas
1. Lantai rata dan bersih.
2. Palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan den-
gan ketinggian peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3. Stopwatch
4. Serbuk kapur atau magnesium karbonat
5. Alat tulis
c. Petugas tes
1. Pengamat waktu
2. Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
d. Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk 60 detik (Untuk Putri)
1. Sikap Permulaan
1. Dengan posisi palang setinggi dada peserta memegang
palang,telapak tangan menghadap ke badan kedua ibu jari berada
atau menempel dibagian atas palang.
2. Kedua lengan lurus memegang palang, posisi kaki maju selangkah
kedepan lebih kurang (30 cm), badan dan kaki merebahkan ke
belakang membentuk sudut 45 derajat dengan tanah.
87
3) alat tulis
4) alas / tikar / matras dll
d. Petugas tes
2) Pengamat waktu
3) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
a. Pelaksanaan
1. Sikap permulaan
1. berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚
dengan kedua jari.
2. jarinya diletakkan di belakang kepala.
3. Pencatatan Hasil
a. Gerakan tes tidak dihitung apabila :
89
b. Gerakan
c. Pencatat hasil
d. Pengawas dan pembantu umum
d. Pelaksanaan Tes
a. Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start
b. Gerakan
1. Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk
lari.
c. Pencatatan Hasil
1. Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sam-
pai peserta tepat Melintasi garis finish
2. Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh : 3 menit 12 detik
maka ditulis 3’ 12”
Adapun alat dan fasilitas yang diperlukan antara lain; lintasan lari atau
lapangan yang datar dan tidak licin, stopwach, bendera strat, palang tunggal,
papan berskala, serbu kapur, penghapus, formulir tes, peluit dan alat tulis.
92