selesai, sebuah gejala estetik yang bersifat objektif. Sastra sangat terhindar dari sifat
subyektif. Sastra sangat terhindar dari sifat subyektif. Menurut Wimsatt (dalam
Hartoko, 1989:52) sajak jangan dicampurbaurkan dengan kesan (affect ) yang
diperoleh oleh pembaca: bila kita mengikuti affect fallacy itu, maka kita terjerumus
dalam kritik subyektivis dan impresionis. Menurut Brooks (dalam Hartoko, 1989:53)
kesatuan yang merupakan ciri khas sebuah sajak tidak dapat diparafrasekan, diuraikan
dengan cara “biasa”.
Dasar gagasan New Kritisism adalah konsep tentang strukturalisme yang tidak
dapat dilepaskan dari teori psikologi.
Alirara New Kritisism menganggap berbagai model kritik yang berorientasi kepada
aspek-aspek di luar karya sastra sebagai suatu penalaran yang sesat (intentional
fallacy). Makna sebuaH puisi juga jangan dikacaukan dengan kesan (affect) yang
diperoleh pembaca (affective fallacy) karena kita dapat terjerumus ke dalam struktur
sintaksis dan semantiknya. Arti sebuah puisi hendaknya dicaridi dalam struktur
sintaksis dan semantiknya. Untuk mengetahui arti itu kita harus mempergunakan
pengetahuan kita mengenai bahasa dan sastra.
Doa
Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
2. Empiris: Puisi ini mencerminkan bagaimana seorang hamba yang memohon atau
berkomunikasi dengan sang Pencipta. Puisi Doa menampilkan kegelisahan-
kegelisahan manusia yang ingin kembali mendekatkan jarak yang sudah lama
berkarat. Dibutuhkan kehendak dan kesadaran kuat untuk kembali merekatkan
jarak tersebut.
3. Diksi: Pemilihan kata pada puisi ini bermakna konotasi dan menggunakan majas
metafora tercermin dalam teks Tuhanku aku hilang bentuk//remuk, makna dari
tertu bukan lah dia yang dalam keadaan secara fisik remuk, tetapi dia saat itu
benar-benar merasakan dirinya dalam kondisi terpuruk. Ia tergambarkan dalam
keadaan yang tidak berdaya.