Anda di halaman 1dari 15

Apakah puisi itu?

(1) puisi adalah ciptaan atau kreativitas penyair;


(2) puisi merupakan eskpresi pengalaman imajinatif
manusia;
(3) puisi merupakan ekspresi yang bersifat emotif;
(4) puisi adalah gagasan yang dibentuk dengan susunan,
penegasan dan gambaran semua materi dan bagian-
bagian yang menjadi komponennya dan merupakan
suatu kesatuan yang indah;
(5) puisi menggunakan bahasa yang khas, yaitu monolog
dan bermakna konotatif (polyinpretable).
PENGERTIAN PUISI
Kesatuan
Emotif
yang Indah
Imajinatif (Estetik)
Monolog
Ciptaan
(Kreativitas Konotatif
)
PUISI
STRUKTUR PUISI

STRUKTUR FISIK

STRUKTUR BATIN

Diksi
Tema
DIKSI (PILIHAN KATA)
Pengertian Contoh
Diksi adalah pemilihan
kata untuk
mengungkapkan
DEBU
gagasan. Diksi yang baik jatuh ke dalam dan hinggap di hatimu demikian
berhubungan dengan lekat menghitam dan kemudian jadi dendam pekat
pemilihan kata yang memburumu
bermakna tepat dan (Hamid Jabar)
selaras, yang
penggunaannya cocok
dengan pokok
Kata debu pada sajak ini adalah kata yang
pembicaraan (Sudjiman, konotatif yang berarti dosa.
1984:19).
BAHASA FIGURATIF (MAJAS ATAU KIASAN)

PENGERTIAN TUJUAN
Bahasa figuratif (majas atau  agar menghasilkan kesenangan
kiasan) adalah peristiwa yang bersifat imajinatif,
pemakaian kata yang melewati  agar menghasilkan makna
batas-batas maknanya yang tambahan,
lazim atau menyimpang dari  agar dapat menambah
arti harfiahnya. Majas yang intensitas dan menambah
baik menyarankan dan konkret sikap dan perasaan
penyair, dan
menimbulkan citra tertentu di
 agar makna yang diungkapkan
dalam pikiran pembaca atau
lebih padat (Perine dalam
pendengarnya (Sudjiman, Djojosuroto, 2006: 17).
1984: 4).
Metafora (Kiasan)
Pengertian Contoh
Majas yang mengandung Kaulah kandil gemerlap
perbandingan yang Pelita di malam gelap
tersirat sebagai pengganti Melambai pulang perlahan
kata atau ungkapan lain Sabar, setia selalu
untuk melukiskan (Padamu Jua, Amir Hamzah)
kesamaan atau
kesejajaran makna di Ungkapan “kaulah kandil
antaranya (Sudjiman, gemerlap” adalah bentuk
1984: 41). metafora.
Simile
Pengertian Contoh
Majas pertautan yang Nanar aku. gila sasar
membandingkan dua hal Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
yang secara hakiki
Serupa dara di balik tirai
berbeda, tetapi dianggap
(Padamu Jua, Amir Hamzah)
mengandung segi yang
serupa. Keserupaan ini Kutahu kau bukan yang dulu lagi
dinyatakan secara eksplisit Bak kembang sari sudah terbagi
dengan kata “seperti, (Penerimaan, Chairil Anwar)
“bagai”, “laksana”, dan Penggunaan kata “serupa” dan “bak”
sebagainya (Sudjiman, merupakan bentuk simile.
1984: 70).
PERSONIFIKASI (INSANAN)
Pengertian Contoh
Majas yang
memberikan Di beranda ini angin tak kedengaran lagi
langit terlepas, ruang menunggu malam
sifat-sifat hari
manusia ke Kau berkata: pergilah sebelum malam tiba
barang yang Kudengar angin berdesah ke arah kita
tidak bernyawa (Di Beranda Angin Tak Kedengaran
(Sudjiman, Lagi, Goenawan Mohamad)
1984: 35).
Ungkapan ruang menunggu, angin
berdesah adalah bentuk personifikasi.
Metonimi
Pengertian
Majas yang berupa pemakaian nama atau ciri orang atau barang sesuatu
untuk hal yang bertautan dengannya.

Contoh
Ia dengar kepak kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun
Karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta
langkah-langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakkan
bimasakti, yang jauh, tapi di anatara mereka berdua
tidak ada yang berkata-kata

(Asmaradhahana, Goenawan Mohamad)


Suasana sepi “tentram” ditautkan dengan kepak kelelawar, sisa guyur hujan,
dan tidak ada yang berkata-kata.
Sinekdoke
Pengertian Contoh
adalah (1) majas pertautan
menyebutkan nama bagian Bumi ini adalah perempuan jalang
sebagai ganti nama Yang menarik laki-laki jantan dan pertapa
keseluruhannya, yang disebut (Dewa Telah Mati, Subagio Sastrowardoyo)
pars pro toto; majas pertautan
yang menyebutkan nama Muka-muka yang lelah
keseluruhan sebagai pengganti Berbinar di redup sinar
nama bagiannya, juga disebut
totum pars pro parte; (2) majas (Jika Hari Rembang Petang, Subagio
pertauatan yang menyebutkan Sastrowardoyo)
nama bahan sebagai pengganti
nama barang yang terbuat dari
bahan itu (Sudjiman, 1984: 70).
CITRAAN (IMAGERY)
Pengertian Contoh
Citraan adalah cara membentuk citra Laron pada mati
mental, pribadi, atau gambaran sesuatu. Terbakar di sumbu lampu
Pemakaian bahasa untuk melukiskan lakuan, Aku juga menemu
orang, benda, atau gagasan secara Ajal di cerlang caya matamu
Heran! ini badan yang selama berjaga
deskriptif. Biasaanya citraan menyarankan
Habis hangus di api matamu
gambar yang tampak oleh mata (batin) kita,
Kukayak tidak tahu saja
tetapi dapat juga menyarankan hal-hal yang (Lagu Siul I, Chairil Anwar)
merangsang pancaindera yang lain, seperti
pendengaran dan penciuman. Lewat proses la makan nasi dan isi hati
kreatif penciptaan puisi, seharusnya penyair pada mulut terkunyah duka,
ingin agar pengalaman batinnya dapat ……………………………
ditangkap an dihayati oleh pembaca. Untuk Ruang diri hati jerit dada
maksud itu air menggunakan daya sambal tomat pada mata
meleleh air racun dosa.
pencitraannya dan pencecapan. Dengan
(Di Meja Makan, Rendra)
kata lain, citraan dapat menghasilkan citra
penglihatan (visual image), dan citra-bukan Dalam puisi tersebut Chairil Anwar terdapat citra
penglihatan (nonvisual image) (Sudjiman, penglihatan, sedangkan dalam puisi Rendra
1984: 17). terdapat citra penglihatan dan pengecapan.
VERSIFIKASI:
RITME (IRAMA) DAN RIMA (PERSAJAKAN)
Ritme (Irama) Rima (Persajakan)
Alunan yang dikesankan Rima ialah pengulangan bunyi yang
oleh pengulangan dan berselang, baik di dalam larik sajak,
pergantian kesatuan maupun pada akhir larik sajak yang
bunyi dalam arus berdekatan. Agar keindahannya terasa,
panjang pendeknya bunyi yang berirama itu harus ditampilkan
bunyi, keras lembutnya oleh tekanan, nada tinggi, atau
tekanan dan tinggi
perpanjangan suara. Rima bukan sekedar
rendahnya nada. Karena
hiasan puisi. Rima menyenangkan indera
sering bergantung
kepada pola matra, pendengar, ikut membangun bait,
irama dalam persajakan memudahkan menghafal sajak, dan ikut
pada umumnya teratur membina bentukan sajak (Sudjiman,
(Sudjiman, 1984: 35). 1984:64).
TIPOGRAFI HERMAN
herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
Menurut Sayuti (2002: 329)
tak bisa hangat di matahari tak bisa teduh di tubuh
tipografi merupakan aspek
tak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
bentuk visual puisi yang berupa
tata hubungan dan tata baris. tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
Karenannya, ada yang tak bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut
menyebutnya sebagai susunan di mulut
baris puisi dan ada pula yang tak bisa pegang di tangan
menyebutnya sebagai ukiran takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa
bentuk.
di mana herman? Kau tahu?
Tujuannya, yaitu tolong herman tolong tolong tolong
1) sekadar untuk keindahan tolongtolongtolongtolongngngngng!
inderawi, yakni agar (O, Amuk, Kapak, Sutardji C.B.)
susunan puisi tertentu
tampak “indah” dipandang; Puisi tersebut mengekspresikan suasana keresahan,
kebingungan, ketidaktentuan, dan kerisauan. Seandainya puisi
2) (2) untuk mendukung tersebut ditulis dengan cara yang lebih “lebih tertib dan
pengedepanan makna, teratur”, niscaya suasana keresahan, kebingungan, dan
rasa, atau susunan puisi. ketidaktentuan itu tidak akan mengedepan atau bahkan hilang.
Ketidakgramatikalan dalam puisi memang membawa serta
makna tertentu.
JENIS PUISI
Puisi Lama Puisi Baru Puisi Modern
Mantra Distichon Puisi Lirik

Bidal Terzina Puisi Epik

Pantun Quatrain Puisi Dramatik

Syair Quint

Gurindam Sextet

Talibun Septima

Seloka Stanza

Karmina Sonata

Anda mungkin juga menyukai