Anda di halaman 1dari 16

UNSUR PEMBANGUN PUISI

NADIA ZHAFRINA JATMIKO


KOMPETENSI DASAR
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi

4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur


pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji,
struktur, perwajahan)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dari pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
• Menganalisis unsur intrinsik puisi (diksi, imaji, kata konkret, bahasa, tipografi)
dengan tepat.
• Menganalisis unsur ekstrinsik puisi (tema, perasaan, nada/suasana, amanat)
dengan tepat.
• Mendata kata-kata yang menunjukkan diksi, imaji, diksi, kata konkret, gaya
bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada
(tone), dan amanat/tujuan/maksud (itention) dalam puisi secara tepat.
• Menulis puisi dengan memerhatikan dan memadukan unsur pembangunnya
(tema, diksi, gaya bahasa, imaji, versifikasi, tipografi) secara tepat.
PUISI
• Puisi adalah salah satu karya sastra, selain prosa dan
drama. Puisi digunakan untuk mengungkapkan
pikiran, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk
kata-kata yang indah.
Penggunaan Diksi

Kata kiasan
(konotatif)

Lambang
(simbol)
MAKNA KIAS (KONOTATIF)
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
.............................................
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih

Frasa dalam Larik binatang jalang dari kumpulannya terbuang dapat


diartikan orang yang selalu bersikap memberontak dan berada di luar
organisasi formal. Penyair memilih kata ‘binatang jalang’ untuk
menggambarkan bahwa ‘aku’adalah orang yang tidak bisa mengikuti aturan
atau norma sosial yang berlaku. Dalam kehidupan nyata, orang-orang
seperti ini menjadi orang terbuang, tidak diakui keberadaannya. Oleh
karena itu, Chairil memilih kata ‘terbuang.’
LAMBANG (SIMBOL)

Dalam puisi, banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal/ benda
dengan benda lain. Ada lambang yang bersifat lokal, kedaerahan, nasional,
ada juga yang bersifat universal (berlaku untuk semua manusia). Misalnya,
bendera adalah lambang identitas negara dan bersalaman adalah lambang
persahabatan, pertemuan, atau perpisahan.
IMAJI/CITRAAN

Imaji visual Imaji auditif Imaji taktif/termal

Imaji pembau /
Imaji kinestetik Imaji pencecapan
penciuman
Kata Konkret

Kata konkret adalah kata yang mewakili sebuah makna wujud, makna
fisik, makna nyata, dan makna yang sesuai dengan konteks puisinya.
Makna konkret dalam puisi, mampu mempertegas maksud kata yang
diungkapkan.. Ini berkaitan dengan kemampuan wujud fisik objek yang
dimaksud dalam kata itu untuk membangkitkan imajinasi pembaca.
Pengonkretan kata ini berhubungan erat dengan pengimajian,
pelambangan, dan pengiasan. Ketiga hal itu juga memanfaatkan gaya
bahasa untuk memperjelas apa yang ingin dikemukakan.
Contoh :
Senja Di Pelabuhan Kecil"
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
RIMA / RITME PUISI

PENGERTIAN
bunyi-bunyi yang
ditimbulkan oleh huruf
atau kata-kata dalam
larik dan bait
TIPOGRAFI

Tipografi adalah kata yang mewakili sebuah makna wujud, makna fisik, makna
nyata, dan makna yang sesuai dengan konteks puisinya. Makna konkret dalam
puisi, mampu mempertegas maksud kata yang diungkapkan.
Struktur Batin Puisi

Tema

Perasaan

Nada dan suasana

Amanat
CONTOH PUISI

Surat Cinta (Goenawan Mohamad)

Bukankah surat cinta ini ditulis


ditulis ke arah siapa saja
Seperti hujan yang jatuh ritmis
menyentuh arah siapa saja

Bukankah surat cinta ini berkisah


berkisah melintas lembar bumi yang fana
Seperti misalnya gurun yang lelah
dilepas embun dan cahaya
Contoh puisi
Hatiku Selembar Daun

Hatiku selembar daun


melayang jatuh di rumput;
Nanti dulu,
biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang,
yang selama ini senantiasa luput;
Sesaat adalah abadi
sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.
(Sapardi Djoko Damono)
Tugas Kelompok (Pertemuan ke-1)

Lakukan analisis terhadap puisi di atas berkaitan dengan


pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, dan versifikasi!

Bacalah beberapa puisi, perhatikan bagaimana frasa-frasa dimainkan


oleh penyairnya dalam puisinya itu. Bongkar saja dengan dengan frasa itu
susun ulang dengan kata lain!
Bacalah sajak-sajak dari buku seorang penyair dan temukan metafora
atau simile.
Tulislah satu puisi yang utuh!
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai