Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Tuhanku
Tuhanku
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
TEMA
Puisi “Doa” karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan. Hal
ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti. Pertama, diksi yang digunakan sangat kental
dengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata “dua” yang digunakan sebagai judul
menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan Sang
Pencipta. Kata-kata lain yang mendukung tema adalah: Tuhanku, nama-Mu, mengingat
Kau, caya-Mu, di pintu-Mu. Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah
renungan dirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.
Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi”Doa”sangat tepat bila digolongkan
pada aliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan
atau jiwanya
MAKNA
Makna puisi ‘Doa’ karya Chairil Anwar adalah kecintaan kepada Tuhan ketika sedang
dalam keadaaan susah atau frustasi
SUASANA
Suasana dalam puisi tersebut adalah menyedihkan dan mengharukan. Hal ini
dibuktikan dalam kutpan “dalam termangu aku masih menyebut nama-Mu” hal ini
menunjukkan bahwa penulis termenung memikirkan perbuatan salahnya dan benar
benar menyesal atas apa yang ia telah perbuat. Suasana yang mengharukan dibuktikan
dalam kutipan “Di pintu-Mu aku mengetuk” yang menunjukkan penyesalan penulis dan
rasa ingin bertaubat dengan sungguh-sungguh
Amanat
Sebagai seorang manusia memang tidak luput dari kesalahan namun, walaupun begitu
kita harus menyadari kesalahan kita dan segera bertaubat.