Anda di halaman 1dari 2

Nilai

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER


Program Studi Ners
Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan
Semester Genap T.A. 2021/2022

Universitas Esa Unggul

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 3


Dosen : Ns. Ratna Dewi, S.Kep, M.Kep, Sp. Kep.MB
Hari : Kamis Waktu : 18:10 – 06:10
Tanggal : 28 Juli 2022 Seksi : KJ101
Sifat Ujian : Close Book
Kolom Verifikasi Soal
Tanggal dan Tanda Tangan Dosen Tanggal dan Tanda Tangan Ketua Jurusan

Dr. P.H. Rian Adi Pamungkas, S.Kep. Ns., M.N.S


Ns. Ratna Dewi, S.Kep, M.Kep, Sp. Kep. MB

I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang anda anggap paling benar!

Kasus
1. Tn. E 65 tahun, datang ke RS dengan keluhan penurunan penglihatan secara tiba-tiba pada mata
kiri sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Pasien mengeluhkan bahwa pada saat melihat jauh
hanya dapat melihat seperti bayangan. Pasien juga mengeluh mata kiri merah dan nyeri. nyeri
dirasakan terus-menerus dan menghilang setelah tidur sebentar. Pasien juga mengeluh sakit
kepala terus menerus dan disertai mual muntah. Riwayat trauma dan penggunaan obat-obatan
tetes mata yang lama sebelumnya disangkal. Riwayat menggunakan kaca mata, hipertensi,
diabetes mellitus, trauma pada kedua bola mata tidak ada. Pemeriksaan fisik ditemukan keadaan
umum tampak sakit sedang, kesadaran komposmentis, TD:120/80 mmHg, N: 80 x/mnt, RR 16
x/mnt, S 36°C. Hasil pemeriksaan oftalmologi didiagnosis glaucoma akut primer sudut tertutup.
Pasien diberikan terapi Timolol maleate 0,5% ED 2x1 tetes ODS/hari, Crytrol 3x1 tetes OS/hari,
Carpin 1% 2x1 tetes OS/hari, Asetazolamide 3x250 mg, KSR 2x1 tablet.
a. Jelaskan kenapa bisa terjadi glaucoma?
b. Buatlah askep mulai dari pengelompokkan data, diagnose keperawatan, intervensi yang
sesuai diagnose yang ditegakkan?
c. Jelaskan edukasi yang diberikan kepada pasien dengan glaucoma?

2. Tn. D 36 tahun, karyawan swasta, datang ke RS dengan keluhan kaki sebelah kanan tidak bisa
digerakkan dan sulit untuk/ dibawa berjalan, bicara pelo, badan lemah, pasien mengeluhkan
nyeri pada kepala. Pasien mempunyai riwayat diabetes mellitus dan hipertensi. Hasil
pemeriksaan didapatkan kesadaran composmentis, RR 16 x/mnt, saturasi 98%, suara nafas
vesikuler, BJ1 dan BJ 2, thorax tidak nampak kelainan radiologis pada jantung dan paru, TD
131/87 mmHg, HR 50 x/mnt. Pasien bicara tidak jelas, reflex menelan baik. Kekuatan otot
ekstremitas atas 1111/5555, ekstremitas bawah 2222/5555. Pemeriksaan neurologi GCS 15, CT
Scan: Infark multiple di periventrikel lateralis kiri caput nucleus caudatus kiri & bangsal ganglia
kiri, pupil isokor 3 mm/3mm. GDS 200 gr/dl. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 13,3 gr/dl,
laukosit 9,240. Tr 242.000.
a. Jelaskan kenapa hipertensi dan diabetes mellitus dapat menyebabkan stroke iskemik?
b. Jelaskan kenapa pasien mengeluhkan nyeri?

1
c. Buatlah askep mulai dari pengelompokkan data, diagnose keperawatan, intervensi
yang sesuai diagnose yang ditegakkan?

3. Tn. K, 49 tahun, datang ke RS dengan keluhan tidak bisa menelan, kelemahan pada ekstremitas
kanan, nyeri pada kepala. Pasien mempunyai riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan didapatkan
20 x/mnt, saturasi 98%, nafas vesikuler, BJ1 dan BJ2, tidak tampak kelainan pada jantung dan
paru. TD: 160/100 mmHg, HR 99 x/mnt, RR 18 x/mnt, reflex menelan tidak baik, pasang
terpasang NGT, BAK terpasang kateter, hemiparese sinistra, mika miki dibantu sebagian,
kekuatan otot ekstremitas atas 5555/3333, eksremitas bawah 5555/4444. Nyeri kepala dengan
skala nyeri 3, pandangan silau terhadap cahaya, GCS 15, pupil isokor, CT Scan lesi hiperdens
dengan ukuran 4x3x2 cm basal ganglia kanan, kesan perdarahan system ventrikel lateral
bilateral, ventrikel III dan IV, midline shift <0,5cm. GDS 109 gr/dl, Hb 12 g/dl, leukosit 9.800.
a. Jelaskan kenapa hipertensi dapat menyebabkan stroke hemoragik?
b. Jelaskan kenapa pasien mengalami hemiparese?
c. Buatlah askep mulai dari pengelompokkan data, diagnose keperawatan, intervensi
yang sesuai diagnose yang ditegakkan?

4. Nn. H 25 tahun, dengan diagnose ensepalitis autoimun ec Bickerstaff Brainstem Overlap


Guillain Barre Syndrome masuk ke RS dengan keluhan utama kelemahan ke empat ekstremitas
sejak 2 minggu SMRS. Pada saat makan pasien mengeluh kebas dan kelemahan daerah lidah,
merasa kedua tangan teras nyeri dan pegal namun masih bisa digerakkan dan beraktivitas biasa.
Pada saat berjalan pasien mengeluh sulit berjalan seperti robot dan menyeret. Pasien juga pernah
kejang 1 kali. Pasien langsung di masukan ke ruang ICU dan di intruksikan gagal nafas. Pasien
terpasang trakeostomi, NGT dan CVC vena jugularis. Kesadaran E4M5Vtrakeostomi. Nervus
kranialis paresis NIII,NVI bilateral, paresis N VII perifer bilateral. Kekuatan otot menunjukkan
tetra patesis, reflex Babinski (-). Konjutiva anemis, BJ1 dan BJ2 . tidak ada kelainan pada
jantung dan paru. CT Scan tidak tampak infak/SOL maupun perdarahan. Pasien mempunyai
riwayat sistemik lupus eritematosusu (SLE).
a. Jelaskan patofisiologi terjadi GBS?
b. Buatlah askep mulai dari pengelompokkan data, diagnose keperawatan, intervensi
yang sesuai diagnose yang ditegakkan?

SELAMAT MENGERJAKAN

===========

Anda mungkin juga menyukai