Anda di halaman 1dari 2

Hipokondriasis

Hipokondriasis didefinisikan sebagai sebagai seseorang yang berpreokupasi dengan


ketakutan atau keyakinan menderita penyakit serius. Takut menderita,
atau yakin bahwa ia menderita penyakit fisik yang serius

Epidemiologi :
4- 9% di praktik umum

Gejala :

 Meyakini bahwa mereka menderita penyakit serius meskipun hasil laboratoriumnya


normal
 pasien berulang-kali mencari pemeriksaan atau keterangan medis, tetapi tetap tidak
dapat diyakinkan. Gejala yang ditampilkan sering berupa permintaan pemeriksaan
medis yang berulang-ulang.

Etiologi
Pasien dengan hipokondriasis memiliki skema kognitif yang salah. Mereka salah
memnginterpretasikan sensasi fisik. Sebagai contoh pasien normal mempersepsikan rasa
kembung, pada pasien hipokondriasis dirasakan sebagai sakit perut. Pasien hipokondriasis
menambah dan memperbesar sensasi somatic yang dialaminya, karena rasa tidak nyaman
secara fisik mempunyai ambang dan toleransi yang rendah

Dari sudut pandang social gejala hipokondriasis dilihat sebagai permintaan untuk
mendapatkan peran sakit pada seseorang yang menghadapi masalah berat yang tidak dapat
diselesaikannya.

Menurut teori psikodinamik dorongan agresivitas dan permusuhan yang ditunjukkan pada
orang lain dipindahkan ke dalam keluhan somatic. Kemarahan pasien berasal dari
ketidakpuasan, penolakan dan kehilangan di masa lalu. Namun , Pasien mengekspresikan
kemarahannya di masa sekarang dengan mencari bantuan dan kepedulian orang lain.
Hipokondriasis juga dipandang sebagai pertahanan terhadap rasa bersalah dan sebagai tanda
dari kepedulian berlebihan terhadap diri sendiri. Rasa sakit sebagai penebusan dan hikuman
dari kesalahan di masa lalu

Diagnosis :
Berdasarkan DSM-IV-TR kriteria hipokondriasis adalah sebagai berikut :

a. Preokupasi dengan ketakutan atau ide bahwa seseorang mempunyai penyakit serius
berdasarkan interpretasi yang salah terhadap gejala-gejala tubuh
b. Preokupasi menetap mesikpun telah dilakukan evaluasi medik dan penentraman
c. Keyakinan pada kriteria A tidak mempunyai intensitas waham (seperti ganggian
waham, jenis somatic) dan tak terbatas pada kepedulian tentang penampilan seperti
pada body dysmorphic disorder
d. Preokupasi menimbulkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau bidang social,
pekerjaan dan fungsi lainnya
e. Lamanya gangguan sekurang-kurangnya 6 bulan
f. Preoukpasi bukan disebabkan karena gangguan cemas menyeluruh, gangguan obsesif
kompulsif, gangguan panik, episode depresif, cemas perpisahan, atau gangguan
somatoform lainnya

Tatalaksana :

 Psikoterapik kelompok untuk memberi dukungan social dan interaksi social sehingga
menurunkan kecemasan
 hubungan suportif dengan dokter pelayanan primer = Pemeriksaan fisik terjadwal
untuk membantu menenangkan pasien bahwa dokternya tak meninggalkannnya dan
keluhan yang ditangani serius
 farmakoterapi diberikan pada pasien hipokondriasis dengan komorbid gangguan lain
seperti gangguan cemas atau depresi.
 Membantu penanganan stress tanpa memperkuat perilaku sakitnya dan pemanfaatan
peran sakitnya sebagai solusi terhadap masalahnya

Ref :

 Elvira, Sylvia D dan Gitayanti Hadisukanto. Buku Ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK
UI. Jakarta, 2013
 Willy F.Maramis, Albert A.Maramis. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi. 2.
Surabaya: Airlangga University Press, 2009

Anda mungkin juga menyukai