Anda di halaman 1dari 2

Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬menyebutkan perangai yang kedua yaitu 

akhlak yang
buruk. Akhlak yang buruk itu umum. Segala perkara yang merupakan perangai
buruk, hendaknya seorang muslim menjauhkan diri darinya terutama yang
berkaitan dengan muamalah terhadap orang lain. Allah ‫ ﷻ‬berfirman kepada
Rasulullah ‫ﷺ‬,

ِ ‫نت فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل‬


َ ِ‫ب اَل نفَضُّ وا ِم ْن َح ْول‬
‫ك‬ َ ‫َولَ ْو ُك‬
“Seandainya Engkau Muhammad adalah seorang yang kasar (perkataannya
keras dan kasar) dan hatinya keras, maka orang-orang akan berpaling menjauh
darimu.” (QS. Ali Imrān: 159)

Padahal orang-orang di sini adalah para sahabat Beliau, Andai Rasulullah ‫ﷺ‬
bersikap keras dan bermulut kasar niscaya para sahabat akan lari dari
Rasulullah ‫ﷺ‬. Ini menunjukkan bahwasanya di zaman sekarang ini kita sangat
perlu untuk bersikap lemah lembut. Apalagi, orang-orang yang kita hadapi
bukanlah orang-orang yang setara dengan para sahabat.  Terutama para dai
serta para ikhwan dan akhwat yang menyeru kepada sunah, hendaknya mereka
beberharapias dengan akhlak yang mulia.

Di antaranya akhlak yang mulia akan sangat tampak pada lisan. Hendaknya


seseorang berusaha berkata-kata lembut, tidak mudah menyakiti hati orang
lain, dan juga berusaha untuk berakhlak mulia dalam segala hal. Dan
hendaknya patut diketahui bahwasanya akhlak mulia bisa diusahakan. 

“Tak ada yang lebih berat pada timbangan (Mizan, di hari Pembalasan) dari
pada akhlak yang baik. Sungguh, orang yang berakhlak baik akan mencapai
derajat orang yang berpuasa dan sholat.” (Hadits riwayat al-Tirmidzi)

Akhlak yang buruk bisa ditinggalkan dan akhlak yang baik bisa diusahakan.
Sebagaimana Rasulullah ‫ ﷺ‬ bersabda,

.ُ ‫صبِّرْ هُ هَّللا‬ َ َ‫َو َم ْن يَت‬


َ ُ‫صبَّرْ ي‬
“Barang siapa yang berusaha untuk sabar maka Allah akan menjadikan dia
penyabar.” (HR.Bukhari 1469)
Rasulullah ‫ ﷺ‬ juga bersabda dalam hadis yang lain,

ُ‫ت فِي َأ ْعلَى ْال َجنَّ ِة لِ َم ْن َحس ََّن ُخلُقَه‬


ٍ ‫َأنَا َز ِعي ٌم بِبَ ْي‬
“Aku menjamin istana di bagian atas surga bagi orang yang memperindah
akhlaknya.” (HR.Abu Dawud no 4800)

Dua hadis ini menunjukkan bahwa akhlak yang indah bisa diusahakan. Jika
seseorang tahu bahwa dirinya pemarah maka dia lawan akhlak buruk tersebut.
Jika seseorang tahu mulutnya suka ceplas-ceplos dan suka menyakiti orang lain
maka dia lawan akhlak tersebut. Jika seseorang tahu dia pelit, maka dia lawan
akhlak tersebut. Dan hendaknya senantiasa berdoa agar Allah menghiasi dirinya
dengan akhlak yang mulia.

Anda mungkin juga menyukai