Anda di halaman 1dari 13

Produk dan layanan apa saja 

yang ada di pasar modal syariah?


Produk pasar modal syariah adalah efek syariah. Efek syariah merupakan efek yang tidak bertententangan
dengan prinsip syariah di pasar modal.

Efek syariah terdiri atas:

o Efek syariah berupa saham


o Sukuk
o Reksa Dana Syariah
o Efek Beragun Aset Syariah (EBA Syariah)
o Dana Investasi Real Estat Syariah (DIRE Syariah)
o Efek syariah lainnya.

Sedangkan layanan Pasar Modal Syariah, antara lain:

o Ahli Syariah Pasar Modal


o Manajer Investasi Syariah
o Unit Pengelolaan Investasi Syariah
o Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
o Sharia Online Trading System
o Bank Kustodian yang memberikan jasa kustodian syariah
o Wali Amanat yang memberikan jasa dalam penerbitan sukuk
o Sistem Online Trading Syariah
o Bank Kustodian yang memberikan jasa kustodian syariah
o Wali Amanat yang memberikan jasa dalam penerbitan sukuk

Efek Syariah Berupa Saham


Bagaimana saham dapat disebut sebagai efek syariah?

Konsep saham merupakan konsep kegiatan musyarakah/ syirkah, yaitu penyertaan modal dengan hak bagi
hasil usaha.

Dengan demikian, saham tidak bertentangan dengan prinsip syariah, karena saham merupakan bukti
penyertaan modal dari investor kepada perusahaan, yang kemudian investor akan mendapatkan bagi hasil
berupa deviden. Namun demikian, tidak semua saham dapat langsung dikategorikan sebagai saham
syariah.
Apakah yang dimaksud dengan DES?

Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar
modal, yang ditetapkan oleh OJK atau pihak yang mendapat persetujuan dari OJK sebagai Pihak Penerbit
DES.
Siapa sajakah pihak yang dapat menerbitkan DES selain OJK?

Pihak yang dapat menerbitkan Daftar Efek Syariah selain OJK (Pihak Penerbit DES), adalah pihak yang
telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk menerbitkan DES yang berisi efek syariah yang tercatat di
Bursa Efek luar negeri.

Pihak yang dapat menjadi Pihak Penerbit DES yaitu:

 Pihak yang mendapat persetujuan dari OJK untuk menerbitkan DES 


 Manajer Investasi Syariah
 Manajer Investasi yang memiliki Unit Pengelolaan Investasi Syariah

Sukuk
Apa yang dimaksud dengan sukuk?

Sukuk adalah efek syariah berupa sertifiat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian
yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas aset yang mendasarinya (underlying asset).

Apa yang dimaksud dengan underlying asset?


Underlying Asset adalah aset yang dijadikan sebagai obyek atau dasar penerbitan sukuk. 

Aset yang dijadikan underlying dapat berupa barang berwujud seperti tanah, bangunan, proyek
pembangunan, atau aset tidak berwujud seperti jasa, atau hak manfaat atas aset.

Perbedaan antara sukuk dan obligasi:


        

    Reksa Dana Syariah 


Apa yang dimaksud dengan reksa dana syariah?

Reksa Dana Syariah merupakan salah satu wadah investasi kolektif yang dikelola oleh Manajer
Investasi dengan cara menginvestasikan dana kelolaan ke efek syariah berupa saham syariah, sukuk, atau
instrumen syariah lainnya.

Apa perbedaan reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional?


   

Apa saja jenis-jenis reksa dana syariah?

Reksa Dana Syariah Pasar Uang

Reksa dana yang hanya melakukan investasi pada instrumen pasar uang syariah dalam negeri dan/atau efek
syariah berpendapatan tetap yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau
sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek
syariah berpendapatan tetap.
Reksa Dana Syariah Saham

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek
syariah bersifat ekuitas.

Reksa Dana Syariah Campuran

Reksa dana yang melakukan investasi pada efek syariah bersifat ekuitas, efek syariah berpendapatan tetap,
dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri yang masing-masing tidak melebihi 79% dari Nilai Aktiva
Bersih, dimana dalam portofolio reksa dana tersebut wajib terdapat efek syariah bersifat ekuitas dan efek
syariah berpendapatan tetap.

Reksa Dana Syariah Terproteksi

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 70% dari NAB dalam bentuk efek syariah
berpendapatan tetap dan paling banyak 30% dari NAB dalam bentuk saham syariah dan/atau sukuk
yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri.

Reksa Dana Syariah Indeks

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari NAB dalam efek syariah yang merupakan
bagian dari suatu indeks syariah yang menjadi acuannya. Investasi pada efek syariah tersebut paling sedikit
80% dari seluruh efek syariah yang ada dalam indeks.

Pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam reksa dana syariah indeks tersebut antara 80% sampai
120% dari pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam indeks yang menjadi acuan.

Exchange Traded Fund (ETF) Syariah

Reksa Dana Syariah berbentuk KIK yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek (ETF)

Reksa Dana Syariah berbentuk KIK Penyertaan Terbatas

Reksa dana yang hanya ditawarkan kepada pemodal profesional dan dilarang ditawarkan melalui
Penawaran Umum dan/atau dilarang dimiliki oleh 50 pihak atau lebih. Pemodal profesional merupakan
pemodal yang memiliki kemampuan untuk membeli unit penyertaan dan melakukan analisis risiko.

Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri


Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 51% dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah
pada Efek Syariah Luar Negeri yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah

Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 85% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk:

o Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum;


o Surat Berharga Syariah Negara; dan/atau
o Surat berharga komersial syariah yang jatuh temponya 1 tahun atau lebih dan
masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) 

Layanan Di Pasar Modal Syariah

Ahli Syariah Pasar Modal 

Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM) adalah pihak yang bertindak sebagai penasihat dan/atau pengawas
terkait dengan aspek syariah dalam kegiatan usaha perusahaan termasuk memberikan opini kesesuaian
terhadap prinsip syariah atas produk/ jasa syariah di pasar modal.

Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah

Sejak diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19/POJK.04/2015 tentang
Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah pada tahun 2015, Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
merupakan salah satu layanan pasar modal syariah yang berkembang pesat. Pihak Penerbit Daftar Efek
Syariah merupakan pihak yang mendapat persetujuan dari OJK untuk menerbitkan Daftar Efek Syariah,
dimana Daftar Efek Syariah tersebut berisikan efek-efek syariah yang diterbitkan di luar negeri dan selain
Daftar Efek Syariah yang telah diterbitkan oleh OJK. 

Sistem Online Trading Syariah (SOTS)

Sistem Online Trading Syariah atau biasa disebut SOTS merupakan sistem disiapkan oleh Perusahaan Efek
Anggota Bursa untuk yang digunakan oleh investor untuk bertransaksi pada saham-saham yang masuk
dalam Daftar Efek Syariah dengan menggunakan sistem transaksi berbasis online. 
Pengembangan SOTS ini diharapakan dapat meningkatkan basis investor syariah di pasar modal
dikarenakan sistem yang mudah dan nyaman.
Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana Syariah

Manajer Investasi merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah
atau portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Efek yang diperdagangkan oleh Manajer
Investasi dapat berupa efek syariah maupun non-syariah.

Manajer Investasi yang mengelola efek syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang bertugas
melakukan pengawasan apakah reksa dana syariah yang diterbitkan sesuai dengan prinsip syariah dan
melakukan cleansing sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 

Berdasarkan POJK No. 61/POJK.04/2016 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manajer
Investasi, setiap manajer investasi yang mengelola efek syariah wajib untuk membentuk unit pengelolaan
invesatasi syariah (UPIS) dengan batas waktu 1 (satu) tahun sejak berlaku peraturan dimaksud yaitu, 20
Desember 2016.

Selain itu, dengan diterbitkan POJK No. 61/POJK.04/2016, mendorong lahirnya manajer investasi syariah.
Saat ini telah terdapat manajer investasi yang seluruh kegiatan dan pengelolaannya didasarkan pada prinsip
syariah di pasar modal. 

Pasar modal syariah mengalami perkembangan

dan pertumbuhan yang menggembirakan dalam 5

tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan tersedianya

kerangka hukum yang melandasi kegiatan

pasar modal syariah, perkembangan produk,

jasa, dan layanan syariah di pasar modal, serta

bertambahnya jumlah kepemilikan efek syariah.

Pertumbuhan tersebut merupakan hasil kerja keras

dari regulator dan para pemangku kepentingan

dalam mengimplementasikan seluruh strategi

pengembangan pasar modal syariah yang terdapat

di dalam Roadmap Pasar Modal Syariah 2015 – 2019.


Pasar modal syariah yang terus berkembang

menjadi komponen penting dalam sistem

keuangan nasional maupun global.

Hal tersebut didukung oleh konsep pasar

modal syariah yang mengedepankan

keadilan bagi pihak-pihak yang terlibat di

dalamnya.

Berbagai bentuk inisiatif dan inovasi untuk

pasar modal syariah juga terus dikembangkan.

Selain itu, perkembangan industri

pasar modal syariah yang dinamis

juga menjadi salah satu tolak ukur

diperlukannya pedoman bagi

pemangku kepentingan dalam

pengembangan pasar modal syariah.

1. Perkembangan Industri

Halal, Teknologi Finansial,

dan Socially Responsible

Investment (SRI)

Jumlah populasi muslim Indonesia

yang besar merupakan pasar potensial

industri halal. Terlebih lagi dengan

adanya UU nomor 33 tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal yang mulai berlaku

pada tanggal 17 Oktober 2019, maka


perkembangan industri halal di Indonesia

akan terus semakin meningkat.

2. Potensi Pengembangan Pasar

Modal Syariah

Pada tahun 2019, OJK kembali

mengeluarkan hasil Survei Nasional

Literasi Keuangan (SNLK) 2019 yang telah

menjadi agenda rutin setiap tiga tahun

sekali.

3. Urgensi Arah Pengembangan

Pasar Modal Syariah

Dalam upaya mewujudkan pasar modal

syariah yang kredibel dan inklusif, serta

untuk meningkatkan pertumbuhan industri

pasar modal syariah yang berkelanjutan,

maka diperlukan Roadmap Pasar Modal

Syariah sebagai peta jalan untuk mencapai

visi dan misi pasar modal syariah.

Pasar modal syariah global terus mengalami

pertumbuhan dari tahun 2017 hingga 2019. Nilai

sukuk yang beredar pada tahun 2018 mencapai USD

470 miliar atau naik sebesar 10,33 persen dari tahun

2017, dengan jumlah sukuk beredar sebanyak 2.887

yang meliputi sukuk korporasi, sukuk negara, dan

quasi-sovereign sukuk. Sementara itu, pada tahun

2018 saham syariah turut mengalami peningkatan

nilai kapitalisasi pasar hingga mencapai USD


38,5 miliar yang berasal dari 512 saham syariah

yang terdapat di dalam S&P Global 1200 Shari’ah

Index. Adapun pertumbuhan reksa dana syariah

di tahun 2019 juga terjadi baik dalam hal jumlah

dana kelolaan maupun jumlah reksa dana, yaitu

mencapai USD 102,3 miliar yang berasal dari 1.545

reksa dana syariah.

Saham Syariah

Saham syariah merupakan saham yang memenuhi

kriteria syariah sebagaimana diatur dalam

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/

POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan

Daftar Efek Syariah (DES).

Sector saham Syariah


Pada akhir tahun 2019, indeks ISSI ditutup pada level

187,73 atau meningkat sebesar 29,42% dibanding

akhir tahun 2015. Selama lima tahun terakhir, indeks

JII 30 juga mengalami peningkatan sebesar 15,70%,

yaitu dari 603,35 poin menjadi 698,09 poin. Selain

itu, indeks JII 70 yang baru diluncurkan pada bulan

Mei 2018 juga mengalami peningkatan sebesar

2,56% sejak diterbitkannya.

Sukuk korporasi

Sepanjang periode Roadmap Pasar Modal Syariah

2015 – 2019, sukuk korporasi terus mengalami

pertumbuhan dan telah berhasil melewati five

percent trap dengan market share nilai sukuk

terhadap pasar obligasi dan sukuk sebesar 6,53%

di akhir tahun 2019.


Sukuk negara

Sukuk negara berperan penting sebagai instrumen

pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) maupun sebagai salah satu

pendukung pengembangan industri keuangan

syariah.

Layanan Syariah di Pasar Modal

Perkembangan efek syariah di pasar modal

yang telah dipaparkan sebelumnya tidak

terlepas dari peranan layanan syariah dari

pihak-pihak yang terlibat di pasar modal.

Anda mungkin juga menyukai