Konsep saham merupakan konsep kegiatan musyarakah/ syirkah, yaitu penyertaan modal dengan hak bagi
hasil usaha.
Dengan demikian, saham tidak bertentangan dengan prinsip syariah, karena saham merupakan bukti
penyertaan modal dari investor kepada perusahaan, yang kemudian investor akan mendapatkan bagi hasil
berupa deviden. Namun demikian, tidak semua saham dapat langsung dikategorikan sebagai saham
syariah.
Apakah yang dimaksud dengan DES?
Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar
modal, yang ditetapkan oleh OJK atau pihak yang mendapat persetujuan dari OJK sebagai Pihak Penerbit
DES.
Siapa sajakah pihak yang dapat menerbitkan DES selain OJK?
Pihak yang dapat menerbitkan Daftar Efek Syariah selain OJK (Pihak Penerbit DES), adalah pihak yang
telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk menerbitkan DES yang berisi efek syariah yang tercatat di
Bursa Efek luar negeri.
Sukuk
Apa yang dimaksud dengan sukuk?
Sukuk adalah efek syariah berupa sertifiat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian
yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas aset yang mendasarinya (underlying asset).
Aset yang dijadikan underlying dapat berupa barang berwujud seperti tanah, bangunan, proyek
pembangunan, atau aset tidak berwujud seperti jasa, atau hak manfaat atas aset.
Reksa Dana Syariah merupakan salah satu wadah investasi kolektif yang dikelola oleh Manajer
Investasi dengan cara menginvestasikan dana kelolaan ke efek syariah berupa saham syariah, sukuk, atau
instrumen syariah lainnya.
Reksa dana yang hanya melakukan investasi pada instrumen pasar uang syariah dalam negeri dan/atau efek
syariah berpendapatan tetap yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau
sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun.
Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek
syariah berpendapatan tetap.
Reksa Dana Syariah Saham
Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek
syariah bersifat ekuitas.
Reksa dana yang melakukan investasi pada efek syariah bersifat ekuitas, efek syariah berpendapatan tetap,
dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri yang masing-masing tidak melebihi 79% dari Nilai Aktiva
Bersih, dimana dalam portofolio reksa dana tersebut wajib terdapat efek syariah bersifat ekuitas dan efek
syariah berpendapatan tetap.
Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 70% dari NAB dalam bentuk efek syariah
berpendapatan tetap dan paling banyak 30% dari NAB dalam bentuk saham syariah dan/atau sukuk
yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri.
Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari NAB dalam efek syariah yang merupakan
bagian dari suatu indeks syariah yang menjadi acuannya. Investasi pada efek syariah tersebut paling sedikit
80% dari seluruh efek syariah yang ada dalam indeks.
Pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam reksa dana syariah indeks tersebut antara 80% sampai
120% dari pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam indeks yang menjadi acuan.
Reksa Dana Syariah berbentuk KIK yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek (ETF)
Reksa dana yang hanya ditawarkan kepada pemodal profesional dan dilarang ditawarkan melalui
Penawaran Umum dan/atau dilarang dimiliki oleh 50 pihak atau lebih. Pemodal profesional merupakan
pemodal yang memiliki kemampuan untuk membeli unit penyertaan dan melakukan analisis risiko.
Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 85% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk:
Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM) adalah pihak yang bertindak sebagai penasihat dan/atau pengawas
terkait dengan aspek syariah dalam kegiatan usaha perusahaan termasuk memberikan opini kesesuaian
terhadap prinsip syariah atas produk/ jasa syariah di pasar modal.
Sejak diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19/POJK.04/2015 tentang
Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah pada tahun 2015, Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
merupakan salah satu layanan pasar modal syariah yang berkembang pesat. Pihak Penerbit Daftar Efek
Syariah merupakan pihak yang mendapat persetujuan dari OJK untuk menerbitkan Daftar Efek Syariah,
dimana Daftar Efek Syariah tersebut berisikan efek-efek syariah yang diterbitkan di luar negeri dan selain
Daftar Efek Syariah yang telah diterbitkan oleh OJK.
Sistem Online Trading Syariah atau biasa disebut SOTS merupakan sistem disiapkan oleh Perusahaan Efek
Anggota Bursa untuk yang digunakan oleh investor untuk bertransaksi pada saham-saham yang masuk
dalam Daftar Efek Syariah dengan menggunakan sistem transaksi berbasis online.
Pengembangan SOTS ini diharapakan dapat meningkatkan basis investor syariah di pasar modal
dikarenakan sistem yang mudah dan nyaman.
Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana Syariah
Manajer Investasi merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah
atau portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Efek yang diperdagangkan oleh Manajer
Investasi dapat berupa efek syariah maupun non-syariah.
Manajer Investasi yang mengelola efek syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang bertugas
melakukan pengawasan apakah reksa dana syariah yang diterbitkan sesuai dengan prinsip syariah dan
melakukan cleansing sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Berdasarkan POJK No. 61/POJK.04/2016 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manajer
Investasi, setiap manajer investasi yang mengelola efek syariah wajib untuk membentuk unit pengelolaan
invesatasi syariah (UPIS) dengan batas waktu 1 (satu) tahun sejak berlaku peraturan dimaksud yaitu, 20
Desember 2016.
Selain itu, dengan diterbitkan POJK No. 61/POJK.04/2016, mendorong lahirnya manajer investasi syariah.
Saat ini telah terdapat manajer investasi yang seluruh kegiatan dan pengelolaannya didasarkan pada prinsip
syariah di pasar modal.
dalamnya.
1. Perkembangan Industri
Investment (SRI)
Modal Syariah
sekali.
Saham Syariah
Sukuk korporasi
syariah.