Anda di halaman 1dari 38

INVESTASI SAHAM SYARIAH

DERI YUSTRIA
BURSA EFEK INDONESIA
AGENDA
01 Investasi di Pasar Modal Syariah

02 Manfaat dan Risiko

03 Hak dan Kewajiban

04 Fitur

05 Cara Menghitung Imbal Hasil

06 Biaya, Denda, dan Pajak

07 Mekanisme Transaksi

08 Perlindungan Investor
INVESTASI DI PASAR
01
MODAL SYARIAH
DEFINISI INVESTASI SYARIAH DI PASAR MODAL
Definisi Investasi adalah Penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek
untuk tujuan memperoleh keuntungan.
pasar modal adalah : “Suatu kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Definisi Pasar Modal Syariah adalah seluruh aktivitas di pasar modal yang memenuhi prinsip
Islam, Dengan demikian, suatu pasar modal dikatakan memenuhi prinsip Islam apabila pelaku
pasar, mekanisme transaksi, infrastruktur pasar dan Efek yang ditransaksikan telah memenuhi
prinsip-prinsip Islam.
PRINSIP ISLAM DI PASAR MODAL
Prinsip Islam di pasar modal diartikan sebagai prinsip-prinsip yang menjadi variable atau syarat
utamaterbentuknya pasar modal secara syariah. Prinsip-prinsip dasar Islam yang utama di pasar
modal terdiri atas pelarangan Riba, Gharar, Maysir (Judi) dan Kehalalan Barang. (Islamic Capital
Market Fact Finding Report –IOSCO 2004).
1. Riba, suatu tambahan dalam transaksi Efek yang ditetapkan atau diperjanjikan di depan dan
menjadi bagiantidak terpisahkan dari transaksi tersebut.
2. Gharar, suatu ketidakjelasan/ketidakpastian dalam suatu akad, baik mengenai kualitas,
kuantitas dan penyerahan obyek akad
3. Maysir, suatu bentuk aktivitas yang mengandung unsur untung-untungan, penipuan atau
manipulasi.
4. Kehalalan barang, barang dan jasa yang menjadi objek transaksi wajib halal, yang menjadikan
keharaman atas barang atau jasa dapat dikarenakan zatnya ( Haram Li Dzatihi), bukan karena
zatnya (Haram li Ghairihi) dan karena keberadaannya
PASAR MODAL SYARIAH INDONESIA
Prinsip Islam di Pasar Modal Syariah Indonesia merujuk pada Peraturan OJK
No.15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal adalah :
“Prinsip-prinsip hukum Islam dalam kegiatan di bidang Pasar Modal berdasarkan fatwa
DSN-MUI, baik fatwa yang ditetapkan dalam peraturan OJK maupun fatwa yang telah
diterbitkan sebelum ditetapkannya peraturan ini, sepanjang fatwa di maksud tidak
bertentangan dengan peraturan ini dan atau Peraturan OJK lain yang didasarkan pada
fatwa DSN-MUI”.
PENGHARGAAN INTERNATIONAL DARI GLOBAL ISLAMIC
FINANCE AWARDS (GIFA) UNTUK PASAR MODAL SYARIAH
INDONESIA

THE BEST SUPPORTING INSTITUTION


IN ISLAMIC FINANCE
2016, 2017, 2018
THE BEST EMERGING ISLAMIC
CAPITAL MARKET
2018
THE BEST ISLAMIC CAPITAL MARKET
2019, 2020
Bursa Efek Indonesia Layaknya Supermarket

EMITEN

Pemasok
INVESTOR barang
dagangan
di mall

Pembeli
di mall

Barang
dagangan
di mall

ANGGOTA
BURSA EFEK
Pedagang ANGGOTA
di mall BURSA
Bursa Efek Indonesia Layaknya Supermarket
EFEK SYARIAH
Efek syariah adalah objek transaksi (mabi’) yang merupakan produk
investasi yang memenuhi prinsip Islam dan dapat diperjualbelikan di
Pasar Modal Syariah.
Berdasarkan peraturan OJK definisi Efek Syariah adalah Efek
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara pengelolaan, kegiatan
usaha, aset yang menjadi landasan akad, cara pengelolaan, kegiatan
usaha; dan/atau aset yang terkait dengan Efek dimaksud dan
penerbitnya, tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar
Modal.

Dengan demikian setiap Efek yang diatur dalam UUPM, dapat dijadikan
Efek syariah selama memenuhi prinsip syariah di Pasar Modal.
PRODUK INVESTASI SYARIAH DI PASAR MODAL
1. SAHAM SYARIAH
2. REKSA DANA SYARIAH
3. EXCHANGE TRADED FUND SYARIAH (ETF SYARIAH)
4. SUKUK
5. EFEK BERAGUN ASET SYARIAH (EBA/EBA-SP)
6. DANA INVESTASI REAL ESTATE SYARIAH (DIRE KIK SYARIAH)
SAHAM SYARIAH
Warkat Saham dulu digunakan
dalam kegiatan Jual Beli Saham
namun kini kegiatan transaksi
Saham sudah dilakukan tanpa
Warkat atau Scriptless.
Saham Syariah adalah saham
yang memenuhi kriteria dan
ditetapkan ke dalam Daftar Efek
Syariah.
DEFINISI EFEK SYARIAH
1. SAHAM SYARIAH
Saham syariah adalah Efek berbasis ekuitas yang memenuhi prinsip
Islam. Objek transaksi saham syariah adalah kepemilikan perusahaan.

2. REKSA DANA SYARIAH


Reksa dan syariah adalah Efek syariah berbentuk pengumpulan dana
investor melalui penerbitan produk reksa dana yang memenuhi
prinsip Islam. Portofolio aset yang menjadi objek investasi reksa dana
syariah harus Efek syariah.

3. ETF SYARIAH
Exchange Traded Fund Syariah (ETF Syariah) adalah reksa dana
syariah berbentuk KIK yang unit penyertaannya diperdagangkan di
Bursa Efek.
4.SUKUK
Sukuk adalah Efek syariah berbasis sekuritiasasi asset dan termasuk ke dalam
Efek pendapatan tetap. Salah satu variable penting dalam sukuk adalah aset
yang menjadi dasar penerbitannya (underlying asset) harus memenuhi prinsip
syariah /aset halal.

5.EFEK BERAGUN ASET SYARIAH


EBA syariah adalah salah satu jenis Efek syariah pendapatan tetap berbentuk
sekuritisasi aset yang portofolio asetnya merupakan sekuritisasi dari aset
keuangan yang memenuhi prinsip Islam. EBA syariah dibagi menjadi dua jenis:
EBA Syariah Kontrak Investasi Kolektif (KIK-EBAS) dan EBA Syariah Surat
Partisipasi (EBA-SP).

6.DANA INVESTASI REAL ESTATE SYARIAH (DIRE SYARIAH)


DIRE Syariah adalah Efek syariah yang mengumpulkan dana investor untuk
diinvestasikan pada real estat, aset yang berkaitan dengan real estat atau
kas/setara kas yang memenuhi prinsip Islam.
DAFTAR EFEK SYARIAH
Untuk memudahkan pelaku pasar dalam berinvestasi dan melakukan
transaksi saham syariah, baik untuk keperlian investasi reksa dana syariah
maupun portofolio lainnya, OJK telah mengeluarkan peraturan tentang
Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) sejak tahun 2007.

DESadalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah


di pasar modal. DES ditetapkan oleh OJK atau penerbit DES selain OJK
yang mendapat izin atau persetujuan OJK.

DES diterbitkan setiap 6 bulan sekali yaitu setiap bulan Mei dan
November.
KRITERIA SELEKSI SAHAM SYARIAH
Seleksi saham syariah terdiri atas dua kriteria utama, yaitu jenis usaha
dan cara perusahaan mengelola usahanya. Jenis usaha merujuk kepada
halal atau haramnya produk atau barang/jasa yang dihasilkan
perusahaan, sedangkan cara pengelolaan perusahaan merujuk pada
berapa besar komposisi riba dalam keuangan perusahaan.

Ketentuan seleksi saham syariah ini diatur dalam peraturan OJK Nomor
35 /POJK.04/2017Tentang Kriterita dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
INDEKS SAHAM SYARIAH
Indeks saham syariah adalah variable yang menunjukkan kinerja
saham syariah atau pasar saham syariah. Indeks saham syariah
merupakan indicator pembanding dan pengukur kinerja portofolio
saham syariah. Terdapat 3 indeks saham syariah di pasar modal
Indonesia yaitu:
1. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
2. Jakarta Islamic Index (JII)
3. Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
1. INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)
ISSI adalah indeks komposit yang terdiri dari seluruh
saham syariah tercatat di BEI. Seluruh saham syariah
tercatat yang masuk dalam DES otomatis dihitung
dalam perhitungan ISSI. Berikut alur proses seleksi
indeks ISSI:
PROSES SELEKSI – Dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Tidak Melakukan Rasio Utang Rasio Pendapatan


Kegiatan Usaha Berbasis Bunga Non Halal terhadap
YangDilarang Dibandingkan Total Pendapatan
Secara Syariah & Total Aset ≤ 10%
Tercatat di BEI ≤ 45%
2. JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
JII adalah indeks saham syariah yang pertama kali diluncurkan di pasar modal
Indonesia pada tanggal 3 AGUSTUS 2000. Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham
syariah paling likuid yang tercatat di BEI. BEI menentukan dan melakukan seleksi
saham syariah yang menjadi konstituen JII sebanyak dua kali dalam setahun, Mei
dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK. Adapun kriteria likuditas yang
digunakan dalam menyeleksi 30 saham syariah yang menjadi konstituen JII adalah
sebagai berikut:

Otoritas Jasa BEI


Keuangan (OJK)

Saham Syariah yang 30 saham paling


terdapat di DES dan 60 saham dengan likuid dari 60
menjadi konstituen kapitalisasi saham
ISSI terbesar berkapitalisasi
terbesar
3. JAKARTA ISLAMIC INDEX 70 (JII70)
JII70 adalah indeks saham syariah yang diluncurkan BEI pada tanggal 17 Mei 2018.
Konstituen JII70 hanya terdiri dari 70 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI.
BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen JII70
sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES
oleh OJK. Adapun kriteria likuditas yang digunakan dalam menyeleksi 70 saham
syariah yang menjadi konstituen JII70 adalah sebagai berikut:

Otoritas Jasa BEI


Keuangan (OJK)

Saham Syariah yang 70 saham paling


terdapat di DES dan 150 saham
likuid dari 150
menjadi konstituen dengan
saham
ISSI kapitalisasi
berkapitalisasi
terbesar
terbesar
02 MANFAAT DAN RISIKO
Manfaat
Keuntungan Saham
Dividen : Pembagian hasil usaha atau pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan ketika sahamnya kita miliki. Dividen biasanya dibagikan minimal 1
tahun 1 kali secara proporsional tergantung jumlah lembar saham yang kita miliki.

Capital Gain : Keuntungan dari selisih harga saham yang kita jual dengan harga
saham yang kita beli.
Risiko
Risiko Investasi
Capital Loss : Kerugian yang terjadi dan direalisasikan ketika Harga Membeli Saham
lebih tinggi dari Harga Jual.

Bangkrut/Delisting : Ketika Perusahaan Pailit atau Bangkrut maka akan dilakukan


Delisting sehingga tidak lagi diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia.
03 HAK DAN KEWAJIBAN
INVESTOR SYARIAH
Hak Sebagai Investor
1. Hak Mendapatkan Dividen jika Perusahaan mengalami keuntungan dan membagikan dividen
2. Hak untuk mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
3. Hak untuk menjual kembali saham yang dimiliki
4. Hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ketika perusahaan akan menerbitkan saham baru
5. Hak mendapatkan informasi dan keterbukaan dari perusahaan tercatat yang dimiliki
6. Hak Mendapatkan akses terhadap Portofolio
Kewajiban Sebagai Investor
1. Berkewajiban mematuhi seluruh peraturan perdagangan dan UU yang berlaku
2. Bertanggung jawab atas seluruh keputusan Investasi
3. Bertanggung jawab atas seluruh asset yang dimiliki
4. Melakukan analisa yang cukup sebelum melakukan transaksi
5. Bertanggung jawab atas seluruh biaya dan pajak yang muncul karena transaksi yang dilakukan
04 Fitur
SISTEM ONLINE TRADING SYARIAH
Mengisi Sistem Perdagangan Saham
formulir Syariah Secara Online
Existing tambahan
Investor untuk rekening
efek khusus
syariah Dilarang Dilarang
Margin Trading Short Selling

Cash Basis Portofolio saham


Transaction syariah terpisah
Membuka
Investor rekening efek
Baru syariah Dilarang transaksi
Hanya berisi
saham yang tidak
saham syariah syariah
SISTEM ONLINE TRADING SYARIAH
05 Cara Menghitung Imbal Hasil
Cara Menghitung Keuntungan Investasi Saham
Dividen
Dividen = Jumlah lembar x Jumlah Dividen

Capital Gain
Capital Gain = Harga penjualan – (harga beli x jumlah Saham yang diinvestasikan atau dibeli)
06 Biaya dan Pajak
Biaya dan Pajak

FEE COMPONENT (%) BUY SELL


Transaction Fee (IDX) 0.018 0.018
Clearing Fee (KPEI) 0.009 0.009
Settlement Fee (KSEI) 0.003 0.003
0.030 0.030
VAT 10% 0.003 0.003
Guarantee Fund* (KPEI) 0.010 0.010
Income Tax 0.1% Final 0.100

Total 0.043 0.143


07 Mekanisme Transaksi
Mekanisme Transaksi
Melalui
Buka Rekening Efek AB

Order Jual/Beli

Done!

Pelajari Kinerja Efek


08 Perlindungan Investor
Securities Investor Protection Fund
Terima Kasih
BURSA EFEK INDONESIA
Divisi Pasar Modal Syariah
Gedung Bursa Efek Indonesia Jl Jend Sudirman Kav 52-53
SCBD Jakarta
12190

Anda mungkin juga menyukai