Anda di halaman 1dari 5

ISSN (Print): 2502-7069; ISSN (Online): 2620-8326

ANALISIS HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM PADA PERMAINAN


TRADISIONAL KELERENG DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO STOP
MOTION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA
DIDIK

Febiyanti Ansumarwaty1* & Ahmad Busyairi1


1
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram, Indonesia
*Corresponding Author: febiyantiansumarwaty@gmail.com

Article History Abstrak: Salah satu masalah yang sering kita temukan di sekolah khususnya
Received : October 30th, 2021 pada mata pelajaran fisika adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Penelitian
Revised : November 05th, 2021 ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
Accepted : November 12th, 2021 menggunakan permainan tradisonal yang disajikan dalam bentuk video stop
Published : November 20th, 2021 motion. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel
terdiri dari 39 siswa kelas X SMA. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini dalam bentuk angket motivasi ARCS yang terdiri dari; Attention
(perhatian), Relevance (Relevansi), Confidance (Percaya diri) dan Satifaction
(kepuasan). Data motivasi belajar fisika siswa dianalisis melalui analisis
deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa rata-rata
peserta didik menyukai dan merasa termotivasi saat menggunakan media
permainan tradisional kelereng dengan menggunakan video stop motion pada
materi hukum kekekalan momentum dengan kategori sangat baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan kelereng yang
disajikan dalam bentuk video stop motion dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.

Kata kunci: Permainan tradisional kelereng, video stop motion, motivasi


belajar, hukum kekekalan momentum

PENDAHULUAN studi pendahuluan terhadap hasil PISA dan


TIMSS memperlihatkan bahwa prestasi belajar
Salah satu tujuan dari belajar fisika yaitu peserta didik khususnya terkait dengan literasi
siswa dapat menguasai konsep, teori, hukum, sains, bahasa, dan matematika masih sangat
model, dan prinsip serta memiliki keterampilan rendah. Hal ini terlihat dari hasil riset PISA
dalam mengembangkan pengetahuan mereka (Programme for International Students
melalui proses sains. Berdasarkan tujuan tersebut Assessment) yang terbit pada tahun 2019
maka proses pembelajaran fisika di sekolah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki nilai
semesetinya tidak hanya sebatas melatih siswa rata-rata dibawah nilai rata-rata internasional.
untuk dapat menguasai produk sains (konsep, Lebih lanjut, data riset TIMSS (Trends in
teori, hukum, model, dan prinsip), akan tetapi International Mathematics and Science Study)
siswa juga dilatihkan untuk melalukan proses tahun 2015 memperlihatkan bahwa Indonesia
sains. Hal ini sesuai dengan hakikat sains yang menempati urutan ke 69 dari 76 Negara yang
lahir dan berkembang melalui langkah-langkah terlibat.
mengamati suatu kejadian, merumuskan Banyak faktor yang dapat menyebabkan
masalah, membuat hipotesis, menguji hipotesis rendahnya prestasi belajar peserta didik. Namun,
dengan percobaan dan menarik kesimpulan secara umum faktor-faktor yang dapat
untuk menemukan teori dan konsep (Tilaar, 2006 mempengaruhi prestasi belajar peserta didik
& Trianto, 2014). dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
produk dari pembelajaran sains. Salah satu merupakan faktor yang berasal dari luar diri
indikator yang dapat digunakan sebagai acuan peserta didik seperti pendekatan, model, metode,
untuk mengukur penguasaan peserta didik strategi, dan media pembelajaran yang digunakan
terhadap pengetahuan atau materi tertentu adalah guru dalam proses pembelajaran di kelas.
prestasi belajar siswa. Namun berdasarkan hasil Sedangkan faktor Internal merupakan faktor

517
Ansumarwaty & Busyairi (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 517 – 521
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.243

yang berasal dari dalam diri peserta didik. Salah dalam bentuk permainan yang digemari oleh
satu faktor internal yang dapat mempengaruhi peserta didik seperti permainan.
prestasi belajar peserta didik adalah motivasi Salah satu permainan yang sangat
belajar (Sari et al., 2016). berhubungan dengan konsep tumbukan adalah
Motivasi dalam diri siswa sejatinya dapat permainan tradisional kelereng. Namun yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal yang datang menjadi permasalahan ketika hanya
dari luar diri peserta didik (Emda, 2017). Hal ini menggunakan permainan tradisional kelereng
sesuai dengan hasil pengatamatan yang secara langsung di kelas adalah peserta didik
menunjukkan bahwa pada mata melajaran yang akan sedikit kesulitas menganalisis proses
sama namun dengan guru yang berbeda dapat tumbukan yang terjadi antar kedua kelering
memberi pengaruh yang berbeda terhadap karena tumbukan terjadi bergitu cepat. Oleh
motivasi belajar peserta didik. Selain itu, karena itu, selain menggunakan media real
aktivitas belajar juga dapat mempengaruhi berupa permainan kelereng di kelas, guru
motivasi belajar peserta didik. Aktivitas guru sebaiknya juga harus mampu memanfaatkan
yang cenderung teacher centere dan monoton media yang dapat memperlambat pergerakan
cenderung membuat motivasi belajar siswa kelereng pada saat bertumbukan. Hal yang dapat
menurun (Ramadhani, 2014). Oleh karena itu, dilakukan yaitu dengan menyajikan peristiwa
guru harus mampu mendesain pembelajaran yang tersebut dalam bentuk video yang dapat
dapat meningkatkan motivasi belajar peserta diperlambat dan diberhentikan sewaktu-waktu
didik sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi (stop motion) agar peserta dapat lebih mudah
belajar mereka. mengenalisis proses tumbukan yang terjadi. Oleh
Hukum kekekalan momentum merupakan karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
salah satu materi fisika yang dianggap sulit di menggunakan video stop motion sebagai media
pahami oleh peserta didik (Karim et al., 2016). pembelajaran di kelas.
Hukum kekekalan momentum biasanya Penelitian tentang penerapan video stop
digunakan untuk memecahkan permasalahan motion pada hakikatnya sudah pernah dilakukan
tumbukan dari dua buah benda atau lebih. Hukum oleh; Arif et.al., 2016, Ashar et.al., 2013, &
kekekalan momentum menyatakan bahwa: Nielsen, 2014. Berdasrkan hasil penelitian
“momentum total sebelum tumbukan selalu sama tersebut menunjukkan bahwa media animasi
dengan momentum total setelah tumbukan”. stop motion dapat membantu peserta didik
Namun, konsep esensial dari momentum tersebut dalam memahami materi pelajaran. Selain itu
secara eksperimen sulit dibuktikan dalam menurut Sun, media stop motion dapat
pembelajaran di kelas dikarenakan sulitnya untuk meningkatakan kemampuan literasi melalui
menentukan media yang tepat dalam proses kegiatan observasi atau praktikum (Liu, 2017).
pembelajaran (Prima et al., 2016). Dalam
kebanyakan pembelajaran di kelas, guru jarang METODE
sekali menghadirkan atau menayangkan pristiwa
secara langsung secara kontekstual di kelas agar Metode yang digunakan dalam penelitian
pristiwa tumbukan dapat dipahami secara lebih ini yaitu metode penelitian deskriptif kuantitatif.
konkret oleh peserta didik. Hal inilah yang Metode penelitian deskriptif digunakan karena
membuat fisika khusunya pada materi tumbukan penelitian ini hanya bertujuan untuk memberi
terasa sulit dipahami dan dibayangkan oleh gambaran tentang motivasi belajar siswa
peserta didik (Cahyati, 2017)). terhadap penggunaan permainan kelereng yang
Salah satu cara yang dapat membuat siswa disajikan dalam bentuk video stop motin.
aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan Subjek penelitian ini terdiri dari 39 siswa
menggunakan media pembelajaran. Media kelas X SMA yang dipilih dengan menggukanan
merupakan salah satu komponen pembelajaran teknik simple random sampling. Instrumen yang
yang dapat digunakan untuk merangsang siswa digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk
untuk belajar, memotivasi siswa untuk berfkir angket motivasi ARCS yaitu; attention
dan bertanya, menarik perhatian siswa serta (perhatian), relevance (Relevansi), confidance
meningkatkan minat belajar siswa dalam (Percaya diri) dan satifaction (kepuasan).
pembelajaran (Fratiwi, 2019). Lebih lanjut Pemberian angket pada siswa dilakukan setelah
Murwaningsing, (2016) mengatakan bahwa mereka diberi gambaran umum pembelajaran
media pembelajaran dapat meningkatkan dengan menggunakan permainan tradisional
motivasi belajar siswa terlebih media tersebut kelereng dalam bentuk video stop motion. Data
518
Ansumarwaty & Busyairi (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 517 – 521
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.243

hasil penelitian kemudian dianalisis dengan kriteria yang sudah dibuat sebelumnya maka
menggunakan statistik deskriptif kemudian perolehan skor ini menunjukkan bahwa perhatian
diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria peserta didik pada video pembelajaran stop
pada tabel berikut. motion dapat dikategorikan sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa selama proses
Tabel 1. Kriteria motivasi belajar peserta didik pembelajaran, peserta didik selalu
memperhatikan video yang diputar oleh guru,
Skor Kategori
selalu kosentrasi, dan tidak cepat bosan ketika
81 − 100 Sangat Baik
belajar materi hukum kekekalan momentum
61 – 80 Baik
melalui video stop motion. Hal ini dibuktikan dari
41 – 60 Cukup Baik komentar atau tanggapan peserta didik dalam
21 – 40 Tidak Baik video stop motion yang digunakan. Bahwa
00 – 20 Sangat Tidak Baik “video pembelajaran sangat menarik dan mudah
dimengerti sehingga dalam proses belajar lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN mudah dipahami dan tidak mudah bosan”.
Selain karena kemenarikan dari video yang
Hasil analisis data motivasi belajar peserta ditampilkan, perhatian peserta didik juga
didik terhadap penggunaan permainan tradisional dipengaruhi bentuk media pembelajaran yang
dalam bentuk video stop motion dalam proses dianggap baru bagi siswa. Selama ini, ketika
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut. menjelaskan pristiwa tumbukan, guru selalu
memberi contoh berupa tumbukan dua buah
Tabel 2. Hasil Analisis motivasi belajar balok. Padahal peristiwa tumbukan balok dalam
Aspek Skor Kategori kehidupan sehari-hari bukan merupakan objek
Perhatian 82,47 Sangat Baik perhatian yang menarik untuk diamati oleh
Relevansi 85,41 Sangat Baik
peserta didik. Berbeda dengan tumbukan antara
dua buah kelereng yang memang merupakan
Percaya diri 84,13 Sangat Baik
peristiwa yang sering diperhatikan oleh peserta
Kepuasan 81,41 Sangat Baik
didik pada saat bermain kelereng dalam
Total 83,35 Sangat Baik
kehidupan sehari-hari. Dengan menghadirkan
permainan kelereng di dalam kelas, tentunya hal
Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata ini dapat meningkatkan perhatian peserta didik
motivasi belajar peserta didik terhadap ketika proses pembelajaran berlangusung. Hal ini
penggunaan permainan tradisional kelereng tentunya juga memberi warna baru bagi peserta
dalam bentuk video stop motion berada kategori didik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini
sangat baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan sejalan dengan pernyataan Sudirman, (2009)
hasil penelitian Yakin, (2015) yang menyatakan yaitu; seorang guru dapat berusaha menarik
bahwa penggunaan media video stop motion perhatian siswa dengan cara menggunakan
dapat membantu siswa untuk menyerap metode pembelajaran yang bervariasi dan
pembelajaran secara maksimal. menggunakan media yang sesuai dengan tujuan
Salah satu indikator yang dapat digunakan belajar dan materi yang di ajarkan.
untuk melihat apakah peserta didik termotivasi Selain perhatian, aspek relevansi
atau tidak pada proses pembelajaran adalah aspek (relevance) juga dapat digunakan sebagai
perhatian. Perhatian adalah banyak sedikitnya indikator untuk melihat apakah peserta didik
kesadran yang menyertai sesuatu aktivitas yang termotivasi atau tidak dalam suatu proses
dilakukan (Suryabrata, 2011). Dengan kata lain, pembelajaran. Relevansi berkaitan dengan
jika peserta didik selalu memperhatikan apa yang seberapa besar hubungan antara meteri
seharusnya diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran dengan kebutuhan, kondisi, dan
pembelajaran, maka prilaku ini dapat pengalaman peserta didik. Dengan kata lain,
mengindikasikan bahwa peserta didik tersebut apakah materi yang dijasikan kontekstual sesuai
termotivasi dalam proses pembelajaran tersebut. dengan lingkungan sosial dan tempat tinggal
Berdasarkan hasil analisis data seperti mereka. Semakin besar tingkat relevansi ini maka
yang ditujukkan pada tabel di atas, untuk aspek dapat dipastikan bahwa motivasi belajar peserta
perhatian (attention) diperoleh skor rata-rata didik akan semakin baik.
sebesar 82,47. Jika diinterpretasikan dengan Untuk aspek relevansi, rata-rata peserta
didik berada pada kategori sangat baik dengan
519
Ansumarwaty & Busyairi (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 517 – 521
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.243

perolehan skor sebesar 85,41. Permainan optimisme bagi siswa dalam belajar, cenderung
tradisional kelereng merupakan permainan yang akan mendorong seseorang untuk tertarik belajar
familiar dan sering dimainkan oleh peserta didik dan merasa semua yang dibutuhkan oleh peserta
terutama mereka yang tinggal di pedesaan. didik dapat terfasilitasi. Hal inilah yang membuat
Dengan kata lain, contoh atau konten yang rasa puas pada diri peserta didik berada pada
disajikan dalam pembelajaran bersifat kategori sangat baik. Hal ini dibuktikan dari
kontekstual bagi peserta didik. Oleh karena itu, pernyataan peserta didik bahwa “ Pembelajaran
jika ditinjau dari sudut pandang kognitif, dalam dengan video tersebut sangat memuaskan dan
schema (struktur kognitif dasar) mereka sudah mudah dipahami”.
tertanam pengetahuan tentang pristiwa tumbukan Dari hasil analsisis data dan pembahasan di
yang terjadi antara dua buah kelereng atau lebih. atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan
Hanya saja mereka belum terbiasa menganalisis permainan tradisional kelereng dalam bentuk
konsep fisika yang terdapat dalam pristiwa video stop motion dapat membuat motivasi
tersebut. Oleh karena itu, ketika mereka diajak belajar peserta didik khususnya pada materi
untuk menganalisis konsep fisika yang terjadi hukum kekekalan momentum berada pada
ketika dua buah kelereng bertumbungan, peserta kategori sangat baik. Sehingga dapat diambil
didik merasa lebih tertarik karena memiliki rasa sebuah kesimpulan bahwa penggunaan
keingintahuan yang tinggi mengenaik kejadian permainan tradisional kelereng dalam bentuk
tersebut. Proses inilah yang membuat motivasi video stop motion dapat digunakan sebagai salah
belajar mereka khususnya untuk aspek relevansi satu alternatif media pembelajaran di kelas.
berada pada kategori sangat baik. Hal ini
diperkuat oleh tanggapan peserta didik pada saat KESIMPULAN
mereka diberi angket yaitu: ”video pembelajaran
dengan menggunakan permainan tradisional Berdasarkan hasil analisis data seperti
kelereng cocok diterapkan untuk menjelaskan yang sudah dipaparkan di atas dapat disimpulkan
tentang materi kekekalan momentum, karena bahwa video stop motion pada permainan
permainan tersebut sangat familiar bagi peserta tradisional kelereng dapat digunakan sebagai
didik”. salah satu alternatif media pembelajaran yang
Begitu juga untuk aspek percaya diri juga dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi
berada pada ketegori sangat baik dengan belajar siswa.
perolehan skor rata-rata sebesar 84,13. Konsep Penelitian ini merupakan penelitian
percaya diri terkait dengan keyakinan pribadi pendahuluan yaitu hanya sampai pada melihat
bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk gambaran bagaimana tanggapan dan motivasi
melakukan suatu tugas yang diberikan padanya. belajar siswa jika mereka diajarkan dengan
Rasa percaya diri pada peserta didik dapat dilihat menggunakan video stop motion. Oleh karena itu,
dari sikap mereka yang tidak merasa takut peneliti sangat mengharapkan kepada peneliti
mengikuti pelajaran, optimis mampu selanjutnya dapat melihat bagaimana hasil
menyelesaikan soal hukum kekekalan belajar siswa jika diajarkan dengan
momentum, berani bertanya kepada guru jika ada menggunakan media pembelajaran serupa. Tim
hal belum dipahami, dan berani menyampaikan peneliti sangat berterima kasih kepada Himpunan
pendapat (Bakker, 2004). Mahasiswa Pendidikan Fisika (HIMAFis)
Permainan tradisonal kelereng merupakan Universitas Mataram yang sudah mendanai
bukan sesuatu yang baru bagi siswa. Hal inilah penelitian ini melalui kegiatan lomba
yang membuat mereka lebih percaya diri dalam kepenulisan jurnal ilmiah tahun 2021.
berargumentasi dan merasa optimis dapat
menyelesaian permsalahan yang akan diberikan REFERENSI
kepadanya. Selain itu, keterlibatan peserta didik
dalam proses pembelajaran juga dapat membuat Bakker, A. (2004). Design Research in Statistic
kepercayaan diri peserta didik meningkat. Education on Symbolizing and Computer
Untuk aspek kepuasan berkaitan dengan Tools. Amersfoort: Wilco
perasaan peserta didik yang merasa bahwa semua
kebutuhannya dapat difasilitasi dalam setiap Cahyati, N. (2017). Pengaruh Model Cooperative
proses pembelajaran.Pemberian contoh yang Learning Tipe Numbered Head Together
kontekstual, Iklim belajar yang menyenangkan, (Nht) Dengan Metode Tutor Sebaya (Peer
tidak mengancam, memberi semangat dan sikap Tutoring) Terhadap Peningkatan Hasil
520
Ansumarwaty & Busyairi (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 517 – 521
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.243

Belajar Siswa Kelas X Man 4 Bantul Pada Ramadhani, A. (2014). Perbandingan Strategi
Materi Momentum, Impuls, Dan Pembelajaran Teacher Centered Learning
Tumbukan. Skripsi. Yogyakarta : Uin Dengan Student Centered Learning
Sunan Kalijaga.Retrieved from : Terhadap Hasil Belajar Pada Mata
https://digilib.uinsuka.ac.id/id/eprint/2972 Pelajaran Tarikh Siswa Kelas Viii Smp
8/ Muhammadiyah 4 Surakarta. Naskah
Artikel Publikasi. Surakarta : Universitas
Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Muhammadiyah Surakarta. Retrieved
Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida from : http://eprints.ums.ac.id
Journal. 5(2 ) : 173. Retrieved from
https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/lant Sari, N., Sunarno, W., & Sarwanto (2016).
anida/article/view/2838/2064. Analisis Motivasi Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah
G. Hoban and W. Nielsen (2014). Creating a Atas. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.
narrated stop-motion animation to explain 3 (1). 18 -20. DOI :
science: The affordances of Slowmation 10.24832/jpnk.v3i1.591
for generating discussion. Teaching and
Teacher Education. Vol. 42 pp. 68-78. Suryabrata, S. (2011). Psikologi Pendidikan.
Doi : Jakarta: Rineka Cipta.
https://doi.org/10.1016/j.tate.2014.04.007.
Sardiman (2009). Intraksi Dan Motivasi Belajar
Karim, S., Saepuzaman, D., & Sriyansyah, S. P. Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
(2016). The Learning Reconstruction of
Particle System and Linear Momentum TIMSS (2015). Mathematics Framework. 2015.
Conservation in Introductory Physics Diakses pada tanggal 24 September 2021,
Course. In Journal of Physics: dari.Retrieved from :
Conference Series, 739(1), 01211. https://timss.bc.edu/timss2015/downloads
Doi:10.1088/1742-6596/739/1/012111. /T15_Frameworks_Full_Book.pdf

Liu. K. T. Sun, C. H. Wang and M. C. (2017). Tilaar, H.A.R. (2006). Standarisasi Pendidikan
Stop motion to Foster Digital Literacy in Nasional: Suatu Tinjauan Kritis. Jakarta:
Elementary School. Comunicar. 25 (51). Rineka Cipta.
93-103. Doi: https://doi.org/10.3916/C51-
2017-09 Yakin, Ainul (2015). Pengaruh Media Stop
Motion Terhadap Pemahaman Konsep
N J Fratiwi, S A Amalia, E Suhendi, I Kaniawati, Hidrologi Air Siswa Kelas V SDN
A Samsudin, S R Hidayat, A Gununggangsir II Beji Pasuruan. Skripsi.
Zulfikar, F N Sholihat , D S Jubaedah, A H Malang: Universitas Islam Negeri
Setyadin, M G Purwanto, M H Maulana MalikIbrahim. Retrieved from :
Muhaimin, S S Bhakti, and N F Afif. http://etheses.uinmalang.ac.id/2928/1/111
(2019). Diagnosis of Student’s 40092.pdf.https://gpswisataindonesia.info
Misconception on Momentum and /sejarahpermainan-tradisional-kelereng-
Impulse Trough Inquiry Learning with gundu/
Computer Simulation (ILCS). Journal of
Physics.12 (4) : 1-3. Doi:10.1088/1742-
6596/1204/1/012073.

Prima, E. C., Mawaddah, M., Winarno, N., &


Sriwulan, W. (2016). Kinematics
investigations ofcylinders rolling down
a ramp using tracker. In AIP Conference
Proceedings (Vol. 1708, No. 1, p.
070010). 1-3. Doi: 10.1063/1.4941183.

521

Anda mungkin juga menyukai