Skenario 2
Tn Y rawat di bangsal bedah pada tgl 5 agustus jam 10.00 WIB menjalani operasi laparatomi.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 5 agustus jam 16.00 WIB kondisi Tn Y semakin lemah
pu!at dari pemeriksaan tanda "ital didapatkan data Tekanan #arah dengan tensimeter tak
terukur tekanan darah se!ara palpasi $0 mm%g nadi 10& '(mnt dengan kekuatan lemah.
)emeriksaan kesadaran *+S, -$$/. Terdapat sianosis dari pemeriksaan kadar %b didapatkan
data 6 gr. 2kral teraba dingin dari pemeriksaan nail bed pressure didapatkan data !apillar3
re4ill detik. %asil konsultasi dengan dokter bedah saat itu juga Tn Y harus dikirim ke ruang
I+ untuk mendapatkan perawatan se!ara intensi4. Saat tiba di I+ Tn Y segera ditidurkan
posisi tlendernburg kepala dimiringkan terapi !airan 3ang se!ara kombinasi antara !ristaloid
dengan koloid dan diprogramkan tran4usi darah. Tn Y juga dilakukan pemasangan kateter
pemasangan +/) terapi oksigen melalui masker 6 l(mnt dan pemberian obat "aso!ontri!tor
melalui siring pump.
Step 1
1. 2pa 3ang dimaksud nail bed pressure7
Suatu pemeriksaan dengan melakukan penekanan pada kuku dan normaln3a 8 detik
. 2pa 3ang dimaksud dengan !ristaloid7
Suatu elektrolitdan merupakan molekul ke!il 3ang si4atn3a isotonik dan dapat
meningkatkan "olume darah dan meningkatkan %b. +ontohn3a, 9: ;a!l
$. 2pa 3ang dimaksud koloid7
Terapi !airan 3ang molekuln3a besar dan bersi4at hipertonis dan ber4ungsi untuk
mempertahankan !airan intra"askuler. +ontohn3a, albumin
<. 2pa 3ang dimaksud dengan "aso!onstriktor7
Suatu obat 3ang berguna untuk men3empitkan pembuluh darah
5. 2pa 3ang dimaksud +/)7
+entral "enous pressure merupakan tekanan "ena !entral
6. 2pa 3ang dimaksud dengan tlendenburg7
Suatu posisi 3ang kaki lebih tinggi dari kepala
Step 2
1. =enapa tekanan darah diukur menggunakan tensimeter tidak terukur 7
. =enapa pasien diposisikan posisi tlendenburg dan kepalan3a harus dimiringakan7
$. =enapa Tn.Y diberi terapi kristaloid dan koloid7
<. =enapa pada TnY dilakukan pemasangan kateter7 Indikasi dan tujuan itu apa7
5. Bagaimana !ara menghitung tekanan darah dengan menggunakan palpasi7
6. =enapa kondisi Tn.Y semakin lemah dan pu!at7
>. =enapa padda Tn.Y bisa mun!ul tanda?tanda s3ok setelah menjalani operassi laparatomi
termasuk jenis s3ok apakah dalam skenario itu bagaimana !ara membedakan jenis?jenis
s3ok7
&. =enapa pada Tn.Y *+S n3a semakin menurun7
@. =enapa padda Tn.Y setelah menjalani operassi %b n3a turun menjadi 6 g7
Step 3 & 4
1. =arena pada pasien ini mengalami hipotensi !ukup rendah karena susah untuk
dilakukan pengukuran tekanan darah. Aadi pada pasien ini dilakukan pengukuran
menggunakan tensimeter tidak terukur.
. )asien diposisikan kaki lebih rendah daripada kepala hal ini bertujuan untuk memperlan!ar
sirkulasi darah ke organ "ital 3aitu otak serta pasien diposisikan miring karena pada
penurununan kesadaran jika terjadi muntah maka tidak akan men3ebabkan terjadin3a
aspirasi.
$. +airan kristaloid untuk resusitasi !airan untuk mengisi !airan pada pasien untuk
men3eimbangkan !airan dan !airann3a sama dengan !airan tubuh si4atn3a isotonik. =oloid
merupakan terapi !airan 3ang molekuln3a besar dan bersi4at hipertonis dan ber4ungsi untuk
mempertahankan !airan intra"askuler. +ontohn3a, albumin
<. =lien dipasang kateter bertujuan untuk memantau keseimbangan !airan dan juga untuk
mengetahui !airan 3ang diberikan apakah sudah !ukup atau tidak serta memantau input dan
outputn3a.
5. +ara mengukur tekanan darah darah dengan palpasi 3aitu dengan meraba nadi terbesar
nadi radialisC dan merasakan den3utan paling kuat dan tidak menggunakan stetoskop.
6. =ondisi pesien semakin lemah dan pu!at karena sirkulasi darah mengalami penurunan
sehingga sirkukasi darah ke peri4er terhambat sehingga terjadi penurunan karena
penurunan tersebut maka metabolisme nutrisi tidak sampai ke jaringan dan juga terjadi
penurunan %b sehingga didapatkan tanda pu!at pada pasien.
>. )ada skenario tersebut pasien mengalami operasi laparatomi sehinggga terjadi peradarahan
dari perdarahan tersebut men3ebabkan pasien kehilangan ban3ak darah sehingga %b
mengalami penurunan dibawah normal sehingga suplai darah 3ang berisi D dan nutrisi
mengalami penurunan ke jaringan sehingga metabolisme di dalam sel mengalami
penurunan sehingga terjadi akral dingin. Selain itu tanda dari s3ok adalah hipotensi hal ini
terjadi karena pasien mengalami perdarahan sehingga terjadi penurunan "olume
intra"askuler sehingga terjadi tahan pada peri4er berkurang dan juga terjadi berkurangn3a
!ardia! output. S3ok ini merupakan jenis s3ok hipo"olemik.
&. *+S menurun karena suplai darah ke otak menurun sehingga terjadi gangguan per4usi ke
otak sehingga metabolisme di otak tidak adekuat sehingga *+S menurun.
@. )asien mengalami penurunan %b karena pada pasien ini mengalami s3ok hipo"olemik
men3ebabakna darah dalam tubuh berkurrang sehingga otomatis %b mengalami
penururnan.
10. )emeriksaan nail bed pressure digunakan untuk mengetahui darah ke peri4er apakah darah
tersebut dapat ke pembuluh darah peri4er atau tidak kemudian untuk mengetahu kadar
oksigen dalam darah.
11. +ara penanganan s3ok 3aitu dengan memantau !aiaran memposisikan tlendenburg dan
kepala miring jika siansosis diberi oksigen kemusdian diberikan selimut tebal
1. 2gar obat 3ang dimasukkan dalam tubuh dapat dimasukkan dengan tepat.
1$. Indikasi dan tujuan pemasangan +/) adalah untuk monitoring T# pemberian obat nutrisi
parenteral
1<. %ipotensi terjadi karena tahanan pembuluh darah berkurang sehingga terjadi "asodilatasi
kemudian berkurangn3a "olume dan !ardia! output menurun sehingga terjai hipotensi.
15. =arena kalau liter han3a menghasilkan <?< masker 5? 55 rebeathing 100. Aadi
kalau pasien diberi 6 liter (masker untuk memper!epat sirkulasi oksigen keseluruh tubuh.
Step 5
1. ntuk mengetahui pengertian s3ok
. ntuk mengetahui jenis?jenis s3ok
$. ntuk mengetahui etiologi s3ok
<. ntuk mengetahui pato4isiologi s3ok
5. ntuk mengetahui mani4estasi klinis pada pasien s3ok
6. ntuk mengetahui !ara penanganan s3ok
>. ntuk mengetahui pemberian terapi oksigen
&. ntuk mengetahui pemasangan dan perhitungan +/)
@. ntuk mengetahui data penunjang pada pasien s3ok
10. ntuk mengetahui penatalaksanaan pada pasien 3ang mengalami s3ok
11. ntuk mengetahui asuahan keperawatan pada pasien s3ok
Step 6
Sel4 stud3
Step 7
2. #e4inisi S3ok
Sho!k adalah gangguan sirkulasi 3ang ditimbulkan oleh !edera ( sakit berat dan sebagian
besar terjadi akibat penurunan "olume darah Sue hin!hli44E 1@@@. =amus =eperawatanC
Sho!k adalah sebagai kondisi kompleks 3ang mengan!am jiwa 3ang di tandai dengan
tidak adekuatn3a aliran darah ke jaringan dan sel?sel tubuh 9i!e 1@@1C Brunner F
Suddart 001C
Aadi dapat disimpulkan bahwa sho!k itu merupakan ketidakadekuatan sirkulasi oksigen
sehingga per4usi jaringan mengalamu penurunan.
B. -tiologi
enurut Toni 2shadi 006 S3ok hipo"olemik 3ang dapat disebabkan oleh hilangn3a
+. )ato4isiologi
%ipo"olemia diawali oleh mekanisme kompensasi tubuh. #en3ut jantung dan resistensi
"askuler meningkat sebagai akibat dari dilepaskann3a katekolamin dari kelenjar adrenal.
+urah jantung dan tekanan per4usi jaringan meningkat. Sehingga terjadi penurunan
tekanan hidrostatik kapiler !airan interstitiel berpindah kedalam kompartemen pembuluh
darah. %ati dan limpa menambah "olume darah dengan melepaskan sel?sel darah merah
dan plasma.
Sistem kardio"askuler berespon dengan !ara melakukan redistribusi darah ke otak
jantung dan ginjal dan per4usi berkurang pada kulit otot dan saluran gastrointestinal. #i
ginjal renin menstimulasi dirilisn3a aldosteron dan retensinatrium dan menahan airC di
mana hormon antidiuretik 2#% atau "asopressinC dari kelenjar ptiuitari posterior
meningkatkan retensi air.
Sistem hematologi mengakti"asi kaskade koagulasi dan mengkontraksikan pembuluh
darah 3ang terluka dengan pelepasan tromboksan 2 3ang lokal. Selain itu trombosit
terakti"asi dan membentuk sebuah bekuan 3ang imatur di sumber perdarahan. )embuluh
darah 3ang rusak mengekspos kolagen 3ang se!ara signi4ikan men3ebabkan deposisi
4ibrin dan stabilisasi bekuan darah tersebut.
#ibutuhkan kurang lebih < jam untuk men3elesaikan 4ibrinasi bekuan darah dan bentuk
3ang matang. Bagaimanapun mekanisme kompensasi ini terbatas. 2pabila!airan dan
darah berkurang dalam jumlah 3ang besar atau berlangsung terus?menerus mekanisme
kompensasi pun gagal men3ebabkan penurunan per4usi jaringan. Terjadi gangguan
dalam penghantaran nutrisi ke dalam sel dan terjadi kegagalan metabolisme sel.
)ada s3ok konsumsi oksigen dalam jaringan menurun akibat berkurangn3a aliran darah
3ang mengandung oksigen atau berkurangn3a pelepasan oksigen ke dalam jaringan.
=ekurangan oksigen di jaringan men3ebabkan sel terpaksa melangsungkan metabolisme
anaerob dan menghasilkan asam laktat. =easaman jaringan bertambah dengan adan3a
asam laktat asam piru"at asam lemak danketon Stene?*iese!ke 1@@1C.
Yang penting dalam klinik adalah pemahaman kita bahwa 4okus perhatian
s3ok hipo"olemik 3ang disertai asidosis adalah saturasi oksigen 3ang perlu diperbaiki
serta per4usi jaringan 3ang harus segera dipulihkan dengan penggantian !airan. 2sidosis
merupakan urusan selanjutn3a bukan prioritas utama.
#. Tahap?tahap s3ok
=arena si4at?si4at khas dari s3ok sirkulasi dapat berubah pada berbagai derajat keseriusan
enurut *u3ton 1@@>C s3ok dibagi dalam tida tahap utama 3aitu,
1. Tahap nonprogresi4 atau tahap kompensasiC sehingga mekanisme kompensasi
sirkulasi normal akhirn3a akan men3ebabkan pemulihan sempurna tanpa dibantu
terapi dari luar.
. Tahap progresi4 ketika s3ok menjadi semakin buruk sampai timbul kematian.
$. Tahap ire"ersibel ketika s3ok telah jauh berkembang sedemikian rupa sehingga semua
bentuk terapi 3ang diketahui tidak mampu lagi menolong penderita meskipun pada
saat itu orang tersebut masih hidup.
=eadaan s3ok akan melalui tiga tahapan mulai dari tahap kompensasi masih dapat
ditangani oleh tubuhC dekompensasi sudah tidak dapat ditangani oleh tubuhC dan
ire"ersibel tidak dapat pulihC. Wolak - *rant -A %ardin S9. Sho!k. In , =aplow 9
%ardi S9 editors. +riti!al +are ;ursing , S3nerg3 Gor Dptimal Dut!ome. :ondon , Aones
and BartlettE 00>.%al. <$?55C
1. Tahap kompensasi
2dalah tahap awal s3ok saat tubuh masih mampu menjaga 4ungsi normaln3a. Tanda atau
gejala 3ang dapat ditemukan pada tahap awal seperti kulit pu!at peningkatan den3ut nadi
ringan tekanan darah normal gelisahdan pengisian pembuluh darah 3ang lama. *ejala?
gejala pada tahap ini sulit untuk dikenali karena biasan3a indi"idu 3ang mengalami s3ok
terlihat normal.
. Tahap dekompensasi
#imana tubuh tidak mampu lagi mempertahankan 4ungsi?4ungsin3a. Yang terjadi adalah
tubuh akan berupa3a menjaga organ?organ "ital 3aitu dengan mengurangi aliran darah ke
lengan tungkai dan perut danmengutamakan aliran ke otak jantung dan paru. Tanda dan
gejala 3ang dapat ditemukan diantaran3a adalah rasa haus 3ang hebat peningkatan
den3ut nadi penurunan tekanan darah kulit dingin pu!at serta kesadaran 3ang mulai
terganggu.
$. Tahap ire"ersibel
#imana kerusakan organ 3ang terjadi telah menetap dan tidak dapat diperbaiki. Tahap ini
terjadi jika tidak dilakukan pertolongan sesegera mungkin maka aliran darah akan
mengalir sangat lambat sehingga men3ebabkan penurunan tekanan darah dan den3ut
jantung. ekanisme pertahanan tubuh akan mengutamakan aliran darah ke otak dan
jantung sehingga aliran ke organ?organ seperti hati dan ginjal menurun. %al ini 3ang
menjadi pen3ebab rusakn3a hatimaupun ginjal. Walaupun dengan pengobatan 3ang baik
sekalipun kerusakan organ 3ang terjadi telah menetap dan tidak dapat diperbaiki.
-. =omplikasi
2khirn3a jika s3ok terus berlanjut kerusakan organ akhir terjadi 3ang
men!etuskan sindroma distres respirasi dewasa gagal ginjal akut koagulasi intra"askuler
diseminata dan gagal multiorgan 3ang men3ebabkan kematian. =ole!ki ). %3po"olemi!
Sho!k. @ #esember 01. #iunduh dari, http,((emedi!ine.meds!ape.!om(arti!le(>601<5?
o"er"iew. 1 aret 01C
%ipo"olemia dianggap menimbulkan !edera "askular al"eolus akibat anoksia sel.
#I+ terjadi akibat penggunaan )9+ tanpa plasma dalam resusitasi selama s3ok
perdarahan hipo"olemik akibat koagulopati dilusional.
- =erusakan ginjal
- =erusakan otak
- *angren dari lengan atau kaki kadang?kadang mengarah ke amputasi
- Serangan jantung
G. #iagnosis
2namnesis pada pasien s3ok hipo"olemik terutama untuk menentukan
pen3ebabn3a. )asien biasan3a mengeluh haus berkeringat dan kesulitan berna4as.
=esadaran pasien umumn3a normal ke!uali pada s3ok berat pasien menjadi apatis atau
kebingungan. ntuk diagnosis klinis s3ok dapat ditemukan hipotensi dan tanda klinis
iskemi organ. Tanda klinis ini tidak sensiti4 pada kehilangan darah 3ang sedikit.
Sensiti"itas ini dapat dinilai dengan menggunakan indeks s3ok 3aitu 4rekuensi jantung
dibagi dengan tekanan darah sistolik. =linisi dapat menentukan s3ok bila terdapat
penurunan tekanan darah sistolik di bawah @0 mm%g atau penurunan tekanan darah lebih
dari <0 mm%g di bawah tekanan darah sebelum s3ok dengan penurunan tekanan nadi.
%arijanto -. )anduan Tatalaksana Terapi +airan )erioperati4. Aakarta , )) I#S2IE
00@.%al.C
#iagnosis klinis dari s3ok hipo"olemik tidak sulit bila ditemukan hipotensi dan
kehilangan !airan 3ang terlihat seperti pada trauma misaln3a 4rakturC perdarahan saluran
!erna dan paru luka bakar dan diare. )erdarahan internal akibat ruptur aneurisma aorta
trauma tumpul abdomen dan hemotoraks sulit didiagnosa ke!uali dari anamnesis dan
tanda 4isik 3ang n3ata seperti redup pada perkusi dada n3eri dan distensi abdomen
menunjukkan kemungkinan adan3a perdarahan internal. )ada kasus perdarahan saluran
!erna bagian atas harus di!ari tanda?tanda pen3akit hati kronis seperti eritema palmar
spider nevi, dan hipertensi portal asitesC karena hal ini dapat menunjukkan perdarahan
"arises 3ang men3ebabkan s3ok hipo"olemik. Warna ke!oklatan pada telapak tangan dan
membran mukosa menunjukkan adan3a insu4isiensi adrenokortikal serta adan3a bau
aseton pada udara ekspirasi menunjukkan diabetes mellitus 3ang tidak terkontrol
ketoasidosisC.
Tabel 1. #erajat S3ok %ipo"olemik setelah )erdarahan
+lass +lass II +lass +lass
I III I/
Blood >50 >50? 1500? 000
loss 1500 000
m:C
Blood 15 15? $0? <0
loss C $0 <0
%eart 8100 100 10 1<0
rate(min
S3stoli! ;om ;ormal #e!rea #e!rea
Blood al sed sed
)ressure
)ulse ;orm #e!rea #e!rea #e!rea
)ressure al sed sed sed
9espirat 1<?0 0?$0 $0?<0 8$5
or3 rate
+apilar3 #ela3 #ela3e #ela3e #ela3e
re4ill ed d d d
rine $0 0?$0 5?15 inim
ouput al
m:(hrC
ental Slight 2n'iou +on4us +on4us
status l3 s ed ed and
an'io lethargi
us !
Sumber, )arillo A- #ellnger 9). +riti!al +are edi!ine, )rin!iple and anagement in
the 2dult. $rd -dition.p.<@@.+op3right -lse"ierE 00&.
2. )enatalaksanaan
)enatalaksanaan s3ok dimulai dengan tindakan umum 3ang bertujuan untuk memperbaiki
per4usi jaringanE memperbaiki oksigenasi tubuhE dan mempertahankan suhu tubuh. Tindakan
ini tidak bergantung pada pen3ebab s3ok. #iagnosis harus segera ditegakkan sehingga dapat
diberikan pengobatan kausal.
1 elihat keadaan sekitar apakah berbaha3a danger C baik untuk penolong maupun
3ang ditolong !ontoh keadaan berbaha3a , di tengah kobaran apiC
Buka jalan napas korban dan pertahankan kepatenan jalan na4as 2irwa3C
6 +egah hipotermi dengan menjaga suhu tubuh pasien tetap hangat misal dengan
selimutC
> :akukan penanganan !edera pasien se!ara khusus selama menunggu bantuan medis
tiba. )eriksa kembali perna4asan den3ut jantung suhu tubuh korban dari hipotermiC
setiap 5 menit.
Segera menghentikan perdarahan 3ang terlihat dan mengatasi n3eri 3ang hebat 3ang juga
bisa merupakan pen3ebab s3ok. )ada s3ok septik sumber sepsis harus di!ari dan
ditanggulangi.
:angkah?langkah 3ang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama dalam menghadapi
s3ok,
? Posisi Tubuh
1 )osisi tubuh penderita diletakkan berdasarkan letak luka. Se!ara umum posisi
penderita dibaringkan telentang dengan tujuan meningkatkan aliran darah ke organ?
organ "ital.
2pabila terdapat trauma pada leher dan tulang belakang penderita jangan digerakkan
sampai persiapan transportasi selesai ke!uali untuk menghindari terjadin3a luka 3ang
lebih parah atau untuk memberikan pertolongan pertama seperti pertolongan untuk
membebaskan jalan napas.
$ )enderita 3ang mengalami luka parah pada bagian bawah muka atau penderita tidak
sadar harus dibaringkan pada salah satu sisi tubuh berbaring miringC untuk
memudahkan !airan keluar dari rongga mulut dan untuk menghindari sumbatan jalan
na4as oleh muntah atau darah. )enanganan 3ang sangat penting adalah me3akinkan
bahwa saluran na4as tetap terbuka untuk menghindari terjadin3a as4iksia.
< )enderita dengan luka pada kepala dapat dibaringkan telentang datar atau kepala agak
ditinggikan. Tidak dibenarkan posisi kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainn3a.
5 =alau masih ragu tentang posisi luka penderita sebaikn3a penderita dibaringkan
dengan posisi telentang datar.
6 )ada penderita?penderita s3ok hipo"olemik baringkan penderita telentang dengan
kaki ditinggikan $0 !m sehingga aliran darah balik ke jantung lebih besar dan tekanan
darah menjadi meningkat. Tetapi bila penderita menjadi lebih sukar berna4as atau
penderita menjadi kesakitan segera turunkan kakin3a kembali.
? Pertahankan Respirasi
1 Bebaskan jalan napas. :akukan penghisapan bila ada sekresi atau muntah.
Tengadah kepala?topang dagu kalau perlu pasang alat bantu jalan na4as
Gudel/oropharingeal airwayC.
• -le"asi ( ditinggikan
etode lain termasuk pembidaian dan penggunaan pneumati! anti s3ok garment
)2S*C. )enggunaan turniket adalah !ara terakhir apabila !ara diatas telah ditempu dan
keadaan pasien dalam keadaan s3ok berat untuk men3elamatkan korban.Setelah
perdarahan diatasi selanjutn3a adalah memperbaiki kekurangan !airan intra"askuler
dengan memberikan !airan dalam jumlah 3ang !ukup dalam waktu 3ang singkat.
mumn3a !airan 3ang diberikan adalah 9inger laktat 0?<0!!(kgBB 3ang diberikan
dalam 10?15 menit.)emberian !airan dapat diulangi 1? kali tergantung situasi.hal lain
3ang perlu diperhatikan adalah pemasangan in4use.)ilih jarum serta slang in4use ukuran
besar sehingga memungkinkan pemberian trans4use dengan lan!ar.2mbil sample darah
untuk pemeriksaan !ross test apabila tans4usi darah harus diberikan.
Supa3a tidak mudah terjadi phlebitis dan aman pilih pembuluh darah 3ang !ukup
besar seperti "ena mediana !ubiti. indari pemasanagn in4use dikaki. Bila perlu jangan
ragu untuk men!ari "ena dengan "ena seksi ( "enous !atdown.pada anak dibawah 6 tahun
dapat dibrikan in4use melalui jarum khusus 3ang dimasukkan intraoseus pada tulang tibia
bagian medial.
#ari respon terhadap pemberian !airan dapat diperkirakan berat ringann3a perdahan
3ang timbul serata tindakan lebih lanjut 3ang diperlukan termasuk pemberian trans4use
dan tindakan bedah.
B. 2suhan =eperawatan
1. )engkajian
. #iagnosa keperawatan
a. )erubahan per4usi jaringan serebral kardiopulmonal peri4erC
berhubungan dengan penurunan !urah jantung.
b. )enurunan !urah jantung berhubungan dengan 4aktor mekanis preload
a4terload dan kontraktilitas miokardC
!. =erusakan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler pulmonal
d. 2sietas ( takut berhubungan dengan an!aman biologis 3ang aktual atau
potensial
$. Inter"ensi =eperawatan
a. )erubahan per4usi jaringan serebral kardiopulmonal peri4erC
berhubungan dengan penurunan !urah jantung
1C Tujuan ,
)er4usi jaringan dipertahankan dengan kriteria ,
o Tekanan darah dalam batas normal
o %aluaran urine normal
o =ulit hangat dan kering
o ;adi peri4er kali suhu tubuh
C 9en!ana tindakan
o =aji tanda dan gejala 3ang menunjukkan gangguan per4usi jaringan
o )ertahankan tirah baring penuh bedrest totalC dengan posisi
ekstremitas memudahkan sirkulasi
o )ertahankan terapi parenteral sesuai dengan program terapi seperti darah
lengkap plasmanat tambahan "olume
o kur intake dan output setiap jam
o %ubungkan kateter pada sistem drainase gra"itasi tertutup dan lapor dokter
bila haluaran urine kurang dari $0 ml(jam
o Berikan obat?obatan sesuai dengan program terapi dan kaji e4ek obat serta
tanda toksisitas
b. )enurunan !urah jantung berhubungan dengan 4aktor mekanis preload a4terload
dan kontraktilitas miokardC
1C Tujuan
=lien memperlihatkan peningkatan !urah jantung dengan kriteria ,
o Tanda?tanda "ital dalam batas normal
o +urah jantung dalam batas normal
o )erbaikan mental
C 9en!ana tindakan
o )ertahankan posisi terbaik untuk meningkatkan "entilasi optimal dengan
meninggikan kepala tempat tidur $0 60 derajat
o )ertahankan tirah baring penuh bedrest totalC
o )antau -=* se!ara kontinu
o )ertahankan !airan parenteral sesuai dengan program terapi
o )antau "ital sign setiap jam dan laporkan bila ada perubahan 3ang drastis
o Berikan oksigen sesuai dengan terapi
o Berikan obat?obatan sesuai dengan terapi
o )ertahankan klien hangat dan kering
o 2uskultasi bun3i jantung setiap sampai < jam sekali
o Batasi dan ren!anakan akti4itas E berikan waktu istirahat antar prosedur
d. 2nsietas ( takut berhubungan dengan an!aman biologis 3ang aktual atau potensial
1C Tujuan
2nsietas ( rasa takut klien terkontrol dengan kriteria ,
o =lien mengungkapkan penurunan ansietas
o =lien tenang dan relaks
o =lien dapat beristirahat dengan tenang
C 9en!ana tindakan
o Tentukan sumber?sumber ke!emasan atau ketakutan klien
o Aelaskan seluruh prosedur dan pengobatan serta berikan penjelasan 3ang
ringkas bila klien tidak memahamin3a
o Bila ansietas sedang berlangsung temani klien