Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

SYOK HIPOVOLEMIK
A. Definisi
Syok merupakan suatu keadaan dimana terjadi kegagalan sirkulasi akut yang
parah. Syok adalah kondisi dimana tekanan darah turun sedemikian rendah sehingga
aliran darah ke jaringan tidak lagi dapat dipertahankan secara adekuat (Sherwood
L.2001). syok hipovolemik merujuk pada suatu keadaan dimana terjadi kehilangan
cairan tubuh dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ ailure akibat perusi
yang tidak adekuat (Smelt!er" 2001). Syok hipovolemik merupakan kondisi medis
atau bedah dimana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada
kegagalan beberapa organ" disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan
berakibat pada perusi yang tidak adekuat.
B. Etiologi syok
1. #enyebab trauma dapat terjadi oleh karena trauma tembus atau trauma benda
tumpul. $rauma yang sering menyebabkan syok hemoragik adalah sebagai berikut%
laserasi dan ruptur miokard" laserasi pembuluh darah besar" dan perlukaan organ
padat abdomen" raktur pelvis dan emur" dan laserasi pada tengkorak.
2. &elainan pada pembuluh darah yang mengakibatkan banyak kehilangan darah
antara lain aneurisma" diseksi" dan malormasi arteri'vena.
(. &elainan pada gastrointestinal yang dapat menyebabkan syok hemoragik antara
lain% perdarahan varises oesoagus" perdarahan ulkus peptikum" )allory'*eiss
tears" dan istula aortointestinal.
+. &elainan yang berhubungan dengan kehamilan" yaitu kehamilan ektopik
terganggu" plasenta previa" dan solutio plasenta. Syok hipovolemik akibat
kehamilan ektopik umum terjadi. Syok hipovolemik akibat kehamilan ektopik
pada pasien dengan tes kehamilan negati jarang terjadi" tetapi pernah dilaporkan.
$abel 1. &ondisi #asien Syok ,ipovolemik
Kondisikondisi y!ng Mene"#!tk!n P!sien #!d! Risiko Syok Hi#o$ole"ik
kehilangan cairan eksternal
#erpindahan cairan internal
$rauma
#embedahan
)untah'muntah
-iare
-iuresis
-iabetes .nsipidus
,emoragi internal
Luka bakar
/sites
#eritonitis
Sumber % Smelt!er" 2001
%. M!nifest!si Klinis
1. hipotensi" tekanan sistolik 0 10 mm,g
2. hipotensi perier" kulit teraba dingin" lembab" nadi kecil dan cepat
(. /gitasi
+. /kral dingin
2. #enurunan konsentrasi
3. #enurunan kesadaran
4. #enurunan atau tidak ada keluaran urine
5. Lemah
1. *arna kulit pucat
10. 6apas cepat
11. 7erkeringat
D. &!'!#!n Syok Hi#o$ole"ik
#erbedaan antara kelas'kelas syok hemoragik mungkin tidak terlihat jelas pada
seorang penderita" dan penggantian volume harus diarahkan pada respon terhadap
terapi semula dan bukan dengan hanya mengandalkan klasiikasi awal saja. System
klasiikasi ini berguna untuk memastikan tanda'tanda dini dan patoisiologi keadaan
syok. (/$LS" 2001)
&lasiikasi #enemuan &linis #engelolaan
&elas . % kehilangan volume
darah 0 12 8 97:
,anya takikardi minimal"
nadi 0 100 kali;menit
$idak perlu penggantian
volume cairan secara .:<-
&elas .. % kehilangan
volume darah 12 = (0 8
97:
$akikardi (>120 kali;menit)"
takipnea ((0'+0 kali;menit)"
penurunan pulse pressure"
penurunan produksi urin
(20'(0 cc;jam)
#ergantian volume darah
yang hilang dengan cairan
kristaloid (?L atau 6a@l
0"18) sejumlah ( kali
volume darah yang hilang
&elas ... % kehilangan
volume darah (0 ' +0 8
97:
$akikardi (>120 kali;menit)"
takipnea ((0'+0 kali;menit)"
perubahan status mental
(conused)" penurunan
produksi urin (2'12 cc;jam)
#ergantian volume darah
yang hilang dengan cairan
kristaloid (6a@l 0"18 atau
?L) dan darah
&elas .: % kehilangan
volume darah > +0 8 97:
$akikardi (>1+0 kali;menit)"
takipnea ((2 kali;menit)"
perubahan status mental
(conused dan lethargic)"
7ila kehilangan volume
darah > 20 8 % pasien tidak
sadar" tekanan sistolik sama
dengan diastolik" produksi
urin minimal atau tidak
keluar
#ergantian volume darah
yang hilang dengan cairan
kristaloid (6a@l 0"18 atau
?L) dan darah
7eberapa aktor akan sangat mengganggu penilaian respon hemodinamis terhadap
perdarahan" antara lain A
a. Bsia penderita
b. #arahnya cedera" dengan perhatian khusus bagi jenis dan lokasi anatomis
cederanya
c. ?entang waktu antar cedera dan permulaan terapi
d. $erapi cairan pra'rumah sakit dan penerapan pakaian anti syok pneumatic
(#S/C)
e. Dbat'obat yang sebelumnya sudah diberikan karena ada penyakit kronis
E. P!tofisiologi Syok Hi#o$ole"ik
Saat sel'sel tubuh kekurangan pasokan darah dan oksigen" maka kemampuan
metabolisme enrgi pada sel'sel tersebut akan terganggu.
(?espon tubuh terhadap kehilangan darah sampai dengan 208)
1.
2.
(.
+.
2.
3.
Penurunan volume &
tekanan darah
Respon Jangka Panjang Respon Jangka Pendek
Hormonal:
ADH
Angiotensin II
Aldosteron
EPO
Sara
Hormonal:
ADH
Angiotensin II
Stimulasi
!aroreseptor &
kemoreseptor
SSP
Perangsangan
sistem
kardiovaskuler
"enaikan
volume darah
Aktivasi sara
simpatis
Hormonal:
Adrenalin &
noradrenalin
#asokonstriksi
perier$
peningkatan
aliran !alik
vena
Peningkatan %urah jantung
Peningkatan volume &
tekanan darah
Suplai darah
otak menurun
pusing
Osmolalitas
plasma darah
meningkat
haus
&rin
pekat$
oliguria
RR meningkat
Den'ut jantung
meningkat
(adi lemah
)i!ir kering
Pu%at
Ekstremitas terasa
dingin
Pengisian kapiler
memanjang
(?espon tubuh terhadap kehilangan darah lebih dari (08)
Penurunan %urah
jantung !ertahap
Penggumpalan darah
pada pem!uluh darah
Jaringan
kekurangan O
*
Peningkatan asam
laktat$ pH$ +O
*
Peningkatan
permea!ilita
s kapiler
Penurunan aliran
!alik vena
"ompensasi
hipovolemik
gagal
Penurunan sangat !esar
pada volume darah
+urah jantung
menurun
,ekanan arteri menurun
Aliran dara
perier menurun
Aliran darah ke
jantung menurun
"erusakan
miokardium
Aktivasi simpatis &
respon iskemik
sentral
"erusakan
ireversi!el
miokardium
,ekanan
arteri
menurun
Aliran darah ke
SSP menurun
Aktivitas simpatis
menurun
"erusakan SSP
ireversi!el
Aliran darah
perier sgt
rendah
Peru!ahan kimia
'ang drastis pada
jaringan
#asodilatasi
general
Sirkulasi
kolaps
kematia
n
Asidosis
meta!olik
Disorientasi
penurunan
kesadaran
"ulit
pu%at &
dingin
Jaringa
n
Otak
Jantun
g
(. Pe"e)iks!!n Pen*n+!ng
#emeriksaan laboratorium awal yang sebaiknya dilakukan antara lain%
analisis @omplete 7lood @ount (@7@)" kadar elektrolit (6a" &" @l" ,@D("
7B6" kreatinin" kadar glukosa)" #$" /#$$" /C-" urinalisis (pada pasien yang
mengalami trauma)" dan tes kehamilan. -arah sebaiknya ditentukan tipenya
dan dilakukan pencocokan. #emeriksaan #enunjang lainnya%
1. Langkah diagnosis pasien dengan trauma" dan tanda serta gejala hipovolemia
langsung dapat ditemukan kehilangan darah pada sumber perdarahan.
2. #asien trauma dengan syok hipovolemik membutuhkan pemeriksaan
ultrasonograi di unit gawat darurat jika dicurigai terjadi aneurisma aorta
abdominalis. Eika dicurigai terjadi perdarahan gastrointestinal" sebaiknya
dipasang selang nasogastrik" dan gastric lavage harus dilakukan. <oto polos
dada posisi tegak dilakukan jika dicurigai ulkus perorasi atau Sindrom
7oerhaave. 9ndoskopi dapat dilakukan (biasanya setelah pasien tertangani)
untuk selanjutnya mencari sumber perdarahan.
(. $es kehamilan sebaiknya dilakukan pada semua pasien perempuan usia subur.
Eika pasien hamil dan sementara mengalami syok" konsultasi bedah dan
ultrasonograi pelvis harus segera dilakukan pada pelayanan kesehatan yang
memiliki asilitas tersebut. Syok hipovolemik akibat kehamilan ektopik sering
terjadi. Syok hipovolemik akibat kehamilan ektopik pada pasien dengan hasil
tes kehamilan negati jarang" namun pernah dilaporkan.
+. Eika dicurigai terjadi diseksi dada karena mekanisme dan penemuan dari oto
polos dada awal" dapat dilakukan transesoageal echocardiography" aortograi"
atau @$'scan dada.
2. Eika dicurigai terjadi cedera abdomen" dapat dilakukan pemeriksaan </S$
(<ocused /bdominal Sonography or $rauma) yang bisa dilakukan pada
pasien yang stabil atau tidak stabil. @$'Scan umumnya dilakukan pada pasien
yang stabil.
,. Pen!t!l!ks!n!!n
-iagnosis dan terapi syok harus dilakukan secara simultan. Bntuk hampir
semua penderita trauma" penanganan dilakukan seolah'olah penderita menderita
syok hipovolemi" kecuali bila ada bukti jelas bahwa keadaan syok disebabkan
oleh suatu etiologi yang bukan hipovolemia. #rinsip pengelolaan dasar yang
harus dipegang ialah menghentikan perdarahan dan mengganti kehilangan
volume.
P)i"!)y S*)$ey
#emeriksaan jasmani diarahkan kepada diagnosis cedera yang mengancam
nyawa dan meliputi penilaian dari /7@-9. )encatat tanda vital awal (baseline
recording) penting untuk memantau respon penderita terhadap terapi. Fang harus
diperiksa adalah tanda'tanda vital" produksi urin" dan tingkat kesadaran.
#emeriksaan penderita yang lebih rinci akan menyusul bila keadaan penderita
mengijinkan.
A. Airway -. lind*ngi t*l!ng se)$ik!l/
B. Breathing -. oksigen +ik! !d!/
%. Circulation . kend!lik!n #e)d!)!'!n
1. #osisi syok
/ngkat kedua tungkai dengan menggunakan papan setinggi G +2
o
.
(00 = 200 cc darah dari kaki pindah ke sirkulasi sentral.
,!"0!) 1. #osisi syok
2. @ari dan hentikan perdarahan
(. Canti volume kehilangan darah
)enghentikan perdarahan (prioritas utama)
$ekan sumber perdarahan
$ekankan jari pada arteri proksimal dari luka
7ebat tekan pada seluruh ekstremitas yang luka
#asang tampon sub asia (gauza pack)
,indari tourniquet (torniquet H usaha terakhir)
#erdarahan permukaan tubuh ekstremitas lakukan penekanan" gunakan
sarung tangan atau plastik sebagai pelindung. #erdarahan 20 cc;menit H
1200 cc ; jam
+. #emasangan inus dan pergantian volume darah dengan cairan;darah.
2. @ari sumber perdarahan yang tersembunyi
?ongga perut (hati" limpa" arteri)" rongga pleura" panggul atau pelvis"
tulang paha (emur)" kulit kepala (anak)
3. Lokasi dan 9stimasi perdarahan
<raktur emur tertutup % 1"2'2 liter
<raktur tibia tertutup % 0"2 liter
<raktur pelvis % ( liter
,emothorak % 2 liter
<raktur iga (tiap satu) % 120 cc
Luka sekepal tangan % 200 cc
7ekuan darah sekepal % 200 cc
%!t!t!n %
1. )enilai respon pada penggantian volume adalah penting" bila respon
minimal kemungkinan adanya sumber perdarahan akti yang harus
dihentikan" segera lakukan pemeriksaan golongan darah dan cross
matched" konsultasi dengan ahli bedah" hentikan perdarahan luar yang
tampak (misalnya pada ekstremitas)
2. #enggantian darah dapat digunakan darah lengkap (*7@) atau
komponen darah merah (#?@). Bsahakan jangan memberikan tranusi
yang dingin karena dapat menyebabkan hipotermi.
D. Disability Pemeriksaan neurologi
-ilakukan pemeriksaan neurologi singkat untuk menentukan tingkat
kesadaran" pergerakan mata dan respon pupil" ungsi motorik dan sensorik.
.normasi ini bermanaat dalam menilai perusi otak" mengikuti
perkembangan kelainan neurologi dan meramalkan pemulihan. #erubahan
ungsi system syara sentral tidak selalu disebabkan cedera intracranial tetapi
mungkin mencerminkan perusi dan oksigenasi otak harus dicapai sebelum
penemuan tersebut dapat dianggap berasal dari cedera intracranial.
E. Exposure Pemeriksaan lengkap
Setelah mengurus prioritas'prioritas untuk menyelamatkan jiwanya"
penderita harus ditelanjangi dan diperiksa dari ubun'ubun sampai ke jari kaki
sebagai bagian dari mencari cedera. 7ila menelanjangi penderita" sangat
penting mencegah hypothermia.
F. Folley Catheter
&ateterisasi kandung kencing memudahkan penilaian urin akan adanya
hematuria dan evaluasi dari perusi ginjal dengan memantau produksi urin.
-arah pada urethra atau prostat dengan letak tinggi" mudah bergerak" atau
tidak tersentuh pada laki'laki merupakan kontraindikasi mutlak bagi
pemasangan kateter urethra sebelum ada konirmasi radiograis tentang
urethra yang utuh.
G. Gastric Cholic Dekompresi
-ilatasi lambung seringkali terjadi pada penderita trauma" khususnya pada
anak'anak" dan dapat mengakibatkan hipotensi atau disritmia jantung yang tak
dapat diterangkan" biasanya berupa bradikardi dari stimulasi syara vagus
yang berlebihan. -istensi lambung membuat terapi syok menjadi sulit. #ada
penderita yang tidak sadar" distensi lambung membesarkan resiko aspirasi isi
lambung" ini merupakan suatu komplikasi yang bias menjadi atal.
-ekompresi lambung dilakukan dengan memasukkan selang;pipa kadalam
perut melalui hidung atau mulut dan memasangnya pada penyedot untuk
mengeluarkan isi lambung. 6amun walau penempatan pipa sudah baik" masih
memungkinkan terjadi aspirasi.
7idang &egawatdaruratan
$iga tujuan penanganan kegawat daruratan pasien dengan syok hipovolemik
antara lain%
1. )emaksimalkan pengantaran oksigen'dilengkapi dengan ventilasi yang
adekuat" peningkatan saturasi oksigen darah" dan memperbaiki aliran
darah"
2. )engontrol kehilangan darah lebih lanjut" dan
(. ?esusitasi cairan.
H. <armakologi
Dbat /nti Sekretorik % Dbat ini memiliki eek vasokonstriksi dan dapat
mengurangi aliran darah ke sistem porta.
a. Somatostatin (Iecnil)
Secara alami menyebabkan tetrapeptida diisolasi dari hipotalamus dan
pankreas dan sel epitel usus. 7erkurangnya aliran darah ke sistem portal
akibat vasokonstriksi. )emiliki eek yang sama dengan vasopressin" tetapi
tidak menyebabkan vasokonstriksi arteri koroner. @epat hilang dalam
sirkulasi" dengan waktu paruh 1'( menit.
-osis
-ewasa % bolus intravena 220 mcg" dilanjutkan dengan 220'200 mcg;jam"
inus selanjutnyaA maintenance 2'2 hari jika berhasil
/nak'anak $idak dianjurkan
.nteraksi
9pinerin" demeclocycline" dan tambahan hormon tiroid dapat mengurangi
eek obat ini.
&ontraindikasi
,ipersensitiitas
&ehamilan
?isiko yang atal ditunjukkan pada binatang percobaan" tetapi tidak
diteliti pada manusia" dapat digunakan jika keuntungannya lebih besar
daripada risiko terhadap janin.
#erhatian
-apat menyebabkan eksaserbasi atau penyakit kandung kemihA mengubah
keseimbangan pusat pengaturan hormon dan dapat menyebabkan
hipotiroidisme dan deek konduksi jantung.
b. Dcreotide (Sandostatin)
Dktapeptida sintetik" dibandingkan dengan somatostatin memiliki eek
armakologi yang sama dengan potensi kuat dan masa kerja yang lama.
-igunakan sebagai tambahan penanganan non operati pada sekresi istula
kutaneus dari abdomen" duodenum" usus halus (jejunum dan ileum)" atau
pankreas.
-osis
-ewasa% 22'20 mcg;jam intravena" kontinyuA dapat dilanjutkan dengan
bolus intravena 20 mcgA penanganan hingga 2 hari.
/nak'anak % 1'10 mcg;kg77 intravena J 12 jamA dilarutkan dalam 20'100
ml Saline 6ormal atau -2*.
&ontraindikasi
,ipersensitivitas
&ehamilan
?isiko terhadap janin tidak diteliti pada manusia" tetapi telah
ditunjukkan pada beberapa penelitian pada binatang.
#erhatian
9ek samping yang utama berhubungan dengan perubahan motilitas
gastrointestinal" termasuk mual" nyeri abdomen" diare" dan peningkatan
batu empedu dan batu kandung kemihA hal ini karena perubahan pada
pusat pengaturan hormon (insulin" glukagon" dan hormon pertumbuhan)"
dapat timbul hipoglikemia" bradikardi" kelainan konduksi jantung" dan
pernah dilaporkan terjadi aritmia" karena penghambatan sekresi $S,
dapat terjadi hipotiroidisme" hati'hati pada pasien dengan gangguan ginjal"
kolelithiasis dapat terjadi.
I. Ko"#lik!si Syok Hi#o$ole"ik
1. &erusakan ginjal
2. &erusakan otak
3. Cangren dari lengan atau kakikadang'kadang mengarah ke amputasi
+. Serangan jantung
RE(ERENSI
7runner K Suddrarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah, 5
th
9d. Eakarta% 9C@
,udak K Callo. (2000). Keperwatan Kritis: Pendekatan Holistik. Eakarta% 9C@
Sherwood"L. (2001). Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem Eakarta% 9C@
Smelt!er S.@. K 7are" 7.C. (2001). Buku !"ar Keperawatan Medikal#Bedah
Brunner $ Suddarth %ighth edition Eakarta% 9@C.

Anda mungkin juga menyukai