Anda di halaman 1dari 2

“HUBUNGAN PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN ASMA DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINNG KOTA”

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Asma adalah dimana saluran pernafasan mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu,yang menyebabkan penyempitan atau peradangan yang berseifat
sementara( Masriadi 2016). Asma adalah suatu kondisi dimana jalan udara dalam paru-paru
meradang hingga leboh sensitive terhadap faktor khusus(pemicu) yang menyebabkan jalan udara
menyempit hingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak nafas dan bunyi nafas
mengikik.
Asma merupakan
Dimana penyebab asma menurut Nanda(2013) yaitu :
o Dari lingkungan berupa debu,asap kendaraan,asap pabrik dan asap rokok
o Jalan nafas yaitu berupa spasme inhalasi asap,perokok katif,perokok pasif,sekresi
yang tertahan,dan skresi di bronkus
o Fisiologi yaitu yang berupa inhalasi dan penyakit paru obstruksi kronik.
Menurut who pada tahun
Di Indonesia kasus pneuomonia merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah diare
pada balita sekitar ada 450.000 kasus pneumonia setiap tahun nya.
Berdasarkan rinkesdas tahun 2013 juga menunjukkan angka prevalensi pneuomonia ada
balita tinggi yaitu 4,5 per 100 balita hal ini berarti 4,5 dari 100 balita menderita pneuomonia.
Berdasarkan rinkesdas tahun 2018 menunujukkan prevalensi pneuomonia naik menjadi 2% dari
1,8% pada tahun 2013.
Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi tanpa sengaja menghirup rokok
orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang
merokok.
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan kebiasaan merokok orangtua didalam rumah dengan kejadian pneuomonia
pada balita di desa kumantan?

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum :
Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok orang tua didalam rumah dengan
kejadian pneuomonia pada balita di desa kumantan
Tujuan Khusus :
 Diketahui kebiasaan merokok orang tua di desa kumantan
 Diketahui hubungan kebiasaan merokok orang tua dengan kejadian pneuomonia
 Untuk mengetahui kejadian pneuomonia pada balita di desa kumantan

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
 Diharapkan dapat memberikan suatu wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
hubungan kebiasaan merokok orangtua didalam rumah dengan kejadian
pneuomonia pada balita di desa kumantan
2. Aspek Praktis
a. Bagi peneliti
 Diharapkan dapat meningkat ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang h
hubungan kebiasaan merokok orangtua didalam rumah dengan kejadian
pneuomonia pada balita di desa kumantan dan dapat menerapkan teori
keperawatan
b. Bagi masyarakat
 Diharapkan masyarakat dapat menambah wawasan dan memberikan informasi
mengenai penyakit pneuomonia
c. Bagi Universitas Pahlawan
 Dapat menambah buku reverensi dan sumber bacaan diperpustakaan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan

Anda mungkin juga menyukai