Backsound
(Kidung Tulodho) – baiknya dinyanyikan secara bersama-sama oleh tim paduan suara, bisa kerjasama
sama tim psmgbb sih kalo mau. Kalo gak ada ya.. pake backsound aja.. atau satu orang sinden.
(Tim pengiring puisi masuk perlahan ikut mengelingi) – yang baca naskah ini pembaca puisi pertama
Wisanggeni!
Wisanggeni!
Wahai engkau yang memiliki kesaktian Sang Hyang Henang leluhur Batara Guru,
(Tim tari masuk) di sini, tim tari memvisualisasikan gerak tari dari lirik lagu Kidung Tulodho. Sementara
kalo memang belum dapet konsepnya, coba tawarkan cari satu pelatih atau koreografer tari. Di kampus-
kampus banyak ukm seni tari atau teater, dan di sana banyak koreograferna. Model koreografi gerak
tarinya, ala-ala tari ritual pemanggilan.
(sambil tari berjalan, sembari lukisan juga mulai, si pembaca puisi kedua atau boleh satu sama yg
pertama membacakan puisi Amuk Wisanggeni)
Amuk Wisanggeni
Akulah Wisanggeni
Terjawabkan!!!
Sambil puisi di jelaskan ambil tema keresahan sosial sekitar, seperti mencairnya kutub utara, tsunami
dan gempa bumi menggunakan pamplet dibentangkan dalam satu barisan. Ini bisa dicari penempatan
posisi di panggungnya nanti.
(Pembaca Puisi kedua atau ketiga membacakan puisi setelah semua telungkup dan tengkurap)
Namun,
Tahanlah dirimu,
Di asta cinta yang berasal dari Sang Hyang Heyana Wisanggeni berkata:
Kalau memang yang mengendalikan langkahmu adalah rasa senang dan tidak senang
Syair selesai-