Anda di halaman 1dari 15

Makassar, 13 Oktober 2020

Acc LAPORAN TUTORIAL KASUS III

BLOK BIOETIK,HUMANIORA, dan PROFESIONALISME

Tutor : dr. Rahmawati, Sp.Rad.

Kelompok 9 A
Mutmainnah (11020200089)

St. Ramadina Puteri Tri T.P (11020200090)

Yaumil Mutmainnah Ali (11020200091)

Asmaul Husna (11020200092)

Andi Bayan Zhafirah (11020200093)

Aulyra Familah (11020200094)

Widya Narti (11020200095)

Yusril Maulana Aksan (11020200096)

Khofifah Suci Al’Waqiah (11020200097)

Tiara Aviva Hirda (11020200098)


Andi Aqsa Mappajanci (11020200099)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
Kasus III. Kisah Terri Schiavo
Terri Schiavo (usia 41 tahun) meninggal dunia di negara bagian Florida, 13 hari
setelah Mahkamah Agung Amerika memberi izin mencabut alat bantu nafas
(ventilator) dan pipa makanan (feeding tube) yang selama ini memungkinkan
pasien dalam koma ini masih dapat hidup. Komanya mulai pada tahun 1990 saat
Terri jatuh di rumahnya dan ditemukan oleh suaminya, Michael Schiavo, dalam
keadaan gagal jantung. Setelah ambulans tim medis langsung dipanggil, Terri dapat
diresusitasi lagi, tetapi karena cukup lama ia tidak bernapas, ia mengalami
kerusakan otak yang berat, akibat kekurangan oksigen. Menurut kalangan medis,
gagal jantung itu disebabkan oleh ketidakseimbangan unsur potasium dalam
tubuhnya. Oleh karena itu, dokternya kemudian dituduh malpraktek dan harus
membayar ganti rugi cukup besar karena dinilai lalai dalam tidak menemukan
kondisi yang membahayakan ini pada pasiennya. Setelah Terri Schiavo selama 8
tahun berada dalam keadaan koma, maka pada bulan Mei 1998 suaminya yang
bernama Michael Schiavo mengajukan permohonan ke pengadilan agar pipa alat
bantu pernapasan dan makanan pada istrinya bisa dicabut agar istrinya dapat
meninggal dengan tenang, namun orang tua Terri Schiavo, Robert dan Mary
Schindler menyatakan keberatan dan menempuh langkah hukum guna menentang
niat menantu mereka tersebut. Dua kali pipa tersebut Terri dilepaskan dengan izin
pengadilan, tetapi sesudah beberapa hari harus dipasang kembali atas perintah
hakim yang lebih tinggi. Ketika akhirnya hakim memutuskan bahwa pipa bantuan
pernapasan dan makanan boleh dilepaskan, maka para pendukung keluarga
Schindler melakukan upaya-upaya guna menggerakkan Senat Amerika Serikat agar
membuat undang-undang yang memerintahkan pengadilan federal untuk meninjau
kembali keputusan hakim tersebut. Undang-undang ini langsung didukung oleh
Dewan Perwakilan Amerika Serikat dan ditandatangani oleh Presiden George
Walker Bush. Tetapi, berdasarkan hukum di Amerika kekuasaan kehakiman adalah
independen, yang pada akhirnya ternyata hakim federal membenarkan keputusan
hakim terdahulu.

Pertanyaan :

 Rumuskan beberapa dilema etik pada kasus ini


 Dari dilema etik yang ada,cobalah anda analisis berdasarkan Kaidah Dasar
Bioetik, Prima facia, dan Etika Klinik Jonsen Siegler. (gunakan tabel
kriteria KDB & pertanyaan etik klinik Jonsen S)
 Bagaimana anda melihat kasus ini jika kita melihatnya dalam perspektif
Islam.
Kata Sulit :

1. Ventilator:

Ventilator mekanik merupakan alat bantu pernapasan bertekanan positif atau negatif yang
menghasilkan aliran udara terkontrol pada jalan napas pasien sehingga mampu mempertahankan
ventilasi dan pemberian oksigen dalam jangka waktu lama. Alat bantu napas mekanik berperan
sebagai alat pengganti fungsi pompa dada yang mengalami kelelahan atau kegagalan

2. Feeding tube:

Pada pasien dengan penurunan kesadaran atau mengalami disfagia, sering dilakukan
tindakan intubasi dan pemasangan selang enteral (misal naso gastric tube/ NGT). Selain sebagai
sarana pemberian makanan, selang enteral juga dapat dijadikan salah satu jalur pemberian obat.

3. Malpraktik:

Berbicara mengenai malpraktik atau malpractice berasal dari kata “mal” yang berarti buruk.
Sedang kata “practice” berarti suatu tindakan atau praktik. Dengan demikian secara harfiah dapat
diartikan sebagai suatu tindakan medik “buruk” yang dilakukan dokter dalam hubungannya
dengan pasien.

4. Independen:

Secara etimologi kata “Independen” berasal dari bahasa Inggris yaitu Independent yang berarti
merdeka, berdikari, tidak bergantung kepada orang lain, berdikari, berdaulat.

5. Gagal Jantung:

Gagal jantung (istilah medis Heart Failure) merupakan suatu keadaan yang terjadi saat
jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan
metabolisme (supply unequal with demand), atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila
tekanan pengisian (ventricular filling) dinaikkan.

6. Senat Amerika Serikat

Senat amerika serikat adalah majelis tinggi pada kongres amerika serikat yang bersama-sama
dengan dewan perwakilan rakyat amerika serikat membentuk lembaga legislative amerika serikat

7. Potasium

Potasium adalah kation yang utama dari cairan dalam sel, dan banyak bentuk garam potassium
digunakan sebagai pengganti elektrolit dan membuat alkali secara penyeluruhan dan pada urine,
termasuk p.
Kalimat Kunci :

1. Terri schiavo meninggal dunia

2. Dokter dituduh mal praktik

3. Mengalami kerusakan otak berat

4. 8 tahun dalam keadaan koma

5. Michael (suami Terri Schiavo) mengajukan permohonan ke pengadilan

6. Orang tua Terri keberatan dalam pencabutan alat bantu pernafasan

Pertanyaan dan pembahasan

1. Dalam kasus in tedapat dilema etik yang mana prinsip tersebut :

Autonomi :Yang mana pasien yang membuatkan keputusan dalam pengobatan yang
akan dilakukan pada dirinya sendiri namun dalam hal ini pasien sedang dalam
keadaan tidak sadar oleh karena itu keputusan beralih kepada antara orang tua dan
suaminya sebagai kerabat terdekat kemudian suami dan orang tuanya memiliki
berbeda pendapat dimana suaminya meminta untuk mencabut alat pernafasan agar
terri dapat meninggal dengan tenang sedangkan orang tua pasien tidak ingin
mencabut alat bantu nafas
Autonomi karena pasiennnya sudah mati otak dan tdk dapat dapat mengeluarkan
pendapatnya sendiri .Disini kenapa autonomi karena suami kekeh untuk melepas alat
bantu tersebut agar istrinya tersebut dapat meninggal dengan tenang
Beneficence :Karena terdapat prinsip minus mallun yang artinya minus itu kurang
dan mallun artinya jelek disini kondisi ini mengharuskan memilih dalam keadaan
yang tidak baik karena pasien sudah mati otak dan tidak ada yang bisa dilakukan
untuk pengobatannya karena sudah koma selama 8 tahun dan dalam dunia kedokteran
euthanasia itu diperbolehkan seperti mati otak
Beneficence: jika alat bantu seperti ventilator atau feeding tube yang dipasang pada
pasien dicabut atau dilepas akan berpengaruh baik atau buruk pada pasien sendiri
BAHAN DISKUSI 1 :

KAIDAH DASAR BIOETIK I ( ALTRUISME DALAM


BERPRAKTEK )

Beneficence

Kriteria Ada Tidak ada

1) Mengutamakan altruisme yaitu menolong tanpa


pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain.
2) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3) Memandang pasien / keluarga/ sesuatu tak hanya
sejauh Menguntungkan dokter.
4) Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih
banyak dibandingkan dengan keburukannya.
5) Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang
6) Manjamin kehidupan- baik- minimal manusia
7) Pembatasan goal-based.
8) Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi
pasien.
9) Minimalisasi akibat buruk
10) Kewajiban menolong pasien gawat – darurat.
11) Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.
12) Tidak menarik honorarium diluar kepantasan.
13) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara
keseluruhan.
14) Mengembangkan profesi secara terus-menerus.
15) Memberikan obat berkhasiat namun murah.
16) Menerapkan Golden Rule Principle.
BAHAN DISKUSI 2 : KAIDAH DASAR BIOETIK 2 ( DO NO HARM DALAM
SITUASI EMERGENSI DAN PRAKTEK KLINIK )

NONMALEFICENCE

Kriteria Ada Tidak ada

1) Menolong pasien emergensi.


2) Kondisi untuk menggambarkan criteria ini adalah :
pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko
hilangnya sesuatu yang penting (gawat), dokter
sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut,
tindakan kedokteran teresebut terbukti efektif, manfaat
bagi pasien > kerugian dokter atau hanya mengalami
risiko minimal.

3) Mengobati pasien yang luka.


4) Tidak membunuh pasien (tidak melakukan
euthanasia).

5) Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan


pasien.
6) Tidak memandang pasien hanya sebagai objek.
7) Mengobati secara tidak proporsional
8) Tidak mencegah pasien dari bahaya.
9) Menghindari misrepresentasi dari pasien.
10) Tidak membahayakan kehidupan pasien karena
kelalaian.

11) Tidak memberikan semangat hidup.


12) Tidak melindungi pasien dari serangan.
13) Tidak melakukan white collar crime dalam bidang
kesehatan/kerumah sakitan yang merugikan pihak
pasien dan Keluarganya.
BAHAN DISKUSI 3 : KAIDAH DASAR BIOETIK 3 ( OTONOMI PASIEN
DALAM BERBAGAI SITUASI ) AUTONOMI

Autonomi

Kriteria Ada Tidak ada


1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri,
menghargai martabat pasien.

2) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat


keputusan (pada kondisi elektif)

3) Berterus terang.
4) Menghargai privasi.
5) Menjaga rahasia pesien.
6) Menghargai rasionalitas pasien.
7) Melaksanakan Informed consent.
8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten
megambil keputusan sendiri.

9) Tidak mengintervensi atau menghalangi


autonomi pasien.

10) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien


dalam membuat keputusan, termasuk keluarga
pasien sendiri.
11) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil
pasien pada kasus non emergensi

12) Tidak berbohong ke pasien meskipun demi


kebaikan pasien

13) Menjaga hubungan (kontrak).


BAHAN DISKUSI 4 : KAIDAH DASAR BIOETIK 4 ( PRINSIP KEADILAN
DALAM KONTEKS HUBUNGAN DOKTER – PASIEN )

Justice

Kriteria Ada Tidak ada


1) Memberlakukan segala sesuatu secara universal.
2) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi
yang telah ia lakukan.
3) Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi
dalam posisi yang sama.
4) Menghargai hak sehat pasien (affordability,
equality, accessibility, availability, and quality).
5) Menghargai hak hukum pasien.
6) Manghargai hak orang lain.
7) Menjaga kelompok yang rentan (yang paling
dirugikan).
8) Tidak melakukan penyalahgunaan.
9) Bijak dalam makro alokasi.
10) Memberikan kontribusi yang relative sama
dengan kebutuhan pasien.
11) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan
kemampuannya.
12) Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan
kerugian (biaya, beban, dan sanksi) secara adil.
13) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada
saat yang tepat dan kompeten.
14) Tidak memberi beban berat secara tidak merata
tanpa alas an sah/tepat.
15) Menghormati hak populasi yang sama-sama
rentan penyakit/gangguan kesehatan.
16) Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar
SARA, status sosial, dan lain-lain.
DAFTAR TILIK PERTANYAAN ETIKA KLINIK JONSEN, SIEGLER DAN
WINSLADE

Medical indication

NO Pertanyaan etik Analisa

1. Apakah masalah medis pasien ? Gagal jantung ,kerusakan otak, dan


Riwayat ? Diagnosis ? Prognosis ? kekurangan oksigen, prognosis :
malam (buruk)
2 Apakah masalah tersebut akut ? kritis,gawat darurat,persentase
kronik ? kritis ? gawat darurat ? kesembuhannya kecil
masih dapat disembuhkan ?
3 Apakah tujuan akhir Tujuan akhir pasien tersebut adalah
pengobatannya ? sembuh akan tetapi tenaga medis
tidak boleh menolak
4 Berapa besar kemungkinan Kecil kemungkinan besar pasien
keberhasilnanya ? tersebut tidak dapat disembuhkan
karena kerusakan otak yang begitu
berat dan dalam keadaan koma
5 Adakah rencana lain bila terapi -Tenaga medis berupaya semaksimal
gagal ? mungkin dengan penganan yang lebih
intensif
-sudah tidak memiliki rencana lain, jika
dilihat dari kondisi pasien tersebut
memiliki cedera otak yang berat dan
gagal jantung maka tidak ada penaganan
yang bisa dilakukan untuk pasien tersebut

6 Sebagai tambahan, bagaimana -Keuntungan yang didapatkan yaitu


pasien ini diuntungkan dengan bantuan pernafasan dan feeding tube
perawatan medis, dan bagaimana yang dapat membuat pasien bertahan
kerugian dari pengobatan dapat hidup karena jika dilepaskan pasien
dihindari ? tersebut akan mengakibatkan kematian
-pengobatannya hanya sia-sia karena
pasien tidak mengalami perubahan, jalan
satu satunya yaitu euthanasia karena
pasien sudah mengalami cedera otak
yang berat dan gagal jantung
QUALITY OF LIFE

No Pertanyaan etik Analisa

1 Bagaimana prospek, dengan atau Sudah tidak ada lagi pengobatan yang
tanpa pengobatan untuk kembali dapat dilakukan agar pasien tersebut
ke kehidupan normal ? kembali ke kehidupan normal dengan
alasan pasien tersebut telah mengalami
kerusakan otak yang berat dan gagal
jantung
2 Apakah gangguan fisik, mental, Jika pengobatan berhasil pasien akan
dan social yang pasien alami bila mengalami kelumpuhan,depresi,putus
pengobatannya berhasil? asa,dan pasien merasa tidak percaya diri
untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya
3 Apakah ada prasangka yang Ada kecurigaan dari keluarga pasien
mungkin menimbulkan kecurigaan karena dokter dituduh malpraktek karena
terhadap evaluasi pemberi dinilai lalai dalam menemukan keadaan
pelayanan terhadap kualitas hidup membahayakan bagi pasien sehingga
pasien ? terjadi gagal jantung karena
ketidakseimbangan unsur potasium dalam
pasien tersebut
4 Bagaimana kondisi pasien Pasien meninggal dunia 13 hari setelah
sekarang atau masa depan, apakah mahkamah agung mengizinkan untuk
kehidupan pasien selanjutnya melepaskan feeding tube atau ventilator
dapat dinilai seperti yang yang memungkinkan pasien tersebut dapat
diharapkan? bertahan hidup
5 Apakah ada rencana alasan Pasien tersebut sudah tidak memiliki
rasional untuk pengobatan pengobatan yang dapat dilakukan dan
selanjutnya ? pasien tidak dapat melanjutkan
kehidupannya lagi secara normal karena
pasien mengalami cedera yang berat pada
otak
6 Apakah ada rencana untuk Dipanggilkan rohaniawan untuk siraman
kenyamanan dan perawatan rohani bagi pasien,memberikan motivasi
paliatif ? kepada pasien
PATIENT PREFERRENCES

No Pertanyaan etik Analisa


1 Apakah pasien secara mental Pasien tidak mampu secara mental
mampu dan kompeten secara legal dan tidak kompeten dikarenakan
? apakah ada keadaan yang pasien sedang dalam keadaan koma
menimbulkan ketidakmampuan ?
2 Bila berkompeten, apa yang pasien Untuk segi dokter dalam hal ini
katakan mengenai pilihan dianggap tidak kompeten karna
pengobatannya ? dianggap melakukan malpraktek.
Dan pasien tidak dapat memilih
pengobatannya karna dalam keadaan
koma
3 Apakah pasien telah Pasien dalam kasus ini dapat diwakili
diinformasikan mengenai oleh suami dan orang tuanya dalam
keuntungan dan risikonya, mengerti pengambilan keputusan mengenai
atau tidak terhadap informasi yang pengobatan yang akan dilakukan
diberikan dan memberikan kepada pasien
persetujuan ?
4 Bila tidak berkompeten, siapa yang Orang yang dapat menggantikan
pantas menggantikannya ? apakah pasien adalah keluarga atau kerabat
orang yangberkompoten tersebut terdekatnya dalam hal ini suami dan
menggunakan standar yang sesuai orang tuanya. Orang ini sudah sesuai
dalam pengambilan keputusan ? standar dalam pengambilan
keputusan
5 Apakah pasien tersebut telah Pasien tidak dapat menununjukkan
menunjukkan sesuatu yang lebih sesuatu yang lebih disukainya karena
disukainya? dalam keadaan koma
6 Apakah pasien tidak berkeinginan / Pasien tidak mampu untuk bekerja
tidak mampu untuk bekerja sama sama karena sedang dalam keadaan
dengan pengobatan yang diberikan tidak sadar
? kalau iya, kenapa?
7 Sebagai tambahan, apakah hak Pasien tersebut tidak dapat memilih
pasien untuk memilih untuk hak tersebut karena pasien berada
dihormati tanpa memandang etnis dalam keadaan tidak sadar
dan agama ?
CONTEXTUAL FEATURES

No Pertanyaan etik Analisa

1 Apakah ada masalah keluarga yang Terdapat masalah antara suami pasien
mungkin mempengaruhi dan juga orang tua pasien
pengambilan keputusan pengobatan ?
2 Apakah ada masalah sumber data Ada masalah pada dokter yang
(klinisi dan perawat) yang mungkin mencabut alat bantu nafas dan pipa
mempengaruhi pengambilan makanan
keputusan pengobatan ?
3 Apakah ada masalah factor keuangan Tidak ada
dan ekonomi ?
4 Apakah ada factor relegius dan Tidak ada
budaya ?
5 Apakah ada batasan kepercayaan ? Keluarga pasien menuduh dokter
melakukan mal praktek dikarenakan
dokter tesebut dinilai lalai karena
dapat membahayakan tubuh pasien
6 Apakah ada masalah alokasi sumber Tidak ada
daya ?
7 Bagaimana hukum mempengaruhi Hukum-hukum yang telah diizinkan
pengambilan keputusan pengobatan ? oleh mahkamah agung untuk
melakukan pencabutan alat bantu
nafas dan makanan
8 Apakah penelitian klinik atau Tidak ada
pembelajaran terlibat ?
9 Apakah ada konflik kepentingan Tidak ada
didalam bagian pengambilan
keputusan didalam suatu institusi ?

DAFTAR TILIK PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM

No Prinsip etika Analisa

1 Prinsip niat / Intention (qa'idat al Dokter tersebut berniat untuk


qasd) menyelamatkan pasien yang telah
koma selama 8 tahun
2 Prinsip kepastian / Certainty Dokter telah yakin untuk mencabut
(qa'idat al yaqeen) alat bantu nafas (ventilator) dan
feeding tube setelah adanya keputusan
atau izin dari mahkamah agung
3 Prinsip kerugian / Harm (qa'idat al Mencabut ventilator dan feeding tube
dharar) yang akan mengakhiri hidup pasien
4 Prinsip kesukaran/Difficulty pengambilan keputusan untuk hidup
(qa’idat al mashaqqat) pasien dan suami meminta untuk
dicabut alat bantu nafas dan feeding
tube
5 Prinsip kebiasaan/custom (qa’idat Terkait hal ini sebaiknya dokter atau
al aadat) tenaga medis lebih menghargai setiap
keputusan yang dipilih atau di ambil
dari pihak pasien maupun keluarga
pasien

3. Bagaimana anda melihat kasus ini jika kita melihatnya dalam perspektif Islam.

Dalam perspektif islam , seorang wanita yang telah menikah , telah lepas dari
tanggung jawab orang tuanya dan telah jatuh tangan kepada suaminya. Jadi
seharusnya yang berhak -mengambil keputusan tersebut adalah suami dari
Terri schiavo
Manusia tidak boleh mendahului keputusan Allah, khususnya dalam hal
kematian. Allah lah yang mengatur hidup mati manusia. Hal ini sebagaimana
dijelaskan dalam Surah Yunus (10) ayat 56 dan juga dalam hadist nabi.

‫س‬َ ‫تَ َقت هلهوا النَ َف‬


َ ‫َ َتي َح َر َم‬ ‫ا ل‬
َ
‫ َوََل‬janganlah
‫َا ل َح َق‬ ‫َ ََل‬
‫ ب‬kamu ‫ إ‬membunuh
‫َلاله‬
Dan jiwa yang diharamkan Allâh
(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. [al-
Isrâ`/17:33].

Janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah adalah Maha


Penyayang kepada kalian. (QS an-Nisa’ [4]: 29).
Dari dalil-dalil di atas, jelaslah bahwa haram hukumnya bagi dokter melakukan
euthanasia pasif , karena sengaja melakukan pembunuhan terhadap pasien,
sekalipun atas permintaan keluarga atau si pasien.
Mind Mapping
Daftar Pustaka

1. Dewantari, Luh pradnya Ayu.Aplikasi alat bantu napas mekanik.jurnal


penelitian;2017;6(2):1-24.

2. Asra al fauzi.Mati otak: Diagnosa dan aplikasi klinik.jurnal of education;


2019;2(1):13-31

3. Harahap.Gagal ginjal dan penyembuhannya. Jurnal anestesi


perloperasi;2016:4(1):10-12

4. Afandi, Dedi.Tinjauan pustaka kaidah dasar bioetika dalam pengambilan


keputusan klinis yang etis.jurnal atride;2017;40(2):111-121

5. Rada, Arifin.Euthanasia dalam perspektif hukum islam.jurnal


perspektif;2013;18(2):108-117

Anda mungkin juga menyukai