Anda di halaman 1dari 10

WRAP UP

BUKA RAHASIA MEDIS BERAKHIR DI MEJA HIJAU

Kelompok A-6

Ketua : Irsanny Nur Asyiah Amelia (1102017115)


Sekertaris : Aji Amrulloh (1102017014)
Anggota : Ahmad Septiantio (1102017012)
Aisyah Nuur Ramadhani (1102017013)
Annisa Purnamaningsih (1102017033)
Annisa Siti Maryam Chafia (1102017034)
Farah Rafidah Akmalia Muzaki (1102016066)
Intan Nursyahbani Saadah (1102017113)
Iris Azhara Zulkarnaen (1102017114)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
Jl. Letjen. Suprapto, RT. 10 / RW. 5, Senen, Cempaka Putih Timur, RT.10/RW.5, Cempaka
Putih Timur Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat 10510

2017/2018
DAFTAR ISI
Daftar isi ....................................................................................................................... 1

Skenario ........................................................................................................................ 2

Kata Sulit ...................................................................................................................... 3

Brainstorming ............................................................................................................... 4

Analisis ......................................................................................................................... 5

Hipotesis ....................................................................................................................... 7

Sasaran Belajar ............................................................................................................. 8

Memahami dan Menjelaskan Rekam Medis dalam (KODEKI) ..................... 9

Memahami dan Menjelaskan Rahasia Medis ............................................... 12

Memahami dan Menjelaskan Undang - undang yang Berhubungan dengan


Rahasia Medis ............................................................................................... 13

Memahami dan Menjelaskan Rahasia Medis Menurut Pandangan Islam .... 14

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 16

SKENARIO 1
Buka Rahasia Medis Berakhir di Meja Hijau
Seorang wanita menderita tumor otak yang dinyatakan oleh tim dokter yang merawatnnya sebagai
penyakit dengan tidak ada harapan sembuh kembali. Ia sudah beberapa kali melakukan usaha
bunuh diri atau tentamen suicide karena nyeri kepala yang luar biasa. Anak laki-lakinya adalah
dokter bedah yang sangat saying dan prihatin terhadap keadaan ibunya. Ibunya berulang kali
merengek agar diberikan suntikan yang mematikan karena dia tidak tahan terhadap penyakitnya
itu. Awalnya anaknya menolak mengabulkan permintaan ibunya, tetapi melihat penderitaan
ibunya yang terus menangis kesakitan dan usahan bunuh diri terus menerus dengan membentur-
benturkan kepalanya, akhirnya anaknya mengabulkan permintaan ibunyadengan memberikan
suntikan pengurang rasa sakit dengan dosis berlebihan agar ibunya tidak merasakan sakit kepala
yang hebat itu lagi. Setelah memberikan suntikan yang mematikan itu sang dokter bedah
melaporkan dirinya kepolisi. Tetapi dipengadilan hakim mentuhkan hukuman yang tidak sesuai
dengan pasal pembunuhan, karena sang dokter tersebut menyuntikan suntikan mematikan tersebut
dengan rasa saying yang mendalam kepada ibunya karena penderitaan berkepanjangan dan tidak
ada harapan untuk sembuh
KATA-KATA SULIT
a) Euthanasia : Tindakan dengan sengaja mengakhiri kehidupan suatu mahkluk yang
penyakit fatal.
b) Dosis : Takaran obat untuk sekali pakai dalam jangkau waktu tertentu
c) Tumor : Pembengkakan salah satu tanda utama peradangan
d) Bedah : Pengobatan penyakit dengan cara memotong bagian tubuh yang sakit
e) Pasal : Masalah, perkara, soal, urusan
f) Menyuntikan : Proses memasukkan cairan obat kebadan dengan jarum
g) Merengek : meminta sesuatu dengan mendesak
h) Tentamen Suicide: Kematian yang diperbuat oleh sendiri secara sengaja
i) Hakim : Orang yang mengadili perkara
j) Pengadilan : Dewan atau majelis yang mengadili perkara
BRAIN STORMING
1. Apa kriteria penyakit yang tidak dapat disembuhkan?
2. Apa Hukum melakukan euthanasia di Indonesia?
3. Apa saja jenis eutahanasia?
4. Apa kandungan dalam suntik mati?
5. Apa pandangan islam tentang euthanasia?
6. Termasuk jenis euthanasia apa yang diberi dokter tersebut?
7. Dimana saja negara yang membolehkan euthanasia?
8. Bagaimana pengadilan menentukkan dokter itu tidak bersalah, Bagaimana jika dokter punya
maksud lain?
9. Hukum euthanasia dalam KODEKI?
10. Hukuman bagi dokter yang melakukan euthanasia?
11. Apa saja manfaat euthanasia?
12. Syarat apa saja yang dibutuhkan untuk euthanasia?
13. Prosedur euthanasia?
14. Persetujuan siapa saja yang harus diminta sebelum melakukan euthanasia?
15. Apakah tindakan dokter tersebut melanggar moral dan etik?
ANALISIS

1. Belum ada obat untuk penyakit tersebut


2. Dilarang dengan pengecualian hukuman mati
3. Euthanasia aktif, pasif, sukarela dan tidak sukarela
4. - Ada obat bius (solium thiopental)
- Ada obat pelumpuh (pancuronium bromide)
- Ada racun (potassium klorida)
5. Menurut islameuthanasia haram karena yang mentukan mati hanyalah Allah SWT
6. Euthanasia aktif
7. Perancis, Belanda, Belgia, sebagian Amerika
8. Dari kesaksian, Tanggungan oleh dokter itu sendiri
9. Tidak diperbolehkan sesuai KODEKI
10. Menurut KUHP pasal 344 penjara maksimal 12 tahun
11. Meringankan keluarga ekonomi kebawah dan menenangkan pasien
12. - Pasien yang penyakitnya tidak dapat diobati
- Pasien dalam kondisi terminal
- Persetujuan dari pasien, keluarga dan dokter yang bersangkutan
13. - Memenuhi syarat
- Menentukkan jenis euthanasia
14. - Pasien
- Pihak keluarga
15. L.O
SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan menjelaskan Rekam Medis dalam KODEKI

1.1. Definisi Etika Kedokteran dan Bioetik


a. Etika
Etika adalah cabang dari ilmu filsafat moral normatik yang mempelajari asas akhlak. Etik adalah
seperangkat asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak seperti dalam kode etik.

b. Bioetik
Bioetik adalah pembelajaran tentang masalah yang timbul karena perkembangan ilmu baik
dalam ruang lingkum yang sempit maupun luas, dan jangka waktu sekarang maupun yang akan
datang.

1.2. Persamaan dan perbedaan etik dan hukum


a. Persamaan
- Merupakan alat pengatur ketertiban
- Obyeknya merupakan manusia dan tingkah lakunya
- Mengatur tentang baik buruknya suatu hal
- Mengatur tentang kewajiban
- Sumbernya merupakan hasil dari pemikiran dan pengalaman

b. Perbedaan
- Etik tidak semuanya tertulis sedangkan hukum tertulis
- Sanksi etik adalah tuntunan sedangkan hukum tuntutan
- Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik sedangkan hukum perlu bukti
fisik
- Etik hal yang diatur adalah baik atau buruk sedangkan hukum boleh atau tidak boleh
dilakukannya sesuatu

1.3. Prinsip kaidah dasar Bioetik


a. Beneficience
Beneficence secara makna kata dapat berarti pengampunan, kebaikan, kemurahan hati,
mengutamakan kepentiang orang lain, mencintai dan kemanusiaan. Beneficence dalam
makna yang lebih luas berarti tindakan yang dilakukan untuk kebaikan orang lain. Prinsip
beneficence adalah kewajiban moral untuk melakukan suatu tindakan demi kebaikan atau
kemanfaatan orang lain.
b. Non Maleficence
Prinsip non-maleficence, yaitu melarang tindakan yang membahayakan atau memperburuk
keadaan pasien. Prinsip non-maleficence sering menjadi pembahasan dalam bidang
kedokteran terutama kasus kontroversial terkait dengan kasus penyakit terminal, penyakit
serius dan luka serius. Prinsip ini memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan
untuk mempertahankan atau mengakhiri kehidupan. Penerapannya dapat dilakukan pada
pasien yang kompeten maupun tidak kompeten.

c. Autonomy
Kewajiban dokter dalam menghotmati martabat dan hak manusia teritama dalam
menentukan nasib sendiri. Makna utama otonomi individu adalah aturan pribadi atau
perseorangan dari diri sendiri yang bebas, baik bebas dari campur tangan orang lain maupun
dari keterbatasan yang dapat menghalangi pilihan yang benar, seperti karena pemahaman
yang tidak cukup.

d. Justice
Justice adalah dari kata keadilan, yaitu perlakuan adil kepada setiap orang tidak memandang
orang berbeda-beda. Sebagai dokter harus memperlakukan pasiennya tanpa melihat kasta
pasiennya, tidak membeda bedakan pasien itu.

2. Memahami dan menjelaskan Euthanasia

2.1. Definisi Euthanasia


Euthanasia dapat diartikan mati dengan baik tanpa penderitaan. Ada yang
menerjemahkannya sebagai mati cepat. Euthanasia study group dari KMNG (Ikatan dokter
belanda) mengartikan Euthadnasia adalah dengan sengaja tidak melakukan seuatu untuk
memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek
hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien
sendiri.

2.2. Jenis Euthanasia


Dilihat dari pelakasanaan:
1. Euthanasia Pasif
Perbuatan menghentikan segala tindakan atau pengobatan yang perlu untuk
mempertahankan hidup manusia.

2. Euthanasia Aktif
Perbuatan yang dilakukan secara medik melalui intervensi aktif oleh seorang dokter
dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia.

Aktif langsung, tindakan medik secara terarah yang diperhitungkan akan mengakhiri
hidup pasien
Aktif tidak langsung, tindakan yang dilakukan tenaga medis dan dokter adalah untuk
meringankan penyakit pasien namun mengetahui ada resiko dapat memperpendek
umur pasien tersebut

Dilihat dari permintaan:


1. Euthanasia Volunteer
Dilakukan tas permintaan pasien secara sadar.

2. Euthanasia Involunteer
Dilakukan pada pasien yang sudah tidak sadar, dan keluarganya yang bertanggung jawab
atas perbuatan tersebut.

2.3. Hukum Euthanasia

1. Pasal 344 KUHP


Barang siapa menghilangkan jiwa oranglain atas permintaan orang itu sendiri, yang
disebutnya dengan nyata dan dengan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya
12 tahun.

2. Pasal 338 KUHP


Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain dihukum karena makar mati,
dengan penjara selama-lamanya 15 tahun.

3. Pasal 340 KUHP


Barang siapa dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu untuk menghilangkan jiwa
seseorang dihukum karena pembunuhan berencana dengan hukuman mati atau penjara
seumur hidup.

4. Pasal 359 KUHP


Barang siapa karena kesalahannya menyebabkan kematian orang lain dihukum 15 tahun
penjara atau kurungan selama-lamanya 1 tahun

5. Pasal 345 KUHP


Barang siapa dengan menghasut orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan
itu, atau memberikan daya upaya itu jadi bunuh diri dihukum penjara selama-lamanya 4
tahun.
2.4. Euthanasia dalam pandangan Islam

Anda mungkin juga menyukai