Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TAJURHALANG
Jln. Cendrawasih No.11 Ds. Tajurhalang Rt 001 Rw 005 Kec Tajurhalang Kab.Bogor
Kode Pos 16320 Telp. (0251) 8551428
  Email. pusk.tajurhalang@gmail.com Website http://puskesmas-tajurhalang.blogspot.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS TAJURHALANG

A. PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi - tingginya, sebagaimana tercantum
dalam Pasal 162 Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Ketentuan
mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjutnya diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan, yang pengaturannya
ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya
pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum.
Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat, antara lain Malaria pada tahun 2012 sebanyak 417.819 kasus dan Anual
Parasite Incident Malariadi Indonesia sebesar 1,69 per1.000 penduduk. Demam Berdarah
Dengue pada tahun 2012 sebanyak 90.245 kasus dengan jumlah kematian 816 (IR= 37,11 dan
CFR= 0.9). Sedangkan penemuan Pneumonia Balita pada tahun 2012 cakupannya sebesar
22,12 %. Angka kesakitan diare pada semua umur menurun tidak signifikan dari 423 per 1000
penduduk pada tahun 2006 menjadi 411 per 1000 penduduk pada tahun 2010, hasil survey
morbiditas tahun 2006 dan tahun 2010 memperlihatkan bahwa tidak ada perubahan episode
diare pada balita sebesar 1,3 kali (Hasil kajian morbiditas diare, Depkes, 2012).
WHO melaporkan sementara ini Indonesia pada peringkat 5 dunia jumlah penderita TB Paru
(WHO Global Tuberculosis Control 2010).
Disamping itu perubahan iklim (climate change) diperkirakan akan berdampak buruk terhadap
lingkungan sehingga dapat terjadi peningkatan permasalahan terhadap penyakit. Hal lain yang
menyebabkan meningkatnya permasalahan penyakit juga diakibatkan oleh keterbatasan akses
masyarakat terhadap kualitas air minum yang sehat sebesar 63 % dan penggunaan jamban
sehat sebanyak 69% (sekretariat STBM, Bappenas, Tahun 2012).
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena meningkatnya
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan,
Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam pengaturan
Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat esensial
adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial
tersebut harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan
yang sehat. Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan
kerja,angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limba
padat, cair, gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan,
makanan, minuman dan bahan berbahaya.
Proses menjadikan lingkungan kita sehat dilakukan sesuai sosial budaya setempat, artinya
sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensi setempat. Proses pembelajarfan tersebut
juga dibarengi dengan upaya mempengarhi lingkungan, baik lingkungan fisik maupun non fisik,
termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial
di samping masalah perilaku masyarakat. Pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan konstribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan, pendokumentasian
secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa
komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur
yang dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu
yang menekankankegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada
manusia.
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang penting bagi kehidupan di bumi. Karena
kesehatan lingungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat
dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Tujuan Umum :
Tersosialisasinya program-program kesehatan lingkungan dan terwujudnya masyarakat
indonesia baru yang berbudaya hidup bersih dan sehat sefrta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan atau sikap masyarakat
b. Meningkatkan perilaku masyarakat
c. Meningkatkan stastus kesehatan masyarakat

D. JENIS KEGIATAN
1. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
2. PJB (Pemantauan Jentik Berkala)
3. Penyehatan tempat fasilitas umum
4. Penyehatan tempat pengolahan pangan
5. Penyehatan sanitasi dasar di masyarakat

E. SASARAN
1. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), sasarnnya : rumah atau KK yang memiliki
akses terhadap 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
2. PJB (Pemantauan Jentik Berkala), dilakukan setiap triwulan
3. Penyehatan tempat fasilitas umum dilakukan pada tempat yang memiliki potensi dampak
besar terhadap kesehatan masyarakat. Misal : fasyankes, sekolah, pasar dan tempat ibadah
4. Penyehatan tempat pengolahan pangan dilakukan pada TPP yang memiliki potensi dampak
besar terhadap kesehatan masyarakat. Misal : Rumah makan/restoran, kantin sekolah, jasa
boga, dan pabrik pengolahan pangan.
6. Inspeksi kesehatan lingkungan rumah sehat di masyarakat dilakukan pembinaan pada
sarana tempat tinggal di masyarakat.

F. MATRIKS KEGIATAN
BULAN
NO. KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
1 Sanitasi Total √ √ √
Berbasis
Masyarakat
(STBM)

2 PJB (Pemantauan √ √ √ √
Jentik Berkala)

3 Penyehatan
Tempat Fasilitas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Umum
4 Penyehatan
Tempat
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pengolahan
Pangan
5 Inspeksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kesehatan
Lingkungan
Rumah Sehat

G. LOKASI
NO. KEGIATAN LOKASI

1 Sanitasi Total Desa Tonjong


Berbasis Masyarakat
(STBM)

2 PJB (Pemantauan Wilayah Kecamatan Tajurhalang


Jentik Berkala)

3 Penyehatan Tempat TFU di Wilayah Kecamatan Tajurhalang


Fasilitas Umum
4 Penyehatan Tempat TPP di Wilayah Kecamatan Tajurhalang
Pengolahan Pangan
5 Inspeksi Kesehatan Wilayah Kecamatan Tajurhalang
Lingkungan Rumah
Sehat

H. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan program kesehatan lingkungan menggunakan anggaran BOK Puskesmas
Tajurhalang tahun 2022.

Bogor, 02 Januari 2022


Kepala Puskesmas Penanggungjawab UKM Pelaksana Program
Tajurhalang Essensial dan Perkesmas Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Tajurhalang

dr. Fransiskus Misi Lenny Widiya,A.Md.KL Istiqomah


NIP. 196611212002121004 NIP. 198910092020122010 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai