Anda di halaman 1dari 4

Nama : Deka Indriani

Nim : 2021206203194P

Kelas : 3C Konversi Pringsewu

M.K : Psikososial

Analisis Masing-Masing Penyebab Stress Selama Menjadi Perawat, Bagaimana Reaksi

Yang Muncul Ketika Stress Serta Bagaimana Upaya Manajemen Stress.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya stress pada perawat antara lain :

hubungan kurang baik antara penyelia, dokter, rekan perawat, pasien dan keluarga pasien,

perawat menciptakan harapan yang tinggi terhadap diri sendiri sebagai cara untuk

mempertahankan keseimbangan emosi, kejenuhan dalam bekerja, lingkungan kerja yang

kurang kondusif.

Stress yang dialami seorang perawat dapat bervariasi dengan perawat lain, karena

stress merupakan proses persepsi yang bersifat individual. Profesi perawat rentan akan

mengalami stress, hal ini di sebabkan karena karateristik pekerjaan perawat yang diharapakan

dapat secara cepat dan tepat dalam menangani pasien. Situasi pekerjaan yang sering kali

bertemu dengan pasien dalam kondisi kritis dan resiko terpaparnya penyakit dari pasien bisa

menjadi salah satu faktor munculnya stress pada perawat. Stress kerja yang dialami karyawan

merupakan hubungan yang timbal balik antara sesuatu yang berada di dalam diri individu

dengan sesuatu yang berada di luar karyawan tersebut, artinya sering kali perawat mengalami

situasi yang kontradiksi dengan nilai yang dipahami oleh perawat. Faktor lain yang

menyebabkan stress pada perawat adalah pembagian shift kerja, ambiguitas peran dan

hubungan kerja yang buruk antara atasan, bawahan dan rekan kerja.

Perawat adalah profesi yang rentan terkena stress karena perawat memiliki peran

utama dalam kontak dengan pasien dan kebanyakan tindakan dilakukan oleh perawat. Stress
yang sering dialami selama menjadi perawat adalah ketika diberikan beban kerja yang berat

dan melebihi kemampuan,dituntut bekerja sempurna dan cepat,dengan jam kerja yang cukup

lama dan rekan kerja terbatas namun pasien cukup banyak sehingga mengharuskan bekerja

dengan system multi tasking dan sulit untuk istirahat, bekerja dengan system senioritas yang

dimana junior yang bekerja lebih keras dibandingkan senior dan apabila melakukan

kesalahan langsung diberikan punishment.

Stress kerja adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi tuntutan tuntutan

pekerjaan nya sehingga perawat merasa tidak nyaman dan tidak senang,tingginya beban kerja

perawat menyebabkan tingginya stress kerja pada perawat.

Reaksi yang muncul ketika stress :

1.Perubahan Emosi

Perubahan emosi menjadi salah satu tanda paling umum yang terjadi pada pengidap stres.

Kondisi ini menyebabkan seseorang mudah gusar, merasa frustasi, dan suasana hati menjadi

mudah berubah-ubah alias mood swing. Orang yang mengalami stres umumnya akan sulit

untuk menenangkan pikiran, merasa rendah diri, kesepian, bingung, menghindari orang lain,

sulit mengendalikan diri, hingga depresi.

2. Gejala Fisik

Perubahan kondisi fisik juga bisa menjadi tanda seseorang mengalami stres. Hal ini

menyebabkan seseorang mudah merasa lemas, pusing, migrain, gangguan pencernaan, nyeri

otot, serta jantung berdebar. Stres juga sering ditandai dengan sulit tidur di malam hari, tubuh

gemetar, kaki terasa dingin dan berkeringat, mulut kering, sulit menelan, hingga menurunnya

hasrat seksual.

3. Perubahan Kognitif
Selain ciri fisik, stres juga bisa menyebabkan seseorang mengalami perubahan kognisi.

Kondisi ini membuat seseorang menjadi sering lupa, sulit memusatkan perhatian, selalu

berpikir negatif, pesimis, dan sering membuat keputusan yang tidak baik.

4. Perubahan Perilaku

Dalam tingkat yang parah, rasa tertekan dan stres bisa menyebabkan seseorang mengalami

perubahan perilaku. Kondisi ini menyebabkan penurunan nafsu makan, tidak fokus dan

sering menghindari tanggung jawab, sering gugup, mudah marah, hingga mencari

pelampiasan misalnya dengan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.

Manajemen Stress Untuk Perawat

Sebagian besar perawat mengalami stress dalam lingkungan pekerjaan mereka.

Stressor dapat terdiri atas kelebihan beban kerja, kebijakan institusi tempat bekerja, konflik

dengan rekan kerja atau karakteristik klien (Foxall, Zimmermen, dan Bene, 1990; Skipper,

Jung dan Coffey, 1990). Reaksi terhadap stressor yang berkaitan dengan pekerjaan

bergantung pada kepribadian perawat, status kesehatan, pengalaman sebelumnya dengan

stress dan mekanisme koping.

Manajemen stress adalah suatu program untuk melakukan pengontrolan atau

pengaruh stress dimana bertujuan untuk mengenal penyebab stress dan mengetahui tehnik

tehnik pengelola stress sehingga org lebih baik dalam menguasai stress dalam kehidupan dari

pada dihimpit oleh stress itu sendiri.

Manajemen yang dilakukan ketika stress :

1. Mendengarkan musik.

2. Menonton film.

3. Istirahat yang cukup.

4. Makan / minum favorit.


5. Curhat dengan orang terdekat.

6. Liburan.

7. Bermain game online.

8. Berbicara keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya.

9. Melakukan kegiatan yg sesuai dengan minat dan kemampuan.

10. Kembangkan hobi yg bermanfaat.

11. Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Tuhan.

12. Berfikir positif.

13. Tenangkan pikiran dengan relaksasi.

Anda mungkin juga menyukai