Anda di halaman 1dari 7

Nurul Fadilah

3A D3 – AB
21 - 35119023
Tugas 4 Public Relation

PT Kereta Api Indonesia (Persero)


Contoh dari setiap kegiatan pengelolaan stakeholder yang dilaksanakan oleh PT Kereta
Api Indonesia (Persero).

I. Eksternal Stakeholder
1. Konsumen (Customer Relations)
Sebagai perusahaan penyedia jasa, PT. KAI (Persero) tentunya kepuasan

konsumen merupakan prioritas. Untuk itu PT. KAI berusaha menjalin hubungan baik

dengan para pelanggannya. Salah satunya dengan cara mengadakan Sahabat KAI

Gathering dengan komunitas-komunitas customer kereta api ataupun pecinta kereta api.

Kegiatan ini diharapkan bisa sebagai bentuk apresiasi terhadap konsumen. Melalui

gathering seperti ini, PT. KAI (Persero) dapat memperoleh saran dan kritik yang

konstruktif dari para pelanggan guna kemajuan PT. KAI. Manager Humas PT. KAI

(Persero) juga sering mengajak para pecinta kereta api yang tergabung dalam berbagai

komunitas untuk hadir di event-event PT. KAI.

Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 Kegiatan Sahabat KAI Gathering

Selain itu, humas PT. KAI (Persero) membuka layanan informasi yang

memudahkan konsumen/pelanggan kereta api untuk mendapatkan informasi dan

menyampaikan kritik saran secara langsung kepada manager humas.

Dalam peringatan-peringatan hari besar nasional seperti hari lahir R.A Kartini, PT.

KAI (Persero) juga membagikan bunga pada para pelanggan di stasiun sebagai

ungkapan perhatian kepada para pelanggan.


Gambar 1.3 Pembagian bunga dalam rangka Hari Kartini

2. Pemerintah (Government Relations)

Dalam menjalankan usahanya, PT KAI (Persero) tentunya tidak lepas dari peran

pemerintah sebagai penentu kebijakan. Apalagi PT. KAI (Persero) yang merupakan

perusahaan BUMN yang memonopoli jasa perkeretaapian di Indonesia. Dalam menjalin

good government relations ini PT. KAI (Persero) sering mengadakan silaturahmi ke

Gubernur, Walikota maupun Kapolda setempat yang kerap bekerjasama dengan PT.

KAI (Persero). Saat ada perubahan manajemen yang baru pun PT. KAI (Persero)

memperkenalkan diri dengan berkunjung ke instansi pemerintah tersebut. Dengan

begitu, hubungan keduanya akan semakin harmonis dan mempererat hubungan

kerjasama antar keduanya.

Gambar 1.4 PT KAI (Persero) Bersilaturahmi dengan Gubernur DIY

3. Masyarakat Sekitar (Community Relations)

PT. KAI (Persero) menyadari bahwa perusahaan tidak akan dapat berjalan

dengan baik tanpa ada dukungan dari masyarakat sekitarnya. Layaknya hidup bertetangga

dengan mereka, PT. KAI (Persero) senantiasa membantu kesejahteraan masyarakat

sekitarnya dan membantu mereka yang mengalami kesulitan. Bentuk hubungan yang baik

dengan masyarakat sekitar diwujudkan dengan :


a. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Program kemitraan bertujuan untuk membantu unit usaha kecil dan

menengah di wilayah dengan memberikan modal usaha kepada mereka.

Sedangkan Bina Lingkungan diarahkan pada kegiatan pendidikan, pelatihan,

peningkatan kesehatan dan bantuan sarana ibadah.

Gambar 1.5 Program Kemitraan PT KAI (Persero)

Gambar 1.6 Program Bina Lingkungan PT KAI (Persero)

b. Santunan untuk panti asuhan yang dilaksanakan setiap bulan.


PT. KAI (Persero setiap bulannya berkunjung ke panti asuhan dan

memberikan santunan. Pemberian santunan ini dilakukan oleh masing-masing

divisi secara bergilir.

Gambar 1.7 Santunan anak yatim yag dilakukan oleh PT KAI


(Persero)
c. Bakti sosial (Rail Clinic)

Rail Clinic berupa bakti sosial pelayanan kesehatan kepada masyarakat

yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan pemerintah dengan

menggunakan kereta yg di dalamnya mempunyai fasilitas layaknya klinik yaitu

ruang Monitoring, ruang Laboratorium, Pelayanan Farmasi, Pemeriksaan

Umum, Pemeriksaan Gigi, Pemeriksaan Mata, Pemeriksaan Ibu Hamil, Ruang

Edukasi, Pantry, dan Toilet Ramah Lingkungan.

Gambar 1.8 Bakti Sosial (Rail Clinic PT KAI (Persero)

d. Program KAI Peduli

Salah satu yang pernah dilakukan oleh kegiatan KAI Peduli yaitu

membantu korban erupsi Gunung merapi dengan memberikan juga membuka

posko bantuan yang siaga selama 24 jam. Tidak hanya itu, PT. KAI (Persero)

juga menggratiskan tiket untuk korban bencana merapi yang akan mengungsi

dengan kereta api.

Setelah bencana Merapi berakhir, PT. KAI (persero) bersama MNC Group

juga berupaya untuk mengobati trauma psikis yang dialami anak-anak korban

Merapi dengan mengajak mereka bersenang-senang dengan menggunakan

kereta api. Sebelum naik kereta api, mereka diajarkan untuk mengenal disiplin

kereta api. Tidak hanya naik kereta saja, mereka juga diberikan bingkisan

peralatan sekolah dan santunan pendidikan oleh MNC Group.


Gambar 1.9 Program KAI Peduli dalam membantu korban Eurupsi Gunung
Merapi

4. Pers (Press Relation)

Dalam proses image building, pers mempunyai peranan yang sangat penting bagi

perusahaan. PT. KAI (Persero) senantiasa meminimalisir munculnya pemberitaan yang

negatif agar citra positif PT. KAI (Persero) selalu terjaga. Dengan hubungan yang baik

antara PT. KAI (Persero) paling tidak pers akan mempunyai penilaian subyektif dan tidak

akan menjatuhkan citra PT. KAI (Persero) apalagi jika sewaktu-waktu terjadi krisis.

Selain itu, proses publisitas yang dilakukan PT. KAI (Persero) di media juga akan

semakin mudah dengan hubungan yang sudah terjalin baik dan akrab ini. Hubungan yang

baik dengan media dibangun oleh humas PT. KAI (Persero) melalui kegiatan press tour,

press gathering, mengundang pers ke event-event PT. KAI (Persero), memberikan ucapan

selamat dan sebagainya. Manager humas juga selalu meluangkan waktu untuk

wawancara dengan pers dari berbagai media.

Gambar 1.10 Kegiatan Press Tour PT KAI (Persero) bersama awak media
II. Internal Stakeholder
1. Manajer (Manager Relation)
Selain mengadakan laporan hasil evaluasi kerja, konsultasi pemecahan

masalah kerja, koordinasi antar bagian maupun pemberian selamat atas setiap

prestasi yang terjadi, Pimpinan PT KAI (Persero) juga mengadakan tunjangan

karyawan, sebagai berikut.

a. Tunjangan Karyawan
Tunjangan yang diberikan kepada para karyawan PT KAI (Persero) terdapat

20 macam jenis. Berikut adalah jenis tunjangan yang diterima oleh para

karyawannya.

1) Tunjangan emolemen bagi lulusan SMA sejumlah 200 ribu setiap bulan

sementara bagi lulusan S1 menerima tunjangan sebesar 600 ribu setiap

bulan

2) Tunjangan untuk anak dan istri sebesar 10% dari gaji pokok.

3) Tunjangan perjalanan dinas senilai minimal 375 ribu rupiah per bulan.

4) Uang premi para awak (jumlah tergantung jabatan)

5) Tunjangan risiko masinis kurang lebih satu juta rupiah per bulan.

6) Tunjangan kesehatan dan kebugaran mencapai sekitar 1 juta per bulan

7) Tunjangan liburan dan rekreasi

8) Tunjangan hunian rumah

9) Tunjangan penampilan (khusus pelayanan konsumen)

10) Tunjangan atau uang transportasi

2. Karyawan (Employee Relation)


a. Employee Gathering

Salah satu employee gathering yang dilakukan oleh PT KAI (Persero)

yaitu dengan mengadakan kegiatan outbond dengan para karyawan. Untuk

meningkatkan silaturahmi dan kekompakan karyawan, PT KAI (persero)

mengadakan outbound. Outbound diisi dengan sejumlah permainan kelompok

yang menuntut masing-masing kelompok untuk bekerjasama, kompak dan bahu

membahu. Dengan permainan ini, dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan

hubungan antar karyawan semakin meningkat, bisa berkoordinasi dengan baik

dengan satu kesatuan, dan mampu berkerjasama antar divisi.


Gambar 2.1 Kegiatan Outbond PT KAI (Persero)

b. Sambung Rasa

PT KAI (Persero) melaksanakan kegiatan rutin yang diberi nama

“Sambung Rasa”. Sambung rasa merupakan media komunikasi karyawan

untuk mengemukakan kritik dan saran mereka mengenai perusahaan. Sambung

rasa ini dilaksanakan setiap hari selasa setelah acara apel pagi di lapangan

kantor. Setiap karyawan dapat mengemukakan pendapatnya kepada Kepala

Daop PT KAI (Persero). Tugas humas dalam hal ini bertindak sebagai

pendengar semua saran, kritik, pendapat, dan masukan dari karyawan yang

disampaikan kepada pimpinan.

c. Coffee Morning

PT KAI (Persero) memiliki kegiatan rapat rutin coffee morning yang

membahas seluruh permasalah yang terjadi dalam perusahaan. Melalui kegiatan

tersebut, humas PT KAI (Persero) membantu memberikan solusi kepada Kepala

Daop dalam memecahkan masalah perusahaan. Setiap program yang akan atau

telah berjalan dibahas dalam coffee morning. Semua kritik, saran, pendapat,

maupun masukan dari karyawan dapat disampaikan dalam forum rapat ini.

Kegiatan coffee morning tersebut, selain menjadi tempat untuk karyawan dalam

memberikan pendapat, juga sebagai tempat untuk menjalin hubungan baik

antara karyawan dengan atasan.

Anda mungkin juga menyukai