Anda di halaman 1dari 12

S T R E S D I

L I N G K U N G A N
K E R J A D A N
P E N C E G A H A N N Y A
Kelompok 3

Andi Rizka (45220082)


Aidil Fitrilia (45220087)
Rahmawati Jamudi (45220088)
A.Muh. Malfikram Al Hilal (45220090)
S U B M AT E R I

A. PENGERTIAN STRES C. GEJALA, PENTEBAB


DAN STRES KERJA DAN DAMPAK STRES
KERJA
.

B. JENIS-JENIS STRESS D. DAMPAK STRES


KERJA
A . P E N G E R T I A N S T R E S
d a n S T R E S K E R J A

Luthans (dalam Yulianti, 2000:10)


mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan
dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi
oleh perbedaan individu dan proses psikologis,
sebagai konsekuensi dari tindakan Hngkungan,
situasi atau peristiwa yang terlalu banyak
mengadakan tuntutan psikologis dan fisik
seseorang, Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa stres kerja timbul karena tuntutan
lingkungan dan tanggapan setiap individu
dalam menghadapinya dapat berbeda.
Gibson et al (dalam Yulianti, 2000:9) mengemukakan bahwa stress
kerja dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai
stimulus, stres sebagai respon dan stres sebagai stimulus-respon.

Stres sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan


pada lingkungan. Definisi stimulus memandang stres sebagai suatu
kekuatan yang menekan individu untuk memberikan tanggapan
terhadap stresor. Pendekatan ini memandang stres sebagai konsekuensi
dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon individu.
Pendekatan stimulus-respon mendefinisikan stres sebagai
konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon
individu. Stres dipandang tidak sekedar sebuah stimulus atau respon,
melainkan stres merupakan hasil interaksi unik antara kondisi stimulus
lingkungan dan kecenderungan individu untuk memberikan tanggapan
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres

B. JENIS-JENIS menjadi dua, yaitu:

1) Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat

STRES sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal


tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi
yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas,
kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
2) Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat
tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal
tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi
seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran
(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan
keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
c PENYEBAB DAN
.

DAMPAK
STRES KERJA

1 . Gejala Stres Kerja


Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999)
mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan
menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu, yaitu:

1) Gejala Psikologis

2) Gejala Fisiologis

3) Gejala Perilaku
2. Faktor Penyebab Stres Kerja
Menurut (Robbin, 2003, pp. 794-798) penyebab stres itu
ada 3 faktor yaitu:

1)Faktor Lingkungan
2)Faktor Organisasi
3)Faktor Individu
3. Dampak Stres Kerja
Bagi perusahaan, konsekuensi yang timbul dan bersifat tidak langsung adalah meningkatnya
tingkat absensi, menurunnya tingkat produktivitas, dan secara psikologis dapat menurunkan komitmen
organisasi, memicu perasaan teralienasi, hingga turnover (Greenberg & Baron, 1993; Quick & Quick,
1984; Robbins, 1993).

Penelitian yang dilakukan Halim (1986) di Jakarta dengan menggunakan 76 sampel manager dan
mandor di perusahaan swasta menunjukkan bahwa efek stres yang mereka rasakan ada dua. Dua hal
tersebut adalah:

 Efek pada fisiologis mereka, seperti: jantung berdegup kencang, denyut jantung meningkat,
bibir kering, berkeringat, mual.
 Efek pada psikologis mereka, dimana mereka merasa tegang, cemas, tidak bisa berkonsentrasi,
ingin pergi ke kamar mandi, ingin meninggalkan situasi stres.
D. Pencegahan
Stress Kerja

Stres dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dapat dihadapi tanpa memperoleh
dampaknya yang negatif. Manajemen stres lebih daripada sekedar mengatasinya, yakni betajar
menanggulanginya secara adaplif dan efektif. Hampir sama pentingnya untuk mengetahui apa yang
tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dicoba. Maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam
mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan pendekatan organisasi.
1.Pendekatan Individual
2.Pendekatan Organisasional
Lanjutan

Selain teknik pengurangan stres di atas ada beberapa kiat lagi yang dapat digunakan. Agar stres
tidak berkelanjutan, adapun beberapa kiat yang di kemukakan oleh Alex:

1) Sediakan Waktu Rileks


6) Kembangkan Pola Hidup Sehat
2) Bersikap Lebih Asertif
7) Tingkatkan Ketrampilan
3) Bekerja Lebih Efisien
8) Lupakan Pekerjaan Saat Libur
4) Tingkatkan Energi Dengan Tidur
9) Pekerjaan Bukan Segalanya
5) Atur Lingkungan Kerja
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai