Anda di halaman 1dari 4

MODUL4

PULSE CODE MODULATION (PCM)

A. Tujuan:
1. Mengetahui prinsip dari transmisi PCM
2. Mengetahui metode konversi sinyal analog ke digital

B. Dasar teori
Pulse-Code Modulation . (PCM) adalah bentuk paling mendasar dari modulasi pulsa
digital. Pada PCM, sinyal message direpresentasikan oleh urutan pulsa terkodekan. Operasi
dasar yang terjadi dalam PCM adalah sampling, quantisizing, clan encoding.
Secara umum, prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut
• Transmitter
Low­
Sumber pass sampler quantisizer encoder
sinyal analog filter

Keluaran dari proses ini adalah sinyal PCM dari sinyal input
• Receiver

Regeneration Reconstruction
decoder destinstion
circuit filter

Proses PCM yang terjadi pada gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut,
1. Sinyal input analog diubah menjadi sinyal input digital dengan cara melakukan
sampling (cuplikan) pada interval waktu tertentu. Hasil dari sampling ini kemudian
dilakukan pendekatan amplitudo yang disebut dengan quantisasi.
2. Setiap cuplikan hasil kuantisasi kemudian diberi kode agar dapat memiliki urutan
tertentu dalam pengirimannya.
3. Pada penerima dilakukan identifikasi dan pengumpulan digit-digit yang terpisah yang
kemudian dibentuk kembali menjadi kode.
4. Dengan aturan pengkodean batik, dilakukan proses pembangkitan sinyal analog dari
cuplikan - cuplikan.

Modul 4 - Pulse Code Modulation (PCM) 1 I


C. Perangkat yang digunakan :
1. Function Generator sebagai pembangkit sinyal
2. Oscilloscope sebagai alat observasi bentuk sinyal yang terjadi pada kondisi tertentu
3. Kabel Coaxial (BNC-BNC)
4. Kit Praktikum EC796 yang terdiri dari
a. · Tranrnitter EC796/E
b. Receiver EC796/R
c. Kabel Pengukuran

Diagram dari seluruh perangkat yang digunakan dalam percobaan mt ditunjukan pada
Gambar I.
Function
Oscilloscope
Generator
I I
I I

--l__
I I
r-------------------

_::--�·I
I

�-i
I I
t

e_c_7_9_6_f_e_ EC796/R

Kabel Coaxial
Kabel Pengukuran

Gambar 1 Diagram Blok Praktlkum PCM

D. Prosedur Percobaan :
1. Rangkaikan seluruh perangkat yang digunakan seperti pada Gambar 1 dengan kondisi
semua perangkat dalam keadaan mati.
2. Nyalakan function generator dan oscilloscope. Atur function generator untuk dapat
bekerja pada frekuensi I kHz dan amplitude 2 Vpp. Pengamatan dapat dilakukan
dengan terlebih dahulu melakukan koneksi langsung antara function generator dan.
oscilloscope.
3. Nyalakan Kit Praktikum EC796.
4. Pasang probe pengukuran dengan ketentuan sebagai berikut,
a. Channel 1 oscilloscope terhubung dengan TPl pada transmitter
b. Channel 2 oscilloscope terhubung dengan TP41 pada receiver.

Modul 4- Pulse Code Modulation (PCM} 2 I


5. Atur signal input �enjadi sign dengan menekan tombol "INPUT" dan atur media
transmisi pada tra�itter dan receiver pada pilihan "coax".
6. Atur parameter Tfe/Div dan Volts/Div oscilloscope sampai terlihat sinyal yang
terkuantitasi. Catat �entuk sinyal dan bitung waktu interval antar sampling.
.
(hitung sebanyak 5 �uah jarak antar sampling yang berbeda)
7. Pindahkan probe pe�gukuran dengan ketentuan sebagai berikut
I

a. Channel 1 o cilloscope terhubung dengan TP 13 pada transmitter


b. Channel 2 o cilloscope terhubung dengan TP4 pada transmitter.
8. Matikan function g nerator, atur parameter Time/Div sehingga terlihat pengulangan
urutan bentuk pulsa. Amati hal-hal sebagai berikut
a. Bentuk siny I yang terbentuk pada oscilloscope channel 1 dan 2.
b. Ukur durasi it untuk sinyal yang terbentuk pada oscilloscope channel 1 dan 2.
c. Hitung juml pulsa yang terjadi pada pengamatan channel 1 sampai adanya
pengulang i urutan bentuk: pulsa pada channel 2.
9. Pindahkan kembali robe pengukuran dengan ketentuan sebagai berikut
a. Channel 1 o ci/loscope terhubung dengan TPl pada transmitter
b. Channel 2 o cilloscope terhubung dengan TP2 pada transmitter.
!
10. Nyalakan kembali ction generator dan aktivasi antialiasingfilter tanpa compressor
dengan menekan totbol "FILTER/COMP". Amati hal2 berikut ini
a. Amplifikasi tara sinyal yang teramati pada channel 1 dan channel 2.
b. Naikkan fretensi pada .frequency generator sehingga amplitude Vpp Channel 2
menjadi 70fo dari amplitudo Vpp Channel 1. Catat nilai frekuensi yang
terukur (nilri atas frekuensi).
c. Turunkan t frekuensi pada frequency generator sehingga amplitude Vpp
Channel 2 enjadi 70% dari amplitudo Vpp Channel 1. Catat nilai frekuensi
yang teruk r (nilai bawah frekuensi).

Modul 4 - Pulse Code Modulation (PCM) 3


LAPORAN SEMENTARA
MODUL 4 - PULSE CODE MODULATION
NRP Nama Group Nama & TT Asisten

2. Langkah ke 8 ➔ durasi bit, perbandingan durasi bit ch. I dan ch2, hitung waktu
sampling dan frekuensi sampling
a. Durasi bit (Th):
Channel I : ......... ................. ..... Channel 2 : ...... ..................... .
Jumlah pulsa pada pengamatan channel 1 (N) : ....................................... .
b. Hitunglah :
Waktu sampling (Ts) : Tb• N = .............................
Frekuensi sampling: I/Ts = .............................. .
3. Langkah ke 10
a. Nilai amplikasi (perbandingan nilai Ch2 dan Chl):
b. Bandwidth: nilai atas frekuensi - nilai bawah frekuensi = ...........................
c. Perbandingan dengan frekuensi sampling = ........................................ .

Togas Laporan Resmi


1. Bandingkan basil pada tugas sementara poin 1 dan poin 2, berikan analisis dan
kesimpulan yang Saudara dapatkan.
2. Lakukan analisis mengenai teorema nyquist dalam PCM dan berikan kesimpulan yang
Saudara peroleh.

Modul 4 - Pulse Code Modulation (PCM) 14

Anda mungkin juga menyukai