0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan tulang, jenis-jenis fraktur, pengkajian sistem muskuloskeletal pada kasus trauma, dan faktor yang mempengaruhi infeksi pada muskuloskeletal. Tulisan tersebut juga menjelaskan patofisiologi osteomyelitis.
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan tulang, jenis-jenis fraktur, pengkajian sistem muskuloskeletal pada kasus trauma, dan faktor yang mempengaruhi infeksi pada muskuloskeletal. Tulisan tersebut juga menjelaskan patofisiologi osteomyelitis.
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan tulang, jenis-jenis fraktur, pengkajian sistem muskuloskeletal pada kasus trauma, dan faktor yang mempengaruhi infeksi pada muskuloskeletal. Tulisan tersebut juga menjelaskan patofisiologi osteomyelitis.
a. Secara langsung pada proses ini tulang akan terbentuk secara langsung dari membran tulang dalam bentuk lembaran -embaran, misalnya pada tulang muka, pelvis, skapula, dan tulang tengkorak. Proses penulangan ini ditandai dengan terbentuknya osteoblast yang merupakan rangka dari trabekula tulang yang penyebarannya secara radial. b. Secara tidak langsung pada proses ini tulang terbentuk dari tulang rawan, dimana proses penulangan dari tulang rawan terjadi melalui dua cara, yaitu: 1). Pusat osifikasi primer, pada keadaan ini osifikasi dari tulang terjadi melalui osifikasi endokondral; 2). Osifikasi sekunder, pada keadaan ini osifikasi terjadi dibawah perikontrium / perikondrial ( osifikasi periosteum / periosteal ). Bagian- bagian tulang pada manusia antara lain : Tulang tengkorak Tulang badan (Terdiri dari tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang bahu, tulang panggul). Tulang anggota gerak terdiri dari anggota gerak atas yaitu tangan/ lengan, dan anggota gerak bawah yaitu kaki.
2. Macam macam fraktur
Berdasarkan bentuk garis patah Garis patah melintang, garis patah oblique, garis patah spiral, fraktur kompresi, fraktur avulsi ( pada patela ). Berdasarkan jumlah garis patah : 1. Fraktur komunitif : garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan. 2. Fraktur segmental : garis patah lebih dari satu tetapi tidak saling berhubungan. 3. Fraktur multiple : garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang berlainan tempatnya. 3. Pengkajian sistem muskuloskeletal pada kasus trauma VGF Status lokasi : pemeriksaan dilakukan secara sistematis inspeksi ( look ) yaitu raut muka pasien, cara berjalan/ duduk / tidur, lihat kulit jaringan lunak, tulang dan sendi palpasi ( feel ) yaitu suhu kulit panas atau dingin denyutan arteri teraba/ tidak, adakah spasme otot, nyeri tekan atau nyeri kiriman kekuatan otot ( power ) yaitu grade 0,1,2,3,4,5 ( lumpuh s/d normal ) pergerakan ( move ) yaitu ROM ( Range Of Joint Movement ), pergerakan sendi : abduksi, adduksi, ekstensi, fleksi dan lain2.
4. Faktor yang mempengaruhi infeksi pada muskuloskeletal yaitu