IKSAN BANDUNG
Dicky Gunawan
KHGD 22057
untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel (Brunner & Sudart, 2005).
b. Anatomi
kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu
beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui
800 gram.
• Korpus
alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos
yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap
• Areola
• Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar,
c. Etiologi
masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan
ibu/saudara perempuan
Riwayat menstrual
Riwayat kesehatan
estrogen.
ciri – ciri :
proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti
tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi
normal.
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi faktor
ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat
dan individu.
Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-
payudara.
Fase invasi
- Wijaya & Putri, 2013 menjelaskan, penyebab dari kanker payudara masih belum jelas,
tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara
masih sulit ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika
mammae. Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat
dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk tangan pemeriksa l;alu
Edema dengan Peaut d’oramge skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti
kulit jeruk)
Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya
f. Komplikasi
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-
organ lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah paru-paru,
pleura, tulang dan hati. Metastase ke tulang kemungkinan mengakibatkan
g. Penatalaksanaan Medis
Penanganan secara medis dari pasien dengan kanker mamae ada dua macam
Penanganan Keterangan
Mastektomi parsial (eksisi tumor local dan yang luas dengan kulit yang terkena) sampai
penyinaran) kuadranektomi (pengangkatan seperempat
Mastektomi radikal yang dimodifikasi penentuan stadium; radiasi dosis tinggi mutlak
jaringan aksila
Non Pembedahan (paliatif) Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang
Terapi hormaon dan endokrin aksila, kekambuhan tumor local atau regional
setelah mastektomi
suatu skema yang kaku, selalu dipertimabngkan kasus demi kasus. Terapi
limphangitik dan jika terpai hormonal tidak dapat mengatasi atau penyakit
h. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium meliputi:
atau plasma
5. Pemeriksaan sitologik
yang keluar sponyan dari putting payudar, cairan kista atau cairan
1. Non invasive
a. Mamografi
c. USG
antara massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu
intra vena, bahan ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari
massa tumor.
digunakan.
2. Invasif
a. Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara
b. Aspirasi biopsy
d. Insisi biopsy
e. Eksisi biopsy
a. Pengkajian Keperawatan
1) Identitas
Pemeriksaan dimulay dari nama, tanggal lahir, jenis kelamin dan umur
namun tidak ada batasan yang jelas antara laki-laki dan perempuan.
2) Keluhan Utama
Keluhan utama diambil dari data subjektif atau objektif yang paling
menonjol yang dialami oleh klien. Keluhan utama pada klien yang di
rasakan pada ca mamme adalah nyeri pada ulu hati di daerah abdomen,
dan pingsan.
Pengkajian Primer
1) Respon
Jalan nafas tidak ada sumbatan, tidak ada lidah jatuh ke belakang,
tidak ada darah, tidak ada cairan dan tidak ada pembengkakan.
3) Breathing
tambahan.
4) Circulation
TD : 160/147 mmHg, Nadi : 97 x/menit, Suhu 36, C, dan pasien
dibawa dalam kondisi tidak sadarkan diri muntah ,mukosa bibir pucat,
5) Disability
6) Exposure
7) Folley catheter
produksi urin
8) Gastric tube
9) Heart mononitor
aritmia.
Pengkajian Sekunder
Tanda gejala, yaitu Ada jejas pada thorak, Nyeri pada tempat trauma,
2) A : Allergies
Riwayat alergi yang diderita klien atau keluarga klien. Baik alergi
3) M : Medications
sebelumnya.
1) Keadaan umum
Pasien dengan ICH sering kali mengalami,Cedera kepala berat dan
2) Tanda-tanda vital
Pasien dengan ICH sering kali tekanan darah tinggi, nadi pasien
normal.
3) B1 (Breathing)
simetris atau tidak, suara nafas tambahan : apakah tidak ada obstruksi
total, udara nafas yang keluar dari hidung, sianosis pada ekstermitas,
4) B2 (Blood)
5) B3 (Brain)
6) B4 ( Bladder)
7) B5 (Bowel)
8) B6 (Bone)
b. Diagnosa Keperawatan
Hal.172).
keperawatan
spasme otot dan diharapkan masalah Nyeri 1. Indetifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Hal.172). Kriteria Hasil (L. 08066 Hal. Menentukan lokasi, karakteristik, durasi,
8. Berfokus pada diri sendiri seberapa kuat nyeri yang dirasakan oleh
menurun klien
dalam.
2. Kontrol lingkungan yang memperberat
pencahayaan, kebisingan)
Edukasi
nyeri
pasien
berlangsung lama.
tepat
Kolaborasi
di berikan.
2. Resiko deficit Manajemen Nutrisi SLKI Manajemen Nutrisi SLKI (I.03119,hal 200)
(Skor 4) nutrien
perlu
(misal,piramida makanan)
yang sesuai
gizi.
mencegah kontisipasi
protein
Edukasi :
Kolaborasi :
3. Gangguan integritas 1. Monitor kulit akan 1. Monitor kulit akan adanya kemerahan
SDKI (D.0129 : Hal 5. Kedalaman luka, 5. R/Mengetahui status luka pada pasien
steril
4. Defisit pengetahuan Tingkat Pengetahuan SLKI Edukasi Kesehatan SIKI (I.12383 hal; 65)
kurang terpapar masalah defisit pengetahuan 2. Identifikasi faktor – faktor yang dapat
informasi atau salah dapat teratasi, dengan kriteria meningkatkan dan menurunkan motivasi
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap
ini, perawat sebaiknya tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara
2010).
d. Evaluasi Keperawatan
keperawatan yang telah dilaksanakan, evaluasi dapat dibagi dua yaitu evaluasi
hasil atau formatif yang dilakukan setiap selesai melakukan tindakan dan
klien pada tujuan khusus dan umum yang telah ditentukan. Evaluasi dapat
laksanakan
A : Analisa ulang atas data subyektif dan obyektif untuk menyimpulkan
apakah masalah masih tetap muncul atau ada masalah baru atau ada