Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MODEL PREDIKSI KONDISI FISIOLOGIK BERDASARKAN THI

Disusun Oleh:
Muhammad Dzulfiqar R
200110180269
Kelas A

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2022
I

TUJUAN DAN MANFAAT

1.1 Tujuan Praktikum

1) Menggunakan beberapa formula THI untuk membuat grafik THI.

2) Menentukan comfort zone ternak berdasarkan beberapa formula THI dan dengan
menggunakan grafik THI.
1.2 Manfaat Praktikum

1) Mahasiswa dapat memahami bagaimana menggunakan beberapa formula THI


untuk membuat grafik THI.
2) Mahasiswa dapat memahami bagaimana menentukan comfort zone ternak
berdasarkan beberapa formula THI dan dengan menggunakan grafik THI.

II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 DATA

Tabel 1
Suhu Laju Denyut
Waktu Tdb Twb Rh THI
Rektum Pernafasan Jantung
05.00 21 20 91 76.52 38.66 34 132.6
06.00 21 20 91 76.52 38.27 37 103.3
07.00 21 20 91 76.52 39.38 49.1 114.2
09.00 24 23 91 80.84 38.9 41.3 117.4
11.00 26 24 84 83 38.76 49.63 107.46
14.00 25 24 92 82.28 39.13 49.56 128.78
17.00 25 24 92 82.28 39.1 37.5 122.26
20.00 23 22 92 79.4 37.7 37.43 128.6
Tabel 2
Waktu Tdb Twb Rh THI SR

08.00 22 21 91 77.96 29.98

09.00 21 20 91 76.52 29.24

11.00 27 24 77 83.72 34.72

14.00 27.6 22 59 82.71 37.25

15.00 28 23 64 83.72 16.84

17.00 26 23 76 82.28 36.81

2.2 DIAGRAM THI (FORMULA 6)


2.3 MODEL PREDIKSI TEMPERATUR REKTUM BERDASARKAN THI

Temperatur Rektum Berdasarkan THI


39.6
39.4
39.2
39
38.8
38.6
38.4 y = 0.0308x + 36.256
38.2 R² = 0.095
38
37.8
37.6
0 20 40 60 80 100

Y = 0.0308x + 36.256

R2 = 0.095

Pembahasan :

Persamaan model prediksi temperatur rektum berdasarkan THI adalah Y =

36.256 – 0.0308x dan R2 = 0.095, yang artinya temperatur rektum meningkat


sebesar 0.0308 kali/menit jika THI meningkat 1 satuan, dan pengaruh THI
terhadap temperatur rektum sebesar 9%.
2.4 MODEL PREDIKSI LAJU RESPIRASI BERDASARKAN THI

Laju Respirasi Berdasarkan THI


140

120

100

80
y = 3.708x - 247.65
60
R² = 0.44
40
20

0
0 20 40 60 80 100

Y = 3.708x – 247.65
R2 = 0.44
Pembahasan :

Persamaan model prediksi laju respirasi berdasarkan THI adalah Y = 247.65

– 3.708x dan R2 = 0.44, yang artinya laju respirasi meningkat sebesar 3.708
kali/menit jika THI meningkat 1 satuan, dan pengaruh THI terhadap laju respirasi
sebesar 44%.
2.5 MODEL PREDIKSI DENYUT JANTUNG BERDASARKAN THI

Denyut Jantung Berdasarkan THI


160
140
120
100
80
y = 2.3151x - 66.522
60
R² = 0.2843
40
20
0
0 20 40 60 80 100

Y = 2.3151x - 66.522
R2 = 0.2843
Pembahasan :

Persamaan model prediksi denyut jantung berdasarkan THI adalah Y =

66.522 – 2.3151x dan R2 = 0.2843, yang artinya denyut jantung meningkat


sebesar 2.3151 kali/menit jika THI meningkat 1 satuan, dan pengaruh THI
terhadap denyut jantung sebesar 28%.
2.6 MODEL PREDIKSI SWEATING RATE BERDASARKAN THI

Sweating Rate Berdasarkan THI


40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00 y = 0.056x + 26.262
10.00 R² = 0.0005
5.00
0.00
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85

Y = 0.056x + 26.262
R2 = 0.0005
Pembahasan :

Persamaan model prediksi sweating rate berdasarkan THI adalah Y =

26.262 + 0.056x dan R2 =0.0005, yang artinya sweating rate meningkat sebesar

0.056 kali/menit jika THI meningkat 1 satuan, dan pengaruh THI terhadap
swaeting rate sebesar 0.05%.
III
KESIMPULAN
Didapatkan bahwa Nilai THI merupakan kombinasi suhu dan kelembaban
pada lingkungan yang merujuk pada beban panas. Model prediksi THI memiliki
korelasi positif terhadap temperatur rectum, laju pernafasan, dan denyut jantung.
Sedangkan model prediksi THI terhadap sweating rate memiliki korelasi negatif,
pada diagram THI dengan menggunakan formula 6, menunjukkan bahwa pada
pukul 05.00 – 07.00 ternak berada pada zona stress ringan sedangkan pada pukul
09.00, 11.00, 14.00, 17.00 dan 20.00 ternak berada pada zona stress berat. pada
siang hari keadaan kandang panas dan tidak berkabut.
LAPORAN PRAKTIKUM
THERMOREGULASI DOMBA DENGAN PERUBAHAN IKLIM MIKRO
LINGKUNGAN KANDANG

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Lovita Adriani. MS
Dr. Ir. Diding Latipudin. MS
Novi Mayasari. SPt. MSc. Ph.D.

Disusun Oleh:
Ananda Puput Insani
200110190087
Kelas A

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2022
I. Tujuan dan Manfaat

1.1 Mengukur laju pengeluaran keringat SR

1.2 Membuktikan evaporasi panas melalui kelenjar keringat

1.3 Mengetahui hubungan temperature dengan laju pengeluaran keringat

II. Hasil dan Pembahasan

2.1 Data Tabel 1.

Suhu
No Waktu Tdb Twb Rh SR DJ LR
Rektal
1 08.00 22 21 91 38,8 29,98 122,67 50,67
2 09.00 21 20 91 39,3 29,24 140,5 50
3 11.00 27 24 77 39,3 34,72 87,33 56,33
4 14.00 27,67 22 59 39,87 37,25 132,33 59,33
5 15.00 28 23 64 39,85 16,84 153,5 77
6 17.00 26 23 76 39,33 36,81 108 75,33

2.2 Analisis Regresi Korelasi Denyut Jantung Terhadap Sweating Rate

y = 58,249 – 0,2212x
R2 = 0,4731
DJ dan SR memiliki hubungan yang lemah, dengan koefisien determinasi 47%
2.3 Analisis Regresi Korelasi Laju Respirasi Sweating Rate

y = 42,935 – 0,1974x
R2 = 0,0954
LJ dan SR memiliki hubungan yang lemah, dengan koefisien determinasi 9,5%

2.4 Analisis Regresi Korelasi Temperature Rektal Terhadap Sweating Rate

y = 39,77 – 0,0117x
R2 = 0,0498
DJ dan SR memiliki hubungan yang lemah, dengan koefisien determinasi 4,9%.
III. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh nilai sweating rate terendah yaitu pada jam

15.00 dengan nilai 16,84, dan nilai sweating rate tertinggi yaitu pada jam 14.00
dengan nilai 37,25. Berdasarkan hasil analisis regresi korelasi, diketahui bahwa
denyut jantung, laju respirasi, dan suhu rektal terhadap sweating rate memiliki
hubungan negative.

Anda mungkin juga menyukai