Disusun Oleh:
Muhammad Dzulfiqar R
200110180269
Kelas A
2) Menentukan comfort zone ternak berdasarkan beberapa formula THI dan dengan
menggunakan grafik THI.
1.2 Manfaat Praktikum
II
2.1 DATA
Tabel 1
Suhu Laju Denyut
Waktu Tdb Twb Rh THI
Rektum Pernafasan Jantung
05.00 21 20 91 76.52 38.66 34 132.6
06.00 21 20 91 76.52 38.27 37 103.3
07.00 21 20 91 76.52 39.38 49.1 114.2
09.00 24 23 91 80.84 38.9 41.3 117.4
11.00 26 24 84 83 38.76 49.63 107.46
14.00 25 24 92 82.28 39.13 49.56 128.78
17.00 25 24 92 82.28 39.1 37.5 122.26
20.00 23 22 92 79.4 37.7 37.43 128.6
Tabel 2
Waktu Tdb Twb Rh THI SR
Y = 0.0308x + 36.256
R2 = 0.095
Pembahasan :
120
100
80
y = 3.708x - 247.65
60
R² = 0.44
40
20
0
0 20 40 60 80 100
Y = 3.708x – 247.65
R2 = 0.44
Pembahasan :
– 3.708x dan R2 = 0.44, yang artinya laju respirasi meningkat sebesar 3.708
kali/menit jika THI meningkat 1 satuan, dan pengaruh THI terhadap laju respirasi
sebesar 44%.
2.5 MODEL PREDIKSI DENYUT JANTUNG BERDASARKAN THI
Y = 2.3151x - 66.522
R2 = 0.2843
Pembahasan :
Y = 0.056x + 26.262
R2 = 0.0005
Pembahasan :
26.262 + 0.056x dan R2 =0.0005, yang artinya sweating rate meningkat sebesar
0.056 kali/menit jika THI meningkat 1 satuan, dan pengaruh THI terhadap
swaeting rate sebesar 0.05%.
III
KESIMPULAN
Didapatkan bahwa Nilai THI merupakan kombinasi suhu dan kelembaban
pada lingkungan yang merujuk pada beban panas. Model prediksi THI memiliki
korelasi positif terhadap temperatur rectum, laju pernafasan, dan denyut jantung.
Sedangkan model prediksi THI terhadap sweating rate memiliki korelasi negatif,
pada diagram THI dengan menggunakan formula 6, menunjukkan bahwa pada
pukul 05.00 – 07.00 ternak berada pada zona stress ringan sedangkan pada pukul
09.00, 11.00, 14.00, 17.00 dan 20.00 ternak berada pada zona stress berat. pada
siang hari keadaan kandang panas dan tidak berkabut.
LAPORAN PRAKTIKUM
THERMOREGULASI DOMBA DENGAN PERUBAHAN IKLIM MIKRO
LINGKUNGAN KANDANG
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Lovita Adriani. MS
Dr. Ir. Diding Latipudin. MS
Novi Mayasari. SPt. MSc. Ph.D.
Disusun Oleh:
Ananda Puput Insani
200110190087
Kelas A
Suhu
No Waktu Tdb Twb Rh SR DJ LR
Rektal
1 08.00 22 21 91 38,8 29,98 122,67 50,67
2 09.00 21 20 91 39,3 29,24 140,5 50
3 11.00 27 24 77 39,3 34,72 87,33 56,33
4 14.00 27,67 22 59 39,87 37,25 132,33 59,33
5 15.00 28 23 64 39,85 16,84 153,5 77
6 17.00 26 23 76 39,33 36,81 108 75,33
y = 58,249 – 0,2212x
R2 = 0,4731
DJ dan SR memiliki hubungan yang lemah, dengan koefisien determinasi 47%
2.3 Analisis Regresi Korelasi Laju Respirasi Sweating Rate
y = 42,935 – 0,1974x
R2 = 0,0954
LJ dan SR memiliki hubungan yang lemah, dengan koefisien determinasi 9,5%
y = 39,77 – 0,0117x
R2 = 0,0498
DJ dan SR memiliki hubungan yang lemah, dengan koefisien determinasi 4,9%.
III. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh nilai sweating rate terendah yaitu pada jam
15.00 dengan nilai 16,84, dan nilai sweating rate tertinggi yaitu pada jam 14.00
dengan nilai 37,25. Berdasarkan hasil analisis regresi korelasi, diketahui bahwa
denyut jantung, laju respirasi, dan suhu rektal terhadap sweating rate memiliki
hubungan negative.