BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi bukanlah istilah asing untuk kita, apalagi di era yang semakin
maju ini, dan dikarenakan istilah ini juga sering digunakan dalam berbagai aspek;
politik, ekonomi, dan budaya. Proses globalisasi sebenarnya bukanlah suatu
fenomena baru dalam sejarah peradaban dunia. Ciri khas globalisasi adalah semangat
keterbukaan dan kerelaan untuk menerima pengaruh budaya lain. Kehidupan
globalisasi telah dengan nyata melanda kehidupan kita. Suka ataupun tidak suka,
ummat Islam harus menghadapinya dengan segala implikasinya. Ciri-ciri kehidupan
global antara lain: Pertama, terjadinya pergeseran dari konflik ideologi dan politik
ke arah persaingan perdagangan, investasi dan informasi; dari keseimbangan
kekuatan (balance of power) ke arah keseimbangan kepentingan (balance of
interest). Kedua, hubungan antar negara/bangsa secara struktural berubah dari sifat
ketergantungan (dependency) ke arah saling ketergantungan (interdepen-dency),
hubungan yang bersifat primordial berubah menjadi sifat tergantung kepada posisi
tawar-menawar (bargaining position). Ketiga, batas-batas geografis hampir
kehilangan arti operasionalnya. Kekuatan suatu negara ditentukan oleh
kemampuannya memanfaatkan keunggulan komparatif (comparative advantage)
dan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Keempat, persaingan antar
negara sangat diwarnai oleh perang penguasaan teknologi tinggi. Setiap negara
terpaksa menyediakan dana yang besar bagi penelitian dan pengembangan. Kelima,
terciptanya budaya dunia yang cenderung mekanistik, efisien, tidak menghargai nilai
dan norma yang secara ekonomi tidak efisien (Maksum & Ruhendi, 2004: 281).
Islam adalah agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas
tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia
yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat
memfungsikan dirinya sebagai hamba. Pendidikan selalu berkembang mengikuti
dinamika kehidupan masyarakat. Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang
mengalami perubahan transisional dari masyarakat agraris ke arah masyarakat
2
Globalisasi yang bersumber dari Barat, dewasa ini tampil dengan watak
hegemonik di bidang politik, ekonomi, teknologi, dan kultural. Akibatnya,
pendidikan Islam sebagai upaya pewarisan nilai-nilai Islam, kini dihadapkan pada
desakan dan agresi nilai-nilai dan budaya Barat. Menurut Tilaar (2008: 90),
perubahan tersebut meniscayakan desain pendidikan memiliki relevansi dengan
kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Artinya, pendidikan pada masyarakat
agraris didesain relevan dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat agraris.
Pendidikan pada masyarakat industri dan informasi didesain mengikuti arus
perubahan dan kebutuhan masyarakat era industri dan informasi. Begitulah siklus
perkembangan perubahan pendidikan yang senantiasa didesain relevan dengan
perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat pada suatu era, baik pada aspek konsep,
materi dan kurikulum, proses, fungsi serta tujuan dari lembaga pendidikan. Islam
sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan
dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong
kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya
sebagai hamba. Oleh karena itu pengertian pendidikan Islam adalah “segala usaha
untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumberdaya insani yang
ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan
48 norma Islam” (Ahmadi, 2001: 20). Menurut Marimba (1974: 23), pendidikan
Islam adalah membimbing jasmani dan rohani berdasarkan hukum agama Islam
menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam. Pendapat lain
memberikan pengertian pendidikan Islam adalah “usaha sistematis, pragmatis dalam
membentuk anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran agama Islam”
(Zuhairini, 1980: 25). Dan adapun menurut Ramayulis (1994:3-4), pendidikan Islam
adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan berbahagia,
mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya,
halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan
atau tulisan.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa hubungan islam dengan globalisasi?
2. Apa masalah pendidikan islam di era globalisasi?
3. Bagaimana upaya pendidikan islam dalam menghadapi globalisasi?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan memberi wawasan kepada pembaca agar lebih
mengetahui lagi tentang hubungan islam dengan globalisasi dan bagaimana upaya
pendidikan islam untuk menghadapi globalisasi.
D. Manfaat
Makalah ini memberi manfaat untuk yang ingin mengetahui lebih atau
mencari referensi tentang islam dan globalisasi serta upaya pendidikan islam dalam
menghadapi globalisasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
saling memberi. Tetapi, tetap saja, kita sebagai umat muslim tidak boleh melupakan
agenda besar dibalik globalisasi.
Athiyah alAbrasyi (1970:1), tujuan pendidikan Islam yang pokok dan terutama
adalah untuk mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Karena itulah menurut
beliau semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran akhlak dan setiap guru
haruslah memperhatikan akhlak.
Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, ajarannya mesti
tersosialisasi kepada ummah manusia sekemampuan orang tersebut, Nabi Saw
mensinyalir:
Upaya yang dapat dilakukan untuk menyiapkan pendidikan Islam yang menghadapi
tantangan globalisasi dan mengatasi problema akibat globalisasi adalah:
1. Agama yang disajikan dalam proses pendidikan haruslah agama yang lebih
menekankan kepada “kesalehan aktual” bukan semata-mata “kesalehan
9
dapat berpikir kritis dengan fokus dan tidak hanya sebagai penerima
informasi global, tetapi juga harus memberikan bekal kepada peserta didik
agar dapat mengolah, menyesuaikan, dan mengembangkan segala hal yang
diterima melalui arus informasi tersebut, yakni manusia yang kreatif dan
produktif.
3. Reformasi kurikulum atau materi
Materi pendidikan Islam terlalu didominasi masalah-maslah yang bersifat
normatif, ritual dan eskatologis. Malik Fajar (1998: 5) menjelaskan, materi
pendidikan Islam disampaikan dengan semangat ortodoksi keagamaan, tanpa
ada peluang untuk melakukan telaah secara kritis. Pendidikan Islam tidak
fungsional dalam kehidupan sehari-hari, kecuali hanya sedikit aktivitas
verbal dan formal yang bersifat ritual. Berdasarkan pengembangan keilmuan,
dari berbagai problem yang muncul di atas, jelas tidak bisa direspon hanya
dengan ilmu-ilmu yang selama ini ada di lembaga pendidikan Islam, seperti
fiqih, ilmu kalam, tasawuf, aqidah akhlak, dan tarikh. Ilmu-ilmu tersebut
perlu kembangkan sehingga mampu menjawab persoalan aktual, misalnya
masalah lingkungan hidup, global warming, pencemaran limbah beracun,
penggundulan hutan, gedung pencakar langit, polusi udara, dan problem
sosial, antara lain: banyaknya pengangguran, penegakan hukum, hak asasi
manusia, korupsi, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
dari globalisasi. Demikianlah yang dapat Penulis sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang diperoleh.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan semakin mengetahui bagaimana seorang
muslim harus menyikapi terhadap pendidikan islam di era globalisasi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2001. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.
Al-Abrasyi, M. Athiyah. 1970. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan
Bintang.
Baharudin. 2011. Pendidikan Islam dan isu-isu sosial. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.
Fadjar, A. Malik. 1998. Madrasah dan Tantangan Modernitas. Bandung : Mizan.
Husaini. 2020. Jurnal : Pendidikan Islam Di Era Globalisasi. ITQAN, Vol. 11, No.1, Jan-
June.
Khotimah, Khusnul. 2009. Jurnal Dakwah dan Komunikasi : Islam dan Globalisasi. Vol.3
No.1 Januari-Juni 2009. Purwokerto.
Maksum, Ali dan Ruhendi, Yunan. 2004. Paradigma Pendidikan Universal di Era Modern
dan Postmodern. Yogyakarta: Ircisod.
Marimba, Ahmad D., 1974. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma’arif.
Muhammad, Rasyidin. 2017. Jurnal : Islam dan Globalisasi; Dari Ambiguitas Konsep
Hingga Krisis Identitas. Jurnal At-Tafkir Vol. X No. 1 Juni 2017.
Nata, Abudin. 2005. Pendidikan di Era Global. Jakarta: UIN Jakarta Press
Pewangi, Mawardi. 2016. Jurnal : Tantangan Pendidikan Islam Di era Globalisasi. Jurnal
Tarbawi, Volume 1, No 1. Unnismuh Makassar.