Anda di halaman 1dari 5

NAMA MAHASISWA PPG UNS ANGKATAN I : ADITIYA

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 3


Judul Modul Pengecoran
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembuatan Pola Kayu
2. Pembuatan Cetakan Pasir
Dan Inti
3. Penuangan Manual Dan
Mesin, Pembongkaran Dan
Pembersihan Produk
4. Inspeksi Hasil Pengecoran
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah A. KEGIATAN BELAJAR 1 PEMBUATAN
dan definisi) di modul ini POLA KAYU
1. pembuatan pola adalah mengubah
gambar perencanaan menjadi
gambar kerja untuk pola.
2. Pola pejal adalah pola yang
bentuknya hampir serupa dengan
bentuk coran.
3. Pola plat pasangan merupakan plat
yang pada kedua sisinya
ditempelkan pola dan sitem
salurannya
4. Pola pelat kup dan drag adalah Pola
dilekatkan pada dua buah pelat,
demikian juga sistem saluran yang
meliputi saluran masuk, saluran
turun, pengalir dan penambah
5. Pola cetakan sapuan adalah Pola
untuk membuat benda coran bentuk
silinder atau putar. Pola ini dibuat
dari pelat dengan sebuah penggeret
atau pemutar ditengahnya
6. Pola penggeret dengan penuntun
adalah Pola yang dipergunakan
untuk membuat cetakan pipa lurus
atau lengkung yang penampangnya
tidak berubah
7. Pola penggeret dengan rangka cetak
adalah Pola yang digunakan untuk
suatu keadaan dimana pola bagian
dapat ditukar secara konsentris
8. Pola kerangka A adalah Pola untuk
membuat bentuk lengkungan yang
berbeda-beda. Namun pola ini hanya
dipakai untuk jumlah produki
terbatas karena waktu pembuatan
pola lama
9. Pola kerangka B adalah Pola yang
digunakan untuk produksi
komponen yang tidak lebih dari dua
karena waktu pembuatan
cetakannya tiga kali lipat dari cara
biasa
B. KEGIATAN BELAJAR 2 PEMBUATAN
CETAKAN PASIR DAN INTI
1. Cetakan pasir merupakan bagian
yang menerima panas dan tekanan
dari logam cair yang dituangkan
sebagai bakal produk.
2. Rangka tuang atau sering disebut
rangka cetak (frame) yang berfungsi
sebagai tempat membuat cetakan
pasir
3. Sistem saluran merupakan jalan
masuknya logam cair ke dalam
rongga cetakan.
4. Cawan tuang berfungsi menerima
logam cair ladel. Cawan tuang
dibuat untuk mengarahkan logam
cair agar lebih mudah masuk ke
saluran turun.
5. Saluran turun merupakan saluran
masuknya logam cair dari cawan
tuang ke saluran pengalir. Saluran
turun berpenampang lingkaran,
lurus dari atas ke bawah.
6. Saluran pengalir berfungsi
mengalirkan logam cair dari saluran
turun ke saluran masuk. Saluran
pengalir umumnya berpenampang
trapesium atau setengh lingkaran.
7. Saluran masuk yang
menghubungkan saluran pengalir
dan rongga cetak adalah saluran
masuknya logam cair dari saluran
pengalir ke rongga cetakan.
8. Penambah ditujukan untuk
mengantisipasi kekurangan logam
cair saat logam cair didalam rongga
cetak menyusut akibat pembekuan.
9. Mesin Pendesak merupakan mesin
yang berfungsi menekan pasir cetak
di dalam rangka cetak.
10. Mesin Pengguncang merupakan
mesin yang berfungsimengguncang
pasir cetak sehingga dapat mencapai
kepadatan maksimum di sekitar
pola, tetapi bagian pasir yang jauh
dari pola kekerasannya kurang
11. Mesin Guncang-Desak adalah mesin
yang mengkombinasikan guncangan
dan desakan pada pembuatan
cetakan pasir
12. Mesin Pelempar Pasir bekerka
dengan cara pasir cetak dimasukkan
ke dalam rangka cetak dengan cara
dihempaskan oleh sudu-sudu yang
berputar cepat menggunakan roda
pelempar.
C. KEGIATAN BELAJAR 3 PENUANGAN
MANUAL DAN MESIN,
PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
PRODUK
1. Proses penuangan (pengecoran)
yaitu pengisian lubang cetakan
dengan bahan tuangan yang telah
dicairkan atau dileburkan , berbagai
metode penuangan dapat dikerjakan
sesuai dengan sistem pengecoran
yang diterapkan, seperti penuangan
dengan cetakan pasir dikerjakan
dengan sistem penuangan
menerapkan panci tuang (ladle),
dengan cetakan dibentuk dengan
rangka cetak.
2. Centrifugal casting (pengecoran)
adalah teknik pengecoran dengan
metoda sentrifugal dilakukan
dengan menggunakan cetakan yang
terbuat dari logam (die casting).
3. Proses penuangan berlanjut
(Continouos Casting) adalah proses
penuangan yang diterapkan untuk
menghasilkan benda tuangan yang
panjang dan dilanjutkan proses
pemotongan sesuai dengan
kebutuhan benda kerja.
4. Shell Moulding merupakan cetakan
tipis dengan perekat resin-bond dari
bahan pasir cetak dengan bentuk
benda pada cetakan terbagi menjadi
dua bagian.
5. Die Castingmerupakan Proses
pengecoran dengan cetakan logam
dirancang tidak hanya
menyesuaikan bentuk benda kerja
agar sesuai keinginan akan tetapi
faktor kualitas hasil pengecoran
memegang peranan penting dimana
kualitas coran juga dipengaruhi oleh
banyak factor salah satunya proses
penuangan.
6. Pressure die casting (injection
moulding)merupakan Proses
pengecoran dengan memanfaatkan
mesin penekan (press) yang bekerja
menekan logam cair kedalam
cetakan.
7. Gravity die Casting (penuangan
curah) merupakan proses
penuangan logam cair kedalam
cetakan dengan cara dicurahkan
melalui saluran-saluran cetakan
yang telah disediakan pada cetakan
dengan menggunakan panci tuang
(ladle)
D. KEGIATAN BELAJAR 4 INSPEKSI
HASIL PENGECORAN
1. Pemeriksaan visual yaitu proses
pemeriksaan yang dilakukan dengan
menggunakan alat indera mata
tanpa alat bantu lain
2. Cacat ekor tikus merupakan cacat
dibagian luar yang dapat dilihat
dengan mata. Bentuk cacat ini mirip
seperti ekor tikus, yang diakibatkan
dari pasir permukaan cetakan yang
mengembang dan logam masuk
kepermukaan tersebut.
3. Lubang-lubang atau Porositas,
adalah Cacat lubang-lubang yang
memiliki bentuk dan akibat yang
beragam. Bentuk cacat lubang-
lubang dapat dibedakan menjadi : a.
Rongga udara, b. Lubang jarum, c.
Rongga gas oleh cil, d. Penyusutan
dalam, e. Penyusutan luar dan f.
Rongga penyusutan.
4. Cacat retakan dapat disebabkan
oleh penyusutan atau akibat
tegangan sisa. Keduanya
dikarenakan proses pendingan yang
tidak seimbang selama pembekuan.
5. Cacat salah alir dikarenakan logam
cair tidak cukup mengisi rongga
cetakan.
6. Cacat inklusi terjadi karena
masuknya terak atau bahan bukan
logam ke dalam cairan logam akibat
reaksi kimia selama peleburan,
penuangan atau pembekuan.
7. Cacat deformasi dikarenakan
perubahan bentuk coran selama
pembekuan akibat gaya yang timbul
selama penuangan dan pembekuan
8. Pengujian ultrasonic merupakan
pengujian yang memanfaatkan
gelombang suara frekuensi tinggi.
9. Pengujian dengan
radiograpimerupakan pengujian
yang menggunakan sinar x dan
sinar gamma.
10. Uji tarik adalah pengujianyang
dilakukan dengan jalan memberikan
beban tarik pada kedua ujung
batang uji secara perlahan-lahan
sampai batang uji tersebut putus.
11. Pengujian kekerasan cara Brinell
adalah pengujianyang dilakukan
dengan cara menekankan bola baja
pada permukaan material yang diuji
12. Pengujian Rockwell adalah
pengujianyang didasarkan pada
kedalaman masuknya penekan pada
benda uji. Makin keras benda yang
diuji makin dangkal masuknya
penekan
13. Uji impak adalah pengujian untuk
mengetahui ketangguhan bahan
terhadap beban kejut. Prinsip
pengujiannya adalah membuat
tarikan pada benda uji sehingga
tegangan akan terkonsentrasi saat
diaplikasikan beban yang
dipukulkan secara tiba-tiba.

2 Daftar materi yang sulit 1. Inspeksi pola kayu


dipahami di modul ini 2. Pembuatan dan penempatan inti
3. Die casting
4. Pengujian ultrasonic dan radiografi
3 Daftar materi yang sering 1. Jenis jenis pola kayu
mengalami miskonsepsi 2. Penuangan
3. Pengujian kekerasan

Anda mungkin juga menyukai