Anda di halaman 1dari 4

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PENGECORAN


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PEMBUATAN POLA KAYU
2. PEMBUATAN CETAKAN PASIR DAN INTI
3. PENUANGAN MANUAL DAN MESIN, PEMBONGKARAN
DAN PEMBERSIHAN PRODUK
4. INSPEKSI HASIL PENGECORAN
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. KB.1 PEMBUATAN POLA KAYU
dan definisi) di modul ini 1. pembuatan pola adalah mengubah gambar
perencanaan menjadi gambar kerja untuk
pola.
2. Pola pejal adalah pola yang bentuknya
hampir serupa dengan bentuk coran.
3. Pola plat pasangan merupakan plat yang
pada kedua sisinya ditempelkan pola dan
sitem salurannya
4. Pola pelat kup dan drag adalah Pola
dilekatkan pada dua buah pelat, demikian
juga sistem saluran yang meliputi saluran
masuk, saluran turun, pengalir dan
penambah
5. Pola cetakan sapuan adalah Pola untuk
membuat benda coran bentuk silinder atau
putar. Pola ini dibuat dari pelat dengan
sebuah penggeret atau pemutar ditengahnya
6. Pola penggeret dengan penuntun adalah
Pola yang dipergunakan untuk membuat
cetakan pipa lurus atau lengkung yang
penampangnya tidak berubah
7. Pola penggeret dengan rangka cetak adalah
Pola yang digunakan untuk suatu keadaan
dimana pola bagian dapat ditukar secara
konsentris
8. Pola kerangka A adalah Pola untuk
membuat bentuk lengkungan yang berbeda-
beda. Namun pola ini hanya dipakai untuk
jumlah produki terbatas karena waktu
pembuatan pola lama
9. Pola kerangka B adalah Pola yang
digunakan untuk produksi komponen yang
tidak lebih dari dua karena waktu
pembuatan cetakannya tiga kali lipat dari
cara biasa

2. KB. 2 PEMBUATAN CETAKAN PASIR DAN


INTI
1. Cetakan pasir merupakan bagian yang
menerima panas dan tekanan dari logam
cair yang dituangkan sebagai bakal produk.
2. Rangka tuang atau sering disebut rangka
cetak (frame) yang berfungsi sebagai tempat
membuat cetakan pasir
3. Sistem saluran merupakan jalan masuknya
logam cair ke dalam rongga cetakan.
4. Cawan tuang berfungsi menerima logam cair
ladel. Cawan tuang dibuat untuk
mengarahkan logam cair agar lebih mudah
masuk ke saluran turun.
5. Saluran turun merupakan saluran
masuknya logam cair dari cawan tuang ke
saluran pengalir. Saluran turun
berpenampang lingkaran, lurus dari atas ke
bawah.
6. Saluran pengalir berfungsi mengalirkan
logam cair dari saluran turun ke saluran
masuk. Saluran pengalir umumnya
berpenampang trapesium atau setengh
lingkaran.
7. Saluran masuk yang menghubungkan
saluran pengalir dan rongga cetak adalah
saluran masuknya logam cair dari saluran
pengalir ke rongga cetakan.
8. Penambah ditujukan untuk mengantisipasi
kekurangan logam cair saat logam cair
didalam rongga cetak menyusut akibat
pembekuan.
9. Mesin Pendesak merupakan mesin yang
berfungsi menekan pasir cetak di dalam
rangka cetak.
10. Mesin Pengguncang merupakan mesin yang
berfungsi mengguncang pasir cetak
sehingga dapat mencapai kepadatan
maksimum di sekitar pola, tetapi bagian
pasir yang jauh dari pola kekerasannya
kurang
11. Mesin Guncang-Desak adalah mesin yang
mengkombinasikan guncangan dan desakan
pada pembuatan cetakan pasir
12. Mesin Pelempar Pasir bekerka dengan cara
pasir cetak dimasukkan ke dalam rangka
cetak dengan cara dihempaskan oleh sudu-
sudu yang berputar cepat menggunakan
roda pelempar.

3. KB.3. PENUANGAN MANUAL DAN MESIN,


PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
PRODUK
1. Proses penuangan (pengecoran) yaitu
pengisian lubang cetakan dengan bahan
tuangan yang telah dicairkan atau
dileburkan , berbagai metode penuangan
dapat dikerjakan sesuai dengan sistem
pengecoran yang diterapkan, seperti
penuangan dengan cetakan pasir dikerjakan
dengan sistem penuangan menerapkan
panci tuang (ladle), dengan cetakan
dibentuk dengan rangka cetak.
2. Centrifugal casting (pengecoran) adalah
teknik pengecoran dengan metoda
sentrifugal dilakukan dengan menggunakan
cetakan yang terbuat dari logam (die
casting).
3. Proses penuangan berlanjut (Continouos
Casting) adalah proses penuangan yang
diterapkan untuk menghasilkan benda
tuangan yang panjang dan dilanjutkan
proses pemotongan sesuai dengan
kebutuhan benda kerja.
4. Shell Moulding merupakan cetakan tipis
dengan perekat resin-bond dari bahan pasir
cetak dengan bentuk benda pada cetakan
terbagi menjadi dua bagian.
5. Die Casting merupakan Proses pengecoran
dengan cetakan logam dirancang tidak
hanya menyesuaikan bentuk benda kerja
agar sesuai keinginan akan tetapi faktor
kualitas hasil pengecoran memegang
peranan penting dimana kualitas coran juga
dipengaruhi oleh banyak factor salah
satunya proses penuangan.
6. Pressure die casting (injection moulding)
merupakan Proses pengecoran dengan
memanfaatkan mesin penekan (press) yang
bekerja menekan logam cair kedalam
cetakan.
7. Gravity die Casting (penuangan curah)
merupakan proses penuangan logam cair
kedalam cetakan dengan cara dicurahkan
melalui saluran-saluran cetakan yang telah
disediakan pada cetakan dengan
menggunakan panci tuang (ladle)

4. KB. 4 INSPEKSI HASIL PENGECORAN


1. Pemeriksaan visual yaitu proses
pemeriksaan yang dilakukan dengan
menggunakan alat indera mata tanpa alat
bantu lain
2. Cacat ekor tikus merupakan cacat dibagian
luar yang dapat dilihat dengan mata.
Bentuk cacat ini mirip seperti ekor tikus,
yang diakibatkan dari pasir permukaan
cetakan yang mengembang dan logam
masuk kepermukaan tersebut.
3. Lubang-lubang atau Porositas, adalah Cacat
lubang-lubang yang memiliki bentuk dan
akibat yang beragam. Bentuk cacat lubang-
lubang dapat dibedakan menjadi : a. Rongga
udara, b. Lubang jarum, c. Rongga gas oleh
cil, d. Penyusutan dalam, e. Penyusutan
luar dan f. Rongga penyusutan.
4. Cacat retakan dapat disebabkan oleh
penyusutan atau akibat tegangan sisa.
Keduanya dikarenakan proses pendingan
yang tidak seimbang selama pembekuan.
5. Cacat salah alir dikarenakan logam cair
tidak cukup mengisi rongga cetakan.
6. Cacat inklusi terjadi karena masuknya terak
atau bahan bukan logam ke dalam cairan
logam akibat reaksi kimia selama peleburan,
penuangan atau pembekuan.
7. Cacat deformasi dikarenakan perubahan
bentuk coran selama pembekuan akibat
gaya yang timbul selama penuangan dan
pembekuan
8. Pengujian ultrasonic merupakan pengujian
yang memanfaatkan gelombang suara
frekuensi tinggi.
9. Pengujian dengan radiograpi merupakan
pengujian yang menggunakan sinar x dan
sinar gamma.
10. Uji tarik adalah pengujian yang dilakukan
dengan jalan memberikan beban tarik pada
kedua ujung batang uji secara perlahan-
lahan sampai batang uji tersebut putus.
11. Pengujian kekerasan cara Brinell adalah
pengujian yang dilakukan dengan cara
menekankan bola baja pada permukaan
material yang diuji
12. Pengujian Rockwell adalah pengujian yang
didasarkan pada kedalaman masuknya
penekan pada benda uji. Makin keras benda
yang diuji makin dangkal masuknya
penekan
13. Uji impak adalah pengujian untuk
mengetahui ketangguhan bahan terhadap
beban kejut. Prinsip pengujiannya adalah
membuat tarikan pada benda uji sehingga
tegangan akan terkonsentrasi saat
diaplikasikan beban yang dipukulkan secara
tiba-tiba.

2 Daftar materi yang sulit 1. Inspeksi pola kayu


dipahami di modul ini 2. Pembuatan dan penempatan inti
3. Die casting
4. Pengujian ultrasonic dan radiografi
3 Daftar materi yang sering 1. Jenis jenis pola kayu
mengalami miskonsepsi 2. Penuangan
3. Pengujian kekerasan

Anda mungkin juga menyukai