Anda di halaman 1dari 11

PERAN ENZIM DALAM METABOLISME BERDASARKAN AL -QUR’AN DAN

HADIST

Ega Arya Saputra*, Amalliya Santri


1
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, Universitas Islam Negeri
Fatmawati Soekarno Bengkulu
email : egaaryasaputra13@gmail.com
2
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, Universitas Islam Negeri
Fatmawati Soekarno Bengkulu
email : amalliyasantri@gmail.com

ABSTRAK

Enzim bagi organisme adalah sebagai katalis hayati. Katalis, walaupun dalam jumlah yang amat

sedikit, mempunyai kemampuan unik untuk mempercepat berlangsungnya reaksi kimiawi tanpa enzim itu

sendiri terkonsumsi atau berubah setelah reaksi selesai. Mewujudkan ilmu tentang enzim yang terpaut

dan berhubungan di dalam al qur'an dan hadist. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode

pendekatan kualitatif (buku, jurnal, dokumen) melalui studi masalah peran enzim dalam al – qur’an dan

hadist. Hasil menunjukkan adanya ayat al - qur'an yang menjelaskan tentang kaitan dengan enzim,

mempunyai contoh jenis dari enzim, komponen yang ada pada enzim, sifat enzim, maupun cara kerja

enzim dan faktor yang mempengaruhi enzim.

Kata Kunci : Enzim, Al -Qur’an, Hadist, Komponen

PENDAHULUAN

Enzim adalah protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang
berlangsung di dalamnya (Martoharsono, 2006). Enzim dikenal memiliki dua tipe yaitu enzim
ekstraseluler (berfungsi diluar sel) dan enzim intraseluler (berfungsi didalam sel). (Pelczar dan Chan,
2010). Selulase merupakan salah satu enzim ektraseluler(Maryandinin, 2009). Enzim merupakan salah
satu dari ciptaan Allah Subhanahu wata’ala. Kegunaan utama enzim bagi organisme adalah sebagai
katalis hayati. Katalis, walaupun dalam jumlah yang amat sedikit, mempunyai kemampuan unik untuk
mempercepat berlangsungnya reaksi kimiawi tanpa enzim itu sendiri terkonsumsi atau berubah setelah
reaksi selesai(Pelczar dan Chan, 2010). Tetapi selain itu ada juga enzim ektraseluler yang memiliki
bermacam-macam kegunaan dan hikmah. Allah menciptakan segala sesuatu di Bumi pasti memiliki
hikmah yang besar. Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Shaad ayat 27:

َ ْ‫َو َما َخلَ ْقنَا ال َّس َم ۤا َء َوااْل َر‬


َ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما بَا ِطاًل ٰۗذلِكَ ظَ ُّن الَّ ِذ ْين‬

ِ ۗ َّ‫َكفَرُوْ ا فَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِمنَ الن‬


‫ار‬

Artinya : dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya secara bathil
(tanpa hikmah). yang demikian itu adalah anggapan orang- orang kafir, Maka celakalah orang-orang kafir
itu karena mereka akan masuk neraka.

Asy-Syuyuti dan Jalaludin (1505) dalam tafsir jalalain menjelaskan bahwa yang dimaksut tanpa
bathil dalam ayat tersebut adalah memiliki hikmah jadi semua cinptaan Allah pasti memiliki hikmah
termasuk enzim. Enzim merupakan produk bioteknologi yang menarik perhatian karena peranannya
dalam berbagai bidang, terutama bidang industri. Salah satu enzim yang berpotensi dalam bidang industri
adalah selulase. Selulase dapat diaplikasikan dalam industri kertas, tekstil, makanan, dan detergen. Selain
itu, enzim ini digunakan untuk meningkatkan kualitas nutrisi pakan ternak dan berperan penting dalam
biokonversi selulosa menjadi berbagai komoditas senyawa kimia (Ibrahim dan El-diwany,2007). Industri-
industri yang memanfaatkan selulase umumnya beroperasi pada suhu tinggi sehingga dibutuhkan enzim
yang memiliki stabilitas dan aktivitas yang tinggi pada kondisi suhu tersebut. Kegiatan yang saat ini
semakin intensif dilakukan adalah eksplorasi mikroba termofilik yang dapat menghasilkan selulase
termostabil dari berbagai sumber alam. Pemanfaatan enzim termostabil dalam bidang industri sangat
menguntungkan karena laju reaksi lebih cepat, mengurangi resiko kontaminasi, mengurangi biaya
pendinginan pada proses fermentasi skala besar, kelarutan substrat yang tinggi, dan menurunkan
viskositas media tumbuh (Edwards, 1990 dan Hartanti, 2010). Enzim dapat dihasilkan dari tanaman,
hewan dan mikrobia tetapi enzim dari mikrobia menunjukan hasil yang lebih besar dan lebih mudah
untuk memperbaiki produktivitasnya (Hidayat dkk, 2006).

Organisme yang sering digunakan sebagai penghasil enzim termostabil adalah mikroba, seperti
bakteri dan fungi. Hal ini karena biodeversitas mikroba tinggi sehingga menyediakan sumber enzim yang
dapat dieksplorasi secara terus-menerus. Mikroba dapat memproduksi enzim dengan laju yang sangat
cepat dan dengan biaya yang rendah. Hal ini terkait dengan kultivasi mikroba dan pemurnian enzim yang
dihasilkan. Laju produksi enzim dapat ditingkatkan melalui seleksi galur, induksi mutan, dan
memperbaiki kondisi kultur. Selain itu, dapat dilakukan melalui rekayasa genetik sehingga dapat
menyediakan berbagai jenis enzim, bahkan yang berasal dari mikroba yang hidup pada lingkungan yang
ekstrim (Ratledge dan Kristiansen,2001).

Mikroba termasuk dalam makhluk ciptaan Allah Subhanahu wata’ala. Dalam penciptaan makhluknya
Allah selalu menunjukan sifat-sifatnya, salah satunya yaitu sifat kuasa Allah. Allah mampu menciptakan
mikroba dapat hidup dalam suhu tinggi dengan kekuasaanya. Dalam Al Qur’an Allah berfirman dalam
surat Al Maidah ayat 120 sebagai berikut :

ْ ‫ض َو َما فِ ْي ِه َّن ۗ َوه َُو ع َٰلى ُك ِّل ش‬


‫َي ٍء‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ُ ‫هّٰلِل ِ ُم ْل‬
ِ ‫ك السَّمٰ ٰو‬

‫ࣖ قَ ِد ْي ٌر‬

Artinya : kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.

Selain ayat diatas Allah menerangkan bahwa dibumi ini Allah menciptakan ciptaan yang bermacam-
macam ukurannya dan menundukannya untuk manusia. Bakteri meskipun kecil tapi memiliki
kemampuan yang luar biasa. Allah telah menundukan bakteri yang luar biasa ini untuk manusia sehingga
mampu dimanfaatkan oleh manusia. Dalam Al Qur’an surat An Nahl ayat 13 Allah berfirman sebagai
berikut:

‫ض ُم ْختَلِفًا اَ ْل َوانُهٗ ۗاِ َّن فِ ْي ٰذلِكَ اَل ٰ يَةً لِّقَوْ ٍم‬


ِ ْ‫َو َما َذ َراَ لَ ُك ْم فِى ااْل َر‬

َ‫يَّ َّذ َّكرُوْ ن‬

Artinya : dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-
lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang mengambil pelajaran.

Mikroba mampu hidup dan ditemukan pada kondisi yang ekstrim seperti suhu, salinitas, pH
yang relatif tinggi atau rendah dan lingkungan yang berkadar garam tinggi dimana organisme lain tidak
dapat hidup. Mikroba yang dapat hidup dan tumbuh pada lingkungan panas dikenal sebagai mikroba
termofilik (Madigan dkk, 2000). Mikroorganisme termofilik merupakan mikroorganisme yang tahan
terhadap suhu tinggi dengan suhu optimum pertumbuhan mencapai lebih dari 60 derajat Celsius
(Trismilah dan Sumaryanto, 2005). Pada lingkungan suhu tinggi, mikroba termofilik misalnya bakteri
dapat menghasilkan enzim dengan sifat tahan terhadap suhu tinggi yang dikenal sebagai enzim
termostabil. Enzim termostabil ini sedang mendapat perhatian besar, karena enzim-enzim ini sangat
cocok untuk proses industri yang memerlukan suhu tinggi. Ketahanannya terhadap suhu menyebabkan
enzim termostabil memiliki nilai komersial yang sangat tinggi (Agustien, 2010 dan Sari, 2012). Salah
satu pemanfaatan bakteri termofilik yaitu sebagai penghasil berbagai enzim yang bersifat termostabil.
Enzim yang dapat dihasilkan dari mikroorganisme termofilik antara lain selulase (Meriyandini, 2009),α-
amilase, kitinase (Rahayu, 1999) dan lipase (Tika, 2007).

Setelah di lakukan indentifikasi masalah yang sudah kami teliti, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana keterikatan enzim berdasarkan al qur'an? Berdasarkan rumusan masalah
yang telah di kemukakan di atas, maka tujuan yang hendak di capai adalah menggabungkan ilmu tentang
enzim yang terpaut dan berhubungan di dalam al qur'an agar tidak hanya mengetahui makna enzim itu
saja, melainkan ada banyak kaitan yang berhubungan dengan al qur'an

METODE PENELITIAN

Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif melalui studi masalah peran
enzim dalam al - qur’an. Untuk mengumpulkan data, peneliti melakukan :

1.) Melakukan pencarian data melalui media buku, dokumen, dan jurnal yang berhubungan dengan enzim
dan al – qur’an.

2.) Memilah dan menyaring lalu menyatukan data yang telah di cari dari berbagai sumber, untuk
menemukan tentang kaitan antara enzim yang berhubungan dengan al – qur’an.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang telah di lakukan pencarian, maka di dapatkan data sebagai berikut :

Hasil :

1. Ayat Al - Qur'an Tentang Peran Enzim Dalam Metabolisme

2. Defenisi Peran Enzim Dalam Metabolisme

3. Contoh Jenis Enzim

4. Komponen Enzim

5. Sifat - Sifat Enzim

6. Cara Kerja Enzim

7. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

8. Cara Menghemat Enzim Dalam Tubuh

9. Hadist Tentang Peran Enzim Dalam Metabolisme


Pembahasan :

Ayat Al – Qur’an Tentang Peran Enzim Dalam Metabolisme

Enzim merupakan salah satu ciptaan Allah SWT. Enzim memiliki bermacam- macam kegunaan, salah
satunya dalam metabolisme. Allah menciptakan segala sesuatu di bumi pasti memiliki hikmah yang besar.
Allah berfirman dalam Al – qur’an surat Shaad ayat 27 :

َ ْ‫َو َما َخلَ ْقنَا ال َّس َم ۤا َء َوااْل َر‬


َ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما بَا ِطاًل ٰۗذلِكَ ظَ ُّن الَّ ِذ ْين‬

ِ ۗ َّ‫َكفَرُوْ ا فَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِمنَ الن‬


‫ار‬

Artinya :

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu
anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk
neraka.

Defenisi Peran Enzim Dalam Metabolisme

Enzim adalah salah satu ciptaan Allah yang mempunyai kegunaan bagi tubuh. Enzim didefinisikan
sebagai biokatalisator yang berfungsi mempercepat reaksi biologis di dalam tubuh. Dengan adanya
enzim, proses reaksi biologis di dalam tubuh bisa terjadi tanpa ikut bereaksi dengan subtrat (komponen
yang akan dipecah oleh enzim). Enzim juga termasuk bagian penting di tubuh manusia. Enzim
merupakan katalis yang sangat selektif. Artinya setiap enzim hanya mempercepat reaksi tertentu.
Beberapa enzim membantu memecah molekul besar menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah
diserap tubuh. Namun ada juga enzim yang membantu mengikat dua molekul menjadi satu untuk
menghasilkan molekul baru.

Contoh Jenis Enzim :

Lipase: sekelompok enzim yang membantu mencerna lemak di usus.

Amilase: membantu mengubah pati menjadi gula, ditemukan dalam air liur.

Maltase: juga ditemukan dalam air liur, memecah gula maltosa menjadi glukosa.

Maltosa :ditemukan dalam makanan seperti kentang, pasta, dan bir.

Tripsin: ditemukan di usus kecil, memecah protein menjadi asam amino.

Laktase: juga ditemukan di usus kecil, memecah laktosa, gula dalam susu, menjadi glukosa dan galaktosa.

Komponen Enzim
Komponen Enzim Sebagian besar enzim, terdiri atas dua komponen penyusun, yakni protein (apoenzim)
dan non-protein (gugus prostetik). Apoenzim adalah komponen paling dominan dalam struktur enzim.
Selain itu, apoenzim ini bersifat labil karena mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH, serta tidak
tahan panas. Adapun gugus prostetik terdiri dari ion anorganik dan ion organik kompleks. Ion anorganik
dalam gugus prostetik disebut sebagai kofaktor. Fungsi kofaktor ialah katalis yang mampu meningkatkan
kerja enzim. Sedangkan ion organik dalam gugus prostetik disebut koenzim, yang berfungsi untuk
memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain.

Sifat – Sifat Enzim

Sifat-sifat Enzim Secara umum, Enzim memiliki setidaknya enam sifat yang khas. Pertama, enzim hanya
mengubah kecepatan reaksi. Jadi, enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi
keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi. Kedua, enzim bekerja secara spesifik. Maka
itu, enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu. Ketiga, enzim merupakan protein. Oleh karena itu,
enzim memiliki sifat seperti protein, antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya suhu kamar.
Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik.
Panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit, sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator. Kelima,
enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik. Ini berarti
enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai
keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan juga
sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu. Keenam, enzim dipengaruhi oleh
faktor lingkungan.

Cara Kerja Enzim

Enzim bertindak sebagai katalis dalam organisme hidup. Enzim mengatur laju reaksi kimia tanpa dirinya
sendiri berubah dalam proses tersebut. Molekul yang bekerja dengan enzim disebut dengan istilah
substrat. Substrat berikatan dengan suatu daerah pada enzim yang disebut tapak aktif. Ada dua model cara
kerja enzim. Pada model gembok dan kunci (Lock and key), situs aktif enzim dibentuk secara tepat untuk
menampung substrat tertentu. Sementara di model induced-fit atau kecocokan yang terinduksi, situs aktif
dan media tidak cocok satu sama lain, tetapi keduanya mengubah bentuknya agar terhubung.

Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

1. Suhu

Allah dalam firman-Nya telah menjelaskan bahwa perbedaan kondisi lingkungan akan mempengaruhi
aktivitas makhluk hidup yang ada di bumi. Hal ini tercantum dalam Al- Qur’an surat Faathir ayat 20-21:
‫ت َواَل النُّ ۡو ۙ ُر‬ ُّ
ُ ٰ‫الظلُم‬ ‫َواَل‬

‫َواَل الظِّلُّ َواَل ۡال َحـر ُۡو ۚ ُر‬

Artinya: “Dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya,dan tidak (pula) sama yang teduh
denganyang panas” (QS. Faathir: 20-21).

Ayat ini menjelaskan bahwa adanya siang dan malam mengkibatkan perbedaan suhu dimuka bumi yang
akan berdampak pada aktivitas makhluk hidup termasuk enzim. Suhu sangat menentukan aktivitas enzim
pada waktu mengkatalisa suatu reaksi. Seluruh enzim memerlukan jumlah panas tertentu untuk dapat
aktif. Sejalan dengan meningkatnya suhu, makin meningkat pula aktifitas enzim. Secara umum, setiap
peningkatan sebesar 10 derajat celsius diatas suhu minimum, aktivitas enzim akan meningkat sebanyak
dua kali lipat. Aktivitas enzim meningkat pada kecepatan ini hingga mencapai kondisi optimum.
Peningkatan suhu melebihi suhu optimumnya menyebabkan lemahnya ikatan di dalam enzim secara
sruktural. Pada suhu maksimum enzim akan terdenaturasi karena struktur protein terbuka dan gugus non
polar yang berada didalam molekul menjadi terbuka keluar, kelarutan protein di dalam air yang polar
menjadi turun, sehingga aktivitas enzim juga akan turun.

2. Aktivitas enzim dipengaruhi pula oleh konsentrasi substrat.

Pada konsentrasi substrat rendah, enzim tidak mencapai konversi maksimum akibat sulitnya enzim
menemukan substrat yang akan direaksikan. Seiring dengan meningkatnya konsentrasi substrat,
kecepatan reaksi juga akan meningkat akibat makin banyaknya substrat terikat dengan enzim.
Peningkatan konsentrasi substrat pada titik-titik jenuh tidak dapat lagi meningkatkan kecepatan laju
reaksi. Keseimbangan yang terjadi antara enzim dan substrat menunjukkan bahwa Allah menciptakan
segala sesuatu di alam ini dalam keadaan yang seimbang. Konsep keseimbangan yang terjadi dalam alam
telah tercantum dalam Al- Qur’an surat Al- Mulk ayat 3, yang berbunyi:
ۗ
ِ ‫ت ِطبَاقًا َما ت َٰرى فِ ْي َخ ْل‬
‫ق الرَّحْ مٰ ِن ِم ْن‬ َ َ‫الَّ ِذيْ َخل‬
ٍ ‫ق َس ْب َع َسمٰ ٰو‬

‫ص ۙ َر هَلْ ت َٰرى ِم ْن فُطُوْ ٍر‬ ٍ ۗ ‫ت َٰف ُو‬


َ َ‫ت فَارْ ِج ِع ْالب‬

Artinya: “Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kalitidak melihat pada ciptaan
Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu
lihat sesuatu yang tidak seimbang?”(QS. Al- Mulk: 3).

Maksud dari ayat tersebut yaitu, segala sesuatu yang diciptakan Allah di alam semesta ini pasti dalam
keadaan yang seimbang. Keseimbangan juga terjadi antara enzim dengan substratnya, dimana laju reaksi
enzim di pengaruhi oleh jumlah substrat. Semakin banyak substrat maka semakin banyak pula substrat
yang menempati sisi aktif enzim. Apabila jumlah substrat tidak seimbang maka enzim akan mengalami
kejenuhan.

3. pH

pH lingkungan berpengaruh tehadap kecepatan aktivitas enzim dalam mengkatalis suatu reaksi. Hal ini
disebabkan konsentrasi ion hidrogen mempengaruhi struktur tiga dimensi enzim dan akivitasnya. Setiap
enzim memiliki pH optimum dimana pada pH tersebut struktur tiga dimensinya paling kondusif untuk
mengikat subsrat. Bila konsentrasi ion hidrogen berubah dari konsentrasi optimal, aktifitas enzim secara
progresif hilang sampai akhirnya enzim menjadi tidak fungsional. Enzim menyediakan banyak tempat
untuk pengikatan proton karena enzim adalah protein yang tersusun oleh asam amino yang dapat
mengikat proton pada gugus amino, karboksil dan gugus fungsional lain.

4. Ada tidaknya aktivator dan inhibitor.

Jika terdapat pengurangan laju reaksi oleh suatu senyawa, senyawa tersebut dinamakan inhibitor.
Inhibitor dapat bersaing dengan substrat dalam berikatan dengan enzim, sehingga menghalangi substrat
terikat pada tapak aktif enzim. Peningkatan laju reaksi yang disebabkan oleh aktifator adalah kebalikan
dari efek inhibitor. Kecepatan reaksi enzimatis dipengaruhi juga oleh keberadaan ion-Ion logam dapat
berfungsi sebagai aktifaktor atau inhibitor. Secara kimiawi, suatu kofaktor tidak dapat dibedakan dari
inhibitor. Setelah enzim dan substrat berinteraksi, barulah dapat dilihat perbedaannya. Adanya aktifaktor
yang berikatan dengan enzim dapat menyebabkan kenaikan kecepatan reaksi enzim sedangkan inhibitor
jikaberikatan dengan enzim menyebabkan penurunan kecepatan reaksi enzimatis.

Fungsi Enzim

Enzim mengkatalisasi banyak aspek dari metabolisme sel yang mempunyai fungsi berikut: Pencernaan
makanan di mana molekul nutrisi yang besar (seperti protein, karbohidrat, dan lemak) dipecah menjadi
molekul yang lebih kecil. Konservasi dan transformasi energi kimia. Konstruksi makromolekul seluler
dari prekursor yang lebih kecil. Setiap sel di tubuh mengandung DNA. Setiap sel membelah, DNA perlu
disalin. Enzim membantu dalam proses ini dengan melepaskan gulungan DNA dan menyalin informasi.

Cara Menghemat Enzim Dalam Tubuh

Makan biji-bijian sebaiknya 50%, dari keseluruhan. biji-bijian yang tidak digiling,Untuk menghemat
enzim diupayakan memakan biji-bijian yang tidak digiling sebaiknya 50% dari keseluruhan. Biji-bijian
banyak tersebar luas di alam. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran yang artinya: Dialah yang
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari
langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah – buahan sebagai rezeki bagimu, karena itu
janganlah kamu mengadakan sekutu – sekutu bagi Allah, padahal kamu mengatahui.Dalam surat Yasin
ayat 33 Allah berfirman:

ُ‫َو ٰايَةٌ لَّهُ ُم ااْل َرْ ضُ ْال َم ْيتَةُ ۖاَحْ يَ ْي ٰنهَا َواَ ْخ َرجْ نَا ِم ْنهَا َحبًّا فَ ِم ْنه‬

َ‫يَْأ ُكلُوْ ن‬

Artinya :

Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu
dan Kami keluarkan darinya biji-bijian,maka dari biji-bijian itu mereka makan.

Hadist Tentang Peran Enzim Dalam Metabolisme

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a bahwa Nabi SAW pernahbersabda:” apabila kamu selesai
makan, janganlah kamu mengusaptangan-mu sebelum mengulumnya atua membiarkan orang
lainmengulumnya”.(HR Bukhari No 5436)

Jadi nyata sekali dengan menjaga lambung dan usus dengan baik secara langsung dapat menjaga
kesehatan secara keseluruhan. apa yang harus dilakukan /dihindari oleh seseorang untuk mendapatkan
karakteristik lambung dan usus yang baik. selama bertahun-tahun dari shinya seorang ahli endoscopi
pencernaan di new york mengatakan bahwa yang ikut ambil bagian dalam seluruh aktivitas yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan adalah enzim.

KESIMPULAN

Enzim merupakan salah satu dari ciptaan Allah Subhanahu wata’ala. Kegunaan utama enzim bagi
organisme adalah sebagai katalis hayati. Katalis, walaupun dalam jumlah yang amat sedikit, mempunyai
kemampuan unik untuk mempercepat berlangsungnya reaksi kimiawi tanpa enzim itu sendiri
terkonsumsi atau berubah setelah reaksi selesai,Tetapi selain itu ada juga enzim ektraseluler yang
memiliki bermacam-macam kegunaan dan hikmah. Allah menciptakan segala sesuatu di Bumi pasti
memiliki hikmah yang besar. Enzim juga berkaitan di dalam al qur'an dan hadist, di samping itu, Enzim
merupakan katalis yang sangat selektif. Artinya setiap enzim hanya mempercepat reaksi tertentu.
Beberapa enzim membantu memecah molekul besar menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah
diserap tubuh. Namun ada juga enzim yang membantu mengikat dua molekul menjadi satu untuk
menghasilkan molekul baru, Enzim memiliki banyak jenis, mempunyai komponen, sifat sifat di antaranya
adalah mempercepat laju reaksi. Enzim mengatur laju reaksi kimia tanpa dirinya sendiri berubah dalam
proses tersebut. Faktor yang mempengaruhi enzim yaitu antaranya suhu, di pengaruhi oleh substrat, ph
dan ada tidaknya aktivator dan inhibitor. Enzim mengkatalisasi banyak aspek dari metabolisme sel yang
mempunyai fungsi Sebagai Pencernaan makanan di mana molekul nutrisi yang besar seperti protein,
karbohidrat, dan lemak dipecah menjadi molekul yang lebih kecil.

REFERENSI

Martoharsono, Soeharsono. 2006. Biokimia I. Yogyakarta: UGM Press.

Pelczar MJ, Chan ECS. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 1. Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS,
Angka SL, Penerjemah; Jakarta: UI Pr. Terjemahan dari: Elements Of Microbiology.

Meryandini, A. 2009. Isolasi Bakteri Selulolitik dan Karakterisasi Enzimnya. Makaira Sains No. 13. pp
33-38.

Ibrahim ASS, El-diwany AI. (2007). Isolation and identification of new cellulases producing thermophilic
bacteria from an Egyptian hot spring and some properties of the crude enzyme. J Appl Sci. 1, hlm. 473-
478.

Edwards C. 1990. Microbiology of Extreme Environtments. New York: McGraw-Hill.

Hartanti, 2010. Isolasi dan Seleksi Bakteri Selulolitik Termofilik dari Kawah Air Panas Gunung Pancar,
Bogor. Skripsi FMIPA IPB, Bogor.

Hidayat, dkk. (2006). Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: C.V Andi Offset.Ratledge C, Kristiansen B.
2001. Basic Biotechnology. Cambridge: Cambridge University Pr. Hal. 5-17.

Madigan, M.T., J.M.Martinko, dan J.Parker. 2000. Brock Biology of Microorganism. Prentice Hall Inc.
New Jersey.

Trismilah dan Sumaryanto. 2005. Pengaruh Kadar Nitrogen dalam Media pada Pembuatan Protease
Menggunakan Bacillus Megaterium Dsm 319. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 3, No. 1: 9-12

Agustien, A. 2010. Protease Bakteri Termofilik. Universitas Padjajaran PRESS.

Bandung.

Meryandini, A. 2009. Isolasi Bakteri Selulolitik dan Karakterisasi Enzimnya. Makaira Sains No. 13. pp
33-38.

Tika, I.N, Redhana I.W dan Ristiati, N.P, 2007, Isolasi Enzim Lipase Termostabil Dari Bakteri
Termofilik Isolat Air Panas Banyuwedang Kecamatan Gerogak, Buleleng Bali, Akta Kimindo Vol. 2 No.
2: 109 – 112.
Bariroh, Anik. 2014. Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim Protease dari Peniclillium sp.,
Trichoderma sp. dan Campuran Peniclillium sp. Dan Trichoderma Sp. dalam Media Limbah Cair Tahu
dan Dedak. Uin Malang

Anda mungkin juga menyukai