Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lintong Fernandez Nathanael

Nim : 210211020031
Mata Kuliah : Fisika/Sains Bangunan Kawasan Pesisir dan Perbukitan
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Pierre Holy Gosal MEDS, IPU

Dokumentasi kehadiran kuliah umum

Dokumentasi pemaparan pak Joey Setiadi

Dokumentasi pemaparan pak Agung Murti Nugroho


Ringkasan Pak Joey Setiadi
Pada umumnya ada beberapa prinsip desain sebagai seorang konsultan yaitu salah
satunya proteksi terhadap ganguan masyarakat. Contoh yang bisa diambil dari
ganguan terhadap masyarakat tersebut adalah kebisingan, contoh tipe kebisingan
yang tidak diinginkan yaitu seperti road traffic noise (kebisingan jalan raya), railway
noise (kebisingan rel kereta api), concert performance too loud (performan konser
yang terlalu berisik), fireworks (kembang api), building activity (aktivitas dalam suatu
bangunan), construction noise (kebisingan dalam suatu konstruksi).
Selanjutnya ada beberapa level pada kebisingan, kita dapat mengukur sebuah
kebisingan suara dengan suatu pressure (Pa) atau sebuah tekanan, untuk ukuran
standar adalah gaya dibagi satuan area. Threshold of hearing adalah suara diambang
pendengaran yang berlevel di 20 micropascal dan untuk threshold of pain suara
diambang nyeri berlevel di 35 juta micropascal.
Untuk level kebisingan kita bisa mengekspresi kan dalam 2 nomor di suatu decibel
dan biasanya menggunakan base 10 logaritma. Untuk mengetauhi level tekanan
suatu suara, biasanya menggunakan indikator kekuatan gelombang akustik yang
paling umum digunakan, dan juga berkolerasi baik dengan persepsi manusia tentang
suatu kenyaringan.
Peraturan-peraturan dalam membangun suatu bangunan ada 2 yaitu harus
mengetahui konteks dari ‘noise ingress’ dan ‘noise egress’ yang dimana keduanya
merupakan standar teknis pada setiap proyek. Ada beberapa cara metodologi
pengukuran untuk kebisingan dari suatu lingkungan yaitu seperti mengidentifikasi
suatu konteks seperti suara dari sisi perindustrian, kebisingan jalan raya, kebisingan
rel kereta, kebisingan pada saat pembangunan, dan kebisingan pada musik yang
sedang berjalan. Lalu yang kedua yaitu survey kebisingan contohnya seperti
pengukuran tanpa pengawasan dan pengukuran dalam pengawasan. Lalu yang
terakhir adalah peralatan yang memadai seperti master tingkat suara dan juga
kalibrator.
Propagasi kebisingan yang pertama pada saat berada diluar ruangan, redaman dari
suatu suara diluar ruangan biasa disebabkan terutama dengan suatu jarak.
Contohnya seperti Spherical radiation (soft ground) dan ada Hemispherical radiation
(hard ground) yang dimana masing-masing memiliki cara perhitungan yang berbeda.
Perbedaan level terhadap lahan kosong adalah jika pengukuran level diambil dari
sumber yang berjarak beberapa meter, adalah untuk menghitung tuas dari sumber
pada jarak lainnya. Harus ada koreksi hitung 3 desibel untuk perhitungan pada fasad.
Dalam propagasi dan mengkontrol suatu kebisingan biasanya terdapat sumber yang
memadai lalu terdapat suatu jalur dan model dari penerima tersebut. Contohnya
seperti pada mengkontrol suatu sumber biasanya memilih tempat yang memiliki
sumber suara kebisingan yang minim, lalu pada kontrol jalur yang dipilih adalah
memilih seperti suatu penghalang, kendang, dan suatu vegetasi, kemudian pada saat
mengkontrol penerima seperti partisi isolasi suatu suara, dan juga situs suatu
manajemen.
Dari ketiga itu yang paling efektif merupakan hambatan dari difraksi. Hanya dengan
memotong garis sudut pandang sampai pengurangan 5dB. Secara signifikan
memotong garis pandang sampai pengurangan 10 dB.
Kedua yaitu hambatan dari material suatu bangunan contohnya seperti bahan berpori
untuk memberikan penyerapan suara yang baik (sabun, wol mineral). Lapisan besar
dan tahan terhadap menyediakan isolasi yang baik (beton, dan papan cip).
Kesimpulan dari analisis kebisingan dari suatu lingkungan adalah selalu berpikir
dahulukan suatu konteks, peran seorang konsultan akustik sangatlah penting, survey
kebisingan pra-perkembangan sangat penting, dapat menguasai suatu standar yang
relevan yang tertulis dalam (KepMenLh no.48/1996 and SNI 03-6496-2000) dan
memilih sumber, jalur, serta model dari penerima.
Ada beberapa sumber yang bisa diambil untuk menjadi suatu arahan yang dapat
dipelajari seperti buku dari Peters, R. J lalu ada buku dari Kinsler, Lawrence E., et al
dan ada buku Standar Nasional Indonesia, Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup, dan yang terakhir ada pada World Health Organization.
Ada beberapa tambahan untuk materi ini seperti kenyamanan akustik masih dianggap
sebagai hak paling istimewa dan juga terdapat beberapa kebijakan-kebijakan
terhadap kebisingan yang terjadi di Indonesia, dan yang terakhir ada tren dari tingkat
kebisingan suatu kendaraan bertenaga listrik.
Ringkasan Pak Agung Murti Nugroho
Arsitektur Bioklimatik merupakan salah satu cabang ilmu dari Arsitektur Ekologis
(Lingkungan). Prinsip yang pada arsitektur lingkungan ini adalah cara yang
digunakan, startegi yang ditempuh, untuk merancang Kawasan maupun bangunan,
yang merespon iklim pada tapak, skala iklim makro, maupun iklim mikro. Selain itu,
arsitektur lingkungan juga merespon cara untuk mencapai kenyamanan thermal yang
diharapkan dinikmati oleh pengguna pada bangunan.
Arsitektur bioklimatik menawarkan kesempatan menarik untuk mencapi manfaat
terkait lingkungan, sosial, dan ekonomi. Banyak hal tentang energi, lingkungan dan
proses siklus kehidupan yang dapat dipelajari dan diterapkan.
Hal termudah dalam bahasan teknologi adalah temperature, dan dapat dilihat sehari-
hari bahwa bentuk umum dari mesin yang melibatkan panas yang melibatkan energi,
mesin merubah suhu yang tinggi (biasa disebut source temperature) dan mejadi suhu
yang lebih rendah (disebut sink temperature) (Procos, 1996, pp. 200-210). Perubahan
dari energi melalui suhu pada lingkungan sekitar menurut caranya dapat dibagi
menjadi 4, yaitu: konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi.
Arsitektur Bioklimatik adalah pendekatan desain yang menghubungkan lingkungan
fisik dan kenyamanan pada manusia. Lingkungan fisik merupakan hal utama dari
parameter yang ada di Arsitektur Bioklimatik, yang mempunyai kontak langsung
terhadap indera manusia (akustika, optik, dan thermal) dan kenyamanan fisik
diperoleh dari penggunaan material yang tepat, sehingga menjadikan bangunan
nyaman, aman dan higienis
Kestabilan temperatur bumi bergantung pada masing-masing iklim dan karakteristik
geologis. Saat proses perubahan yang kita alami, kita harus fokus pada efek
pembersihan alami dan kemampuan self-regeneration dapat ditemukan di hutan dan
sungai. Kemajuan ekonomi menggunakan banyak sumber yang terbatas juga
menghancurkan lingkungan hanya memberikan kemakmuran yang sifatnya
sementara; kurangnya keberlanjutan dan mengancam keberadaannya untuk
digunakan di generasi yang akan datang. Sekarang waktunya untuk kembali ke titik
awal, untuk memperdalam pengetahuan tentang lingkungan dan memperbaiki
kesalahan dalam pendayagunaan hutan di bumi, yang memainkan peran penting
dalam membentuk dan pengembangan jiwa manusia (Almusaed, 2011, p. 223). Peran
arsitek yaitu dengan pendekatan arsitektur bioklimatik ini merancang bangunan
sesuai dengan prinsip dan konsepnya, yang nantinya dengan adanya bangunan yang
dibuat, tidak merusak sifat efek pembersihan alami dan kemampuan self- regeneration
dari Bumi.
Ada beberapaa cara untuk mengetahui sisi keakuratan pada suasana tropis yaitu
mempertimbangkan orientasi bangunan, pengaturan bukaan ventilasi alami, terdapat
juga ventilasi atap, terdapat layout ruangan, penataan vegetasi lanskap, mempunyai
massa termal yang ringan, massa yang ramping, keberadaan suatu ruang transisi,
volume suatu atap yang besar, memiliki lantai panggung, dan yang terakhir ada
teritisan yang cukup lebar.
Dalam pengondisian alami terdapat upaya penyesuaian suhu udara dalam ruang
sesuai ambang batas suhu Netral (suhu nyaman pada suatu daerah tertentu
didasarkan rerata suhu udara per bulan dalam satu tahun dengan rumus adaptive
thermal comfort.
Dalam mencapai suatu ketercapaian tinggal yaitu dengan adanya kemajemukan
peneduhan, kemahiran pengondisian, kemanfaatan pengeawalembapan,
kemajuan/kemantapan penyejukan, dan kemakmuran dari pembiasaan.
Untuk kecakapan dsri suatu urai dalam rangkaian inovasi Bio Dinamik adalah memiliki
suatu kebaharuan pengertahuan, kebaharuan obyek, kebaharuan teknologi,
kebaharuan cara, kebaharuan temuan yang dimana semua itu merupakan keutuhan
dari suatu riset untuk melakukan pembaruan-pembaruan dari masa lampau sampai
ke masa depan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari arsitektur bioklimatik anatar lain Pendekatan
Bioklimatik diperlukan untuk membantu lingkungan mencapai self- regenerating agar
tercapai keseimbangan alam, Pendekatan Bioklimatik dipilih dalam metode desain
untuk mencapai energy saving dan pengurangan konsumsi energi yang tidak
terbarukan, Dengan perluasan dari konsep desain bioklimatik, desainer (dalam hal ini
adalah Arsitek) dapat mengimplementasikan pendekatan desain yang lebih baik
terutama kepada lingkungan,
Pengembangan metode desain bioklimatik memiliki 3 tahapan desain:
1. Memilih alternatif berdasarkan kebutuhan
2. Memastikan penggunaan energi terbarukan serta memikirkan keterbaharuannya
tercapai
3. Memastikan kenyamanan pengguna ruang tercapai.

Anda mungkin juga menyukai