OLEH :
20001010
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan Mycobacterium
tuberculosis. Penularan terjadi ketika penderita TBC paru BTA positif batuk atau
bersin dan tanpa disengaja penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak. Seorang penderita tuberkulosis paru BTA positif dapat menginfeksi
10-15 orang di sekitarnya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi terduga
dan kasus baru TBC paru di sekitar tempat tinggal penderita TBC paru BTA positif.
Jamur adalah suatu tumbuhan yang sangat sederhana, berinti, berspora, tidak
berklorofil, berupa sel atau benang bercabang-cabang dengan dinding dari selulosa atau
khitin atau keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual.
(Suryaani et al., 2020)
Jamur terbagi dalam dua golongan yaitu jamur yang uniseluler disebut khamir;
contoh Saccharomyces cerevisiae dan yang multiselluler disebut kapang; contoh
Aspergillus fumigatus. Jamur juga terbagi dalam dua golongan berdasarkan ukuran
yaitu mikrofungi merupakan jamur yang strukturnya hanya dapat dilihat dengan
mikroskop dan makrofungi yaitu jamur yang membentuk tubuh buah yang terbagi lagi
dalam dua golongan yaitu jamur-jamur yang dapat dimakan atau disebut Edible.
(Suryaani et al., 2020)
Jamur pathogen merupakan suatu mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia karena jamur tumbuh secara kosmopolit dengan kehidupan
manusia baik di tanah maupun di air. Penyakit oleh jmaur terjadi akibat infeksi jamur
pada tubuh manusia. Infeksi jamur disebabkan oleh kolonisasi spora jamur di organ
atau bagian tertentu pada tubuh (Khalik 2017). Infeksi karena jamur disebut dengan
mikosis. Mikosis pada sistem pernapasan dapat terjadi pada saluran napas atas dan
saluran napas bawah. Mikosis yang paling sering ditemukan pada saluran napas bawah
adalah Tuberkulosis Paru (PMKI 2011).
Tingginya kekerapan Tuberkulosis Paru di Indonesia merupakan salah satu
penyebab tingginya infeksi jamur paru di Indonesia walaupun masih relatif jarang bila
dibandingkan dengan infeksi bakteri atau virus. Golongan jamur yang sering
menyebabkan infeksi oportunistik pada paru-paru adalah Aspergillus sp (Sukamto
2004).
Aspergillus sp dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tuberkulosis Paru. Salah satunya adalah Aspergillus fumigatus
yang terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit manusia
dan hewan. Jamur Aspergillus fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan Aspergilosis pada manusia. Jamur Aspergillus lainnya yang
menyebabkan Aspergilosis pada manusia adalah Aspergillus niger, Aspergillus flavus
dan Aspergillus nidulans (Sukamto 2004).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Tuberkulosis
Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini mampu hidup selama berbulan-bulan di
tempat yang sejuk dan gelap, terutama di tempat yang lembab (Tim Program TB St.
Carolus 2017). Kuman TB dapat menimbulkan infeksi pada paru-paru sehingga disebut TB
paru. Selain menginfeksi paru, kuman TB bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke
seluruh tubuh. Penyebaran ini menimbulkan penyakit TB di bagian tubuh yang lain, seperti
tulang, sendi, selaput otak, kelenjar getah bening, dan lainnya. Penyakit TB diluar paru
disebut TB extrapulmoner (Tim Program TB St. Carolus, 2017) (Athaya, 2021)
2.1.2 Etiologi
ramping, lurus atau sedikit bengkok dengan ujung bulat dan lebar bervariasi dari
0,3-0,6 µm dan panjang 1-4 µm, tahan asam, tidak berspora dan tidak berkapsul
(Mertaniasih, Koendhori, dan Kusumaningrum, 2019).(Athaya, 2021)
Figure 1
https://twitter.com/microbioblog/status/580298280455684096
Penyakit yang terjadi pada host yang sebelumnya pernah tersensitisasi bakteri
Tuberkulosis. Terjadi setelah periode yang memakan waktu bulan hingga tahunan
setelah infeksi primer. Hal ini dikarenakan reinfeksi. Karakteristik dari TB post
primer adalah ditemukannya kavitas pada lobus superior paru ((Athaya, 2021)dalam
Menkes 2019).
Pada anak-anak gejala TB terbagi 2, yakni gejala umum dan gejala khusus.
1. Gejala umum
Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang
jelas dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan
penanganan gizi yang baik.
Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus,
malaria atau infeksi saluran nafas akut) dapat disertai dengan
keringat malam.
Gejala dari saluran nafas, misalnya batuk lebih dari 30 hari (setelah
disingkirkan sebab lain dari batuk), tanda cairan di dada dan nyeri
dada.
Gejala Khusus
o TB kulit atau skrofuloderma
o TB tulang dan sendi, meliputi :
Tulang punggung (spondilitis) : gibbus
Tulang panggul (koksitis): pincang, pembengkakan di pinggul
Tulang lutut: pincang dan atau bengkak
o TB otak dan saraf Meningitis dengan gejala kaku kuduk, muntah-muntah
dan kesadaran menurun.
o Gejala mata
Conjunctivitis phlyctenularis
Tuburkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi) .
Seorang anak juga patut dicurigai menderita TB apabila:
o Mempunyai sejarah kontak erat (serumah) dengan penderita TB BTA
positif.
o Terdapat reaksi kemerahan cepat setelah penyuntikkan BCG (dalam 3-7
hari).
2.1. 5 Diagnosis
Diagnosis Semua pasien terduga TB harus menjalani pemeriksaan bakteriologis
untuk
mengkonfirmasi penyakit TB. Pemeriksaan bakteriologis merujuk pada
pemeriksaan apusan dari sediaan biologis (dahak atau spesimen lain), pemeriksaan
biakan dan identifikasi Micobacterium tuberculosis atau metode diagnostik cepat
yang telah mendapat rekomendasi WHO (Menkes 2019). Pemeriksaan mikroskopis
dengan metode pewarnaan ZN masih menjadi pilihan pertama untuk deteksi awal
TB (Suryawati, B., dkk 2018)(Athaya, 2021)
2.2 Aspergillus. Sp
2.2.1 Etiologi
2.2.2. Epidemiologi
Aspergillus adalah saprofit umum di tanah dan pada bahan tanaman yang
membusuk dan sporanya terdapat di mana-mana di lingkungan hidup. Manusia yang
rentan terpapar spora ini terutama orang yang bekerja dengan tumbuhan yang
membusuk, seperti jerami berjamur di pertanian. Spesies Aspergillus paling sering
menyerang saluran pernapasan, proses penyakit umumnya mengikuti inhalasi spora
tetapi jamur juga dapat masuk langsung ke jaringan tubuh melalui luka atau selama
operasi. Aspergillosis dianggap sebagai infeksi jamur paling umum kedua yang
membutuhkan rawat inap di Amerika Serikat (Chander 2018)(Athaya, 2021)
A. Aspergillus sp
Klasifikasi :
Divisi : Mycophyta
Class : Ascomycetes
Ordo : Aspergillales
Famili : Aspergillaceae
Genus : Aspergillus
Gambar Aspergillus.sp
Aspergillus banyak tersebar di mana-mana, banyak diantaranya terdapat
dalam makanan yang telah basi. Bentuk koloninya padat dan pertumbuhannya
lambat (garis bawah koloninya 28 dalam waktu 8 hari). Warna koloninya mula-
mula putih kemudian berubah menjadi hijau kebiru-biruan. A. niger merupakan
spesies terbesar dan terdapat di mana-mana. Bila di lihat dengan mikroskop, ujung
spora tampak besar, terbungkus rapat, bentuk bulat hitam atau coklat hitam.
3. Konidiophorenya terdiri dari sel kaki (sel mycelia khusus yang akan menjadi
besar dan berdinding tebal)
4. Sterigmata dan untaian konidia ini tidak bercabang. (Suryaani et al., 2020)
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini merupakan pasien Rumah Sakit Ariffin Ahmad
Pekanbaru yang di identifikasi positif Tuberculosis paru.
3.4.2 Sampel
Sampel yang di gunakan pada penelitian ini adalah specimen sputum dari
pasien penderita tuberculosis paru di Rumah Sakit Ariffin Ahmad Pekanbaru.
2. Larutan KOH 10% Larutan KOH 10% akan melisiskan kulit, kuku, dan
rambut sehingga bila mengandung jamur, dibawah mikroskop akan terlihat
hypha atau spora (Ardila, N. 2017).
3. Kultur Jamur
4) Amati pertumbuhan jamur setiap hari dan dihitung koloni jamur yang
tumbuh disetiap cawan petri
4. Larutan LPCB
Prosedur pemeriksaan (Geni, L., dan Zuraida, V. V. 2016) :
1) Siapkan kaca objek yang bersih kemudian diberi 1 tetes larutan LPCB
2) Ambil sedikit koloni jamur dengan ose dan diletakkan pada kaca objek
yang telah berisi LPCB
Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel sintesa grid lalu
dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan hasil data yang telah
diuji.
DAFTAR PUSTAKA