Anda di halaman 1dari 42

STUDENT UNION GRANT

JUDUL PROGRAM

Pengaruh Pemberian Larutan ekstrak Biji Srikaya (Annona squamosa L.)


Sebagai Pestisida Nabati Pengendali hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)

Diusulkan oleh:
Denda Wiguna NIM. 16308144013 Angkatan 2016
Widayanti Nurma Hidayah NIM. 17308141041 Angkatan 2017
Desi Indah Rahmadani NIM. 17308144023 Angkatan 2017

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2019
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pengaruh Pemberian Larutan


esktrak Biji Srikaya (Annona
squamosa L.) Sebagai Pestisida
Nabati Pengendali Hama Ulat
Grayak (Spodoptera litura F.) Pada
Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)
2. Bidang Kegiatan : Student Union Grant
3. Bidang Ilmu :
( ) Kesehatan (√ ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Denda Wiguna
b. NIM : 16308144013
c. Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi/Biologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Kp. Ciranji, Ciracap,
Sukabumi/ 085795462295
f. Alamat email : dendawiguna51@yahoo.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Suhandoyo, M S
b. NIDN : 0021126106
c. Alamat Ruah dan No Tel./HP : Denokan RT/RW 02/01 No, 21,
Maguwoharjo, Sleman
7. Biaya Kegiatan : Rp. 5.000.000,00
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Yogyakarta, 29 Januari 2020
Menyetujui :
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Tien Aminatun) (Denda Wiguna)


NIP. 19720702199802 2 001 NIM. 16308144013

Wakil Rektor III Dosen Pendamping


Universitas Negeri Yogyakarta

(Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes) (Ir. Suhandoyo, M. S)


NIP. 19650301 199001 1 001 NIDN. 0021126106
ii
RINGKASAN
Keadaan alam Indonesia sangat baik untuk dilakukan pembudidayaan
berbagai jenis tanaman sayuran, baik lokal maupun yang berasal dari luar negeri.
sawi merupakan tanaman yang memiliki nilai komersial dan prospek yang baik.
Rendahnya produksi sayuran sawi di tingkat pertanian dapat mempengaruhi
produksi secara nasional. Hal ini berkaitan dengan serangan hama ukat grayak
(Spodoptera litura F.) pada tanaman sawi yang mengakibatkan menurunya hasil
produksi sawi. Penggunaan pestisida sintetik menjadi pilihan utama mayoritas
petani dikarenakan pengaruhnya relatif cepat dan langsung menekan serangan
hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) Namun, penggunaan pestisida sintetik
secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan. Maka alternatif lain yaitu menggunakan pestisida
nabati biji srikaya (Annona squamosa L.) tanaman srikaya (Annona squamosa L.)
memilik potensi sebagai bahan alternatif pengendali hama penggangu tanaman
sawi karena di dalamnya terkandung senyawa kimia yang bersifat bioaktif.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi dosis larutan
pestisida nabati biji srikaya (Annona squamosa L.) penyemprotan terhadap
persentase mortalitas hama Spodoptera litura F dan mengetahui dosis larutan
pestisida nabati biji srikaya (Brassica juncea L.) yang efektif terhadap
pengendalian hama ulat grayak (Spodoptera litura F). Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) faktorial.
Hasil penelitian ini adalah Pemberian variasi dosis larutan pestisida nabati
biji srikaya terhadap mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan
sebelum peletakan larva pada pengamatan ke 1, 2, dan 3 menunjukan pengaruh
yang siginifikan karena nilai signifikansinya < 0,05. Sedangkan pada Pemberian
variasi dosis larutan pestisida nabati biji srikaya terhadap mortalitas Spodoptera
litura Instar III pada Penyemprotan sesudah peletakan larva pada pengamatan ke 1
menunjukan pengaruh yang siginifikan karena nilai signifikansinya < 0,05
sedangkan pada pengamatan 2 dan 3 menunjukan tida ada pengaruh yang
siginifikan karena nilai signifikansinya > 0,05 dan Dosis larutan pestisida nabati
biji srikaya (Brassica juncea L.) yang efektif terhadap pengendalian hama ulat
grayak (Spodoptera litura F. Ada dosis dengan kinsentrasi 20%.

Kata kunci : Pupuk nabati, Ulat Grayak, Biji Srikaya, Tanaman Sawi

iii
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
RINGKASAN....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv

BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan.......................................................................... 2
1.5 Manfaat..................................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pestisisda Nabati........................................................................................ 4
2.2 Pestisida Sintetik....................................................................................... 5
2.3 Srikaya (Annona squamosa L.)................................................................. 5
2.4 Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F).................................................. 6
2.5 Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)......................................................... 7

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 9
3.2 Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 9
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 9
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 9
3.5 Alat dan Bahan ......................................................................................... 9
3.6 Prosedur Penelitian ................................................................................... 10
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................ 12

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pengaruh Pestisida Nabari Biji Srikara terhadap Mortalitas Larva
Spodoptera litura Instar III .......................................................................13
4.2 Mortalitas Larva Spodoptera litura Instar III............................................13
4.3 Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Biji Srikaya terhadap
Mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan Sebelum
Peletakan Larva.........................................................................................14
4.4 Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Biji Srikaya terhadap
Mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan Sebelum
Peletakan Larva.........................................................................................17

BAB 5 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................19


BAB 6 LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................20
Lampiran 1. Hasil Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Biji
Srikaya terhadap Mortalitas Spodoptera litura Instar III..........20
Lampiran 2. Dokumentasi ...........................................................................23
Lampiran 3. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing..................17
Lampiran 4. Justifikasi Anggaran Kegiatan.................................................29
Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.......32
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana...........................................33

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keadaan alam Indonesia sangat baik untuk dilakukan pembudidayaan
berbagai jenis tanaman sayuran, baik lokal maupun yang berasal dari luar
negeri. Dari berbagai macam jenis sayuran yang dibudidayakan di Indonesia,
sawi merupakan tanaman yang memiliki nilai komersial dan prospek yang
baik. Kebutuhan sawi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan
seiring tuntutatn dari konsumen yang menghendaki hasil pertanian yang
harus meningkat pesat. Rendahnya produksi sayuran sawi di tingkat
pertanian dapat mempengaruhi produksi secara nasional. Hal ini berkaitan
dengan serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada tanaman sawi
yang mengakibatkan menurunya hasil produksi sawi (Kurniawan, 2017).
Penggunaan pestisida sintetik menjadi pilihan utama mayoritas petani
dikarenakan pengaruhnya relatif cepat dan langsung menekan serangan hama
ulat grayak (Spodoptera litura F.) yang menyerang pada tanaman sawi. Chai
(2008) menyatakan bahwa tanpa menggunakan pestisida kehilangan hasil
panen mencapai 34% dan akan menurun sebanyak 35-42%, sehingga wajar
jika perkembangan penggunaan pestisida terus meningkat seiring dengan
peningkatan produksi pertanian. Namun, penggunaan pestisida sintetik
secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa pengaruh negatif lainnya
dalam penggunaan pestisida sintetik yang tidak sesuai. Pertama, pencemaran
air dan tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia.
Kedua, matinya musuh alami dari hama maupun patogen dan akan
menimbulkan resurgensi, yaitu serangan hama yang jauh kebih berat dari
sebelumnya. Ketiga, kemungkinan terjadi serangan hama sekunder.
Keempat, timbulnya resistensi hama terhadap pestisida sintetik. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, setiap rencana penggunaan pestisida sintetik
hendaknya dipertimbangkan kembali dengan mencari alternatif penggunaan
pestisida nabati yang aman, disatu sisi efektif terhadap sasaran sekaligus
aman bagi pemakai maupun lingkungan (Riana, 2012).
Tanaman srikaya (Annona squamosa L.) diduga dapat digunakan
sebagai pestisida nabati dan bagian tanaman yang digunakan adalah daun
dan bijinya, tanaman srikaya (Annona squamosa L.) memilik potensi sebagai
bahan alternatif pengendali hama penggangu tanaman sawi karena di
dalamnya terkandung senyawa kimia yang bersifat bioaktif. Produk dari
tanaman srikaya ini efektif, ramah lingkungan, mudah terurai, murah,
tersedia di seluruh daerah pedesaan di Indonesia, dan bersufat selektif.
Menurut Kardian (2000) keefektifan daun dan biji srikaya sebagai pembasmi
2

hama disebabkan adanya kandungan senyawa alkaloid (golongan annonain),


asetoganin, flavonoid, dan saponin yang ditemukan dalam daun dan biji
tanaman srikaya. Senyawa alkaloid dapat bertindak sebagai stomach poising
atau racun perut (Karimah, 2006, Kurniawan, dkk, 2013: 206). Senyawa
asetogenin merupakan senyawa aktif yang berfungsi sebagai antifeedant (Li
et al., 2008). Menurut Sastrodihardjo, dkk (1992), flavonoid berfungsi
sebagai antifeedant, sehingga berpengaruh terhadap aktivitas makan hama.
Menurut Pradani (2009) saponin dapat mengurangi daya makan dan
menyebabkan mortalitas. Selama ini, belum adanya penelitian mengenai
pengaruh penggunaan biji tanaman srikaya (Annona squamosa L.) untuk
mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman sawi.
Berdasarkan dari uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian
mengenai pengaruh pemberian larutan biji srikaya (Annona squamosa L.)
sebagai pestisida nabati pengendali hama Spodoptera litura pada tanaman
sawi (Brassica juncea L). Hal tersebut dilakukan guna mengurangi dampak
lingkungan dari penggunaan pestisida sintetik untuk pngendalian hama
Spodoptera litura pada tanaman sawi karena pestisida sintetik akan
membawa dampak negatif bagi keselamatan hayati termasuk manusia dan
keseimbangan ekosistem.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang muncul
dapat dirumuskan:
1. Apakah terdapat pengaruh variasi dosis larutan pestisida nabati biji
srikaya (Annona squamosa L.) terhadap persentase mortalitas hama
Spodoptera litura F.?
2. Berapakah dosis larutan pestisida nabati biji srikaya (Brassica juncea L.)
yang efektif terhadap pengendalian hama ulat grayak (Spodoptera litura
F.?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh variasi dosis larutan pestisida nabati biji srikaya
(Annona squamosa L.) dan pengaruh waktu perlakuan penyemprotan
terhadap persentase mortalitas hama Spodoptera litura F.?
2. Mengetahui dosis larutan pestisida nabati biji srikaya (Brassica juncea
L.) yang efektif terhadap pengendalian hama ulat grayak (Spodoptera
litura F.?
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah artikel ilmiah
mengenai Pengaruh pemberian larutan biji srikaya (Annona squamosa L.)
sebagai pestisida nabati pengendali hamaulat grayak (Spodoptera litura F.)
3

pada tanaman sawi (Brassica juncea L) yang dipublikasikan dalam jurnal


ilmiah/seminar nasional dan rintisan Paten/HAKI.
1.5 Manfaat
a. Bidang pertanian
Sebagai inovasi terbaru yang ramah lingkungan dalam menanggulangi
hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) Pada Tanaman sawi (Brassica
juncea L.) sehingga masalah-masalah pertanian yang berujung pada
kerugian panen sawi dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
b. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tentang manfaat biji serikaya khususnya sebagai
bahan pestisida nabati sehingga masyarakat dapat mengolah biji srikaya
menjadi produk yang bermanfaat.
c. Bidang Penelitian
Sebagai sumber referensi mengenai pengaruh pestisida nabati dari larutan
biji serikaya terhadap hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) Pada
Tanaman sawi (Brassica juncea L.) dan sebagai data primer untuk bahan
penelitian lanjutan mengenai potensi larutan biji serikaya sebagai agen
pestisida nabati.
d. Bidang Lingkungan
Dapat sebagai solusi untuk memanfaatkan biji serikaya di lingkungan
masyakarat dan memberikan referensi mengenai bahan pestisida yang
ramah lingkungan.
4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pestisida Nabati


Pestisda nabati terbuat dari sari bagian tanaman yang mengandung
senyawa metabolit sekunder tertentu. Bagian tanaman yang dapat dgunakan
yaitu bunga, buah, biji, kulit batang, daun, dan akar (Afifah, dkk, 2015: 2).
Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman
hayati terbesar kedua setelah Brazil, termasuk memiliki sejumlah tanaman
yang dapat digunakan sebagai bagan dasar pestisisda, baik yang langsung
digunakan atau dengan ekstraksi sederhana dengan air, ekstraksi dengan
pelarut organik lainnya ataupun dengan cara penyulingan, terganutng kepada
tujuan dari formula yang akan dibuat (Rusli dkk, 1993). Pestisida nabati
ternyata mempunyai potensi sebagai pengendali vektor karena dapat
membunuh serangga pada fase larva. Jenis pestisida nabati tidak mencemari
lingkungan dan relative aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena
residunya mudah hilang (Kardinan, 2003).
Menurut De Luca (1999), ada tiga jenis bahan alami yang dapat
digunakan sebagai insektisida yaitu mineral, bahan nabati, dan bahan hewani.
Dari ketiga bahan tersebut, bahan nabati merupakan cadangan yang paling
besar dan vervariasi. Hingga saat ini setidaknya terdapat lebih dari 2000
tanaman yang dilaporkan mempunyai sifat-sifat insektisidal. Suatu tanaman
yang akan dijadikan bahan isektisisda haru memenuhi beberapa kriteria,
antara lain: (a) mudah dibudidayakan, (b) tanaman tahunan, (c) tidak perlu
dimusnahkan apabila suatu saat bagian tanamannya diperlukan, (d) tidak
menjadi gulma, atau inang bagi organisme pengganggu tanaman, (e)
mempunyai nilai tambah, (f) mudah diproses sesuai dengan kemampuan
petani.
Tumbuhan pada dasarnya mengandung banyak bahan kimia yang
merupakan produksi metabolit sekunder dan digunakan oleh tumbuhan
sebagai alat pertahanan dari serangan OPT. Lebih dari 2.000 jenis tumbuhan
yang termasuk kedalam 235 famili dilaporkan mengandung bahan pestisida.
Oleh karena itu, jika dapat mengolah tumbuhan ini sebagai bahan pestisida
maka akan membantu masyarakat petani untuk menggunakan sumber daya
setepat yang ada disekitarnya (Kardian, 2002).
Pengendalian hayati memberikan keuntungan yang paling utama yaitu
tidak mencemari lingkungan dan biaya yang di keluarkan lebih murah tetapi
hanya tingkat keberhasilannya memang masih lebih rendah dibandingkan
dengan pengendalian secara kimiawi.
5

2.2 Pestisida Sintetik


Menurut Kardinan (2011), penggunaan pestisida kimia sintetis untuk
mengendalikan hama mempunyai efek negatif terhadap komponen ekosistem
lainnya sepertti polusi lingkungan (kontaminasi tanah, air dan udara)
terbunuhnya musuh alami, resurgensi dan resistensi hama serta pencemaran
lingkungan karena residu yang ditinggalkan. Penggunaan pestisida sintetik
oleh sebagian besar petani Indonesia cenderung pada satu jenis tertentu saja
dan takaran dosisnya berlebih, sehingga selain berdampak pencemaran
lingkungan juga berakibat terjadinya kekebalan dari hama atau penyakit
tanaman yang ada. Penyemprotan pestisida sintetik juga menyebabkan
matinya musuh alami hama maupun mikrobia antagonis sehingga akan
mempermudah terjadinya ledakan hama ataupun penyakit tertentu dan juga
dipercepat oleh pemusnahan musuh alami oleh insektisida yang sebelumnya
menahan spesies-spesies pada tingkat terkendali. Petani selama ini tergantung
pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit
tanaman. Selain yang harnya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki
dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia (Kardinan, 2011)
2.3 Srikaya (Annona squamosa L.)
Di indonesia, tumbuhan srikaya tersebar rata dan banyak ditemukan
dipekarangan masyarakat bahkan hiduo liar di hutan-hutan namun belum
dimanfaatkan secara optimal. Padahal, ada banyak peneltian telah
meginformasikan bahwa srikaya memiliki banyak manfaat dalam berbagai
bidang. Bagian dari tanaman srikaya yang digunakan dalam penelitian ini
ialah pada bagian biji.
Menurut Sunarjono (2008) taksonomi tanaman srikaya diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Ranales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annoa squamosa L.
Srikaya (Annona squamosa) merupakan perdu tahunan atau pohon kecil
dengan tinggi 2-7 m. Buah srikaya merupakan buah majemuk berbentuk bola
berlian dengan garis tengah 5-10 cm. daging buah berwarna putih, rasanya
6

manis, dan biji dari buah masak berwarna hitam mengkilap (Van Steenis et
al. 1975). Biji srikaya berpotensi untuk dikembang menjadi insektisida
nabati. Senyawa aktif utama dalam biji srikaya yaitu senyawa annonain dan
skuamosin yang tergolong sebagai asetogenin (Laetamia dan Isman 2001).
Senyawa asimisin, skuamosin, anonasin, bulatasin, dan neonanin yang
terkandung dalam biji srikaya diduga bersifat sebagai insektisida. pada
tingkat seluler akuanosin dan asimisin bekerja sebagai racun respirasi sel
dengan menghambat tranfer elektron pada kompleks I dari rantai transport
elektron di dalam mitokondira (Londershausen et al. 1991).
2.5 Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F)
Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan ada manusia,
ternak, dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan
dengan kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak
tanaman atau hasilnya yang mana aktivitas hidupnya dapat menimbulkan
kerugian secara ekonomis (Dadang, 2006).
Ulat grayak (Spodoptera lituta F.) merupakan salah satu serangga hama
yang menyerang berbagai jenis tanaman. Larva ulat grayak ini memiliki sifat
senang hidup secara bergerombol atau berkelompok (Soenandar dan
Tjahjono, 2012:70) biasanya dalam jumlah besar ulat grayak bersama-sama
pindah dari tanaman yang telah habis dimakan daunnya ke tanaman lain.
Beberapa tanaman yang menjadi inang larva ulat grayak adalah tembakau,
kedelai, cabai, bawang merah, sawi dan kubis (Pracaya, 2005:159). Ulat
grayak termasuk dalam keluarga Noctuidae. Ulat dan ngengat ulat grayak
hanya keluar pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari. Hama ini
dapat mengakibatkan daun robek, terpotonh-potong, dan berlubang. Apabila
tidak segara ditas maka akan menyebabkan tanaman di area pertanian habis
(Pracaya, 2008:160).
Menurut Pracaya (2008: 87) klasifikasi ulat grayak (Spodoptera litura
F.) dalam sistematika klasifikasi adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Nuctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura F.
7

Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan hama yang menyebabkan


kerusakan yang serius pada tanaman budidaya (Rusdy, 2009:41). Hama ini
tersebar luar didaerah beriklim panas dan lembab dari subtropis sampai tropis
(Mbaye et al, 2014). Siklus ulat grayak berlangsung dalam empat stadium,
yaitu stadium telur, larva, pupa dan imago atau ngengat yang lamanya
berkisar antara 30-60 hari. Ngengat betina meletakan telurnya didalam
permukaan daun tanaman dengan jumlah besar (Tanijogonegoro, 2013).
2.6 Tanaman sawi (Brassica juncea L.)
Sawi (Brassica juncea L.) termasuk ke dalam famili Cruciferae
merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong, halus tidak berbulu, dan
tidak berkrop. Batang tanaman sawi pendek, lebih langsing dari tanaman
petsai. Tanaman ini ini mempunyai akar tunggang dengan banyak akar
samping yang dangkal. Niji terdapat dalam kedua sisi dinding sekat polong
yang gemuk.
Menurut Rukmana (1994;15) Klasifikasi tumbuhan sawi adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledone
Ordo : Papaverales
Famili : Crucuferae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L.
Tanaman sawi dapat tumbuh ditempat yang bersuhu panas maupun
dingin, tetapi dapat tumbuh baik dengan iklim yang kering pada suhu 15-20
°C dan ketinggian 5-1200 mdpl. Tanah tang baik untuk ditanami sawi adalah
tanah gembur, banyak mengandung humus dan kaya akan bahan organik,
jenis tanah andosol dan regosol, memilki pembuangan air yang baik dengan
derajar keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya berkisar
anatara 6-7 (Nurhayati, dkk 1984; Nurshanti, 2010:92). Tanaman ini
memerlukan hawa sejuk akan lebih baik tumbuh didalam pada suasana yang
lembab, dan tidak menykai air yang menggenang. Jarak tanam yang baik
untuk tanaman sawi adalah 20x20 cm (Haryanto, 2003; Nushanti, 2010:92).
8

Menurut data yang tertera dalam daftar komposisi makanan yang


diterbitkan oleh Direktorat Gizi Depertemen Kesehatan, Komposisi zat-zat
makanan yang terkandung dalam setiap 100 gram berat basah sawi ditunjukan
pada tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Zat dan Gizi dalam 100 gram sawi

Zat Gizi Sawi


Protein (g) 2,3
Lemak (g) 0,3
Karbohidrat (g) 4,0
Ca (mg) 220,0
P (mg) 38,0
Fe (mg) 2,9
Vitamin A (mg) 1.940,0
Vitamin B (mg) 0,09
Vitamin C (mg) 102
Sumber : (Haryanto, dkk, 2007: 5-6).
Menurut Tjahjadi (1989:107) hama penyerang tanaman sawi adalah
sebagai berikut: Agrotis ipsilo, Ulat krop kubis (Crociodolomia binotalis
Zell), Ulat Tritip (Plutella xylostela), ulat grayak (Spodoptera litura).
9

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari perlakuan larutan
tanaman srikaya sebagai pestisida nabati, satu kontrol negatif (100% air), satu
ontrol positif (pestisida sintetik merek sidametrin). Lima perlakuan variasi
dosis larutan tanaman srikaya (Annona squamosa L.) yaitu sebagai berikut:
dosis 0%, 20%, 15%, 20%, dan kontrol positif. Masing-masing perlakuan
dulang sebanyak 3 kali.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian


3.2.1 Subjek penelitian ini adalah ekstrak biji tanaman serikaya
3.2.2 Objek penelitian ini adalah Pertumbuhan hama ulat grayak (Spodoptera
litura F.) pada tanaman Sawi (Brassica juncea L.)

3.3 Variabel Penelitian


3.3.1 Variabel bebas
Varibel bebas pada penelitian ini adalah variasi kadar larutan biji
srikaya (Annona squamosa L.) 0%, 10%, 15%, 20% serta kontrol
positif (pestisida sintetik) dan waktu penyemprotan
3.3.2 Variabel tergayut
Variabel tergayut pada penelitian ini adalah persentase mortalitas hama
Spodoptera litura dan jumlah larva Spodoptera litura yang menjadi
pupu.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNY. Waktu penelitian 1 bulan dari bulan
Desember 2019 sampai bulan Januari 2020.

3.5 Alat dan Bahan


a. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pot, ayalam, sekop,
cangkul, ember, blender, tray, kelambu, milimeter blok, kuas kecil, kuas
besar, sprayer, toples, baskom, gunting, penumbuk, straples, saringan,
kain kasa, label, tali rafia, tongkat penyangga, botol plastik, gelas ukur,
pipet tetes, dan timbangan analitik.
b. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji srikaya (Annona
squamosa L.), hama Spodoptera litura F, Benih sawi (Brassica juncea L.)
10

akuades, air, alkohol 90%, kompos, tanah, dan pestisida sintetik


(sidametrin).

3.6 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian ini mencakup langkah-langkah penelitian, mulai dari
persiapan media, pemilihan benih sesuai kultivar, penanaman, perawatan
tanaman, sampai pengumpulan data.
1. Persiapan media semai
Benih sawi di beli ditoko tani maju dengan varietas tosakan. Benih sawi
direndam dalam baskom berisi air. Kemudian di pilih antara benih yang
tenggelam dan mengapung. Benih yang tenggelam adalah benih yang
terbaik yang digunakan untuk penyemaian. Biji disemai diatas media
yang telah disiapkan sebelumnya. Pada setiap lubang di dalam pot tray
diisi dengan biji sawi sebanyak 3 biji. Penyemaian dilakukan selama 20
hari dengan penyiraman setiap pagi dan sore hari pukul 09.00 dan 15.00
WIB.
2. Persiapan Media Tanam
Media tanamn yang digunakan berupa campuran dari tanah dan pupuk
kompos dengan perbandingan 1:1 kemduai dihomogenkan. Sebelum
campuran tanah dan kompos dimasukan, pada dasar pot diletakan batu
krikil, hal ini bertujuan agar sirkulasi air tetap lancar. Ukuran pot yang
digunakan berdiamter 24 cm. kemudian campuran tanah dan kompos
dimasukan kedalam pot dengan volume ¾ volume pot.
3. Penanaman dan pemeliharan Tanaman Sawi
Benih sawi yang digunakan yaitu sawi yang mempunyai 3-4 helai daun,
tidak terinfeksi hama dan penyakit (daunnya berwarna hijau, tidak layu,
daunnya lebar memanjang). Benih sawi dipindahkan ke dalam pot yang
berjumlah 25 buah. Masing-masing pot dimasukkan satu benih sawi.
Pemeliharaan juga meliputi penyiraman yang dilakukan 2 kali sehari pagi
dan sore hari, setiap pukul 09.000 dan 15.00 WIB serta pengendalian
gulma dilakukan setiap kali penyiraman.
4. Pengumpulan Hama Spodoptera litura F.
Larva Spodoptera litura F. (ciri-ciri: berwarna hijau, panjang: 4-6 mm,
dan lebar 0,5-1 mm) dikumpulkan dari perkebunan sawi milik PT.
Indmira di Jalan Kaliurang KM. 18.5, Pakembinangan, Pakem,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogykarta dan di TOM (Tani
Organik Merapi) di Dusun Balangan, Wukirsari, Kecamatan Cangkringan
larva Spodoptera litura F. Dengan menggunakan kuas kecil dan
memasukkannya ke dalam toples yang didalamnya telah diisi dengan
kapas yang dibasahi dan diatasnya diletakan daun sawi caisim segar
sebagai makanananya. Toples tersebut ditutup dengan tutup yang
sebelumnya sudah di lubangi agar sirkulasi udara di dalam toples tetap
11

terjaga. Setelah memperoleh jumlah larva yang dibutuhkan, peneliti


mensortir larva Spodoptera litura peneliti memiliki larva yang sudah
menginjakn usia instar III berdasarkan ciri morfologi larva (yaitu: ukuran
panjang, lebar, dan warna larva (Spodoptera litura). Karena pada fase ini
larva hama paling rakus memakan daun sawi. Selanjutnya larva
diadaptasikan selama satu hari di dalam wadah toples yang di dalamnya
telah diberi daun sawi caisim segar.
5. Pelepasan Hama Spodoptera litura F.
Pelepasan hama dilakukan pada tanaman sawi caisim berumur 21 hari
setelah penanaman. Pelepasan hama dilakukan dengan dua perlakuan
yaitu perlakuan preventif fan kuratif. Sebanyak 10 hama (larva instar III
Spodoptera litura F) diinfeksikan setiap sawi yang tumbuh di pot,
penginfeksian hama dilakukan pada sore hari.
6. Pembuatan Pestisida Nabati dari Biji Srikaya (Annona squamosa L.)
Menimbang biji srikaya sebanyak 100 gram, selanjutnya dihancurkan
dengan penumbuk dan di blender ahar biji halus. Kemudian ditambahkan
akuades sebanyak 100 ml dan diberi alkohol 90% sebanyak 1 ml setelah
itu didiamkan selama 24 jam supaya semua metabolit sekunder keluar
sampai alkohol menguap. Sehingga diperoleh larutan biji konsentrasi
100%. Selanjutnya diencerkan sesuai dosis dosis efektif yaitu 10%, 15%.
Dan 20%, setelah itu disaring menggunakan kain kasa agar tidak terdapat
kotoran yang menyumbat sprayer. Baru setelah itu diencerkan sesuai
takaran pada dosis masing-masing dan siap digunakan untuk
menyemprot. Pembuatan larutan dilakukan dilakukan satu hari sebelum
(selama 24 jam) penyemprotan sesuai dengan sifat pestisida yang mudah
terurai. Penggunaan ekstrak biasanya dilakukan sesegera mungkin setelah
pembuatan ekstark dilakukan, karena penggunaan pestisida nabati
biasanya hanya untuk luasan terbatas dan jangka waktu penyimpanan
terbatas (langsung pakai) (Kardian, 2000:7)
7. Pembuatan konsentrasi Larutan Pestisida Srikaya (Annona squamosa L.)
Pembuatan variasi konsentrasi larutan biji srikaya (Annona squamosa)
yaitu sebagai berikut:
P0 = Kontrol negatif (100 ml air)
P1 = Larutan 10% (10 ml larutan biji srikaya dicampur dengan 90 ml air)
P2 = Larutan 15% (15 ml larutan biji srikaya dicampur dengan 85 ml air)
P3 = Larutan 20% (20 ml larutan biji srikaya dicampur dengan 80 ml air)
P4 = Kontrol positif ( 1 ml pestisisda sintetik dicampur dengan 999 ml
air)
8. Aplikasi perlakuan
Aplikasi perlakuan diberikan pada saat tanaman berumur 22 hari. Aplikasi
penyemprotan menggunakan alat penyemprot yang dilakukan pada sore
hari pukul 15.00-17.00 WIB di green house kebun biologi. Sore hari
12

adalah waktu yang baik untuk aplikasi pestisida nabati ini karena pada
malam hari larva Spodoptera litura. Aktif memakan daun. penyemprotan
pestisida nabati dilaukan secara literatur setiap tiga hari sekali sebanyak
20 ml per pot. Aplikasi pestisida srikaya sebelum disemprotkan satu hari
sebelum larva Spedoptera litura instar III diinfeksikan pada tanaman
sawi. Aplikasi setelah disemprotkan satu hari setelah larva Spodoptera
litura satu hari instar III diinfeksikan pada tanaman sawi. Satu hari setelah
penyemprotan pestisida nabati, dilakukan pengamatan gejala yang
ditimbulkan larva, perhitungan jumlah larva yang mati.
9. Teknik Pengumpulan Data
1. Presentasi mortalitas larva dihitung dengan rumus:
a
M = x 100 %
N
Keterangan : M = Presentase mortalitas
a = Jumlah hama yang mati
N = Jumlah hama yang diinfeksikan

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu
menggambarkan atau menjelasakan pengaruh konsentrasi terhadap
mortalitas larva ulat grayak. Apabila hasil uji menunjukan adanya pengaruh
atau berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Rangi
Test) dengan taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan dari masing-
masing kelompok perlakuan (Suhandoyo, 2010: 6)
13

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Pestisida Nabati Biji Srikaya terhadap Mortalitas Larva
Spodoptera litura instar III

1. Mortalitas Larva Spodoptera litura Instar III


Pengaruh penggunaan larutan pestisida biji srikaya (Annona squamosa)
terhap mortalitas larva Spodoptera litura disajikan dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 2. Hasil Rekap Pengamatan Mortalitas Larva Spodoptera litura
Instar III pada Penyemrpotan Sebelum Peletakan Larva
Dosi Pengamatan Pengamatan Pengamatan Σ %
s 1 2 3 Mortalitas Mortalitas
1 2 3 1 2 3 1 2 3
0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 5 50
10% 0 0 0 0 0 0 2 2 2 6 60
15% 0 0 0 0 1 1 2 2 2 8 80
20% 0 0 0 0 1 1 2 2 2 9 90
PS 1 1 1 0 1 1 1 1 2 9 90
Keterangan :
Penyemprotan larutan biji tanaman srikaya (Annona squamosa) pada
penyemprotan sebelum peletakan larva dilakukan sebanyak satu kali pada
hari selasa, 14 Januari 2020.
Peletakan larva Spodoptera litura dilakukan pada hari rabu, 15 Januari
2020
Pengamatan mortalitas larva Spodoptera litura dilakukan sebanyak 3 kali
yaitu sebagai berikut:
Pengamatan ke-1 dilakukan pada tanggal 16-19 Januari 2020
Pengamatan ke-2 dilakukan pada tanggal 20-23 Januari 2020
Pengamatan ke-3 dilakukan pada tanggal 24-27 Januari 2020

Hasil penelitian pada Tabel 2 menunjukkan adanya pengaruh


pemberian pestisida nabati biji srikaya dengan variasi dosis terhadap
mortalitas Spodoptera litura pada perlakukan penyemprotan sebelum
peletakan larva. Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa konsentrasi larutan
pestisida srikaya yang diberikan pada tanaman sawi berbanding lurus
dengan mortalitas larva Spodoptera litura. Semakin tinggi konsentrasi
yang digunakan maka semakin tinggi mortalitas larva. Pada palikasi
larutan srikaya perlakukan sebelum peletakan larva menunjukan hasil
mortalitas tertinggi di dosis 20% sebesar 90% setara dengan mortalitas
pada kontrol positif sebesar 90%. Jika dibandingkan dengan penyemprotan
pestisida nabati yang pertama dan kedua, pada aplikasi penyemprotan
ketiga terjadi peningkatan mortalitas larva.
14

Peningkatan mortalitas disebabkan larva mengalami mortalitasnya


secara bertahap (tidak langsung mati) karena sifat senyawa alkaloid dan
saponin yang bertindak sebagai stomach poisoning masuh ke dalam tubuh
larva Spodoptera litura instra III memiliki efek yang tidak langsung
namun efek dari pestisida bekerja secara lambat (Asmaliyah, dkk, 2010:
50). Mekanisme kerja pestisida diawali dengan masuknya pestisida
melalui mulut larva Spedotera litura melalui daun yang dimakan. Saponin
memiliki rasa pahit dan tajam serta dapat menyebabkan iritasi lambung.
Saluran pencernaan larva, khususnya usus tengah (midgut) merupakan
tempat utama penyerapan zat makann dan sekresi enzim-enzim
pencernaan. Usus tengah memiliki membran peritrofik aseluler yang
berfungsi membatasi makanan yang tertelan dengan dinding usus tengah.
Penyerapan saponin ke dalam usus larva dapat menghambat kerja wnzim
pencernaan serta mengakibatkan kerusakan sel-sel pada saluran
pencernaan larva. Kerusakan dimulai dengan membengkaknya usus tengah
hingga menyentuh dinding tubuh sehingga menyebabkan membran
aselulerr terlepas dari sel-sel usus tengah. Akhirnya sl-sel akan terpisah
dan menyebabkan larva Spodoptera litura mengalami kematian secara
perlahan (Kaihena et al., 2011).
Tetap terjadi kematian pada kontrol negatif disebabkan daun pada
tanaman sawi sudah habis dan menyebabkan terganggunya aktivitas
makan larva. Hal tersebut menghambat larva dalam memperoleh energi
untuk perkembangannya, sehingga larva mengalami kematian.
2. Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Biji Srikaya
terhadap Mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan
Sebelum Peletakan Larva

Hasil uji anova pengaruh pemberian larutan pestisida biji srikaya


terhadap mortalitas Spodoptera litura Instar III adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida biji
srikaya terhadap Mortalitas Spodoptera litura Instar III
pada Penyemrpotan Sebelum Peletakan Larva
Mortalitas Hasil
Pengamatan Pengamatan Pengamatan
1 2 3
Konsentrasi/Dosis ,003 ,000 0,00

Berdasarkan uji Anova pada Tabel 3 di atas, dapat dijelaskan yaitu:


a. Faktor Variasi dosis pada pengamatan 1 menunjukan pengaruh yang
signifikan (nyata) karena nilai signifikansi dari uji Anova 0,03 < 0,05
yang artinya varian dosis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
mortalitas Spodoptera litura Instar III.
15

b. Faktor Variasi dosis pada pengamatan 2 menunjukan pengaruh yang


signifikan (nyata) karena nilai signifikansi dari uji Anova 0,00 < 0,05
yang artinya varian dosis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
mortalitas Spodoptera litura Instar III.
c. Faktor Variasi dosis pada pengamatan 3 menunjukan pengaruh yang
signifikan (nyata) karena nilai signifikansi dari uji Anova 0,00 < 0,05
yang artinya varian dosis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
mortalitas Spodoptera litura Instar III.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Mortalitas Larva Spodoptera litura Instar
III pada Penyemprotan Sesudah Peletakan Larva
Dosis Pengamatan Pengamatan Pengamatan Σ %
1 2 3 Mortalitas Mortalitas
1 2 3 1 2 3 1 2 3
0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 5 50
10% 0 1 1 1 1 1 1 0 0 6 60
15% 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80
20% 2 2 1 1 1 1 0 0 0 8 80
PS 4 1 1 1 1 0 0 1 0 9 90
Keterangan:
Penyemprotan larutan biji srikaya (Annona swuamosa) pada
penyemprotan sesudah peletakan larva dilakukan sebanyak 3 kali yaitu
sebagai berikut:
Penyemprotan ke-1 dilakukan pada tanggal 16 Januari 2020
Penyemprotan ke-2 dilakukan pada tanggal 19 Januari 2020
Penyemprotan ke-3 dilakukan pada tanggal 22 Januari 2020
Peletakan larva Spodoptera litura dilakukan pada hari Rabu, 15 Januari
2020
Pengamatan mortalitas larva Spodoptera litura dilakukan sebanyak 3 kali
yaitu sebagai berikut:
Pengamatan ke-1 dilakukan pada tanggal 17-18 Januari 2020
Pengamatan ke-2 dilakukan pada tanggal 20-21 Januari 2020
Pengamatan ke-3 dilakukan pada tanggal 23-24 Januari 2020

Tabel 4 menunjukan pengaruh pemberian pestisida nabati biji


srikaya dengan variasi dosis terhadap mortalitas Spodoptera litura pada
perlakuan penyemprotan sesudah peletakan larva. Semakin tinggi dosis
larutan pestisida srikaya yang diberikan pada tanaman sawi maka semakin
tinggi juga mortalitas larva Spodoptera litura. Pada aplikasi larutan
srikaya perlakuan sesduah menunjukan hasil dosis 0% sebesar 50%, dosis
10% sebesar 60%, dosis 15% sebesar 80%, dosis 20% sebesar 80% dan
kontrol positif sebesar 90%. Berdasarkan tabel 2 presentase mortalitas
larva Spodoptera litura terbanyak sebesar 80% pada perlakuan dosis 20%.
Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi bahan kimia yang
terkandung pada pestisida nabati, sehinggga daya bunuhnya semakin
16

tinggi dikarenakan kandungan bahan aktif yang terkandung didalam


pestisida nabati dosis 15% dan 20% sudah mendekati daya bunuh yang
terdapat pada pestisida sintetik merk decis.
Larutan pestisida efektif dalam membunuh larva Spodoptera litura
karena mengandung bahan aktif yang bersifat toksik, hal ini sesuai dengan
pendapat Setiawan, dkk (2008: 133) yang menyatakan bahwa biji srikaya
mengandung saponin, asetogenin, alkaloid dan flavonoid. Kandungan
bahan aktif yang terkandung didalam srikaya masuk kedalam tubuh
Spedotera litura melalui permukaan tubuhnya. Setelah itu racun masuk
kedalam tubuh larva, racun akan bekerja dan mengganggu sistem syaraf
dan pencernaan sehingga mengganggu aktifitas larva dan menyebabkan
kematian. Hal ini sesuai dengan pendapat hidayati (2013: 98) senyawa
tersebut masuk kedalam tubuh larva melalui kulit. Terjadinya interaksi
antara senyawa aktif dengan membran sel menyebabkan senyawa aktif
mampu berikatan dengan fosfolipid dan kolesterol, yang mengganggu
permeabilitas membran sitoplasma, kebocoran materi ntraselules, dan lisis
sel. Jika sel lisis maka jaringan yang ada pada sel tersebut rusak dan tidak
bisa saling berhubungan dengan jaringan yang ada pada sel lain. Hal ini
mengakibatkan metabolisme sel berhenti dan larva mengalami kematian
(Widodo, 2005).
Larutan pestosda nabati srikaya selain bermenfaat sebagai racun
kontak, kandungan senyawa saponin yang terdapat di pestisida nabati
berfungsi sebagai racun perut. Racun perut membunuh larva dengan
merusak sistem pencernaan. Larutan pestisida nabati masuk melalui proses
makan, Spodoptera litura memakan daun sawi yang telah disemprotkan
dengan larutan biji srikaya. Kemudian bahan aktif tersebut masuk ke
saluran pencernaan larva yang akan terakumulasi dan menyebabkan
terganggunya aktifitas makan larva. Menurunnya aktifitas secara perlahan
maka akan menyebabkan kematian. Hal ini sesuai dengan pendapat
Shahabuddin (2009: 152) racun perut berfungsi untuk membunuh sengan
merusak sistem pencernaan. Akumulasi dampak saponin menyebabkan
aktivitas enzim protease menurun di dalam saluran pencernaan serta
mengganggu penyerapan makanan. Apabila daya makan berkurang, maka
energii yang dihasilkan hanya sedikit. Energi yang digunakan untuk
detoksifikasi diperoleh dari energi yang seharusnya untuk pertumbuhan
dan perkembangan, akibatnya pertumbuhan larva instra III akan terganggu
dan menyebabkan kematian larva. Larva instar III yang mati ditunjukkan
dengan ciri-ciri tubuhnya mengering, warna menjdi hitam, dan ukuran
tubuhnya menyusut (Hidayati, dkk, 2013:98).
Alkaloid yang terkandung didalam larutan pestisida nabati yang
disemprotkan pada tanaman sawi akan mengganggu sistem pencernaan
yang mengakibatkan larva kekurangan nutrisi untuk pertumbuhannya dan
akan berdampak pada mortalitas larva. Hal ini sesuai dengan pendapat
Febrianti dan Rahayu (2012) bahwa senyawa alkaloid dapat bertindak
sebagai somatch poisoning atau racun perut. Oleh karena itu, apabila
17

senyawa alkaloid masuk kedalam tubuh larva maka alat pencernaan larva
akan terganggu dan mengakibatkan mortalitas larva.
Biji pada tanaman srikaya mengandung asetogenin yang berperan
dalam mortalitas larva. Senyawa asetogenin yang disemprotkan dan masuk
kedalam tubuh larva Spodoptera litura melalui sistem pencernaan
bertindak sebagai somatch poisoning atau sebagai racun perut. Senyawa
antofeedant tidak membunuh, mengusir atau menjerat larva ulat grayak,
tetappi hanya menghambat selera makan dari larva dan kemudian
mengalami kematian (Laetamia, 2001).
Senyawa flavanoid yang terdapat pada biji srikaya merupakan
racun kontak yang apabila masuk ke dalam tubuh larva Spodoptera litur
melalui kulit atau lubang alami pada tubuh larva dapat mengganggu sistem
syaraf pada larva yang mengakibatkan kelumpuhan sel otot larva dan
mengakibatkan larva berhenti makan dan mati. Sesuai dengan pendapat
Hidayati, dkk (2013:98) bahwa bahan makanan yang tidak bisa disalurkan
dari alat pencernaan ke seluruh jaringan tubuh larva, maka ulat grayak
instar III akan mengalami kematian.

3. Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Biji Srikaya


terhadap Mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan
Setelah Peletakan Larva

Tabel 5. Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida biji


srikaya sesudah pterhadap Mortalitas Spodoptera litura
Instar III pada Penyemprotan Sesudah Peletakan Larva
Mortalitas Hasil
Pengamatan Pengamatan Pengamatan
1 2 3
Konsentrasi/Dosis ,010 ,100 0,424

Berdasarkan uji Anova pada Tabel 4 di atas, dapat dijelaskan yaitu:


a. Faktor Variasi dosis pada pengamatan 1 menunjukan pengaruh yang
signifikan (nyata) karena nilai signifikansi dari uji Anova 0,010 < 0,05
yang artinya varian dosis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
mortalitas Spodoptera litura Instar III.
b. Faktor Variasi dosis pada pengamatan 2 menunjukan pengaruh yang
tidak signifikan (nyata) karena nilai signifikansi dari uji Anova 0,100 >
0,05 yang artinya varian dosis tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap mortalitas Spodoptera litura Instar III.
c. Faktor Variasi dosis pada pengamatan 3 menunjukan pengaruh yang
tidak signifikan (nyata) karena nilai signifikansi dari uji Anova 0,424 >
18

0,05 yang artinya varian dosis tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap mortalitas Spodoptera litura Instar III.
19

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pemberian variasi dosis larutan pestisida nabati biji srikaya terhadap
mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan sebelum
peletakan larva pada pengamatan ke 1, 2, dan 3 menunjukan pengaruh
yang siginifikan karena nilai signifikansinya < 0,05. Sedangkan pada
Pemberian variasi dosis larutan pestisida nabati biji srikaya terhadap
mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan sesudah
peletakan larva pada pengamatan ke 1 menunjukan pengaruh yang
siginifikan karena nilai signifikansinya < 0,05 sedangkan pada
pengamatan 2 dan 3 menunjukan tida ada pengaruh yang siginifikan
karena nilai signifikansinya > 0,05
2. Dosis larutan pestisida nabati biji srikaya (Brassica juncea L.) yang efektif
terhadap pengendalian hama ulat grayak (Spodoptera litura F. Ada dosis
dengan kinsentrasi 20%.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan, kesimpulan, di atas maka dapat diberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
a. Diperlukan pengujian lebih lanjut untuk skala besar di lapangan ntuk
mengetahui efektivitas larutan pestisida nabari biji srikaya.
b. Diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh dosis dan
frekuensi penyemprotan pestisisda nabati yang terbuat dari ekstrak
pestisida nabati biji srikaya pada tanaman selain sawi
2. Bagi petani
a. Para petani diharapkan dapat mengaplikasikan pestisida nabati dari biji
srikaya pada tanaman sawi yang terserang hama ulat grayak.
20

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, D.M. dan Syam, M. 1998. Kedelai Sumber Pertumbuhan Produksi dan
Teknik Budidaya. Puslitbangtan. Bogor.
Asmaliyah, Etik Erna Wati H.; Sri Utami; Kusdi Mulyadi; Yudhistira; dan Fitri
Windra Sari. 2010. Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan
Pemanfaatannya Secara Tradisional. Jakarta. Kementerian Kehutanan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Produktivitas Hutan.
Dadang. 2006. Pengenalan Pestisida dn Teknik Aplikasi. Workshop Hama dan
Penyakit Tanaman Jeruk. (Jantropha curcus Linn) Potensi Kerusakan dan
Teknik Pengendaliannya. Bogor: ITB Press.
De Luca, Y. 1999. Ingredients Natural de Preservation des Grains Stockes dans
Les Pays en Voe de Developppement. Jurnal Agric. Trad. Bot. Appl. Vol.26
(1) : 29-52.
Kurniawan, Tria, Nandarawati, dan Djamilah. 2017. Efikasi Bebebrapa
Insektisida Mikrobia terhadap Ulat Grayak pada Tanaman Sawi. Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia. Universitas Bengkulu.
Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati : Ramuan dan Aplikasi Cetakan IV. Jakarta:
Agro Media Swadaya.
Laetamia, J. A. And M.B isman. 2001. Crude seed extract of Annona squamosa
(Annonaceae) as a potential botanicalinsecticide. Fakulty of Agrivultural
Science, MainMall. Iniversity of British Columbia. Vancouver. BC. Canada.
Plant. Sci. 248-2357.
Londershausen, M., W. Leicht, F. Lieb, H. Moeshler an H. Weis. 1991.
Annoinins-Mode of action of acetogenins isolated from Annona squamosa.
Pest. Sci. 33 :443-445.
Mbaye, N. N., Makhfouses S. Absa, GN., Abdoulaye, s., Mbacke, S. (2014).
Repulsive an Biocide Activities of Leaves Powder of Crateva religosa on
Dermetes spp. Associated with the Salty Smoked-Dried Fish. International
Journal Kimia Unand. Padang: Unand Press.
Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta:Penebar Swadaya.
Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Rusdy, A. 2009. Efektivitas Ekstrak Nimba dala Pengendalia Ulat Grayak
(Spodoptera lituraa F.) Pada Tanaman Sela. Jurnal Floratek. 4: 41-45.
Rusli, E. S., S.H. Hidayat, R. Suseno. & B.Tjahjono. (1993) Virus Gemini Pada
Cabai : Variasi Gejala dan Studi Cara Penularan. Jurnal Buletin Hama dan
Penyakit Tumbuhan. 11 (1): 26-31.
Shahabudin, Flora P. 2009. Pengujian Efek Penghambat Ekstrak Daun Widuri
Terhadap Pertumbuhan Larva Spodoptera exigua Hubn.
21

(Lepidoptera:Noctuidea) dengan Menggunakan Indeks Pertumbuhan


Relatif. Jurnal Agroland 16 (2).
Soenandar, M & H. Tjahjono. 2012. Membuat Pestisida Organik. Jakarta Selatan :
PT. Agro Media Pustaka
Sunarjono. 2008. Budidaya Cabai Merah. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Van Steenis, C. G. G. J. 2005. Flora. Jakarta : PT Pradya Paramita.
22

Lampiran 1. Hasil Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Biji


Srikaya terhadap Mortalitas Spodoptera litura Instar III
a. Hasil Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida biji srikaya terhadap
Mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemrpotan Sebelum Peletakan
Larva
Pengamatan 1

ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 15,000 1 15,000 13,000 ,003
Within Groups 15,000 13 1,154
Total 30,000 14

Pengamatan 2

ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 22,500 1 22,500 39,000 ,000
Within Groups 7,500 13 ,577
Total 30,000 14

Pengamatan 3

ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 24,000 2 12,000 24,000 ,000
Within Groups 6,000 12 ,500
Total 30,000 14

b. Uji Anova Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida biji srikaya sesudah


pterhadap Mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan Sesudah
Peletakan Larva
pengamatan 1
ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 16,000 2 8,000 6,857 ,010
23

Within Groups 14,000 12 1,167


Total 30,000 14

Perlakuan

Subset for alpha = 0.05

Pengamatan1 N 1 2
Duncan a,b
,67 9 2,3333
1,00 3 3,0000
2,00 3 5,0000
Sig. ,408 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,857.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes
is used. Type I error levels are not guaranteed.

Pengamatan 2

ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,000 1 ,000 ,000 1,000
Within Groups 30,000 13 2,308
Total 30,000 14

Pengamatan 3

ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4,000 2 2,000 ,923 ,424
Within Groups 26,000 12 2,167
Total 30,000 14

Perlakuan
Pengamatan3 N Subset for alpha
= 0.05
24

1
Duncan a,b
,33 9 2,6667
,67 3 3,0000
,00 3 4,0000
Sig. ,254
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,857.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the
group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
25

Lampiran 2. Dokumentasi

Pupuk kompos Kompos+tanah (1:1) Media tanam sawi

Media untuk semai Penyemaian sawi Biji srikaya

Blender biji srikaya Tanaman sawi Tanaman sawi

Penyemprotan Tanaman setelah di


Penyemprotan
pestisida larutan semprot
pestisida 24 jam
larutan
ekstrak biji srikaya ekstrak biji srikaya
26

Tanaman
Peletakan
Penutupan
sawi siap
larva ulat
tanaman
diletakan larva
grayak
ulat
grayak

Larva ulat grayaktanaman


Penampakan
memakan
setelahtanaman
dimakan larva
ulat grayak
27

Lampiran 3. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


A. Biodata Ketua
1 Nama Lengkap Denda Wiguna
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Biologi
4 NIM 16308144013
5 Tempat dan Tanggal Sukabumi, 24 Juni 1997
Lahir
6 E-Mail dendawiguna51@yahoo.com
7 Nomer Telepon/HP 085795462295
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 3 MTs Negeri MA Negeri
Ciracap Pasiripis surade
Jurusan - - Ipa
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus
C. Pemakalah Seminar Nasional
No Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
- - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Tahun
1 Hibah PKM SUG UNY 2018 Universitas Negeri 2018
Yogyakarta
2 Gold Medal 4 International
th
Universiti 2018
Innovation, Design and Articulation Teknologi MARA
(i-IDeATM 2018) Perlis Branch,
Malaysia
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketiaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyartan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Student Union
Grant .
Yogyakarta, 22 Februari 2019
Pengusul,

(Denda Wiguna)
28
29

A. Biodata Anggota 1
1 Nama Lengkap Widayanti Nurma Hidayah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 17308141041
5 Tempat dan Tanggal Pasuruan, 25 Desember 1999
Lahir
6 E-Mail widayantinurma125@gmail.com
7 Nomer Telepon/HP 085742435383
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Purwosari 1 Purwosari Purwosari
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus
C. Pemakalah Seminar Nasional
No Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
- - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Tahun
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketiaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyartan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian Student Union Grant .
Yogyakarta, 22 Februari 2019
Pengusul,

(Widayanti Nurma Hidayah)


30

A. Biodata Anggota 2
1 Nama Lengkap Desi Indah Rahmadani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 17308144023
5 Tempat dan Tanggal Bengkalis, 21 Desember 1998
Lahir
6 E-Mail desiindah1998@gmail.com
7 Nomer Telepon/HP 089631968161
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri 4 SMA Negeri 1
Kauman Kidul Salatiga Salatiga
Jurusan - - MIPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus
C. Pemakalah Seminar Nasional
No Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
- - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Tahun
- - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketiaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyartan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian Student Union Grant .
Yogyakarta, 22 Februari 2019
Pengusul,

(Desi Indah Rahmadani)


31

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ir. Suhandoyo, M.S
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Biologi
4 NIDN 0021126106
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 21 Desember 1961
6 E-mail suhandoyo@uny.ac.id
7 Nomor Telepon/Hp 087834352124
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Perguruan Bidang Ilmu Tahun Masuk/Lulus
Tinggi
S1 UGM Peternakan 1985
S2 UGM Biologi 1989
Reproduksi

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat

D. PENGALAMAN PENELITIAN (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
1

E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL


N Volume/
Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
o Nomor
1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketiaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyartan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian Student Union Grant .

Yogyakarta, 22 Februari 2019


Pembimbing,

(Ir. Suhandoyo, M.S)


32

Lampiran 4. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Pot plastik hitam Untuk 20 pot 40.000 800.000
50 cm menanam
tanaman
kedelai
Pinset Untuk 20 buah 20.000 400.000
mengambil
hama tanaman
Kuas Mengambil 20 buah 14.800 296.000
hama pada
tanaman
Pisau Memotong 5 buah 10.000 50.000
tanaman yang
terkena hama
Botol Jam Sebagai tempat 32 buah 17.800 569.600
untuk hama
tanaman
Semprotan Untuk 12 paket 15.000 180.000
menyiram
tanaman
dengan pupuk
cair
Blender Mengecilkan 1 buah 270.000 270.000
ukuran biji
srikaya
Gelas Ukur 100 ml Wadah untuk 5 buah 30.000 150.000
larutan
Sewa Laboratorium Tempat 1 Paket 500.000 500.000
Kimia FMIPA Pengujian
UNY Sampel
SUB TOTAL (Rp) 3.215.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
33

(Rp)
Kedelai varietas Untuk 5 gr 70.000/1 gr 350.000
Wilis perlakuan
pupuk
Pupuk Kompos Media tanam 50 gr 10.000/kg 500.000
Buah Srikaya Sebagai pupuk 10 kg 25.000/kg 250.000
pestisida
nabati
Sidametrin Sebagai pupuk 800 ML 70.000 70.000
anorganik
Larutan Etanol Bahan untuk 2 liter 36.400/L 72.800
campuran
pupuk
Larutan aceton Bahan 2 liter 71.500/L 143.000
Campuran
pupuk
SUB TOTAL (Rp) 1.385.800
3. Perjalanan
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Transportasi Pembelian alat 4x (bensin 20.000 100.000
pembelian alat dan dan bahan yang 2 motor)
bahan digunakan dalam
penelitian
SUB TOTAL (Rp) 100.000
4. Lain-lain
Harga
Justifikasi Kuantit
Material Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian as
(Rp)
Dokumentasi Keperluan 1 200.000 200.000
untuk
dokumentasi
serta pelaporan
Pembelian Alat Pencatatan 1 paket 98.600 98.600
Tulis kegiatan
selama proses
penelitian
34

SUB TOTAL (Rp) 298.600


Total (Keseluruhan) Rp 5.000.000
35

Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/
Minggu)
Denda Biologi Biologi 10 Mengarahkan
Wiguna/ Tumbuhan dan
1 (Botani) mengkoordinir
16308144013
jalannya
penelitian
Widayanti Biologi Biokimia 10 Mengkoordinir
Nurma pembuatan dan
Hidayah / uji pupuk
kimia pada
2 17308141041
hama ulat
grayak
(Spodoptera
litura F.)
Desi Indah Biologi Kimia 10 Mengkoordinir
Rahmadani / Organik pembuatan dan
uji pupuk
17308144023
alami pada
3
hama ulat
grayak
(Spodoptera
litura F.)
36

Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Alamat : Jalan Colombo 1, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 586168 Hunting, Fax. (0274) 565500
Email : humas@uny.ac.id, Home page : http://www.uny.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Denda Wiguna
NIM : 16308144013
Program Studi : Biologi
Fakultas : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul Pengaruh
Pestisida Kimia (Sidametrin) Dan Nabati (Ekstrak Biji Srikaya) Terhadap Ulat
Grayak (Spodoptera litura F.) Pada Kualitas Tanaman Kedelai (Glycine max L.)
Merril) Varietas Wilis yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli
karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Yogyakarta, 22 Februarai 2019

Mengetahui, Yang menyatakan,


Wakil Dekan III
Fakultas MIPA
Universitas Negeri Yogyakarta

(Ir. Suhandoyo, M. S) (Denda Wiguna)


NIP. 19611221 198601 1 001 NIM. 16308144013
37

Anda mungkin juga menyukai