JUDUL PROGRAM
Diusulkan oleh:
Denda Wiguna NIM. 16308144013 Angkatan 2016
Widayanti Nurma Hidayah NIM. 17308141041 Angkatan 2017
Desi Indah Rahmadani NIM. 17308144023 Angkatan 2017
Kata kunci : Pupuk nabati, Ulat Grayak, Biji Srikaya, Tanaman Sawi
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
RINGKASAN....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan.......................................................................... 2
1.5 Manfaat..................................................................................................... 3
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keadaan alam Indonesia sangat baik untuk dilakukan pembudidayaan
berbagai jenis tanaman sayuran, baik lokal maupun yang berasal dari luar
negeri. Dari berbagai macam jenis sayuran yang dibudidayakan di Indonesia,
sawi merupakan tanaman yang memiliki nilai komersial dan prospek yang
baik. Kebutuhan sawi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan
seiring tuntutatn dari konsumen yang menghendaki hasil pertanian yang
harus meningkat pesat. Rendahnya produksi sayuran sawi di tingkat
pertanian dapat mempengaruhi produksi secara nasional. Hal ini berkaitan
dengan serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada tanaman sawi
yang mengakibatkan menurunya hasil produksi sawi (Kurniawan, 2017).
Penggunaan pestisida sintetik menjadi pilihan utama mayoritas petani
dikarenakan pengaruhnya relatif cepat dan langsung menekan serangan hama
ulat grayak (Spodoptera litura F.) yang menyerang pada tanaman sawi. Chai
(2008) menyatakan bahwa tanpa menggunakan pestisida kehilangan hasil
panen mencapai 34% dan akan menurun sebanyak 35-42%, sehingga wajar
jika perkembangan penggunaan pestisida terus meningkat seiring dengan
peningkatan produksi pertanian. Namun, penggunaan pestisida sintetik
secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa pengaruh negatif lainnya
dalam penggunaan pestisida sintetik yang tidak sesuai. Pertama, pencemaran
air dan tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia.
Kedua, matinya musuh alami dari hama maupun patogen dan akan
menimbulkan resurgensi, yaitu serangan hama yang jauh kebih berat dari
sebelumnya. Ketiga, kemungkinan terjadi serangan hama sekunder.
Keempat, timbulnya resistensi hama terhadap pestisida sintetik. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, setiap rencana penggunaan pestisida sintetik
hendaknya dipertimbangkan kembali dengan mencari alternatif penggunaan
pestisida nabati yang aman, disatu sisi efektif terhadap sasaran sekaligus
aman bagi pemakai maupun lingkungan (Riana, 2012).
Tanaman srikaya (Annona squamosa L.) diduga dapat digunakan
sebagai pestisida nabati dan bagian tanaman yang digunakan adalah daun
dan bijinya, tanaman srikaya (Annona squamosa L.) memilik potensi sebagai
bahan alternatif pengendali hama penggangu tanaman sawi karena di
dalamnya terkandung senyawa kimia yang bersifat bioaktif. Produk dari
tanaman srikaya ini efektif, ramah lingkungan, mudah terurai, murah,
tersedia di seluruh daerah pedesaan di Indonesia, dan bersufat selektif.
Menurut Kardian (2000) keefektifan daun dan biji srikaya sebagai pembasmi
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
manis, dan biji dari buah masak berwarna hitam mengkilap (Van Steenis et
al. 1975). Biji srikaya berpotensi untuk dikembang menjadi insektisida
nabati. Senyawa aktif utama dalam biji srikaya yaitu senyawa annonain dan
skuamosin yang tergolong sebagai asetogenin (Laetamia dan Isman 2001).
Senyawa asimisin, skuamosin, anonasin, bulatasin, dan neonanin yang
terkandung dalam biji srikaya diduga bersifat sebagai insektisida. pada
tingkat seluler akuanosin dan asimisin bekerja sebagai racun respirasi sel
dengan menghambat tranfer elektron pada kompleks I dari rantai transport
elektron di dalam mitokondira (Londershausen et al. 1991).
2.5 Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F)
Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan ada manusia,
ternak, dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan
dengan kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak
tanaman atau hasilnya yang mana aktivitas hidupnya dapat menimbulkan
kerugian secara ekonomis (Dadang, 2006).
Ulat grayak (Spodoptera lituta F.) merupakan salah satu serangga hama
yang menyerang berbagai jenis tanaman. Larva ulat grayak ini memiliki sifat
senang hidup secara bergerombol atau berkelompok (Soenandar dan
Tjahjono, 2012:70) biasanya dalam jumlah besar ulat grayak bersama-sama
pindah dari tanaman yang telah habis dimakan daunnya ke tanaman lain.
Beberapa tanaman yang menjadi inang larva ulat grayak adalah tembakau,
kedelai, cabai, bawang merah, sawi dan kubis (Pracaya, 2005:159). Ulat
grayak termasuk dalam keluarga Noctuidae. Ulat dan ngengat ulat grayak
hanya keluar pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari. Hama ini
dapat mengakibatkan daun robek, terpotonh-potong, dan berlubang. Apabila
tidak segara ditas maka akan menyebabkan tanaman di area pertanian habis
(Pracaya, 2008:160).
Menurut Pracaya (2008: 87) klasifikasi ulat grayak (Spodoptera litura
F.) dalam sistematika klasifikasi adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Nuctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura F.
7
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari perlakuan larutan
tanaman srikaya sebagai pestisida nabati, satu kontrol negatif (100% air), satu
ontrol positif (pestisida sintetik merek sidametrin). Lima perlakuan variasi
dosis larutan tanaman srikaya (Annona squamosa L.) yaitu sebagai berikut:
dosis 0%, 20%, 15%, 20%, dan kontrol positif. Masing-masing perlakuan
dulang sebanyak 3 kali.
adalah waktu yang baik untuk aplikasi pestisida nabati ini karena pada
malam hari larva Spodoptera litura. Aktif memakan daun. penyemprotan
pestisida nabati dilaukan secara literatur setiap tiga hari sekali sebanyak
20 ml per pot. Aplikasi pestisida srikaya sebelum disemprotkan satu hari
sebelum larva Spedoptera litura instar III diinfeksikan pada tanaman
sawi. Aplikasi setelah disemprotkan satu hari setelah larva Spodoptera
litura satu hari instar III diinfeksikan pada tanaman sawi. Satu hari setelah
penyemprotan pestisida nabati, dilakukan pengamatan gejala yang
ditimbulkan larva, perhitungan jumlah larva yang mati.
9. Teknik Pengumpulan Data
1. Presentasi mortalitas larva dihitung dengan rumus:
a
M = x 100 %
N
Keterangan : M = Presentase mortalitas
a = Jumlah hama yang mati
N = Jumlah hama yang diinfeksikan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Pestisida Nabati Biji Srikaya terhadap Mortalitas Larva
Spodoptera litura instar III
senyawa alkaloid masuk kedalam tubuh larva maka alat pencernaan larva
akan terganggu dan mengakibatkan mortalitas larva.
Biji pada tanaman srikaya mengandung asetogenin yang berperan
dalam mortalitas larva. Senyawa asetogenin yang disemprotkan dan masuk
kedalam tubuh larva Spodoptera litura melalui sistem pencernaan
bertindak sebagai somatch poisoning atau sebagai racun perut. Senyawa
antofeedant tidak membunuh, mengusir atau menjerat larva ulat grayak,
tetappi hanya menghambat selera makan dari larva dan kemudian
mengalami kematian (Laetamia, 2001).
Senyawa flavanoid yang terdapat pada biji srikaya merupakan
racun kontak yang apabila masuk ke dalam tubuh larva Spodoptera litur
melalui kulit atau lubang alami pada tubuh larva dapat mengganggu sistem
syaraf pada larva yang mengakibatkan kelumpuhan sel otot larva dan
mengakibatkan larva berhenti makan dan mati. Sesuai dengan pendapat
Hidayati, dkk (2013:98) bahwa bahan makanan yang tidak bisa disalurkan
dari alat pencernaan ke seluruh jaringan tubuh larva, maka ulat grayak
instar III akan mengalami kematian.
0,05 yang artinya varian dosis tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap mortalitas Spodoptera litura Instar III.
19
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pemberian variasi dosis larutan pestisida nabati biji srikaya terhadap
mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan sebelum
peletakan larva pada pengamatan ke 1, 2, dan 3 menunjukan pengaruh
yang siginifikan karena nilai signifikansinya < 0,05. Sedangkan pada
Pemberian variasi dosis larutan pestisida nabati biji srikaya terhadap
mortalitas Spodoptera litura Instar III pada Penyemprotan sesudah
peletakan larva pada pengamatan ke 1 menunjukan pengaruh yang
siginifikan karena nilai signifikansinya < 0,05 sedangkan pada
pengamatan 2 dan 3 menunjukan tida ada pengaruh yang siginifikan
karena nilai signifikansinya > 0,05
2. Dosis larutan pestisida nabati biji srikaya (Brassica juncea L.) yang efektif
terhadap pengendalian hama ulat grayak (Spodoptera litura F. Ada dosis
dengan kinsentrasi 20%.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan, kesimpulan, di atas maka dapat diberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
a. Diperlukan pengujian lebih lanjut untuk skala besar di lapangan ntuk
mengetahui efektivitas larutan pestisida nabari biji srikaya.
b. Diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh dosis dan
frekuensi penyemprotan pestisisda nabati yang terbuat dari ekstrak
pestisida nabati biji srikaya pada tanaman selain sawi
2. Bagi petani
a. Para petani diharapkan dapat mengaplikasikan pestisida nabati dari biji
srikaya pada tanaman sawi yang terserang hama ulat grayak.
20
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, D.M. dan Syam, M. 1998. Kedelai Sumber Pertumbuhan Produksi dan
Teknik Budidaya. Puslitbangtan. Bogor.
Asmaliyah, Etik Erna Wati H.; Sri Utami; Kusdi Mulyadi; Yudhistira; dan Fitri
Windra Sari. 2010. Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan
Pemanfaatannya Secara Tradisional. Jakarta. Kementerian Kehutanan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Produktivitas Hutan.
Dadang. 2006. Pengenalan Pestisida dn Teknik Aplikasi. Workshop Hama dan
Penyakit Tanaman Jeruk. (Jantropha curcus Linn) Potensi Kerusakan dan
Teknik Pengendaliannya. Bogor: ITB Press.
De Luca, Y. 1999. Ingredients Natural de Preservation des Grains Stockes dans
Les Pays en Voe de Developppement. Jurnal Agric. Trad. Bot. Appl. Vol.26
(1) : 29-52.
Kurniawan, Tria, Nandarawati, dan Djamilah. 2017. Efikasi Bebebrapa
Insektisida Mikrobia terhadap Ulat Grayak pada Tanaman Sawi. Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia. Universitas Bengkulu.
Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati : Ramuan dan Aplikasi Cetakan IV. Jakarta:
Agro Media Swadaya.
Laetamia, J. A. And M.B isman. 2001. Crude seed extract of Annona squamosa
(Annonaceae) as a potential botanicalinsecticide. Fakulty of Agrivultural
Science, MainMall. Iniversity of British Columbia. Vancouver. BC. Canada.
Plant. Sci. 248-2357.
Londershausen, M., W. Leicht, F. Lieb, H. Moeshler an H. Weis. 1991.
Annoinins-Mode of action of acetogenins isolated from Annona squamosa.
Pest. Sci. 33 :443-445.
Mbaye, N. N., Makhfouses S. Absa, GN., Abdoulaye, s., Mbacke, S. (2014).
Repulsive an Biocide Activities of Leaves Powder of Crateva religosa on
Dermetes spp. Associated with the Salty Smoked-Dried Fish. International
Journal Kimia Unand. Padang: Unand Press.
Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta:Penebar Swadaya.
Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Rusdy, A. 2009. Efektivitas Ekstrak Nimba dala Pengendalia Ulat Grayak
(Spodoptera lituraa F.) Pada Tanaman Sela. Jurnal Floratek. 4: 41-45.
Rusli, E. S., S.H. Hidayat, R. Suseno. & B.Tjahjono. (1993) Virus Gemini Pada
Cabai : Variasi Gejala dan Studi Cara Penularan. Jurnal Buletin Hama dan
Penyakit Tumbuhan. 11 (1): 26-31.
Shahabudin, Flora P. 2009. Pengujian Efek Penghambat Ekstrak Daun Widuri
Terhadap Pertumbuhan Larva Spodoptera exigua Hubn.
21
ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 15,000 1 15,000 13,000 ,003
Within Groups 15,000 13 1,154
Total 30,000 14
Pengamatan 2
ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 22,500 1 22,500 39,000 ,000
Within Groups 7,500 13 ,577
Total 30,000 14
Pengamatan 3
ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 24,000 2 12,000 24,000 ,000
Within Groups 6,000 12 ,500
Total 30,000 14
Perlakuan
Pengamatan1 N 1 2
Duncan a,b
,67 9 2,3333
1,00 3 3,0000
2,00 3 5,0000
Sig. ,408 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,857.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes
is used. Type I error levels are not guaranteed.
Pengamatan 2
ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,000 1 ,000 ,000 1,000
Within Groups 30,000 13 2,308
Total 30,000 14
Pengamatan 3
ANOVA
Perlakuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4,000 2 2,000 ,923 ,424
Within Groups 26,000 12 2,167
Total 30,000 14
Perlakuan
Pengamatan3 N Subset for alpha
= 0.05
24
1
Duncan a,b
,33 9 2,6667
,67 3 3,0000
,00 3 4,0000
Sig. ,254
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,857.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the
group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
25
Lampiran 2. Dokumentasi
Tanaman
Peletakan
Penutupan
sawi siap
larva ulat
tanaman
diletakan larva
grayak
ulat
grayak
(Denda Wiguna)
28
29
A. Biodata Anggota 1
1 Nama Lengkap Widayanti Nurma Hidayah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 17308141041
5 Tempat dan Tanggal Pasuruan, 25 Desember 1999
Lahir
6 E-Mail widayantinurma125@gmail.com
7 Nomer Telepon/HP 085742435383
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Purwosari 1 Purwosari Purwosari
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus
C. Pemakalah Seminar Nasional
No Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
- - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketiaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyartan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian Student Union Grant .
Yogyakarta, 22 Februari 2019
Pengusul,
A. Biodata Anggota 2
1 Nama Lengkap Desi Indah Rahmadani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 17308144023
5 Tempat dan Tanggal Bengkalis, 21 Desember 1998
Lahir
6 E-Mail desiindah1998@gmail.com
7 Nomer Telepon/HP 089631968161
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri 4 SMA Negeri 1
Kauman Kidul Salatiga Salatiga
Jurusan - - MIPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus
C. Pemakalah Seminar Nasional
No Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
- - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Tahun
- - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketiaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyartan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian Student Union Grant .
Yogyakarta, 22 Februari 2019
Pengusul,
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketiaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyartan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian Student Union Grant .
(Rp)
Kedelai varietas Untuk 5 gr 70.000/1 gr 350.000
Wilis perlakuan
pupuk
Pupuk Kompos Media tanam 50 gr 10.000/kg 500.000
Buah Srikaya Sebagai pupuk 10 kg 25.000/kg 250.000
pestisida
nabati
Sidametrin Sebagai pupuk 800 ML 70.000 70.000
anorganik
Larutan Etanol Bahan untuk 2 liter 36.400/L 72.800
campuran
pupuk
Larutan aceton Bahan 2 liter 71.500/L 143.000
Campuran
pupuk
SUB TOTAL (Rp) 1.385.800
3. Perjalanan
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Transportasi Pembelian alat 4x (bensin 20.000 100.000
pembelian alat dan dan bahan yang 2 motor)
bahan digunakan dalam
penelitian
SUB TOTAL (Rp) 100.000
4. Lain-lain
Harga
Justifikasi Kuantit
Material Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian as
(Rp)
Dokumentasi Keperluan 1 200.000 200.000
untuk
dokumentasi
serta pelaporan
Pembelian Alat Pencatatan 1 paket 98.600 98.600
Tulis kegiatan
selama proses
penelitian
34