V60
“Sudah?”
“Sudah kak”
Bram mengganguk, ia langsung menyalakan mesin
mobilnya. “Alamat?”
"Maksudnya?"
"Itu kenyataan,"
"Let's do it,"
“Ini gue pake 1 : 15. Lalu siapin alat v60 sekalian kertas
filter. Terus kalo udah siap kaya gini siapin tuh air
mendidih suhunya 92 derajat celcius.”
“Kalo sudah?” Sepertinya Jeckie langsung mengerti apa
yang dikatakan Keke.
“Terus ke?”
1 bulan kemudian...
"Paling ujung,"
"Heem,"
"I know,"
"Me too,"
"Duarius," bisiknya.
"Kamu?"
Riya : hehe
Bram : oke
Bram : hei
Riya : udah
Riya : Bram
Bram : yesss
Kegurauan Absurd
Hari senin…
"Hei! Azka itu seru loh, dia bisa ngejaga kamu" ucap
Mamahnya
"Tapi mah, anak satu ini aja udah buat Ovi pusing.
Apalagi nanti kalau udah ada Azka, bisa pecah kepala
Ovi" ucap Ovi melirik Buggy yang sedang fokus dengan
makanan nyaa
"Emmm"
"Saya juga gak rugi kalau di keluarin dari sekolah ini "
ucap Buggy acuh
"Nggak, gue gak bisa ngontrol emosi gue. Apa lagi kalau
ngeliat cewek di sakitin sama cowok! Siapapun itu, mau
gue kenal dia kek mau gue gak kenal kek! Gw tetep gak
suka kalo ngeliat itu, emosi gue langsung naik seketika"
ucap Buggy
"Maksud nya?"
"Bantu gue"
Doppio
“Thanks ya bang”
"Iya pak saya tau . Saya kangen aja sama sekolah ini .
Pak saya boleh kan main-main ke kelas saya . Saya udah
lama ga mampir ke kelas . Saya kangen suasana sekolah
pak"
Wels one
“Dibelakangnya ngapain?”
"Bultaorune"
Lagu yang pas untuk aku putar di siang hari ini, sangat
energik dan mampu mengusir kantukku.
"Jeckie lama sekali, pasti dia sakit perut."
"Yakkk Keke"
Panggil Jeckie
"Nei?"
Sahut Hani
"Eoh orang itu"
"Kau mengenalnya?"
Jelas Jeckie
Single Presso
Biarlah,
Biarlah hening mencipta suasana.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Hari ini tidak ada jam kerja. Jadi aku bisa pergi mengunjungi
Coffee Exhibition di Jakarta. Aku hanya pergi seorang diri,
kedua temanku tidak terlalu tertarik dengan kopi. Sudah sangat
sering aku mengunjungi pameran dan seminar kopi. Dari situ
aku bisa belajar membuat kopi yang enak dan menikmati
setiap proses pembuatan kopi dari masih biji kopi sampai
menjadi kopi seduh yang setiap harinya aku hidangkan untuk
pelangganku.
"Yes, aku sangat suka kopi. hampir semua jenis kopi sudah
aku coba."
Jawab Kim.
"iyaa sama-sama"
Jeck tersenyum.
"minggu depan ada pameran Coffee Show. apa kau mau ikut?
kita bisa pergi bersama"
Ucap Kim.
" ohhh seperti itu, pantas aku tidak tau. baiklah aku mau."
Kata Jeck.
"apa aku bisa meminta nomor ponselmu untuk memberi tau
kapan pameran itu"
Ujung Masalah
"Kak Bram ngagetin!" Pekik Riya yang terkejut, kali ini dia
memanggil kakak.
Tapi dasar Riya, anak tunggal, jelas dia tak mau kalah dan
disalahkan.
"Nggak dad!" Jawab Riya singkat dan melihat Bram seolah ini
penyebabnya adalah Bram. Lalu dia melengos.
“Iyaudah selesain dulu Jeck. Emang hari ini pada libur ya kok
bisa?”
“Kok jadi aku yang kena imbasnya bang. Mereka juga udah ku
tegur”
“Gimana semua ini bisa terjadi. Baru kali ini lohh Jeck”. Bang
Hilmy mulai panas.
“Oke, kita buat basic latte art. Pertama love, kedua tulip,
ketiga rosetta” semangat keke membara.
“Jangan dulu jeck, kalo point kita kalah jauh baru kita
keluarin”
“Bagus”
“Iya kak”
Ovi badmood “gatau ini bos dari pagi, siang, sore gak
dapet customer sama sekali”
“Yaudah gapapa”
“Iya Cit itu aja dulu buat narik perhatian agar para
pengunjung tertarik” jawab bosman dengan
keyakinannya.
COFFEE SHOP
“Iya terus?”
“Coba-coba lihat”
TAMAT