Anda di halaman 1dari 13

METODE KEKAKUAN

UNTUK RANGKA BATANG


Dosen: Fredrik Allo

Akademi Teknik Kupang 2022


TUJUAN INSTRUKSIONAL
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan
mampu menganalisis rangka batang bidang dengan cara
matriks.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan
mampu:

membuat model matematis dari rangka batang


penentuan derajat kebebasan struktur
menyusun matriks kekakuan batang
menyusun matriks transformasi
menyusun matriks kekakuan struktur
(penataan ulang matriks kekakuan struktur jika perlu)
menyusun matriks pembebanan dan matriks perpindahan
menghitung matriks gaya batang
MATRIKS KEKAKUAN BATANG
qN  AE  1  1 d N 
q    1 1   d 
 F L   F 
q = k’ d
k’ = matriks kekakuan batang

MATRIKS TRANSFORMASI
xF  x N xF  x N
x  cos x  
L ( xF  x N ) 2  ( y F  y N ) 2
y F  yN y F  yN
 y  cos y  
L ( x F  xN ) 2  ( y F  y N ) 2
 DNx 
 d N   x y 0 0   DNy   x y 0 0
d    0 0 x  y   DFx 
T
x  y 
 F 
  0 0
 DFy 
d = T D
MATRIKS TRANSFORMASI
 x y 0 0
T
0 0 x  y 
QNx   x 0
Q   0  q N 
 Ny    y
QFx   0  x   q F 
   
QFy   0  y 
Q = TT q
MATRIKS KEKAKUAN BATANG GLOBAL
q = k’d
q = k’TD

Q = TT k’TD k = TT k’T

Q = kD
MATRIKS KEKAKUAN BATANG GLOBAL
 x 0
 0  AE 1  1   x y 0 0
k
y
 1   y 
0 x  L  1   0 0 x
 
 0  y 
N x N y F x Fy
 x 2 x  y  x
2
 x  y  N x
 2 
AE  x  y y  x  y  y  N y
2

k
L   x  x  y x 2 x  y  Fx
2

 2 
 x  y  y x  y  y  Fy
2
MATRIKS KEKAKUAN RANGKA BATANG

Matriks kekakuan semua batang dalam koordinat global


perlu disusun kembali dalam urutan yang sesuai
sehingga matriks kekakuan struktur K untuk rangka
batang secara lengkap dapat dibuat. Hal ini dilakukan
dengan menjumlahkan matriks-matriks kekakuan
batang dengan memperhatikan indeks (kode) dari
elemen yang sesuai. Setiap batang mempunyai empat
baris dan kolom untuk menyatakan indeks Nx, Ny, Fx, Fy
dari ujung batang dalam dof global. Dengan demikian
matriks kekakuan struktur akan mempunyai derajat
(ordo) yang sama dengan indeks terbesar yang ada pada
rangka batang yang merupakan jumlah dof struktur.
Jika matriks k disusun, setiap elemen dari k akan
menempati baris dan kolom yang sama dalam matriks
kekakuan struktur K dan dijumlahkan secara aljabar.
PERHITUNGAN GAYA BATANG
Telah didapat persamaan kekakuan struktur:
Q=KD
Dengan memisahkan antara yang sudah diketahui dan yang
belum diketahui, matriks di atas dapat dipartisi menjadi:
 Q k   K11 | K12   D u 
- - -       |     - - -
  
 Q u  K 21 | K 22   D k 

Qk, Dk = muatan dan perpindahan yang telah diketahui


Qu, Du = gaya dan perpindahan yang belum diketahui
K = matriks kekakuan struktur dipartisi yang sesuai
dengan partisi dari Q dan D.
PERHITUNGAN GAYA BATANG
Qk = K11Du + K12Dk
Qu = K21Du + K22Dk
Dk umumnya=0 karena perletakan-perletakan tidak
berpindah tempat sehingga:
Qk = K11Du
Dan Du dapat dihitung

Substitusi nilai-nilai Du ke persamaan berikutnya


dengan Dk = 0 akan menghasilkan:
Qu = K21Du
yang adalah reaksi-reaksi perletakan yang belum
diketahui.
PERHITUNGAN GAYA BATANG
Selanjutnya gaya-gaya batang dapat dihitung
menggunakan persamaan q = k’TD.

Dengan syarat keseimbangan, maka qN = −qF sehingga


cukup dicari salah satunya dan kita ambil qF karena
asumsi arahnya tarik (positif) sehingga jika hasil
perhitungannya negatif maka batangnya adalah batang
tekan. Dengan demikian persamaan di atas cukup
diambil persamaan untuk qF
LANGKAH-LANGKAH
1. Model Analitis (diskritisasi)
2. Matriks Kekakuan batang (lokal), k’,
3. Matriks Transformasi dari setiap batang, T
4. Matriks Kekakuan Transformasi batang, k
5. Matriks Kekakuan Struktur, K, rangka
6. Vektor beban/muatan nodal, q (belum
diketahui)
7. Vektor Gaya/Muatan Struktur, Q (diketahui/
belum diketahui)
8. Vektor Perpindahan nodal, d (lokal), D (global)
–diketahui/ belum diketahui
LANGKAH-LANGKAH
9. Vektor Perpindahan Struktur, D (diketahui/
belum diketahui)
10. Persamaan Gaya-Perpindahan, Q=KD
11. Penyekatan atau Penataan dan penyekatan matriks
12. Perhitungan Perpindahan, Du
13. Perhitungan Reaksi, Qu
14. Perhitungan Gaya-gaya Batang, q
START

1. Data sambungan; 2. Data support;


3. Data material; 4. Data cross section;
5. Data member; 6. Data muatan

MODEL ANALITIS
DERAJAT KEBEBASAN
TENTUKAN SISTEM KOORDINAT LOKAL DAN GLOBAL
PEMBERIAN INDEKS/PENOMORAN:
TITIK – BATANG – DOF (GAYA DAN PERPINDAHAN)
MUATAN

MATRIKS KEKAKUAN ELEMEN (LOKAL)


MATRIKS TRANSFORMASI
MATRIKS KEKAKUAN ELEMEN (GLOBAL)
MATRIKS KEKAKUAN STRUKTUR

MATRIKS (VEKTOR) MUATAN LUAR


PERSAMAAN GAYA-PERPINDAHAN
PEMBUATAN SEKAT (PARTISI) MATRIKS
HITUNG DEFORMASI PERPINDAHAN
HITUNG REAKSI

HITUNG GAYA BATANG

● PERPINDAHAN
● GAYA BATANG

END

Anda mungkin juga menyukai