Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Lingkungan Hidup dengan
judul “Ekologi Sebagai Ilmu Lingkungan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Lingkungan Hidup oleh Bapak Samidi yang telah membimbing kami dalam menulis makalah
ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat berbagai organisme hidup di sekitar
kita baik tumbuhan, hewan, mikroorganisme dan masih banyak lagi makhluk hidup
yang lain. Jika diperhatikan maka dalam hidupnya, organisme akan selalu berinteraksi
dengan lingkungannya baik lingkungan yang sifatnya hidup (biotis) ataupun
lingkungan yang tidak hidup (abiotis). Interaksi yang dimaksud adalah hubungan
timbal balik artinya bahwa organisme dalam hidupnya dipengaruhi oleh lingkungan,
demikian pula lingkungan dalam keseimbangannya di alam sangat dipengaruhi oleh
organisme. Hubungan organisme dengan lingkungan inilah yang disebut ekologi.
Ekologi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1869 oleh Ernest Haeckel, seorang
ahli biologi bangsa Jerman. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata oikos
dan logos. Oikos berarti rumah atau tempat tinggal sedangkan logos berarti ilmu. Jadi
secara harfiah ekologi dapat diterjemahkan sebagai ilmu yang mempelajari rumah
tangga makhluk hidup. Yang menjadi rumah tangga makhluk hidup adalah
lingkungan di sekitar makhluk hidup. Apabila tidak ada keterangan lain yang
mengikutinya maka istilah lingkungan, lingkungan hidup dan lingkungan hidup
manusia memiliki arti yang sama, yaitu kumpulan organisme hidup (biotic
community) dan kumpulan benda mati (abiolic community) yang berada di sekitar
ruang hidup manusia, bukan di sekitar hewan atau di sekitar makhluk mati lainnya.
Lingkungan di sekitar ruang hidup hewan dipelajari dalam ekologi hewan. Demikian
pula ekologi tumbuhan berarti ilmu yang mempelajari rumah tangga tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
1. Menjelaskan maksud ekologi sebagai ilmu lingkungan.
2. Menjelaskan siklus materi dan aliran energi dalam lingkungan.
3. Menjelaskan pengertian prinsip berkelanjutan dan macam-macamnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ekologi
Menurut Haeckel (1870) dalam Principles of Ecology mengatakan bahwa “By
ecology we mean the body of knowledge concerning the economy of Nature -the
investigation of the total relations of the animal to its inorganic and organic
environment” yang berarti ekologi ialah pengetahuan mengenai keseluruhan
hubungan berbagai organisme dengan lingkungannya dan dengan faktor organik
dan anorganik.
Beberapa puluh tahun kemudian, definisi secara luas tentang ekologi
dikemukakan pula oleh beberapa ahli ekologi. Odum (1971) dalam Principles of
Ecology menyebutkan bahwa ekologi adalah ilmu yang membahas mengenai
struktur dan fungsi alam serta interaksi antara sesama makhluk hidup dengan
lingkungannya, sedangkan Miller (1975) dalam Principles of Ecology
menyebutkan bahwa ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara
organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Kajian mengenai ekologi tidak terlepas dari kajian mengenai sistem makhluk-
hidup atau biosistem. Biosistem tersusun atas komponen biotik dan komponen
abiotik, Setiap Komponen biotik membutuhkan semua komponen abiotik yang
meliputi materi, energi, ruang, waktu dan keanekaan untuk membentuk biosistem
secara utuh. Secara hirarkis komponen biotik dan komponen abiotik yang
membentuk biosisteim tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
3
4
Komponen Komponen
Biosistem
Biotik Abiotik
Ekosistem Ekosfer
Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya tumbuhan dan binatang di
sekitarnya. Selain itu manusia memerlukan ruang, waktu, cahaya, air, udara,
tanah serta kondisi iklim tertentu yang dipengaruhi suhu, kelembaban, curah
hujan untuk dapat hidup secara wajar. Kumpulan organisme hidup dan benda
mati tersebut yang berada bersama-sama pada suatu tempat akan saling
mempengaruhi satu dengan lainnya, membentuk suatu kesatuan sistem yang
disebut sebagai sistem ekologi (ecological system) atau ekosistem. istilah
ekosistem ini pertama kali dikemukakan oleh Tinsley (1935). la menyebutkan
bahwa ekosistem merupakan sistem hubungan timbal balik antara komponen
biotik (komunitas dan populasi) dengan komponen abiotiknya. Oleh karena itu
ekosistem seringkali disebut sebagai satuan fungsional dasar di dalam ekologi.
4. Macam-macam Ekosistem
5. Komponen Ekosistem
6. Kelestarian Ekosistem
a. Siklus Karbon
Senyawa karbon dalam bentuk bahan makanan akan dipindahkan
melalui rantai makanan, mengikuti pola siklus materi dan aliran energi.
Karbon dikeluarkan dari tubuh mahluk hidup melalui proses respirasi,
sebagian akan kembali ke atmosfer dan sebagian lagi akan digunakan dalam
proses fotosintesis. Pada hewan dan manusia senyawa karbon tersimpan dalam
bentuk kalsium karbonat sebagai dasar untuk pembentukan tulang.
b. Siklus Nitrogen
c. Siklus Fosfor
Di berbagai bagian dunia saat ini, upaya pengakatan endapan fosfat ke
atas permukaan laut belum dilakukan secara intensif. Secara alami,
pengangkatan fosfat ke daratan dilakukan oleh burung-burung laut dan ikan.
Burung Guano di Pantai Peru memindahkan fosfat kedaratan melalui feses
yang dikeluarkan. Namun demikian, sekarang peranan burung tidak sebanyak
dan sebaik pada masa lampau.
d. Siklus Oksigen
Oksigen terbatas diatmosfer, air dan dilam rongga tanah kurang lebih
20% dari segala unsur yang terdapat didalam ekosistem kita. Fungsi oksigen
dalam siklus beogeokimia sangat terkait dengan siklus karbon terutama dalam
proses fotosintesis dan respirasi. Pada peristiwa fotosintesis, tumbuhan hijau
akan mengeluarkan oksigen ke atmosfer sebagai produk sampingan dan akan
dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk respirasi.
8
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar terhadap perubahan
tetapi homeostatis sering kali menjadi hilang karena kegiatan manusia. Sungai yang
dikotori oleh bahan pencemar dapat menjernihkan kembali airnya secara alami.
Namun bila jumlah pencemar masuk secara kontinyu dalam jumlah yang
banyakapalagi bila mengandung zat-zat beracun maka batas homeostatis sungai dapat
terlampaui. Keseimbangan alam meliputi keseimbangan populasi dan keseimbangan
siklus pangan.
C. Keseimbangan Populasi
1. Piramida jumlah
Konsumen
III
Konsumen II
Konsumen I
Produsen
2. Piramida biomassa
3. Piramida energi
a. Dapat memberikan gambaran yang dinamis dan menyeluruh dalam satuan ruang
dan waktu tentang kecepatan perpindahan energi potensial dalam bentuk materi
(bahan makanan) di sepanjang rantai makanan atau tingkatan trofik yang
berurutan.
b. Bentuk piramida tidak dipengaruhi oleh variasi dalam ukuran maupun laju
metabolisme individu-individu yang berada pada setiap tingkatan trofik. Oleh
karena itu apabila semua sumber energy diperhitungkan maka untuk piramida
energi tidak pernah terbalik karena sesuai dengan hukum termodinamika II.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi adalah ilmu yang membahas mengenai struktur dan fungsi alam
serta interaksi antara sesama makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen
ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik.
Ekosistem mempunyai kemampuan untuk memulihkan dirinya secara
alami, mengatur rumah tangganya sendiri serta melakuka keseimbangan antara
komponen penyusunnya secara alami pula.sifat atau keadaan suatu sistem untuk
terus berada dalam suatu keseimbangan disebut homeostatis. Oleh karena itu
homeostatis ekosistem berarti kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara utuh dan menyeluruh.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tetap
terjaga kelestariannya. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
di pertanggungjawabkan
12
DAFTAR PUSTAKA