Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

PENGARUH KOMPETENSI PEMERINTAHAN DESA, SISTEM PENGENDALIAN


INTERNAL, DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAPAN
AKUNTANBILITAS PENGELOLAAN DANA DESA

NAMA : WAHYU NUGROHO


NPM : 21105370623

Judul Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal


dan Aksebilitas Pengelolaan Dana Desa
Journal Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Volume dan halaman ISSN : 2086 - 7603 (Online) Vol. 11 No. 02
Tahun 2020
Penulis Sity Utami Makalalag, Eko Ganis Sukoharsono, Ali Djamhuri
Reviewer Wahyu Nugroho
Permasalahan Kota Kotamobagu adalah salah satu Kota di Provinsi Sulawesi Utara yang
merupakan daerah otonomi hasil pemekaran wilayah pemerintah daerah
Kabupaten Bolaang Mongondow. Penduduk Kota Kotamobagu terdiri dari
masyarakat adat suku Bolaang Mongondow memiliki kearifan lokal yang
mengandung nilai-nilai filosofis tinggi sehingga dijadikan sebagai simbol
pemerintahan. Terkait dengan lingkungan kebijakan maka nilai luhur yang dapat
dijadikan sebagai kajian dari masyarakat adat adalah kearifan lokal (local
wisdom). Kotamobagu dan secara umum Bolaang Mongondow memiliki kearifan
lokal yaitu “Dodandian i Paloko bo Kinalang”, “Dodandian” berarti perjanjian
luhur, “Paloko” berarti masyarakat, dan “Kinalang” berarti raja/pemimpin
(pemerintah) dengan kata lain “Dodandian i Paloko bo Kinalang” adalah
perjanjian luhur antara masyarakat dan raja/pemimpinnya (pemerintah).
“Dodandian” ini diikat oleh “Itu-itum bo Odi-odi”, “Itu-itum” berarti doa/sumpah
dan “Odi-odi” berarti kutukan yang oleh masyarakat dianggap sakral (Damopolii,
2003; Lantong, 1996).
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal
perjanjian dodandian i paloko bo kinalang sebagai simbol
pemerintah dalam pengambilan keputusan kebijakan penganggaran
daerah.
Metode penelitian Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
melibatkan beberapa pemangku kepentingan terkait pemerintah
Kota Kotamobagu sebagai informan
Objek penelitian Fokus analisis dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan kearifan
lokal “Dodandian i Paloko bo Kinalang” yang diikat “Itu-itum bo
Odi-odi” sebagai simbol pemerintahan dalam pengambilan
keputusan kebijakan penganggaran daerah.
Hasil penelitian Penelitian ini menemukan bahwa perjanjian dodandian i paloko bo
kinalang dipandang sebagai bentuk komitmen setiap pemangku
kepentingan. Oleh karena itu, simbol pemerintahan dipandang
sebagai benteng komitmen yang telah disepakati bersama oleh
masyarakat dan pemerintah agar terakomodasi pada peraturan
daerah.
Kesimpulan Penelitian Berdasarkan hasil analisis data terungkap bahwa: Pertama, kearifan lokal
“Dodandian i Paloko bo Kinalang” dipandang sebagai bentuk komitmen bersama
antara masyarakat dan pemerintah. Hal tersebut ditemukan dalam forum
musyawarah Musrenbang sebagai domain eksekutif yang melibatkan partisipasi
masyarakat dalam menghasilkan RPJPD, RPJMD, RKPD dan forum musyawarah
reses sebagai domain legislatif yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam
menghasilkan Pokok-pokok Pikiran (POKIR). Kedua, doa/sumpah dan kutukan
sakral yang terkandung di dalam “Itu-Itum bo Odi-odi” dipandang sebagai
benteng perilaku stakeholders agar terhindar dari perilaku fraud yang menjurus
pada tindakan korupsi. Pemahaman atas kearifan lokal ini dapat memperkuat
hukum positif dan hukum agama karena walaupun isi dari “Itu-itum bo Odi-odi”
dianggap sebagai ungkapan metafora, hal tersebut tidak mengurangi tingkat
kesakralannya. Selain itu, pengimplementasian “Itu-itum bo Odi-odi” di dalam
pengambilan keputusan kebijakan penganggaran daerah dapat menimbulkan efek
psikologis dan mental bagi stakeholders sehingga senantiasa memperhatikan
perilakunya agar terhindar dari tindakan korup karena hal itu dapat menimbulkan
rasa takut kepada Tuhan dan rasa malu kepada masyarakat. Ketiga, simbol
pemerintah daerah yang terinspirasi dari kearifan lokal jika dikaitkan dengan
pengambilan keputusan kebijakan penganggaran daerah oleh stakeholders di-
pandang sebagai benteng komitmen.
Keterbatasan penelitian Penelitian ini sebatas dilakukan pada lingkungan pemerintah daerah
Kota Kotamobagu yang telah menjadikan kearifan lokal ini sebagai
simbol pemerintahan. Namun, warisan luhur “Dodandian i Paloko
bo Kinalang” yang diikat “Itu-itum bo Odi-odi” seyogyanya adalah
milik seluruh masyarakat adat suku Bolaang Mongondow yang
tersebar di empat kabupaten lainnya.
Saran Dengan demikian, penelitian yang sama juga dapat dilakukan dan
diterapkan di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Bolaang
Mongondow Induk, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara. Selain itu, kepada peneliti berikutnya
disarankan untuk mengangkat kearifan lokal ini menjadi suatu
konsep dalam pengambilan keputusan kebijakan penganggaran
daerah dan suatu konsep tata kelola keuangan pemerintah daerah
agar dapat diimplementasikan secara komprehensif.
Keywords:
DESA, KEUANGAN, YANG, DAN, AKUNTABILITA, DANA, UNTUK, LAPORAN KEUANGAN,
INTERNAL, AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA

Digest:

...Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah kompetensi pemerintah
desa, sistem pengendalian internal (SPI), dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa....

...Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan sistem pengendalian internal berpengaruh
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa....

...Aksesibilitas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana


desa....

...Akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan merupakan salah satu


pilar utama dalam tata kelola kepemerintahan yang baik....

...Penelitian mengenai akuntabilitas pengelolaan dana desa masih sangat layak untuk diteliti,
dikarenakan dana desa merupakan program pemerintah pusat yang baru dijalankan dalam
beberapa tahun terakhir....

...Penelitian tentang akuntabilitas pengelolaan keuangan sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu
dengan mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi akuntabilitas....

...Penelitian ini akan mengkaji akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dan faktor yang
mempengaruhinya....

...Faktor tersebut kompetensi, sistem pengendalian internal dan aksesibilitas laporan keuangan....

...Kompetensi menjadi variabel penting untuk diteliti, mengingat desa mempunyai kewajiban untuk
membuat laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan dana desa yang
nilainya cukup besar....

...Pemerintahan desa dituntut memiliki pejabat pengelola keuangan yang mampu menyusun laporan
keuangan yang dapat dipercaya sehingga akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dapat
ditingkatkan....

...Sistem pengendalian internal adalah proses dimana organisasi menjalankan aktivitas secara
efisien dan efektif, akuntabilitas keuangan dapat diandalkan serta patuh kepada hukum dan regulasi
yang ada (Aramide et al 2015) dana pengelolaan menjadi akuntabel pada berbagai besaran dana,
Faktor lain untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan dana desa adalah pengendalian internal....

...Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), SPIP diartikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yg
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai Pengaruh Kompetensi
Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa 283 untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan....

...Selain kompetensi pemerintah desa dan sistem pengendalian internal, aksesibilitas laporan
keuangan juga merupakan faktor penting untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan dana desa....

...Pemerintah desa harus bersikap transparan dalam kegiatan apapun yang menggunakan dana
desa....

...Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan
keuangan desa di kota Pariaman....

...Undang-undang Desa memberikan konsekuensi pendanaan yang harus dialokasikan untuk


pembangunan desa hingga di tingkat paling bawah dengan tujuan untuk percepatan....

...Pemerintah desa melalui Undang-undang desa mempunyai kewenangan secara otonom untuk
mengelola sejumlah dana untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat desa....

...Oleh sebab itu perlu dituntut akuntabilitas pengelolaan keuangan desa mengingat dana yang
berasal dari APBN ini nilainya cukup besar....

...Atas dasar besarnya dana desa yang dianggarkan, maka perlu masyarakat diberikan akses untuk
mengetahui akuntabilitas pengelolaan dana desa melalui penyusunan laporan keuangan desa....

...Kompetensi aparatur pemerintahan desa dalam menyelenggarakan pemerintahan desa terutama


aparatur desa yang mengelola keuangan desa perlu menjadi perhatian karena kualitas informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan tergantung dari kemampuan pejabat tersebut....

...Selain faktor kompetensi dan aksesibilitas, akuntabilitas pengelolaan dana desa dipengaruhi juga
oleh implementasi sistem pengendalian internal....

...Jika pengendalian internal lemah maka pengelolaan dana desa juga akan menghadapi masalah....

Anda mungkin juga menyukai