Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI ASET TETAP

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Pemerintahan yang
diampu oleh ibu Ira Hasti Priyadi, M.A.

Kelompok 10 :
1. Moh. Rizal Efendi (20383041017/AS/A)
2. Faisol Abrori (20383041094/AS/A)
3. Astrid Ivani Dianova (20383042007/AS/A)
4. Alvionita (20383042038/AS/A)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
MEI 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puja dan puji syukur kami panjatkan


atas kehadirat Allah Swt. karena rahmat dan ridho-Nya tugas makalah dengan judul
“Akuntansi Aset Tetap” dapat terselesaikan.
Dalam makalah ini mungkin akan ada beberapa kekurangan. Kami
menyadari sepenuhnya bila dalam makalah ini ditemukan kesalahan baik dari segi
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami berharap agar para pembaca
dapat memaklumi dan dapat memberikan kritik ataupun saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini. Dengan berhasilnya penyusunan makalah ini, semoga
bisa memberikan manfaat bagi pembaca untuk menambah ilmu dan wawasan.

Pamekasan, 19 Mei 2022

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

C. Tujuan.......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Definisi dan Klasifikasi Aset Tetap ............................................................ 2

B. Pengakuan dan Pengukuran Aset Tetap ...................................................... 3

C. Pencatatan Aset Tetap ................................................................................. 5

D. Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap ................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8

A. Kesimpulan.................................................................................................. 8

B. Saran ............................................................................................................ 8

DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 07 yang terdapat
di dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 merupakan Standar Akuntansi
yang mengatur aset tetap pada pemerintahan. Tujuan dari pernyataan standar ini,
ialah untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap mengenai pengakuan,
penilaian, penyajian dan pengungkapan pada instansi pemerintahan. Aset tetap
sendiri memiliki peran yang besar bagi pemerintahan karena setiap kegiatan
operasional serta tata kelolanya dijalankan oleh aset tetap itu sendiri. Dengan
demikian, pemerintah diharapkan bisa mengelola suatu aset dengan baik mengingat
peran aset yang begitu besar. PSAP No. 07 yang membahas akuntansi aset tetap ini,
merupakan pedoman untuk perlakuan terhadap aset tetap dalam akuntansi
pemerintahan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah “Akuntansi Aset Tetap”, sebagai berikut:
1. Apa definisi aset tetap dan bagaimana klasifikasinya ?
2. Seperti apa pengakuan dan pengukuran pada aset tetap ?
3. Bagaimana pencatatan pada aset tetap ?
4. Seperti apa penyajian dan pengungkapan aset tetap ?

C. Tujuan
Tujuan dalam makalah “Akuntansi Aset Tetap”, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi aset tetap dan klasifikasinya,
2. Untuk mengetahui pengakuan dan pengukuran pada aset tetap,
3. Untuk mengetahui pencatatan pada aset tetap, dan
4. Untuk mengetahui penyajian dan pengungkapan aset tetap.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Klasifikasi Aset Tetap


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16, menyatakan
bahwa aset tetap ialah aset berwujud yang dimiliki perusahaan untuk kegiatan
produksi dan penyedia barang dan jasa atau untuk tujuan administratif.1 Menurut
Hery, aset tetap ialah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi
barang atau jasa dalam operasi normalnya yang memiliki umur yang terbatas, pada
akhir masa manfaat harus dibuang atau diganti dan umumnya jasa atau manfaat
yang diterima dari aset tersebut meliputi periode yang lebih panjang dari satu
tahun.2 Sedangkan menurut Suhardianto, aset tetap ialah aset yang bersifat jangka
panjang atau permanen dan berwujud, serta digunakan oleh perusahaan/instansi
dalam kegiatan operasional dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari
kegiatan operasional.3
Dalam PSAP No. 07 Paragraf 4, aset tetap diartikan sebagai aset berwujud
yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. 4 Aset tetap
pemerintah pada hakikatnya sama seperti aset perusahaan. Namun, aset tetap
pemerintah biasanya tidak digunakan untuk menghasilkan pendapatan, tetapi
digunakan untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
PSAP No. 07 mengklasifikasikan aset tetap berdasarkan kesamaan sifat
atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi tersebut sebagai berikut:
1. Tanah. Tanah yang tergolong aset tetap yaitu tanah yang diperoleh dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah.

1
Rahmat Agung Prayogga dkk, “Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Aset Tetap
Berdasarkan PSAK No 16 Pada PT XYZ”, 1.
2
Priska Yolenta Gomu, “Perlakuan Akuntansi Terhadap Perolehan Aset Tetap Kendaraan Trailer
Berdasarkan PSAK No. 16 Pada Perusahaan Jasa PT. Floresta Mandiri di Surabaya”, (Skripsi:
Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya, 2019), 16.
3
Anisa Fitria, “Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAP No. 07 Pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur”, (Tugas Akhir: Universitas Airlangga,
2020), 2.
4
Ibid., 3.

2
2. Peralatan dan Mesin. Mencangkup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektronik, inventaris kantor dan perlatan lainnya yang nilainya signifikan dan
masa manfaatnya lebih dari dua belas bulan.
3. Gedung dan Bangunan. Mencangkup seluruh gedung dan bangunan yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah.
4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan. Mencangkup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibagun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah.
5. Aset Tetap Lainnya. Mencangkup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
ke dalam kelompok aset tetap yang dijelaskan di atas, yang diperoleh dan
dimanfaatkan untuk kegiatan operasional.
6. Konstruksi dalam Pengerjaan. Mencangkup aset tetap yang sedang dalam
proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai
sepenuhnya.

B. Pengakuan dan Pengukuran Aset Tetap


Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh
dan nilainya dapat diukur dengan andal. Pengakuan aset tetap akan andal bila aset
tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat
penguasaannya berpindah. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, maka harus
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:5
1. Berwujud,
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan,
3. Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara andal,
4. Tidak dimaksudkan untuk dijual , dan
5. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Berikut format jurnal pengakuan aset tetap:
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Tanah xxx

5
Sonya Meylina Prastiwi, “Analisis Penyajian Aset Tetap Berdasarkan PSAP No. 07 Pada Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar”, (Tugas Akhir: Universitas Airlangga, 2020), 9.

3
Peralatan dan Mesin xxx
Gedung dan Bangunan xxx
Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Kas xxx
Aset tetap harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan disini
diartikan sebagai jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar
imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan
sampai aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap digunakan. Pengukuran
dapat dipertimbangkan andal apabila terdapat transaksi pertukaran dengan bukti
pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya.
Berikut ialah beberapa komponen biaya perolehan berdasarkan jenis aset
tetap:6
Jenis Aset Tetap Komponen Biaya Perolehan
Tanah Berupa harga perolehan atau
pembebasan tanah, biaya yang
dikeluarkan dalam rangka memperoleh
hak, biaya pematangan, pengukuran,
penimbunan, dll.
Peralatan dan Mesin Berupa pembelian, biaya
pengangkutan, biaya instalasi, serta
biaya untuk memperoleh dan
mempersiapkan samapi peralatan dan
mesin siap digunakan.
Gedung dan Bangunan Berupa harga pembelian atau biaya
konstruksi termasuk biaya pengurusan
IMB, notaris, dan pajak.
Jalan, Jaringan, dan Instalasi Berupa biaya perolehan atau biaya
konstruksi dan biaya lainnya yang
dikeluarkan sampai jalan , jaringan,
dan instalasi siap untuk dipakai.

6
Anisa Fitria, “Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap.........”, 6.

4
Aset Tetap Lainnya Berupa seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh aset tersebut sampai
siap pakai.

Jika penilaian berdasarkan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka


nilai aset tetap bisa didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Pengukuran
dengan nilai wajar pada saat perolehan digunakan apabila informasi mengenai
biaya perolehan tidak tersedia. Hal tersebut terjadi karena aset tetap tersebut tidak
diperoleh dengan cara dibeli dari pihak ketiga maupun dibangun sendiri.

C. Pencatatan Aset Tetap


Aset tetap di perusahaan harus dicatat sesuai dengan ketentuan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK). Dalam hal ini, SAK yang digunakan adalah
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 16 tentang aset tetap.7
PSAK No 16 mencatat apabila terjadi transaksi pengeluaran kas untuk
pembelian aset tetap maka jurnal pencatatannya:
Aset Tetap Rp xxx
Kas Rp xxx
Pencatatan aset tetap jika melakukan pembelian kredit:
Aset Tetap Rp xxx
Utang Belanja Rp xxx
Pencatatan untuk biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap sebagai
berikut:
Biaya pemeliharaan dan perbaikan Rp xxx
Kas Rp xxx
Seiring dengan waktu pemakaian sebuah aset tetap, pada saat yang sama
akan terus-menerus berkurang kemampuannya atau mulai mengalami keusangan
(obsolescence) untuk menciptakan barang dan jasa. Berkurangnya kemampuan aset

7
Rahmat Agung Prayogga dkk, “Analisis Pengakuan, Pengukuran........”, 1.

5
tetap ini disebut sebagai penyusutan atau depresiasi (depreciation). 8 Pencatatan
jurnal akumulasi penyusutan adalah sebagai berikut:
Beban Penyusutan Rpxxx
Akum. Penyusutan Rp xxx
Contoh soal:
Pemerintah kota x membeli tiga unit kendaraan operasional seharga Rp
700.000.000,00/unit secara kredit. Maka fungsi akuntansi mencatat pengakuan aset
tetap dengan jurnal sebagai berikut:9
Kendaraan operasional Rp700.000.000,00
Utang belanja modal peralatan dan mesin Rp700.000.000,00

D. Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap


Akun aset tetap disajikan dalam neraca sesuai dengan harga perolehannya.
Neraca merupakan suatu daftar yang menggambarkan komposisi harta, kewajiban
dan modal pada suatu periode tertentu. Aset tetap di dicatat sebesar nilai bukunya,
yaitu harga perolehan aset tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi depresiasi
aset tetap.
Format penyajian aset tetap dalam neraca, sebagai berikut :10
Neraca per 31 Desember 20X1 dan 20X0
No. Uraian 20X1 20X0
1. ASET
2. ASET LANCAR xxx xxx
3. INVESTASI JANGKA PANJANG xxx xxx
4. ASET TETAP xxx xxx
5. Tanah xxx xxx
6. Peralatan dan Mesin xxx xxx
7. Gedung dan Bangunan xxx xxx
8. Jalan, Irigasi, dan Jaringan xxx xxx

8
Jurnidawanti, “Penerapan Metode Penyusutan Asset Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Laba
Perusahaan Pt. Sinar Bintang Selatan di Makassar”, (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Makassar,
2017), 12.
9
Nunuy Nur Afiah dkk, Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual pada Entitas Akuntansi
Konsep dan Aplikasi (Jakarta: Kencana, 2020), 97-98.
10
Anisa Fitria, “Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap.........”, 16.

6
9. Aset Tetap Lainnya xxx xxx
10. Konstruksi dalam Pengerjaan xxx xxx
11. Akumulasi Penyusutan xxx xxx
12. Jumlah Aset Tetap (5 s/d 11) xxx xxx
13. DANA CADANGAN xxx xxx
14. ASET LAINNYA xxx xxx
15. Jumlah Aset (2+3+12+13+14) xxx xxx

Pengungkapaan aset tetap berdasarkan PSAP No. 07, laporan keuangan


harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagi berikut :
1. Dasar penilaian yang digunkan untuk menentukan nilai tercatat,
2. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan
penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan dan perubahan nilai jika ada,
serta mutasi aset tetat lainnya, dan
3. Informasi penyusutan, meliputi nilai penyusutan, metode penyusutan yang
digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan, nilai tercatat
bruto dan akumulasi penusutan pada awal juga akhir periode.
Laporan keuangan juga harus mengungkapkan :
1. Eksistensi dan batasan hak milik aset tetap,
2. Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap,
3. Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi, dan
4. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aset tetap ialah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
dua belas bulan, digunakan oleh perusahaan/instansi dalam kegiatan operasional
dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari kegiatan operasional.
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 07 dalam Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 merupakan Standar Akuntansi yang mengatur
perlakuan aset tetap pada pemerintahan mulai dari pengakuan, penilaian, penyajian
sampai pengungkapannya. Aset tetap pemerintahan pada hakikatnya sama seperti
aset perusahaan, yang membedakan ialah aset pemerintahan digunakan untuk
kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, bukan untuk
menghasilkan pendapatan. Sedangkan kriteria yang perlu dipenuhi untuk diakui
sebagai aset tetap dalam akuntansi pemerintahan yaitu; berwujud, mempunyai masa
manfaat lebih dari dua belas bulan, biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara
andal, tidak dimaksudkan untuk dijual, dan diperoleh atau dibangun dengan maksud
untuk digunakan.

B. Saran
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis sangat berharap respon para
pembaca dan teman-teman mahasiswa ataupun dari dosen pengampu serta saran
konstruktif dari siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya para pembaca
lainnya.

8
DAFTAR RUJUKAN

Afiah, Nunuy Nur, dkk. Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual pada
Entitas Akuntansi Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Kencana, 2020.
Fitria, Anisa. “Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAP No. 07
Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur”.
Tugas Akhir: Universitas Airlangga, 2020.
Gomu, Priska Yolenta. “Perlakuan Akuntansi Terhadap Perolehan Aset Tetap
Kendaraan Trailer Berdasarkan PSAK No. 16 Pada Perusahaan Jasa PT.
Floresta Mandiri di Surabaya”. Skripsi: Universitas Katolik Darma Cendika
Surabaya, 2019.
Jurnidawanti. “Penerapan Metode Penyusutan Asset Tetap dan Pengaruhnya
Terhadap Laba Perusahaan Pt. Sinar Bintang Selatan di Makassar”. Skripsi:
Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017.
Prastiwi, Sonya Meylina. “Analisis Penyajian Aset Tetap Berdasarkan PSAP No.
07 Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar”. Tugas
Akhir: Universitas Airlangga, 2020.
Prayogga, Rahmat Agung, dkk. “Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian
Aset Tetap Berdasarkan PSAK No 16 Pada PT XYZ”.

Anda mungkin juga menyukai