Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rizky Pratama

NPM : 22262011258
Kelas : TI RM - 22B Online
Nama : Hubungan Antar Manusia dan Psikologi
Matakuliah/SKS Industri (2) SKS
TUGAS KE : 2

1. Coba Anda buat tulisan atau semacam Resume mengenai pembelajaran kita terkait
dengan Komunikasi Secara Efektif yang telah kita pelajari dengan menggunakan
kalimat Anda sendiri di tempat Anda bekerja atau bagi yang belum bekerja di tempat
keseharian Anda atau keluarga ? Poin poin boleh mengacu pada materi yang telah
dibahas. (minimal 4 halaman ukuran kertas A4 )

Jawab :

Dengan Komunikasi Secara Efektif diperusahaan tempat saya bekerja ada penggunaan
Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi seperti perushaan menyediakan
Hardware dan Software untuk dapat menginformasikan absensi karyawan, sehingga dapat
memberikan informasi ke Divisi SDM untuk merekap kehadiran para karyawan. Dan
adanya media informasi menggunakan email perusahaan, grup divisi, dashboard cashflow
dan lain sebagainya, sehingga para karyawan baik jajaran direksi sampai dengan staff
mendapatkan informasi lebih cepat dan efisien terkait perkembangan perusahaan.

Komunikasi Pribadi, sering dilakukan bahkan tidak akan lepas dari manusia untuk
komunikasi pribadi, seperti saya berdiskusi kepada 1 orang rekan kerja terkait pekerjaan
maupun diluar pekerjaan.

Komunikasi Interpesonal, biasa dilakukan pada saat rapat terkait pekerjaan yang
didalamnya terdapat lebih dari 2 orang, yang biasanya diatur secara formal. Dilakukan
juga dengan rekan rekan kerja untuk sharing pengalaman menceritakan kondisi jalanan
menuju tempat kerja, biasanya tidak diatur secara formal.

Dari hasil pembicaraan atau komunikasi diatas saya dapat memilih atau memfilter tata
bahasa, sikap agar dapat diterima dengan baik sesuai dengan aturan atau SOP untuk
menghindari adanya miss komunikasi dan prasangaka buruk terhadap saya pribadi. Dan
saya juga dapat memilih atau memfilter informasi yang saya dapatkan baik dari atasan

1
atau rekan kerja, karna kita tidak dapat memfilter apa yang akan mereka informasikan,
maka kita yang memfilter informasi tersebut agar tetap sesuai dengan aturan dan dapat
diterima positif.

Pada suatu kondisi saya terkadang membuat gaya komunikasi yang berbeda terhadap
kepada rekan kerja, atasan maupun clien. Karna gaya bicara saya dengan rekan yang
cenderung bebas tetapi beda dengan atasan maupun clien, saya merubah gaya komunikasi
agar dapat diterima baik oleh orang orang tersebut.

Pada ruang lingkup perusahaan tidak menutup kemungkinan kita akan berkompetisi
dengan rekan sendiri untuk mendapatkan posisi atau penghargaan dari atasan demi
kemajuan/perkembangan karir diperusahaan tersebut.

Yang terkadang selalu muncul rasa kompetitif, dengan mendoktrin mainset diri sendiri
bahwa saya bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar, menunjukan bahwa saya
mempunyai potensi lebih, mengerjakan tugas sesuai kemampuan maksimal yang saya
punya sehingga saya layak mendapatkan pujian atau apresiasi baik dari atasan maupun
perusahaan tanpa membuat pandangan negatif dari rekan rekan. Dengan tetap
berkomunikasi dengan rekan secara baik, karna kita tidak tau prespektif orang lain
terhadap kita apakah positif atau negatif. Disitu kita bisa mengevaluasi karakter dari
rekan rekan maupun atasan untuk menjaga kebaikan bersama.

Kepercayaan diri / harga diri yang saya terima dari pendidikan orang tua dan selama saya
bersekolah ditambah lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan perusahaan
membentuk kepercayaan diri yang menurut saya cukup untuk dapat saya
implementasikan sekarang ini. Karna selama tidak negatif saya akan terus maju sesuai
dengan aturan / norma kemanusiaan yang berlaku.

Karakter, dilingkungan perusahaan tempat bekerja yang saya temui banyak sekali
karakter yang berbeda, ada karakter yang keras, karakter cuek/acuh, karakter yang
mengikuti alur yang sedang dia hadapi.

Karakter bisa terbentuk mengikuti perkembangan, dari cara pandang, berfikir, bersikap,
berucap dan bertingkahlaku dalam kehidupan sehari hari. Terkadang karakter seseorang
pada 10 tahun lalu dengan sekarang bisa jadi berubah, baik kearah negatif atau positif.

Terutama kepada karakter saya sendiri yang 10 tahun lalu dengan yang sekarang bisa di
bilang berbeda dikarenakan lingkungan sehari hari, menghadapi banyak orang dengan

2
berbeda karakter saya bisa menentukan sikap saya harus seperti apa yang harus saya
tunjukan. Memanage emosi agar tetap dalam kontrol diri sehingga tidak membuat orang
lain merasa tidak nyaman.

Membangun kepercayaan terhadap orang orang, baik itu atasan atau rekan kerja agar rasa
percaya tumbuh dari mereka terhadap kita.

Berusaha menempatkan diri pada suatu kondisi yang kita hadapi sehingga kita dapat
mengikuti bahkan bisa membangun apa yang kita inginkan dalam kehidupan ini.

“KARNA KITA TIDAK DAPAT MERUBAH DUNIA MENJADI SEPERTI YANG


KITA MAU, TAPI KITA BISA MERUBAH DIRI KITA UNTUK MENJADI SEPERTI
APA YANG DUNIA MAU”

Integritas, tidak lupa dengan hal tersebut, jika sudah melakukan hal hal seperti tulisan
diatas kita harus bisa menjaga dengan bertindak secara konsisten dan utuh, baik dalam
perkataan maupun perbuatan sesuai dengan nilai nilai dan kode etik.

Kita bisa menjaga integritas dengan cara berbicara jujur apapun yang terjadi, baik itu
negatif atau positif. Dengan kita berbicara jujur baik atasan atau rekan kerja dapat
menentukan langkah selanjutnya demi kemajuan perusahaan.

Berkomitmen untuk terus menjadi diri yang lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan
kantor sehingga komitmen tersebut dapat terwujud dan menjadi nilai tambah yang positif.

Bertanggung jawab atas apa yang sudah kita kerjakan, jika memang pekerjaan ada yang
memiliki hasil yang kurang, maka kita bertanggung jawab untuk merevisi pekerjaan
tesebut.

Menepati setiap ucapan kita, berjanji untuk bertemu rekan atau atasan dan dapat di
realisasikan sesuai dengan ucapan kita, sehingga atasan atau rekan kerja menilai kita
memiliki jiwa yang menepati janji karna dari janji tersebut kita bisa menghargai waktu
bagaimana kita managemen waktu untuk bertemu mereka. Dan kita pun menghargai
waktu yang mereka sempatkan untuk bertemu dengan kita .

Kepribadian seseorang dipengaruhi juga oleh pola didik atau arahan baik dari orang
sekitar maupun atasan. Kepribadian menentukan bagaimana dia merasa, berfikir dan
berprilaku. Ada yang memiliki kepribadian sangat perasa, berfikir optimis dan berprilaku
baik / kasar.

3
Banyak dijumpai di lingkungan perusahaan kepribadian yang berbeda beda. Ada yang
hanya diberi teguran sedikit sudah merasa sangat hancur dan ada juga yang di beri
teguran tetap tegar dan bisa menerima kesalahan dari teguran tersebut untuk dapat
diperbaiki dikemudian hari.

Berangkat dari berbedanya kepribadian setiap individu, berbedanya pandangan, pola fikir
dan tindakan sering juga menimbulkan konflik.

Konflik ada yang antar individu melebar menjadi ke kelompok, seperti contoh pada kasus
berikut :

Secara hirarki perusahaan seperti gambar


disamping, saya mencoba mengangkat konflik
yang terjadi.

Alur komunikasi dan intruksi sesuai dengan


gambar disamping. Tapi di satu sisi EVP
mempunyai wewenang untuk memberikan
intruksi langsung ke Koordinator maupun Staff.

Tapi pada kasus ini Koordinator memang


mempunyai misi dan visi yang luar biasa hebat
untuk merubah sistem pada perusahaan ini.

Tapi Koordinator tidak bekerja sendiri, beliau


dibantu oleh staff dibawah nya untuk
menjalankan visi dan misi tersebut.

Tidak lupa Koordinatorpun melaporkan apa yang


sedang mereka kerjakan kepada Manager.

Tiba disuatu saat ada rapat internal bersama EVP untuk melaporkan dan mendiskusikan
apa yang sudah dikerjakan dan apa langkah selanjut nya.

Disini terjadi miss komunikasi antara Koordinator dan Manager yang menganggap
Manager tidak tau apa yang Koordinator dan Staff nya kerjakan. Setelah forum ditutup,
Manager dan Koordinator melanjutkan diskusi yang bisa dibilang panas sehingga
menimbulkan konflik yang awalnya hanya bermuara pada satu individu tapi melebar ke

4
Staff yang dibawahnya terdampak dari konflik tersebut karna Manager tau Koordinator
tidak bekerja sendiri pastinya dibantu oleh Staff.

Masuk kepada tindakan Etis atau tindakan tidak Etis.

Yang menurut saya pribadi tindakan yang etis pada kasus ini adalah memberikan teguran
atau arahan dengan diskusi mencari jalan tengah dan tidak diulangi lagi sesuai dengan
aturan Human Capital diperusahaan.

Tapi yang terjadi adalah tindakan Tidak Etis, meminta Koordinator untuk mundur dari
jabatannya, yang dimana pada aturan Human Capital jabatan tidak dapat dilepas tugaskan
sampai dengan SK habis. Dan koordinator dilepas tugaskan secara sepihak dari Manager
untuk tidak menegerjakan apapun itu pada divisi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai