(SOP) PERSONALIA
KOTA PALOPO
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. PENGANTAR
B. TUJUAN
BAB I. ORGANISASI
A. LATAR BELAKANG
B. VISI DAN MISI
C. NILAI DASAR
D. PRINSIP DASAR YAYASAN
E. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI YBS
F. URAIAN TUGAS DAN WEWENANG
BAB II. STATUS DAN GOLONGAN KEPEGAWAIAN
A. STATUS KEPEGAWAIAN
B. GOLONGAN PEGAWAI
C. POSISI JABATAN
BAB III. PEREKRUTAN STAF
A. PENGANTAR
B. KETENTUAN UMUM
C. PROSEDUR
BAB IV. PENGUPAHAN
A. SISTEM PENGGAJIAN
B. GAJI POKOK
C. TUNJANGAN
D. PAJAK PENGHASILAN
BAB V. TATA TERTIB
BAB VI. PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
A. MAKSUD DAN TUJUAN
B. PROSEDUR PENILAIAN
BAB VII. PENEMPATAN, MUTASI, DAN PROMOSI STAF
A. KETENTUAN UMUM
B. PROSEDUR
BAB VIII. MEKANISME CUTI
A. KETENTUAN UMUM
B. JENIS CUTI
C. PROSEDUR
BAB IX. PERJALANAN DINAS
A. BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI
B. BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI
A. Pengantar
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
organisasi berdasarkan indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai
dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja padaunit kerja yang
bersangkutan, sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-undang No.13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan. Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) Palopo sebagai
Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) tentunya dalam proses perekrutan anggota,
pimpinan memerlukan acuan dan pedoman. Hakekat SOP adalah untuk
menghindari konflik dan permasalahan pada pelaksanaan tugas. SOP merupakan
petunjuk tertulis yang menggambarkan dengan tepat cara melaksanakan tugas
tersebut.Penyusunan SOP dinilai sangat penting untuk dapat digunakan sebagai
sarana pengembangan misi organisasi, pemantapan peraturan yang mengatur
pekerjaann teknik pelaksanaan pekerjaan dan untuk memantapkan koordinasi dan
sistem pelaporan dengan pihak yang terkait.
B. Tujuan
SOP kepersonaliaan ini diperlukan untuk mengatur prosedur/tata cara pelaksanaan
berbagai kebijakan lembaga yang terkait kepersonaliaan. SOP Personalia ini
mengacu pada peraturan organisasi tentang personalia. Dari semua ketentuan
mengenai personalia, beberapa poin ketentuan diperlukan tambahan penjabaran
prosedur bagaimana ketentuan tersebut harus dilakukan oleh organisasi baik oleh
Ketua, dimana Staf Administrasi dan Keuangan yang memiliki tugas utama untuk
mendukung Ketua dalam penyelenggaraan operasional organisasi sehari-hari.
A. Latar Belakang
Bumi Sawerigading yang dikenal dalam kitab I La Galigoyang merupakan epick
terpanjang sejarah dunia dan sebagai Memory of The Worldyang telah disahkan dan
diakui oleh UNESCO merupakan daerah yang penuh dengan sumber daya alam yang
berdaya guna sehingga membutuhkan sebuah proses perubahan dari yang kurang
baik menjadi lebih baik. Salah satu kritik terhadap pembangunan yang berlangsung
adalah terciptanya struktur kehidupan sosial yang bersifat hegemonik yang
membuat sebahagian besar masyarakat kita menjadi korban. Pembangunan
memang berhasil mengurangi kemiskinan, memajukan pendidikan, menciptakan
lapangan kerja, membangun infrastruktur, dan sebagainya. Namun ketidak
adilanlah, kesenjangan sosial, dan sebagainya masih berlangsung. Ini terjadi karena
kebijakan pembangunan yang diterapkan ternyata sekaligus disertai dengan
rekayasa sosial atas kehidupan masyarakat. Dan rekayasa inilah yang menimbulkan
beragam persoalan kehidupan sosial yang secara struktur bersifat hegemonik itu
tidak memberi peluang bagi terjadinya transformasi sosial dalam kehidupan
masyarakat.
Persoalan ini semakiun diperpuruk oleh kenyataan bahwa peran serta masyarakat
dalam proses pembangunan mendapat porsi yang sangat minim, sehingga proses
pembangunan itu sendiri hanya dapat dirasakan oleh sebahagian kelompok
masyarakat dan keberpihakan penentu kebijakan pada pengusaha-pengusaha. Oleh
karena itu sudah saatnya pembelaan masyarakat harus diwujudkan, dan ini
merupakan hal yang mendasar bagi kehidupan manusia. Secara fungsional,
kemandirian masyarakat akan berkaitan lanagsung dengan pembangunan itu
sendiri dan pengembangan sumber daya yang berkualitas akan memberikan
pengaruh terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Misi : 1. Mewujudkan tata kelola hutan dan lahan berbasis masyarakat inklusif
2. Membangun kolaborasi para pihak dalam mewujudkan, pembangunan
yang berkelanjutan
3. Mewujudkan kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal
2. Sekretaris
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi kesekretariatan dan melakukan
koordinasi antar pengurus dan antar lembaga
b. Bersama Ketua membuat Surat Keputusan dan Rencana Kerja Organisasi
c. Menyiapkan surat keputusan organisasi tentang penetapan rencana kerja
organisasi dan kebijakan-kebijakan operasional lainnya yang
disahkan/ditandatangani oleh ketua pengurus harian
d. Melaksanakan fungsi koordinasi administrasi dan keseketariatan secara
umum
e. Mengkordinasikan manajemen SDM, mulai dari rekruitmen, penempatan,
penilaian kinerja, pengembangan kapasitas staf, dan system pengupahan.
f. menyiapkan permintaan penawaran dan bidding analysis.
3. Bendahara
a. Melaksanakan pengelolaan keuangan dan pembayaran barang dan jasa yang
dibutuhkan organisasi
b. Mewakili ketua apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap aktivitas di
bidang pengelolaan aktivitas organisasi
c. Bertanggung jawab atas kebijaksanaan keuangan organisasi
d. Bersama Ketua dan Sekertaris merupakan tim kerja keuangan atau otorisator
keuangan di tubuh pengurus
e. Membuat voucher penerimaan dan pengeluaran bank dan mencatatkannya ke
dalam jurnal harian, membuka rekonsiliasi bank dan membuat laporan
keuangan.
f. Melakukan cash opname kas kecil secara berkala.
5. Koordinator Divisi
Koordinator Divisi Bertanggungjawab dalam pelaksanaan program kerja yang
meliputi perencanaan, penganggaran, pemantauan, dan pelaporan berdasarkan
Divisi masing-masing.
6. Staf Divisi
Menjadi pelaksana kegiatan-kegiatan di setiap divisi dan membuat laporan
kemajuan pelaksanaan kegiatan kepada kordinator divisi
7. Office Boy
a. Memastikan semua kebutuhan teknis karyawan di kantor terpenuhi dengan
baik
b. Memastikan kebersihan perangkat dan ruang kerja karyawan
c. Memastikan kebersihan lingkungan organisasi
d. Memastikan tugas yang dibebankan terlaksana dengan baik
8. Volunteer
Membantu setiap Divisi melakukan tugas-tugas harian, seperti membuat laporan
dan mengorganisir kegiatan, termasuk menjaga kebersihan
perangkat/inventaris/bangunan atau kantor, dan pelaksanaan program di
lapangan disesuaikan dengan kebutuhan lembaga dan kualifikasi relawan yang
bersangkutan.
A. Status Kepegawaian
YBS Palopo sebagai Organisasi Masyarakat dan Lingkungan yang mendasarkan
pada semangat pengabdian mulai dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Divisi-
Divisi sesuai struktur organisasi. Personalia ini dibuat sebagai pedoman untuk
pengaturan dan pengelolaan SDM baik relawan maupun yang lainnya dalam
hubungan kerja antara SDM yang bersangkutan dengan organisasi.
3. Relawan
Personil/SDM yang betugas menjalankan pekerjaan secara sukarela berdasarkan
kesepakatan bersama antara pihak yang bersangkutan dan lembaga. Pada
dasarnya, relawan melaksanakan pekerjaan sesuai kebutuhan yang ditentukan
lembaga, seperti pelaksana lapangan, administrasi/kesekretariatan dan lain-lain.
B. Golongan Pegawai
Berdasarkan tugas, fungsi dan kewenangannya, golongan pegawai terbagi menjadi
tiga golongan sebagai berikut:
C. Posisi Jabatan
Posisi Jabatan merupakan kedudukan yang menunjukan tugas, fungsi, tanggung
jawab, wewenang, dan hak seorang sesuai pegawai/staf dalam organisasi atau
lembaga. Untuk posisi jabatan terbagi menjadi dua:
1. Jabatan Struktural:
Jabatan Struktural adalah yang mempimpin unit kerja dan memiliki kewenangan
struktural. Jabatan ini termasuk pada posisi/jabatan ini adalah Ketua Pengurus
Harian, Sekretaris, Bendahara, Para Kordinator Divisi.
2. Jabatan Fungsional:
Jabatan Fungsional pada intinya bekerja sesuai fungsi sesuai keahliannya dan
tidak memiliki kewenangan struktural. Jabatan ini termasuk pada posisi/jabatan
Pelaksana/Officer, Tenaga Ahli, Peneliti, Fasilitator, dan lain-lain di bawah
Kordinasi Kordinator Divisi, Sekretaris, Bendahara Atau Ketua Pengurus Harian.
A. Pengantar
Perekrutan staf dilakukan sesuai dengan peraturan organisasi. Keterlibatan,
Sekretaris dalam proses perekrutan ini adalah untuk membantu proses
mengumumkan lowongan, menyiapkan proses seleksi administrasi, tes tulis,
wawancara, dan psikotes, serta memberi pengumuman hasil dari setiap tahapan
seleksi itu.
B. Ketentuan Umum
1. Proses rekrutmen dilakukan oleh Ketua dengan membentuk tim yang terdiri dari
Sekretaris dan Tim Seleksi (Ketua, Sekretaris dan kordinator unit kerja, dan
pihak lain jika dianggap perlu sesuai kompetensinya).
2. Proses rekrutmen Staf didasarkan atas prinsip kode etik YBS Palopo sebagai
berikut :
- Non pemerintah
- Non partisan
- Anti diskriminasi
- Penghormatan terhadap HAM
- Keberpihakan pada masyarakat marginal
- Nirlaba
- Kerelawanan
- Keberlanjutan sumberdaya dan lingkungan hidup
- Anti Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme (KKN)
- Transparansi
- Partisipasi
- Independensi
- Anti kekerasan
- Keadilan dan kesetaraan gender
- Pengelolaan keuangan yang akuntabel
- Kepentingan terbaik untuk anak-anak
3. Proses seleksi dilakukan melalui seleksi administrasi, tertulis, psikotes, dan
wawancara oleh tim seleksi.
4. Dalam pelaksanaan tes psikotes, YBS Palopo bekerjasama dengan lembaga lain
yang memiliki kompetensi.
5. Menandatangani pakta integritas taat kepada Kode Etik lembaga.
A. Sistem Penggajian
1. Sistem penggajian di YBS Palopo didasarkan pada kebijakan-kebijakan organisasi
yang berlaku.
2. Penggajian diberikan berdasarkan beban kerja pada masing-masing staf/SDM
yang terlibat dalam kegiatan program/proyek dalam bentuk nilai total
keseluruhan gaji.
3. Tunjangan-tunjangan yang diberikan antara lain: transport, makan, dan
operasional lainnya pada saat menjalankan tugas.
4. Sesuai kesepakatan antara staf dan Lembaga maka setiap gaji yang diterima
masing-masing staf juga diwajibkan memberikan kontribusi sebagai penerimaan
untuk mendukung keberlanjutan operasional Lembaga.
B. Gaji Pokok
Gaji Pokok merupakan imbalan dasar yang wajib dibayarkan oleh
lembaga/organisasi kepada pekerja/staf beradasarkan kesepakatan dan
kemampuan organisasi serta beban kerja masing-masing staf.
Saat ini YBS Palopo belum bisa menerapkan standar upah minimum sesuai
ketentuan yang berlaku di Kota Palopo karena masih terbatasnya keuangan yang
dimiliki oleh organisasi. Pada masa-masa mendatang seiring dengan kemampuan
keuangan Lembaga ketentuan pengupahan akan diperbaiki sesuai dengan ketentun
upah minimum Kota Palopo atau Provinsi yang berlaku.
C. Tunjangan
a. Tunjangan-tunjangan yang diberikan antara lain: transport, makan, dan
operasional lainnya pada saat menjalankan tugas.
b. Saat ini YBS Palopo belum bisa menerapkan tunjangan-tunjangan standar dalam
aturan ketenagaan seperti tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan
perumahan, dan lain-lain dikarenakan kemapuan keuangan organisasi yang masih
terbatas.
c. Pada masa mendatang ketentuan terkait tunjangan ini akan diperbaiki seiring
dengan kemampuan Lembaga dan mendasarkan pada ketentuan undang-undang
ketenagaan yang berlaku.
D. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan atas gaji yang diterima menjadi kewajiban pegawai bersangkutan
yang dipotong langsung oleh organisasi pada saat pembayaran gaji untuk disetorkan
ke kantor Pajak.
Tata Tertib adalah segala bentuk peraturan yang telah menjadi ketetapan
organisasi/lembaga dan wajib di ikuti oleh semua staf organisasi. Adapun bentuk Tata
Tertib yang telah ditetapkan YBS Palopo untuk sepenuhnya dan wajib untuk di ikuti
terdiri dari:
2. Hari Libur
a. Hari istirahat mingguan adalah hari minggu.
b. Demi kepentingan bersama, pengaturan hari istirahat mingguan dapat diubah
oleh organisasi/lembaga dengan mengikuti ketentuan jumlah jam kerja dalam
seminggu.
c. Hari libur resmi adalah hari libur berdasarkan ketetapan pemerintah.
d. Hari libur adalah hari kerja yang ditetapkan oleh Ketua Pengurus Harian
B. Prosedur Penilaian
1. Penilaian kinerja dilakukan setiap akhir tahun, dimana sebelumnya semua SDM
sudah mengetahui uraian tugas masing-masing di awal sebelum memulai
tugasnya.
2. Mekanisme penilaian yang diakukan oleh YBS Palopo terhadap kinerja staf
melalui penilaian terhadap kedisiplinan dan evaluasi beban kerja yang diberikan
sebagai tanggungjawab pekerjaan yang terdiri dari pemenuhan tugas, output
pekerjaan dan kualitas pekerjaan, juga aspek kedisiplinan sikap dan integritas
SDM dalam melaksanakan tugasnya.
3. Penilaian kinerja dilakukan dengan metode gabungan dari penilaian mandiri,
penilaian sejawat, dan penilaian dari komunitas penerima manfaat organisasi
YBS.
4. Setelah penilaian kinerja dilakukan, Ketua Pelaksana Harian, Sekretaris,
Bendahara dan atasan langsung SDM mendiskusikan hasil penilaian dengan SDM
yang bersangkutan.
5. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan atau
penghargaan apabila diperlukan.
A. Ketentuan Umum
Penempatan, mutasi, dan promosi staf adalah wewenang lembaga dan dilakukan atas
dasar kebutuhan pekerjaan, hasil penilaian kinerja staf dan sepanjang staf tersebut
memenuhi persyaratan pekerjaan yang meliputi dua kompetensi penilaian yaitu:
1) Pengetahuan, ketrampilan, dan manajemen pekerjaan (hardcompetence)
2) Sikap dan perilaku: etos kerja, tanggungjawab dan komitmen pada pekerjaan,
kemandirian dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah (soft competence)
B. Prosedur
Keterlibatan Sekretaris dalam proses ini hanya sebatas penyiapan dokumen
administrasi yang diperlukan seperti Surat Perintah Kerja (SPK) beserta lampiran-
lampirannya serta mengarsipkan semua dokumen tersebut sesuai ketentuan
organisasi. Adapun langkah- langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Langkah Umum
A. Ketentuan Umum
Mekanisme pengaturan dan pelaksanaan cuti dilakukan berdasarkan peraturan
organisasi, diantaranya :
1. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, setiap pegawai yang
telah bekerja selama 1 (satu) tahun berhak untuk mendapatkan hak cuti tahunan
selama 12 (dua belas) hari dengan tetap menerima gaji pokok.
2. Setiap pegawai wajib membuat rencana pengambilan cuti tahunan untuk tahun
depan disetiap akhir tahun berjalan. Rencana cuti tahunan yang telah disusun,
diberikan dan disetujui oleh atasannya masing-masing dan dijadikan sebagai
pedoman pengambilan cuti bagi pegawai yang bersangkutan.
3. Permohonan cuti harus diajukan sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu
sebelumnya dengan mengisi formulir cuti dan diserahkan ke Sekretaris setelah
mendapatkan persetujuan dari atasannya masing-masing.
4. Setiap cuti yang diajukan oleh pegawai harus mendapatkan persetujuan dari
atasannya, hal ini diperlukan untuk mempertimbangkan beban pekerjaan yang
akan ditinggalkan oleh pegawai yang bersangkutan dan tidak akan mengganggu
kegiatan operasional Lembaga.
5. Dalam hal yang amat mendesak dan bersifat darurat, dan pegawai dapat dipanggil
kembali meski sedang menjalankan cuti untuk bekerja. Sisa hak cuti pegawai yang
bersangkutan akan diatur kembali dengan tidak mengurangi cuti yang belum
sempat dinikmati.
6. Permohonan cuti lebih dari 5 (lima) hari kerja berturut-turut harus diajukan
paling lambat 2 (dua) minggu sebelumnya. Keterlambatan pengajuan permohonan
cuti dapat mengakibatkan ditolaknya permohonan tersebut tanpa penjelasan.
7. Cuti Khusus yang sudah direncanakan dapat diajukan paling lambat 2 (dua)
minggu sebelumnya. Cuti khusus karena musibah dapat diajukan pada hari
kejadian.
8. Ketua lembaga berhak menolak atau menyetujui permohonan cuti tersebut
dengan menandatangani formulir pengajuan cuti dan menyerahkan kepada Staf
Administrasi dan Keuangan untuk perhitungan cuti.
9. Penolakan atas permohonan cuti yang diajukan oleh Staf harus disertai dengan
alasan yang jelas.
B. Jenis Cuti
Dasar pemberian waktu untuk libur dan cuti merupakan bentuk lain dari
kesejahteraan Staf yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Adapun
jenis cuti :
a. Libur Nasional
Lembaga akan menetapkan lama hari libur nasional dan cuti bersama terkait hari
raya keagamaan adalah 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah cuti bersama sesuai
dengan pengumuman yang diumumkan pemerintah.
b. Cuti Tahunan
Hak cuti tahunan diberikan kepada Staf tetap yang telah bekerja selama 1 (satu)
tahun secara penuh. Bagi staf yang baru, akan mendapatkan hak cuti tahunan
secara proporsional. Lama cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari.
Staf dapa tmengajukan cuti untuk waktu yang disesuaikan dengan jadwal kerja
lembaga dan jumlahhakcuti.
c. Cuti Melahirkan
Hak cuti hamil atau cuti melahirkan diberikan kepada staf wanita maksimal 3
bulan terhitung sejak staf bersangkutan mengajukan izin cuti atau surat
permohonan cuti melahirkan, dari Badan Pengurus Harian.
d. Cuti Haid
Staf perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan
kepada Badan Pengurus Harian, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua
pada waktu haid. Hak mengajukan cuti saat menstruasi, masuk dalam perjanjian
kerja.
e. Cuti Pernikahan
Cuti menikah diberikan kepada staf yang akan melangsungkan pernikahan. Cuti
diberikan selama 7 (tujuh) hari ditambah dengan hari perjalanan tercepat jika
pernikahan diadakan di tempat berbeda dengan lokasi kantor yang memerlukan
perjalanan.
Perjalanan Dinas adalah setiap perjalanan dalam rangka kepentingan pekerjaan dan
ditugaskan oleh Ketua Pengurus Harian berdasarkan Surat Perintah Perjalanan Dinas
(SPPD) yang ditandatangani oleh Ketua Pengurus Harian. Perjalanan Dinas diberikan
kepada masing-masing jabatan dalam Badan Pengurus Harian, sesuai fungsi dan tugas
yang akan dikunjungi (Supervisi, Kunjungan, Bimbingan Teknis, Lokakarya, Seminar,
dll) yang diterimakan kepada pegawai yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
A. Pengantar
Pelaksanaan Tindakan Indisipliner (penegakan sanksi) adalah segala sesuatu yang
mengatur kinerja para staf. Dalam tindakan Indisipliner ini, terdapat beberapa
kategori tindakan. Namun dalam pemberian sanksi yang dilakukan staf, tetap
memperhatikan tingkat dan jenis pelanggaran.
B. Kategori Pelanggaran
1. Tindakan Indisipliner Berat
Adalah pelanggaran yang menyangkut pelanggaran terhadap kode etik dan nilai-
nilai Lembaga, pelanggaran pidana yang telah terbukti di pengadilan, tindakan
kekerasan, kekerasan dan pelecehan seksual, tindakan korupsi, penggelapan,
penipuan yang merugikan lembaga serta pelanggaran yang dilakukan berulang-
ulang. Pada kategori ini, staf yang bersangkutan akan diberikan sanki berupa
pemecatan setelah melalui proses hak jawab dan dinyatakan secara meyakinkan
bersalah.
C. Sanksi
1. Pelanggaran ringan diberi peringatan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Peringatan lisan
b. Surat Peringatan I
c. Surat Peringatan II
2. Sanksi pelanggaran sedang diberikan surat peringatan I dan II
3. Apabila staf sudah mendapatkan surat peringatan II tetapi tidak ada perbaikan,
maka terhadap yang bersangkutan akan diberikan surat pemutusan hubungan
kerja.
4. Surat peringatan tidak perlu diberikan menurut turut-urutannya, tetapi dapat
dinilai dari besar-kecilnya kesalahan yang dilakukan oleh Staf menurut peraturan
lembaga atau perundangan yang berlaku.
5. Pelanggaran berat bisa langsung mendapatkan sanksi pemecatan
A. Ketentuan Umum
1) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat terjadi karena Staf meninggal dunia,
pemutusan hubungan kerja oleh lembaga atau atas permintaan Staf secara
sukarela.
2) PHK yang terjadi bukan karena pelanggaran maka staf yang dikenai PHK akan
menerima pesangon sesuai dengan ketentuan yang berlaku namun tetap
disesuaikan dengan kemapuan keuangan Lembaga.
3) PHK yang terjadi sebagai bentuk pemberian sanksi oleh lembaga kepada Staf yang
melakukan pelanggaran mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4) Untuk kasus pelanggaran berat yang dilakukan staf hingga berimbas pada PHK,
lembaga/organisasi tidak berkewajiban memberikan pesangon.
5) Polis BPJS Ketenagakerjaan staf yang terkena PHK akan diserahkan kepada yang
bersangkutan.
B. Prosedur
Prosedur yang diaturdalam SOP iniadalahsebagai berikut :
Pada hari ini, Kamis Tanggal 28, Bulan Januari, Tahun 2021, bertempat di Kantor
Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) Palopo telah diselenggarakan Rapat Dewan Pembina
YBS Palopo. Rapat dimulai dengan membacakan ketentuan tata cara rapat dan
ketentuan kuorum rapat yang telah diatur dalam Anggaran Dasar (AD) YBS Palopo.
Bahwa ketentuan-ketentuan tersebut telah dipenuhi, maka rapat dinyatakan sah untuk
dilaksanakan dan sah mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan.