Anda di halaman 1dari 59

HUKUM DAGANG

TIM PENGAJAR :
IRAWAN HARAHAP, SH., SE., M.Kn., CLA

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 1
Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn, CLA
Tempat dan tanggal lahir: Pekanbaru, 25 Maret 1981.
Riwayat Pendidikan Formal.
• Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (kajian Hukum Lingkungan),
Yogyakarta 2003
• Jurusan Manajemen STIE SBI (kajian Manajemen K3), Yogyakarta 2010
• Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 2005
• Magister Hukum Universitas Islam Riau (kajian Hukum Bisnis) ( - proses)
• Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Islam Indonesia (kajian Hukum
Lingkungan), ( - proses)

Riwayat Pendidikan Non Formal.


• Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), dilaksanakan oleh DPP IKADIN
dan FH. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 2005.
• Pelatihan Teknis Calon Notaris, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I, Cianjur, 2006.
• Pelatihan Mediasi selama 40 jam oleh Pusat Mediasi Nasional, Jakarta, 2011

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 2
• Pendidikan Auditor Hukum, oleh Asosiasi Auditor Hukum Indonesia,
Jakarta, 2013
• Pelatihan Konsultan Hak Kekayaan Intelektual dilaksanakan atas
kerjasama Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara dan
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Jakarta, 2014
• JPO/IPR Training For IP Protection Lawyer, Tokyo, 2017
Keanggotaan Profesi
• Perhimpunan Pembina Hukum Lingkungan
• Asosiasi Pengajar Hukum Keperdataan
• Peradi, Advokat, NIA Peradi : 07.11063
• Pusat Mediasi Nasional, Mediator, Nomor Anggota :
521/PMN/XXXIII/2011
• Asosiasi Auditor Hukum Indonesia, Auditor Hukum, No. Anggota :
B.0013.2013
• Asosiasi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, Konsultan Hak
Kekayaan Intelektual, No. Urut Konsultan : 772-2014
• IIPAA (Indonesia Intellectual Property Alumni Association) / IP
Friends
www.irawanharahap.com
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 3
Pengantar tentang Hukum Dagang
Definisi Hukum Dagang:
• M .Ikhsan, mendifinisikan hukum dagang adalah hukum
yang mengatur masalah perdagangan yaitu masalah yang
timbul karena tingkah laku manusia dalam perdagangan /
perniagaan.
• Purwosutjipto mengartikan hukum dagang
sebagai hukum perikatan yang timbul dalam lapangan
perusahaan.
• CST. Kansil, menyamakan hukum dagang dengan hukum
perusahaan, sehingga hukum perusahaan adalah hukum
yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan dalam usahanya memperoleh keuntungan.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 4
Definisi Hukum Dagang
• Sunaryati Hartono, lebih khusus lagi mensinonimkan
hukum dagang dengan hukum
ekonomi yaitu, keseluruhan peraturan putusan
pengadilan dan hukum kebiasaan yang menyangkut
pengembangan kehidupan ekonomi.
• Munir Fuadi mengartikan Hukum Bisnis, suatu
perangkat kaedah hukum yang mengatur tentang tata
cara pelaksanaan urusan kegiatan dagang, industri atau
keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau
pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan
uang dalam resiko tertentu dengan usaha tertentu
dengan optik adalah untuk mendapatkan keuntungan
tertentu.
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 5
Sejarah Hukum Dagang
Pada Tahun 1807 Kaisar Napoleon di Perancis mengkodifikasikan 2
Kitab Undang Undang Hukum :

1. Kitab Undang Undang Hukum Perdata Perancis ( Code Civil


des Francais );
2. Kitab Undang Undang Hukum Dagang Perancis ( Code Du
Commerce )

Kebetulan pada saat itu Belanda dijajah oleh Perancis ( 1809-


1813) sehingga hukum Perancis itu diberlakukan di Belanda sesuai
dengan Asas Konkordansi I (Concordantie Beginsel L).

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 6
Tapi pada tanggal pada tanggal 1 Oktober 1838
Belanda berhasil membuat membuat BURGERLIKE
WET BOEK ( KUH-PERDATA) DAN WET BOEK VAN
KOOPHANDEL ( KUH-DAGANG)

Kemudian karena saat itu (tahun 1838 Indonesia


sedang dijajah oleh Belanda maka Burgerlike
Wetboek DAN Wetboek Van Kophandel diberlakukan
di Indonesia (Hindia Belanda) sejak tahun 1848 yang
diterjemahkan dengan nama KUH PERDATA
(KUHP) DAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM
DAGANG (KUHD.)

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 7
Sumber Hukum Dagang
1. Yang tertulis dan dikodifikasi yaitu KUHD dan
KUHPerdata
2. Yang tertulis dan tidak dikodifikasi yaitu
seluruh perundang-undangan tentang
perdagangan.
3. tidak tertulis yaitu kebiasaan.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 8
Hubungan KUH Perdata dengan KUH Dagang

1. Sebagaimana diketahui bahwa dalam


pasal 1 KUHD ditetapkan : Kitab Undang
Undang Hukum Perdata berlaku
sepanjang tidak diatur secara khusus dalam
Kitab ini.
1. Dengan merujuk pasal 1 di atas jelaslah
berlaku asas “ lex specialis derogat
lex generalis “ (peraturan yang khusus akan
mengesampingkan peraturan yang umum).

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 9
Kepada Siapa Hukum Dagang Berlaku ?
1. Pada awalnya KUH-Dagang ( Sebelum 1
Januari 1935) berlaku secara obyektif dan
suyektif bagi PEDAGANG. PEDAGANG secara
obyektif diartikan sebagai kegiatan membeli barang dan
dijual kembali.
2. Pedagang secara subyektif yaitu siapa saja yang
melakukan tindakan perdagangan sebagai pekerjaan
sehari hari.
3. Setelah tanggal 1 JANUARI 1935 terjadi perubahan istilah
pedagang (KOOPMAN) menjadi PERUSAHAAN
(BEDRIJFSHANDELING) yaitu tindakan yang terus menerus
dan untuk mencari keuntunan.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 10
Secara umum dapat dikatakan bahwa
KUHperdata dan KUHD merupakan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. KUHper
merupakan Hukum perdata umum sedangkan
KUHD merupakan hukum perdata khusus, maka
hubungan kedua ini berlaku adegium “ Lex
specialis derogat lex generali ( hukum khusus
menyampingkan hukum umum ) , adegium ini
dirumuskan dalam UU sebagaimana tercantum
dalam pasal 1 KUHD

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 11
Sistematika KUHD

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 12
Pasal 1 KUHD
Selama dalam Kitab Undang-undang ini terhadap
Kitab Undang-undang Hukum Perdata tidak
diadakan penyimpangan khusus, maka Kitab
Undang-undang Hukum Perdata berlaku juga
terhadap hal-hal yang dibicarakan dalam Kitab
Undang-undang ini.
Pasal 15 KUHD
Perseroan-perseroan yang disebut dalam bab ini
dikuasai oleh perjanjian pihak-pihak yang
bersangkutan, oleh Kitab Undang-undang ini dan
oleh Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 13
Ketidak berlakuan Pasal 2 – 5 KUHD sebagai
perluasan makna dagang menjadi perusahaan

Beberapa istilah yang disebutkan dalam KUHD,


yang ada kaitan dengan perusahaan yaitu adanya
istilah pedagang dan perniagaan, pada tahun
1938 mengalami perubahan antara lain :

- berlakunya Stb 1938-276 mulai berlaku 17 Juli


1938, terjadi penghapusan pasal 2 d/a 5 pada Bab
I KUHD ( lama) pengertian pedagang dan
perbuatan perniagaan diganti dengan
pengertianperusahaan

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 14
• Masuknya istilah Perusahan dalam hukum dagang
tercantum dalam pasal 6, 16 ,36 KUHD.

• Sebelum adanya perubahan dalam KUHD


terdapat pengertian pedangan adalah mereka
yang melakukan perbuatan perniagaan sebagai
perbuatan sehari-hari, sedangkan perniagaan
adalah perbuatan berupa pembelian barang
untuk dijual kembali.
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 15
Pengertian “ perbuatan perdagangan dalam
pasal 3 KUHD (lama) hanya meliputi
perbuatan membeli, tidak meliputi perbuatan
menjual.
Menjual adalah tujuan dari perbuatan
membeli, padahal menurut ketentuan pasal 4
KUHD (lama) perbuatan menjual termasuk
juga perbuatan perdagangan, misalnya
menjual wesel, jual beli kapal.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 16
Ketentuan pasal 2 KUHD lama perbuatan
perdagangan dilakukan oleh pedagang,
padahal menurut ketentuan pasal 4 perbuatan
perdagangan ada juga dilakukan oleh bukan
pedagang, misalnya mengenai komisi,
makelar, wesel, pelayan.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 17
Jika terjadi perselisihan antara pedagang dan
bukan pedagang mengenai pelaksanan
perjanjian, tidak dapat diterapkan dalam
KUHD, karena hanya berlaku bagi pedagang
yang pekerjaannya sehari-hari melakukan
perbuatan perdagangan.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 18
Pengusaha, Perusahaan dan Badan
Usaha
• Pengusaha adalah orang yang mengerjakan usaha, dia relatif tidak
tergantung pada orang lain

Dalam menjalankan perusahannya pengusaha dapat:


a. Melakukan sendiri, bentuk perusahaannya sangat sederhana dan
semua pekerjaan dilakukan sendiri, merupakan perusahaan
perseorangan.
b. Dibantu oleh orang lain, Pengusaha turut serta dalam melakukan
perusahaan, jadi dia mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai
pengusaha dan pemimpin perusahaan dan merupakan perusahaan
besar.
c. Menyuruh orang lain melakukan usaha sedangkan dia tidak ikut
serta dalam melakukan perusahaan, Hanya memiliki satu
kedudukan sebagai seorang pengusaha dan merupakan perusahaan
besar.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 19
Sebuah perusahaan dapat dikerjakan oleh seseorang
pengusaha atau beberapa orang pengusaha dalam bentuk
kerjasama.
Dalam menjalankan perusahaannya seorang pengusaha
dapat bekerja sendirian atau dapat dibantu oleh orang-
orang lain disebut “pembantu-pembantu perusahaan”.
Orang-orang perantara ini dapat dibagi dalam dua
golongan.
Golongan pertama terdiri dari orang-orang yang
sebenarnya hanya buruh atau pekerja saja dalam
pengertian BW. Dalam golongan ini termasuk, misal
pelayan, pemegang buku, kasir, dan sebagainya.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 20
Golongan kedua terdiri dari orang-orang yang tidak
dapat dikatakan bekerja pada seorang majikan. Dalam
golongan ini termasuk makelar, komissioner.

Namun, di dalam menjalankan kegiatan suatu


perusahaan yang dipimpin oleh seorang pengusaha
tidak mungkin melakukan usahanya seorang diri,
apalagi jika perusahaan tersebut dalam skala besar.
Oleh karena itu diperlukan bantuan orang/pihak lain
untuk membantu melakukan kegiatan-kegiatan usaha
tersebut.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 21
Pembantu-pembantu dalam perusahaan dapat dibagi
menjadi 2 fungsi :
1. Membantu didalam perusahaan,
2. Membantu diluar perusahaan.

Adapun pembantu-pembantu dalam perusahaan


antara lain:

• 1. Pimpinan perusahaan
• 2. Pemegang prokurasi
• 3. Pedagang keliling

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 22
1. Pimpinan perusahaan
Seorang pimpinan perusahaan adalah seorang kuasa dari pemilik
perusahaan (Pengusaha), ia menggantikan pengusaha dalam segala hal dan
oleh karena itu ia menjadi kepala seluruh perusahaan itu, ia merangkap
sebagai pekerja pada si pengusaha dan wakilnya. Kedudukannya adalah
sama dengan kedudukan seorang direktur PT. Ia pun memimpin perusahaan
itu atas nama pengusaha, ia dianggap berkuasa untuk semua tindakan yang
timbul dari perusahaan itu kecuali jika kekuasaannya dibatasi.

2. Pemegang Prokurasi
Pemegang prokurasi adalah juga seorang kuasa dari sipengusaha yang
menolong dan meringankan pengusaha seperti mewakili perusahaan itu
dimuka hakim, meminjam uang, menarik dan mengakseptir surat wesel,
mewakili pengusaha dalam hal mendandatangani perjanjian dagang,
mendandatangani surat keluar dan lain-lain.

3. Pedagang keliling
Pedagang keliling ini erat kaitannya dengan majikannya karena pedagang
berkeliling adalah perantara untuk mendistribusikan barang-barang
produksi. Hubungan hukum yang dilakukan antara majikan dengan
pedagang keliling adalah perjanjian kerja.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 23
Hubungan hukum antara pimpinan perusahaan dengan pengusaha
bersifat :
(1) Hubungan perburuhan, yaitu hubungan yang subordinasi antara majikan
dan buruh, yang memerintah dan yang diperintah. Manager mengikatkan
dirinya untuk menjalankan perusahaan dengan sebaik-baiknya, sedangkan
pengusaha mengikatkan diri untuk membayar upahnya (pasal 1601 a
KUHPER).

(2) Hubungan pemberian kekuasaan, yaitu hubungan hukum yang diatur


dalam pasal 1792 dsl KUHPER yang menetapkan sebagai berikut
”pemberian kuasa adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang
memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya untuk atas
nama pemberi kuasa menyelenggarakan suatu urusan”. Pengusaha
merupakan pemberi kuasa, sedangkan si manager merupakan pemegang
kuasa. Pemegang kuasa mengikatkan diri untuk melaksakan perintah si
pemberi kuasa, sedangkan si pemberi kuasa mengikatkan diri untuk
memberi upah sesuai dengan perjanjian yang bersangkutan.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 24
Adapun pembantu-pembantu luar perusahaan antara lain:
a) Agen perusahaan
Hubungan pengusaha dengan agen perusahaan adalah sama tinggi dan
sama rendah, seperti pengusaha dengan pengusaha. Hubungan agen
perusahaan bersifat tetap. Agen perusahaan juga mewakili pengusaha,
maka ada hubungan pemberi kuasa. Perjanjian pemberian kuasa diatur
dalam Bab XVI, Buku II, KUHPER, mulai dengan pasal 1792, sampai dengan
1819. Perjanjian bentuk ini selalu mengandung unsur perwakilan
(volmacht) bagi pemegang kuasa (pasal 1799 KUHPER). Dalam hal ini agen
perusahaan sebagai pemegang kuasa, mengadakan perjanjian dengan
pihak ketiga atas nama pengusaha.
b) Perusahaan perbankan,
c) Pengacara,
d) Notaris,
e) Makelar,
f) Komisioner.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 25
Agen perusahaan (Commercial agent)
Menurut pasal 1601 KUHS, agen perniagaan orang yang mempunyai
perusahaan untuk memberikan perantara pada pembuatan persejawatan
tertentu dan perusahaan yang diwakilinya. Agen ini tidak terikat karena
perburuhan, melainkan perjanjian untuk melakukan pekerjaan.

Agen perniagaan berdiri sendiri dan tidak berkedudukan sebagai pekera


secara prinsipnya agen sebagai perantara juga berdagang untuk kepentingan
sendiri.

Agen perusahaan adalahorang yang mewakili pengusahaa mengadakan dan


melaksanakan perjanjian dengan pihak ketiga atas nama pengusaha. Fungsi
agen perusahaan adalahsebagai pengantara antara pengusaha dengan pihak
ketiga dan sebagai wakil dari pengusaha. Agen perusahaan adalah
perusahaan yang berdiri sendiri yang mewakili kepentingan pengusaha yang
diagennya disuatu tempat. Agen perusahaan mempunyai hubungan tetap
dengan pengusaha yang dapat mewakili lebih dari satu perusahaan.

Hubungan hukum antara agen dan principal merupakan hubungan hukum


yang dibangun melalui mekanisme layanan lepas jual, dimana hak milik atas
produk yang dijual oleh agen tidak lagi berada pada principal melainkan
sudah berpindah kepada agen, karena pada prinsipnya agen telah membeli
produk dari prioncipal.
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 26
Perbedaan pokok agen perusahan dengan
distributor
Nathan Weinstock ( 1987), seperti dikutip Levi Lana ( dalam jurnal
hukum Bisnis, 2001: 67 ) membedakan secara tegas antara agen
perusahan dan distributor :
a. distributor membeli dan menjual barang untuk dirinya sendiri dan
atas tanggung jawab diri sendiri termasuk memikul semua risiko,
sedangkan agen melakukan tindakan hukum atasd perintah dan
tanggung jawab prinsipal dan risiko dipikul oleh prinsipal.
b. distributor mendapat keuntungan margin harga beli dengan harga
jual sedangkan agen mendapat komisi.
c. distributor bertanggung jawab sendiri atas semua biaya yang
dikeluarkan sedangkan agen meminta pembayaran kembali atas
biaya yang dikeluarkannya.
d. sistim manajemen dan akuntansi dari distributor bersifat otonom,
sedangkan keagenan berhak menagih secara langsung kepada
nasabah.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 27
Perbedaan Agen, Makelar dan
Komisioner
Agen :
1. Sifat hubungan hukum tetap
2. Pengangkatan tidak dapat disumpah
3. Berkewajiban menjual barang sesuai yang
ditentukan oleh prinsipalnya
4. Kebiasaan (dasar hukumnya)
5. Hak provisi
6. Aturan kebiasaan, KUHPerdata

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 28
Makelar
1. Hubungan hukum pemberian kuasa
2. Sifat hubungan hukum tidak tetap
3. Pengangkatan diangkat dan disumpah
4. Resiko ditanggung prinsipal
5. Hak komisi dan retensi
6. Aturan dalam KUHD
7. Menyimpan contoh barang, membuat
pembukuan

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 29
Komisioner

1. Hubungan hukum pemberian kuasa khusus


2. Sifat hubungan hukum tidak tetap
3. Pengangkatan tidak ada
4. Bertindak atas nama sendiri
5. Resiko ditanggung komisioner
6. Hak berupa komisi, retensi, privillege
7. Aturan dalam KUHD, KUHPerdata

Persamaan Agen dan Makelar


1. Sama – sama pemegang kuasa, bertindak atas nama pemberi
kuasanya tapi tanggungjawab masih berada ditangan si pemberi
kuasa (Prinsipal), karena pemberi kuasa merupakan para pihak
dalam perjanjian
2. Sama- sama perantara .dan pembantu perusahaan

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 30
Pengusaha dan Kewajibannya

Kewajiban adalah pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan dengan
sesama atau dengan negara. Maka dalam perdagangan timbul pula hak dan
kewajiban pada pelaku-pelaku dagang tersebut.

Menurut undang-undang, ada dua macam kewajiban yang harus dilakukan oleh
perusahaan, yaitu :
Membuat pembukuan ( sesuai dengan Pasal 6 KUH Dagang dan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan ), dan di dalam pasal 2
undang-undang nomor 8 tahun 1997 yang dikatakan dokumen perusahaan adalah
terdiri dari dokumen keuangan dan dokumen lainnya.

a. Dokumen keuangan terdiri dari catatan ( neraca tahunan, perhitungan laba,


rekening, jurnal transaksi harian )
• b. Dokumen lainnya terdiri dari data setiap tulisan yang berisi keterangan yang
mempunyai nilai guna bagi perusahaan, meskipun tidak terkait langsung dengan
dokumen keuangan.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 31
Mendaftarkan perusahaannya ( sesuai Undang-
undang Nomor 3 tahun 1982 tentang Wajib
daftar perusahaan ).

Dengan adanya undang-undang nomor 3 tahun


1982 tentang wajib daftar perusahaan maka
setiap orang atau badan yang menjalankan
perusahaan, menurut hukum wajib untuk
melakukan pemdaftaran tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan usahanya sejak tanggal 1
juni 1985.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 32
Berdasarkan pasal 25 undang-undang nomor 3
tahun 1982, daftar perusahaan hapus, jika
terjadi:
a.Perusahaan yang bersangkutan menghentikan
segala kegiatan usahanya,
b.Perusahaaan yang bersangkutan berhenti pada
waktu akta pendiriannya kadarluasa,
c. Perusahaan yang bersangkutan dihentikan segala
kegiatan usahanya berdasarkan suatu putusan
pengadilan negeri yang telah memperoleh
kekuatan hukum yang tetap.
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 33
• Perusahaan: keseluruhan perbuatan yang
dilakukan secara tidak terputus putus dan terang
terangan dalam kedudukan tertentu dan untuk
mencari laba untuk diri sendiri.
• Perusahaan: keseluruhan perbuatan yang
dilakukan secara terus menerus bertindak keluar
untuk mendapat penghasilan dengan cara
memperniagakan barang-barang/mengadakan
perjanjian dan perdagangan (Molegraf dan Polak)

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 34
Berdasarkan pengertian dari Molengraaf dan Polak, maka dapat
diidentifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam pengertian
perusahaan :

1. Badan Usaha.
2. Kegiatan dalam bidang ekonomi.
3. Terus menerus
4. Terang terangan.
5. Keuntungan dan atau laba
6. Pembukuan.

Dalam rumusan Molengraaf tidak terdapat unsur pembukuan tetapi


Polak menambahkan unsur ini dalam pengertian perusahaan.

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 35
HUKUM PERUSAHAAN
• Istilah perusahaan atau perseroan pada awalnya
dikenal dalam Persekutuan Perdata (Maatschap),
Pasal 1618 dan 1619 BW
• Kemudian diatur lebih lanjut dalam KUHD.
Perseroan Firma (Pasal 16 s.d. 18), Perseroan
Komanditer (Pasal 19 s.d. 35), Perseroan Terbatas
(Pasal 36 s.d. 56)
• Kemudian dalam perkembangannya aturan
tentang Perseroan Terbatas diatur dalam UU No.
1 Tahun 1995, lalu diperbaharui lagi melalui UU
No. 40 Tahun 2007

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 36
HKM PERUSH …. Lanjutan
• Perusahaan : Setiap bentuk usaha yang
melakukan kegiatan secara tetap dan terus
menerus dengan tujuan memperoleh
laba/keuntungan, baik yang diselenggarakan
oleh orang perorangan maupun badan usaha
yang berbentuk badan hukum atau bukan
badan hukum, yang didirikan dan
berkedudukan dalam wilayah negara Republik
Indonesia (Pasal 1 ayat (1) UU No. 3 Tahun
1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 37
HKM PERUSH …. Lanjutan
• Perusahaan perorangan, mis: UD, Supplier, dsb
• Bukan Badan Hukum :Partnership (maatschap,
persekutuan perdata) Ps 1618 s.d. 1652 BW,
partnership (Vennootschap Onder Firma), Limited
partnership (Commanditaire Vennootschap,
persekutuan komanditer)
• Badan Hukum : Corporation (Corp), Limited
Liability Company (Ltd), Besloten Vennootschap
(BV), Naamlose Vennotschap (NV), Perseroan
Terbatas (PT) “Tbk” atau Tertutup. UU No. 40
tahun 2007 Tg PT jo UU No. 8 Tahun 1995 Tg PM

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 38
Hkm Perush …. Lanjutan
• Badan Hukum : sesuatu oleh hukum diakui atau
dianggap sebagai subjek hukum seperti halnya
orang. Subjek hukum : melekat padanya hak dan
kewajiban. Orang adalah terminologi juridis yang
dibedakan dengan manusia sbg terminologi
biologis. Orang (de heersendeleer), orang
perorangan (naturlijk persoon dan badan hukum
rechtspersoon)
• Ciri badan hukum : kekayaan terpisah, tujuan
tertentu, kepentingan sendiri, organisasi yang
teratur

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 39
Hkm Perush …. Lanjutan
> Badan usaha berbadan hukum ;
- Publik : Perusahaan Negara, Persero, Perum,
Perjan
- Privat : Yayasan, Koperasi, PT
Badan usaha tidak berbadan hukum ;
- Perseroan Firma, Perseroan Komanditer, UD

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 40
Hkm Perush …. Lanjutan
• Sumber hukum perusahaan : asal darimana
kewenangan dan kekuatan memaksa hukum positif
diperoleh
• Sumber hukum perusahaan : KUHPerd, KUHD, UU No.
40 Th 2007 Tg PT, UU No. 8 Th 1995 Tg Pasar Modal,
UU No. 7 Th 1992 jo UU No 10 Th 1998 Tg Perbankan,
UU No. 8 Th 1997 Tg Dokumen Perusahaan, UU No. 3
Th 1982 Tg Wajib Daftar Perusahaan, UU No. 37 Th
2004 Tg Kepailitan, UU No. 19 Th 2003 Tg BUMN, dll,
dan PP, Kepres, KepMen dsb sebagai bentuk pelaksana
atas UU terkait, Kebiasaan dan Jurisprudensi serta
Doktrin (Pendapat Ahli yang sudah menjadi Communis
Opinio Doctorum)
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 41
Persekutuan Perdata
• Persekutuan Perdata (Maatschap) = Partnership
• Persekutuan Perdata adalah suatu perjanjian
dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan
diri untuk memasukkan sesuatu dalam
persekutuan, dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang terjadi karenanya (Pasal 1618
KUHPerd)
• Pemasukan (inbreng) : Uang, benda, Tenaga kerja
(soft skill)
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 42
FIRMA & CV
• Firma : suatu perseroan yang didirikan untuk
melakukan suatu usaha dibawah satu nama
bersama (Pasal 16 KUHD)
• CV : Perseroan yang terbentuk dengan cara
meminjamkan uang, didirikan antara seseorang
atau antara beberapa orang persero yang
bertanggung jawab secara tanggung renteng
untuk keseluruhannya, dan satu orang atau lebih
sebagai pemberi pinjaman uang (Pasal 19 KUHD)

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 43
FIRMA
• Sifat kepribadian anggota masih dominan
• Cara mendirikannya pada prinsipnya cukup lisan
saja spt pada partnership
• Prakteknya selalu dibuat dengan akta notaris
• Fungsi akta sbg alat bukti eksistensi Firma kepada
pihak ketiga
• Prakteknya sbg perusahaan juga perlu NPWP,
SITU, SIUP, Ijin HO, TDP, dll
• Prakteknya selalu membuat pembukuan layaknya
perusahaan pada umumnya

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 44
Firma …. Lanjutan
• Setiap anggota sekutu berhak untuk mengumumkan dan bertindak
keluar atas nama Firma
• Perjanjian yang dibuat anggota sekutu mengikat anggota lain
• Segala sesuatu yang diperoleh oleh seorang anggota sekutu
menjadi harta Firma
• Tiap2 sekutu bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk
seluruh perikatan Firma
• Cara mengakhiri Firma spt diatur dalam Pasal 1646 KUHPerd
berlaku pula bagi Firma, kecuali diatur lain didalam Akta Pendirian
• Likuidasi biasanya diselesaikan dulu melalui kekayaan Firma yang
dipisahkan. Jika ternyata kurang maka harta pribadi anggota sekutu
dijadikan jaminan atas utang Firma terhadap pihak ketiga

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 45
Commanditaire Vennootschap (CV)
• Disebut persekutuan komanditer karna memiliki sekutu pelepas
uang (sekutu komanditer), yaitu sekutu yang hanya melepas
sejumlah uangnya sbg bagian dari modal persekutuan dan hanya
bertanggung jawab sebatas modal yang dilepaskan tersebut dan
tidak ikut dalam pengurusan CV
• CV mempunyai 2 jenis sekutu : sekutu aktif/kerja/komplementer
(pengurus), dan sekutu pasif/sleeping/diam/tidak kerja/komanditer
(pelepas uang)
• Sekutu komanditer hanya dibelakang layar, tidak ikut dalam
pengurusan CV
• Sekutu komanditer dapat terdiri dari beberapa orang, demikian
pula sekutu kerja
• Sekutu kerja pada prakteknya sering disebut Direktur, Manager,
Pimpinan CV

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 46
CV …. Lanjutan
• Cara mendirikannya secara yuridis cukup lisan
saja
• Prakteknya selalu dibuat dengan Akta Notaris
yang berfungsi sebagai alat bukti eksistensi CV
• Status hukumnya bukan badan hukum menurut
KUHD
• Prakteknya selalu membuat kekayaan terpisah
(pembukuan)
• Berakhirnya CV pada hakekatnya sama dengan
Firma, kecuali ditentukan lain didalam Akta
Pendiriannya
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 47
Macam-Macam CV
• CV Diam-diam : Tampil keluar sbg Firma, namun
didalam akte kedalam dibedakan ada sekutu
komplementer dan ada sekutu komanditer
• CV Terang-terangan : Tampil keluar terbuka sbg
CV, baik melalui kop surat, papan nama, cap, dsb
• CV Atas Saham : membagi pemasukan modal dari
sekutu komanditer, diganti dalam ujud saham
oleh CV. Merupakan bentuk terminal ke bentuk
PT.
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 48
Perseroan Terbatas
• PT adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dg modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yg ditetapkan dalam UU
ini serta Ppnya (Ps 1 ayat (1) UU 40/2007)
• Perseroan memperoleh status badan hukum pd
tgl diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai
pesngesahan badan hukum perseroan

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 49
Organ PT
• Organ PT terdiri dr : RUPS, Direksi, dan Dewan
Komisaris
• RUPS ; pemegang kekuasaan tertinggi dalam
struktur PT, dlm arti kekuasaan yg tidak diberikan
kepada Direksi dan Komisaris
• Dewan Komisaris ; pengawas perbuatan
pengurusan yg dilakukan Direksi
• Direksi ; wakil PT, baik didalam maupun diluar
pengadilan. Pengurus PT dg tanggung jawab dan
itikad baik ut kepentingan dan tujuan PT.
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 50
Pembubaran dan Likuidasi
• Pasal 142 s.d. 152 UU 40/2007
• Pembubaran dapat terjadi karena hasil RUPS
• Telah jatuh tempo karena telah ditentukan di AD
PT
• Berdasarkan penetapan pengadilan
• Dengan dicabutnya kepailitan, artinya harta pailit
perseroan tidak cukup untuk membayar biaya
kepailitan
• Dalam keadaan insolvensi
• Izin usahanya dicabut

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 51
Dokumen Perusahaan
• Pasal 6 s.d. 12 KUHD  Pembukuan
• UU No. 8 Th 1997  Dokumen Perusahaan
• Dokumen Perusahaan yaitu berisikan catatan, data, dan
keterangan yg dibuat/diterima oleh perusahaan, dpt
berbentuk kertas, disket, CD, atau lainnya.
• Dokumen ini wajib disimpan selama 30 Tahun (KUHD),
karena Pasal 1967 KUHPerd mengatakan “bahwa daluarsa
tuntutan adalah 30 tahun”. Sementara UU 8/1997
mengatakan 10 Tahun
• Mana yg berlaku? Apakah daluarsa tuntutan 30 tahun atau
10 tahun?
• Jawabnya 10 tahun (UU 8/1997). Hukum baru mengalahkan
hukum lama dalam hal pengaturan yg sama

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 52
Dokumen Perusahaan dibagi 2 :
• 1. Dokumen Keuangan ; neraca rugi laba,
pembukuan keuangan, dsb
• 2. Dokumen lainnya.
• Apa sanksi, manfaat, dan fungsi dokumen??
• Menurut Prof. Rudi Prasetya “kata diwajibkan dlm
Pasal 6 KUHD artinya ; dapat diadakan. Boleh
diadakan boleh tidak
• Manfaat dan fungsi (Pasal 7) “Hakim dapat
memberikan penilaian sbg alat bukti yg
menguntungkan bagi si pembuat catatan
(perusahaan)
WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 53
Dokumen Perusahaan bersifat rahasia
(KUHD & UU 8/1997)
• Dapat dibuka dalam hal :
• 1. masalah tuntutan waris
• 2. masalah tuntutan seorang sekutu dengan
persekutuan itu
• 3. masalah tuntutan kepailitan dan keperluan
proses pengadilan

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 54
WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
• Diatur dlm UU No. 3 Th 1982 Tg Wajib Daftar
Perusahaan
• Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yg
diadakan menurut atau berdasarkan UU dan atau
peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal
yg wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta
disahkan oleh pejabat yg berwenang dr kantor
pendaftaran perusahaan. Daftar catatan resmi
terdiri atas formulir-formulir yg memuat catatan
lengkap mengenai hal-hal yg wajib didaftarkan
oleh setiap perusahaan

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 55
Wajib Daftar Perush …. Lanjutan
• Dasar Pertimbangannya ;
• 1. Daftar Perusahaan merupakan sumber
informasi resmi untuk semua pihak yg
berkepentingan
• 2. Penting ut pemerintah guna melakukan
pembinaan, pengarahan, pengawasan, dan
menciptakan iklim dunia usaha yg sehat

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 56
Tujuan dan Sifat Daftar Perusahaan
• Daftar Perusahaan bertujuan mencatat bahan-bahan
keterangan yg dibuat secara benar dr suatu perusahaan
yg merupakan sumber informasi resmi untuk semua
pihak yg berkepentingan mengenai identitas, data,
serta keterangan lainnya tentang perusahaan yg
tercantum dlm daftar perusahaan dalam rangka
menjamin kepastian berusaha
• Daftar Perusahaan bersifat terbuka untuk semua pihak,
maksudnya bahwa daftar perusahaan itu dapat
dipergunakan oleh pihak ketiga sebagai sumber
informasi

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 57
Dikecualikan dari Wajib Daftar :
• Perusahaan negara yg berbentuk Perjan (Perusahaan
Jawatan), diatur dlm UU No. 9 Th 1969, dikecualikan
karena perusahaan tidak bertujuan untuk mencari
laba/keuntungan
• Perusahaan kecil perorangan yg dijalankan oleh pribadi
pengusahanya sendiri atau dengan mempekerjakan
hanya anggota keluarganya sendiri yg terdekat serta
tidak memerlukan ijin usaha dan tidak merupakan
suatu badan hukum atau suatu persekutuan. Ketentuan
mengenai perusahaan kecil perorangan ini diatur lebih
lanjut oleh Menteri dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yg berlaku (Pasal 6)

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 58
Terima Kasih
Selamat Menempuh Ujian Tengah Semester

WWW.IRAWAN HARAHAP.COM 59

Anda mungkin juga menyukai